Beranda / Rumah Tangga / Neraka 100 Hari Pernikahan / Bab 37 Aksi Melarikan Diri

Share

Bab 37 Aksi Melarikan Diri

Penulis: Lisandi Noera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-04 16:30:54

"Julio, kayaknya kamu cukup tertekan. Gimana kalau kita refreshing? Kita bisa jalan - jalan ke pantai atau bukit. Kamu suka yang mana? Keluarga punya resort di pantai dan juga villa di puncak," Javeline meratu Julio dengan manja.

"Pulanglah."

"Tugasmu udah selesai. Pulanglah."

"Tugas? Tugas apa?"

"Fungsimu di sini untuk membuat sebal Fiolina. Setelah itu gak ada gunanya lagi kamu di sini."

"Hah? Aku pikir..."

"Apa?"

"Gak kok," Javeline mengurungkan niat untuk mengutarakan pemikirannya. Dia rasa ini bukan waktu yang tepat. "Oke aku pulang sekarang."

Walaupun pulang dengan rasa kecewa, Javeline menilai dirinya masih ada harapan. Setidaknya tidak seperti Fiolina yang jelas - jelas diperlakukan bagai pelayan, dia paling tidak masih menjadi seorang teman.

*****

Fiolina merenung di kamarnya, menyusun rencana untuk kabur. Jendela kamarnya tidak terkunci, tentu saja Julio tidak akan berpikir bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 38 Sopir Misterius

    Jantung Fiolina semakin berdebar. Sepertinya, pemilik unit ini bukan orang biasa. Kalau saja pemilik unit ini orang biasa, saat ketahuan, dia mungkin hanya akan dimarahi dan paling parah akan dilaporkan polisi dengan tuduhan pencurian atau penyusupan. Namun, jika pemiliknya orang jahat, Fiolina takut bahwa sesuatu yang lebih buruk akan terjadi padanya. Misalnya saja, dilecehkan atau dibunuh. Fiolina membuang jauh pikiran menakutkan itu agar dia tetap bisa menguasai diri. Dia terus berdiam di balik meja, berdoa agar tidak ketahuan dan agar lelaki itu segera meninggalkan ruang tamu. "Oh, soal itu sudah berhasil saya urus. Dan dokumennya ada di kamar saya. Bukti? Tentu saja ada. Anda ingin melihat fotonya? Saya akan ambilkan," Lelaki itu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke dalam kamar utama. Di unit Julio, kamar yang dimasuki oleh lelaki itu adalah kamar Julio. Fiolina lega. Akhirnya lelaki itu pergi juga.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 39 Bertemu Tetangga Sebelah

    Jantung Fiolina berdegup kencang. Apa yang terjadi pada sopir yang asli? Apakah Billy sedang berusaha menculiknya lagi? Fiolina berusaha membuka pintu untuk lompat dari mobil, namun si sopir palsu mengunci pintunya. Tidak ada cara lain selain nekat, Fiolina bergerak ke arah sopir untuk membuka kunci pintunya secara paksa. Namun, baru saja Fiolina mencodongkan tubuhnya ke depan, si sopir manabrak mobil lain di depannya secara tiba - tiba. BRAKK!!Tabrakan itu tidak fatal. Namun berhasil membuat Fiolina terjerembab ke depan. Wajah dan sebagian tubuhnya terasa nyeri karena benturan. "Woy! Yang bener kalau nyetir!" Pemilik mobil yang ditabrak menghampiri taksi Fiolina dengan marah - marah. TOK! TOK! TOK! Pemilik mobil itu mengetuk kaca mobil sopir taksi dengan kasar. "Buka woy!" teriaknya. Si sopir palsu tidak bisa kabur karena beberapa orang di jalan sudah mengepung taksinya. Dia tidak ada pilihan lain selain keluar menemui pemilik mobil yang marah. Bagus! Fiolina bersorak dala

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 40 Tetangga Licik

    "Tunggu, apa Anda punya bukti bahwa istri saya yang melakukannya?" "Tentu saja. Ayo kita ke ruang keamanan! Kita lihat cctv saat dia berusaha kabur dari sini lalu saya mengejarnya." Julio menyetujui. Mereka berdua berjalan beriringan menuju ke ruang keamanan. Sebelum keluar dari pintu, sepintas lalu, Julio melihat foto pemilik unit itu bersama seorang laki - laki yang tampak familiar baginya. Foto itu terpasang pada pigura kecil yang sudah tergeletak di lantai dalam keadaan pecah. Sepanjang perjalanan dari unit tetangganya menuju ke ruang keamanan, pikiran Julio terbagi antara memikirkan Fiolina dan juga mencoba mengingat siapa lelaki yang ada di foto itu. "Ada apa lagi Pak Julio? Apa masih ada rekaman cctv yang ingin Anda lihat selain yang tadi?" Petugas keamanan yang sedang berjaga menghampiri Julio. "Iya. Kali ini tolong putarkan cctv yang mengarah pada pintu masuk unit sebelah saya beberapa menit setelah kejad

