Share

Bab 124

Keesokan harinya, terdengar sayup-sayup suara orang membaca shalawat dari arah masjid.

"Bang ... Bang Ardi. Eh, lupa. Bang Gilang sayang ...," panggil Delia sembari menggoyangkan tubuh suami tercinta.

"Hmmrgg." Gilang menggeliat dan perlahan kelopak matanya pun terbuka meski masih memicing. "Jam berapa ini, Dek?" tanya pria itu, kemudian tangannya segera menutup mulut yang menguap dengan lebar.

"Udah mau setengah lima, Bang. Udah mau adzan ini, Abang belum mandi, loh," tukas Delia sembari menggosok-gosok kepalanya dengan handuk sebab ia juga baru selesai mandi janabah.

Gilang segera duduk, lantas meraih tongkat yang bersandar di samping tempat tidur, dan kemudian ia pun bangkit berdiri.

"Heeyy!" seru Delia tertahan sembari refleks dengan gerakan cepat menutupi bagian bawah tubuh sang suami dengan handuk yang ia gunakan untuk mengelap rambutnya tadi.

"Eh, astagfirullah. Abang sampe lupa masih telanj*ng." Gilang langsung menahan handuk yang sang istri pegangkan di pinggangn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status