Share

Bab 23-Terbongkarnya rahasia

"Babas, Kakak boleh masuk?" tanya Bianca dari ambang pintu.

Baskara meliriknya sebentar kemudian mengangguk mengijinkannya masuk ke dalam kamarnya. Wanita itu tersenyum tipis lalu langsung duduk di samping adik lelakinya. Dia menarik napas panjang mengumpulkan keberanian untuk mengatakan keinginannya yang kemungkinan besar akan mendapatkan penolakan.

"Ikut Kakak pulang ya," pinta Bianca membuat Baskara langsung menegang.

"Kakak ingin tinggal sama kamu di rumah." Wanita itu menggenggam tangannya.

Baskara memejamkan matanya kemudian menatap kakaknya lekat. Terdengar sebuah helaan napas dari hidungnya. "Rumah Babas di sini."

Wajahnya berubah sendu ketika mengatakan itu. Lagi-lagi dia menolak untuk tinggal bersama keluarganya.

Bukan karena ia membenci mereka, justru karena ia sangat menyayangi mereka. Ia tidak ingin ayah serta kakak pertamanya semakin membencinya.

"Bas, Kakak mohon! Kakak tidak akan tenang kalau kamu tinggal sendiri," uja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status