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 41 Sembunyi

    Julio kembali ke kamarnya dengan pikiran yang super penuh. Ada Fiolina yang masih dominan menguasai otaknya. Dan ada tetangga misteriusnya yang mengusik rasa penasarannya. Urusan Billy masih jauh dari kata selesai. Dan sekarang Fiolina justru melarikan diri. Dia sudah melihat cctv nya, ada beberapa orang lelaki yang tidak dia kenal memaksa masuk ke dalam rumah lalu keluar dengan gaya seolah sedang memberi ancaman kepada tetangganya itu. Sudah jelas rombongan itu yang menghancurkan rumah dan memukulinya, bukan Fiolina. Tapi mengapa? Apa mereka semua ada hubungan dengan Billy. Dia akan memikirkannya nanti. Tapu untuk saat ini, dia harus menemukan Fiolina terlebih dahulu. *****Fiolina berjalan dengan tertatih. Dia lega telah selamat dari sopir itu. Dia sudah berjarak hampir satu kilometer dari tempat kecelakaan tadi. Dia pikir sudah aman untuk beristirahat. Dia sudah tidak sanggup lagi berjalan lebih jauh.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 42 Bertemu Ferdian

    "Kamu gak kenal sama Fiolina Chow? Apa kamu manusia gua? Bukannya mukanya sering muncul di iklan TV?" Fiolina memandang heran laki - laki itu.Dari penampilannya, laki - laki itu masih muda dan tampan, tapi dia tidak kenal Fiolina Chow sepertii kakek - kakek yang tidak kenal TV dan internet. "Hah?" Fiolina mulai sebal. "Iklan shampo," Fiolina mengibaskan rambutnya. "Mie instan," Fiolina memperagakan wajah imut yang dia tampilkan pada iklan mie instan yang fia bintangi. "Aku jarang nonton TV. Aku sibuk cari uang," jawab laki - laki itu. "Tunggu - tunggu, ini gak bener. Kamu harus tahu. Bentar ya..." Fiolina merogoh tasnya untuk mengambil ponselnya. Dia akan memutar video iklannya agar laki - laki itu bisa melihatnya. Namun, dia tidak bisa menemukan ponselnya. Tangannya merogoh dengan panik. Fioljna bahkan menjungkirkan tasnya. Hanya ada dompet dan sedikit perhiasan yang dia bawa. Tidak ada ponsel. "OMG! Ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 43 Menginap di Desa

    Fiolina diantar ke sebuah kamar kecil dan sederhana. Kasurnya hanya ukuran single untuk satu orang. Dan penerangannya sangat minimum. Namun Fiolina bersyukur, setidaknya dia ada tempat berteduh malam ini. "Nak, kalau mau mandi, ini handuknya ya," Nenek membantunya dengan sangat ramah. Fiolina mengangguk, "Makasih Nek. Saya emang mau mandi. Kamar mandinya di sebelah mana ya?" "Ayo Nenek anter." "Iya Nek." Fiolina mengikuti Nenek. Ternyata kamar mandinya ada di luar rumah. Dia harus keluar dari pintu belakang rumah dulu jika mau ke kamar mandi. Fiolina berharap dia tidak ingin buang air pada malam hari. Kamar mandi ini sangat sederhana. Ukurannya sekitar 2 x 3 meter. Hanya ada bak air dari semen berbentuk memanjang, toilet dan sebuah gayung yang terbuat dari batok kelapa. Saat Fiolina mengguyur tubuhnya, dia bergidik. Airnya sangat dingin. Dia mempercepat mandinya agar tidak semakin kedinginan.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 44 Rencana Julio

