Share

Bab 39

Saat langkahku semakin dekat, kedua orang lelaki yang sedari tadi berdiri di depan rumah itu langsung menoleh ke arahku.

"Bapak kenapa ada di rumah saya ya?" tanyaku saat aku sudah berdiri di depan mereka. Kini hanya berjarak satu meter saja.

Bukannya menjawab, kedua lelaki itu malah saling berbisik lalu melenggang pergi begitu saja tanpa permisi. Entah kenapa ada yang sedang tidak beres saat ini.

Kedua orang itu masuk ke dalam mobil yang terparkir di bahu jalan– tepat di depan rumahku. Ketika mobil itu telah melaju, aku kembali melanjutkan langkahku yang sempat terhenti.

"Ma ... kita sarapan, yuk," ucapku saat melewati kamar Mama.

Tanpa menunggu jawaban bergegas aku melangkah menuju ruang makan dengan membawa tiga bungkus makanan tersebut.

Luletakkan makanan itu di atas meja. Kedua netraku menangkap Lidya yang sedang berdiri seperti sedang membuat sesuatu. Dari aroma yang menguar, aroma kopi menerobos indra penciumanku.

Aku berjalan mendekat ke arahnya dengan langkah mengendap
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status