    [Fransisca, tolong sampaikan ke mama papa, mulai hari ini kalian jangan hubungi atau cari aku lagi] "Hah? Apaan sih Kak Fio ngirim chat kayak gini?" Fransisca heran dengan bunyi pesan yang Fiolina kirimkan. Dia mencoba menelepon Fiolina untuk mendapat penjelasan. Namun, panggilannya tidak dijawab. Akhirnya dia membalas pesan itu. [Apaan sih Kak? Maksudnya apa? Kenapa kami gak boleh hubungi Kak Fio lagi?] Dia menunggu balasan. 1 menit kemudian, dia mendapat balasan yang dia tunggu - tunggu. [Emangnya masih belum jelas hah!? Aku sekarang adalah menantu keluarga Young. Aku udah gak level lagi bergaul sama kalian!] "What!? Sok banget sih Kak Fio!" [Angkat telponku Kak!] [Gak perlu, aku males ngomong sama kalian!] [KAK FIO BENER2 GAK TAU DIRI YA!!! PAPA MAMA TUH SAYANG BANGET SAMA KAK FIO. BAYANGIN PERASAANNYA KALAU TAHU KAK FIO KIRIM CHAT KAYAK GINI. TERSERAH KAK FIO KALAU MAU J

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 45 Awal Kerjasama

    Fiolina merasa sangat bosan. Dia bahkan menawarkan diri untuk membantu Nenek mengupas batok kelapa agar dia punya kegiatan selain berbaring di tempat tidur. Ponselnya tidak ada, jadi Fiolina benar - benar tidak punya aktifitas selain makan dan tidur. "Aw!" Fiolina meringis kesakitan saat tangannya berkali - kali tergores sabut kelapa. Nenek tertawa, "Sudahlah Nak, tanganmu itu terlalu empuk sampai - sampai sabut kelapa saja bisa melukai.""Gak papa Nek. Daripada nganggur." "O ya, kamu sudah menikah?" Fiolina meragu sejenak lalu menjawab, "Belum Nek." Ya, dia berbohong. Toh Nenek tidak akan tahu. Dia lebih suka dianggap belum menikah. Lagipula selama ini dia tidak benar - benar diperlakukan sebagai seorang istri. "Wah kebetulan kalau gitu," respon Nenek dengan senyum nakal mengembang di wajahnya. "Kebetulan kenapa Nek?""Itu... Si Ferdian kan juga belum menikah. Barangkali kali

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08

Bab terbaru

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 165 Surga 100 Tahun Pernikahan

    2 hari kemudian. "Argh! Kenapa gaunnya begini? Ini... ini sobek!" teriak seorang penata rias yang akan turut mendandani Fiolina untuk upacara pemberkatan hari ini. Fiolina dengan panik menghampiri penata rias itu. Fiolina terperangah melihat gaun pernikahannya yang sudah sobek. "Astaga! Kenapa bisa begini?" keluh Fiolina. Terry berlari menghampiri setelah mendengar kehebohan di kamar Fiolina. "Ada apa?" tanyanya. "Ma, lihat ini gaunku sobek!" "Ya Tuhan! Siapa yang melakukan ini sih?" Nicole menampakkan ekspresi sebal. "Ma, apa yang harus aku lakukan?" rengek Fiolina.Nicole terlihat berpikir sejenak. Dia lalu membongkar lemari Fiolina dan mengeluarkan sebuah kotak. "Ini, pakai ini aja," ucap Terry sambil menyerahkan gaun pernikahan lawas Fiolina dari dalam kotak. Fiolina meragu."Udah gak papa. Ini masih bagus." "Iya aku tahu ini masih bagus. Tapi ini gaun pernikahanku dan Julio dulu. Bagaimana perasaan Ferdian kalau tahu?""Ferdian akan tahu keadaannya. Gaun kamu robek dan

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 164 Permohonan Terry

    TING TONG! Bel pintu rumah Nicole berbunyi. Ibu kandung dari Julio itu jarang menerima tamu. Dia tidaj punya banyak teman terlebih setelah dia menjalani beberapa tahun hidupnya untuk perawatan di rumah sakit jiwa. Keadaannya sekarang tentu jauh lebih baik. Dia sudah ikhlas dan hari - harinya jauh lebih bahagia. Sekarang, dia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis puisi sebanyak yang dia mampu. Pagi ini dia juga sedang menulis puisi saat seseorang membunyikan bel pintu rumahnya. Dengan segera dia bangkit dari kursi santainya lalu membuka pintu. "Nicole, apa kabar?" tamu itu menyapa Nicole. "Terry? Ada apa?" Terry melah menangis dan berlutut di hadapan Nicole. "Maaf, maafkan aku... tolong maafkan aku." Nicole bingung dengan sikap Terry yang tiba - tiba. Terry memeluk kakinya seperti anak kecil yang tidak mau ditinggal ibunya. "Terry, cukup, kenapa kamu begini? Ayo masuk, jangan di luar rumah," Nicole membantu Terry berdiri dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Terry duduk

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 163 Pembatalan Pernikahan

    "Fiolina, Fio! Bangun Nak!" Terry membangunkan Fiolina yang saat tengah malam dia dapati tertidur di lantai kamarnya, tersungkur dengan mengenakan gaun pengantin. Fiolina mengerjapkan matanya. Dia terbangun dengan tubuh yang lemas. "Kamu kenapa tidur di sini? Dan kenapa kamu pakai gaun ini? Mama tadinya mau kasih tahu kamu kalau Jovan udah tidur sama Papa kamu di kamar kami. Tapi... kamu..." "Aku gak papa Ma. Aku ketiduran karena kecapekan," Fiolina hendak bangkit berdiri, namun Terry menahannya. "Fio, mata kamu sangat bengkak. Kamu habis menangis?" Fiolina menggeleng. "Jangan bohong. Mama ini ibu kamu. Mama tahu kalau kamu lagi sedih. Kamu habis menangis kan? Kenapa Nak?" Fiolina menggeleng lagi. Tapi kali ini dia tidak mampu menahan air matanya lagi. Sekuat apapun Fiolina, setegar apapun dia, dia tidak pernah bisa menutupi kesedihannya di depan ibunya. Karena baginya ibunya adalah tempat ternyaman untuknya berkeluh kesah. Terry tak banyak bertanya, dia seketika merangkul Fio

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 162 Cinta yang Belum Berpaling

    "Jovan.. hati - hati! Pelan - pelan yang naik tangganya," teriak Fiolina. Jovan hanya mengangkat satu tangannya membentuk tanda 'OK' lalu lanjut menaiki tangga perosotan yang mungkin sudah dua puluh kali dia naiki. Tidak jauh ada area bermain, ada Ferdian yang sedang duduk sambil memegang bola kaki. Dia beristirahat setelah setengah jam penuh bermain bola bersama Jovan.Julio mengawasi dari dalam mobilnya yang berjarak kurang lebih 50 meter dari mereka. Dia merasa hatinya sakit, Jovan adalah anak kandungnya dan sekarang Ferdian bermain dengan bebas bersama anak itu sedangkan dirinya harus sembunyi - sembunyi hanya untuk memandangnya bermain. Dia ingin anaknya. Dia juga ingin istrinya kembali. Tapi egonya terlalu besar untuk menjadi menantu Terry. Julio pulang dengan beban berat di dalam hatinya. Sepulang dari bermain di taman bersama Fiolina dan Ferdian, Jovan dikagetkan dengan rumah Keluarga Chow yang penuh dengan bingkisan. "Wow, apa ini Oma?" tanyanya. "Seseorang mengirim

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 161 Rahasia yang Terungkap

    Fiolina melihat sekeliling playground dan tidak menemukan Sarah dan Jovan. Dia tidak mendengar teriakan Jovan yang memanggilnya sebelum ini. Jadi, dia menelepon Sarah. Sarah menjawab panggilannya. "Halo, Fiolina, hm... ini Jovan lagi sama aku. Kali lagi...." Julio menarik ponsel Sarah dan mengambil alihnya. "Halo Fiolina. Jovan dan Sarah sedang bersama aku. Lihatlah ke arah jam 10." "Julio?" "Ya aku Julio."Fiolina panik. Dia menoleh ke arah jam 10 dan mendapati ada Jovan, Sarah, Julio dan Glins! Dia segera mendatangi mereka sambil memikirkan kebohongan apa yang akan dia ucapkan kepada Julio. "Kalian sedang apa di sini?" ucap Fiolina basa - basi. Tidak tahu harus berkata apa. Jantungnya berdebar. "Jovan, apa dia mama kamu?" tanya Julio kepada Jovan. "Iya. Dia mama," jawab Jovan. Julio menatap tajam ke arah Fiolina. Fiolina berusaha menghindari tatapannya. "Jovan, berapa usia kamu?" "Hm... sebentar. Usiaku empat tahun," jawabnya sambil memperagakan angka lima dengan jari -

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 160 Ayah dan Anak

    "Yang benar?" ucap Julio. Julio pun berlutut agar dia sejajar dengan anak laki - laki yang menabraknya barusan. "Benar juga, kita sangat mirip," ucap Julio. "Oke, aku akui Om memang ganteng. Tapi Om tua dan aku masih kecil," celatuk Jovan. Julio dan Glins tertawa renyah. Julio sengaja mengajak Glins ke mall hari ini untuk membelikannya barang - barang yang Glins mau sebagai ganti kalung yang dia berikan pada Javeline. Tidak disangka seorang anak kecil berlarian dan menabrak Julio dengan keras. "Itu sudah pasti," ucap Julio. "Maksudku, kamu mirip Om waktu Om masih kecil dulu." "Oh begitu rupanya," ujar Jovan. "Tapi, kalau dilihat - lihat pun, sekarang kalian tetap mirip," komentar Glins. "Kalian cocok sebagai ayah dan anak." "Benar juga. Ngomong - ngomong di mana orang tuamu? Kenapa kamu sendirian?" tanya Julio. "Itu dia masalahnya. Aku tersesat. Mama sedang belanja dan menitipkan aku pada tante. Tante ke toilet dan aku pergi dari playground diam - diam karena mengejar kereta

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 159 Tersesat

    Javeline menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang Julio barusan lakukan. Bertahun - tahun dia mencintai Julio. Selama ini cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, tapi sekarang Julio menyiapkan hadiah mahal untuknya dan melamarnya di depan semua orang. "Iya, aku mau," jawab Javeline dengan raut penuh kebahagiaan Julio lalu memasangkan kalung itu ke lehernya. Saat Julio berada di balik punggung Javeline, dia menatap Glins yang memberinya tatajam tajam. Julio membentuk ekspresi wajah meminta maaf yang membuat Glins memutar matanya. Javeline melirik ke meja sebelah dan melihat wajah datar Fiolina di sana, dia merasa puas. "Permisi aku mau ke toilet dulu," Fiolina meninggalkan mejanya untuk menuju ke toilet. Dia berdiri di depan kaca besar toilet wanita, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya dia hanya mencuci tangannya untuk membuang waktu. Dia sangat membenci Julio. Laki - laki itu menceraikannya tanpa memberinya kesempatan untuk memahami situasinya. Setelahnya, Julio ba

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 158 Pertunangan

    DEG! Jantung Fiolina berasa hampir copot. Dia bersyukur Jovan tidak ikut. "Stt! bukankah itu keluarga Young di meja sebelah?" bisik Terry. Sontak Bernard dan juga Ferdian melirik ke meja sebelah. Namun mereka tahu untuk tidak menatap terlalu lama. "Iya benar itu mereka. Berikan sapaan sewajarnya kalau mereka menoleh. Selebihnya kita nikmati saja makan malam kita," ucap Bernard lirih. Julio juga sedikit terkejut saat dia tanpa sengaja melirik ke meja sebelahnya dan melihat ada keluarga chow di sana. Pandangannya tertuju pada Fiolina yang menurutnya semakin cantik. Namun dia mendadak sebal saat melihat siapa yang duduk di samping Fiolina. Julio berusaha untuk mengabaikan. "Itu Fiolina dan keluarganya," bisik Glins kepada Julio. "Ya aku tahu," ucap Julio. Oma mendengar apa yang Glins bisikkan kepada Julio. Dia pun menoleh dan bertemu tatap dengan Bernard. Untuk sopan santun, Oma mengangukkan kepalanya dan tersenyum untuk menyapa mereka. Bernard pun menganggukkan kepalanya da

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 157 Pertemuan Tak Terduga

    Hari Jumat yang dinantikan Jovan pun tiba. Mulai pagi, dia bangun dengan penuh semangat membayangkan keseruan di camp memasak yang akan dia ikuti. "Ingat semua pesan Mama ya, selalu bilang ke pengawas kalau merasa sakit, lapar atau apapun yang butuh bantuan. Jangan sungkan, anggap mereka pengganti Mama oke? Dan jangan menganggu anak lain. Sebaliknya, adukan ke pangawas kalau ada yang mengganggumu," Fiolina mengulang- ulang wejangannya kepada Jovan. "Iya Ma. Aku sudah hafal itu. Jangan khawatir." "Nah, ini dia kita sampai," Fiolina menghentikan mobilnya. "Aku turun sekarang." "Hati - hati sayang ya, kiss me," Fiolina menyodorkan pipinya ke wajah Jovan. "Muach," Jovan mengecupnya lalu turun dan melambaikan tangan. Fiolina meninggalkannya dengan perasaan campur aduk. Dia senang Jovan berani, tapi dia juga sedikit patah hati karena harus menahan rindu selama 7 hari. Dia belum pernah berpisah dengan Jovan selama itu. "Jovan gak nangis?" tanya Terry begitu Fiolina tiba lagi di apart

DMCA.com Protection Status