Share

Abizar dan Zahra

Penulis: Alin Fiazna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Abi, undangan sudah siap semuanya?" tanya ustadzah Mutia pada Abizar yang sedang mendata nama teman-temannya.

"Kalau teman Abi belum semua, Mi. Ini mau ngasih juga buat teman di masjid Al-Hidayah dan beberapa jama'ah.”

"Sekalian nanti tamu undangan Umi ya, tolong kasih daftar namanya ke percetakan."

"Siap, Bos! Beres."

"Saat sedang mengingat-ingat beberapa teman di Al-Hidayah, satu nama terlintas, Arsen. Jama'ah yang lumayan dekat dengannya.

‘Laila? Abizar bingung, apa harus mengundangnya? Tapi dimana dia, sekarang?’

"Ck ... kenapa malah nama dia yang melintas, sih!" sungut Abizar kesal.

"Kenapa sih, Bang. Malah ngomel?" Adzkia sang adik mengomentari sikap Abizar yang aneh. Ngomong sendiri, ngomel sendiri.

Abizar nyengir, ia mengusap kepala adik kecilnya itu dengan sayang.

"Gapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Mencari Laila

    "Kamu kemana, sih!" Arsen menghenyakkan tubuhnya ke atas kasur berukuran king size, hatinya tampak tak tenang, memikirkan Laila yang tak bisa dihubungi. Ia tak menyadari jika nomornya telah diblokir Laila.Arsen berada di sebuah hotel mewah, Marina Bay Sands. Kamar presidential suite yang ia tempati tak membuatnya merasa nyaman, pikirannya menjelajah ke tempat dimana Laila berada.Selain memikirkan Laila, tekanan bisnis yang sedang ia hadapi sekarang, menguras sebagian besar pikirannya. Ternyata selama ini Arsen pergi ke Singapura untuk mengurus perusahaannya sendiri yang ia dirikan secara diam-diam dan bermitra dengan pengusaha dari negeri Singa itu.Untuk membuat tubuhnya rileks ia berendam dalam jacuzzi, ia berharap air hangat dapat membuat otot-ototnya sedikit longgar.Arsen memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan air hangat dalam jazzuci, aerator yang menghasilkan gelembung-gelembung juga

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Rosma Hamil

    "Saya tak tahu lagi harus bilang apa. Hanya ucapan terima kasih yang bisa saya katakan. Alhamdulillah Allah menolong saya lewat tangan ustadz Hisyam," ucap Laila seraya menangkupkan kedua tangannya di depan dada."Jangan panggil ustadz, ah. Panggil Hisyam aja," ucap Hisyam. "kamu gak perlu sungkan sama saya, kalau butuh apa-apa bilang saja, insya Allah saya di Tasik akan lama, karena merawat bapak saya yang lagi sakit," tambahnya lagi."Alhamdulillah ... jazakallah, ustadz." Laila mengucapkan terima kasih."Laa syukro Lil wajib," jawab ustadz Hisyam.[Tak perlu berterima kasih untuk sebuah kewajiban]Hisyam berpamitan, mobil berwarna merah produksi Jepang itu melaju kencang, membelah jalan raya Tasikmalaya yang ramai dan padat.Kepak sayap burung menghiasi langit biru, sebagian bertengger diatas pepohonan, menyambar remahan makanan dari atas rumput yang ditin

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Ketahuan

    "Neng, nasi udukna lima bungkus, nya," kata seorang ibu setengah baya pada Laila."Muhun, Bi. Mangga antosan sakedap," kata Laila dengan bahasa Sunda yang lumayan lancar. Karena sering diajak bicara bapaknya dulu semasa masih hidup. Ia meminta pembelinya itu menunggu sebentar.Tangannya cekatan memasukan nasi berbumbu santan yang gurih itu beserta lauknya berupa irisan telur, perkedel, sambel goreng tempe dan irisan timun."Tilu puluh rebu, Bi sadayana." Laila menyodorkan plastik berisi nasi uduk tadi."Neng, aslina teh, urang mana?" tanya si ibu yang diketahui bernama Jojoh."Bapak asli Garut, Bi. Upami ibu asli Jawa Tengah," jawab Laila"Kirain teh urang Jakarta, soalna si Eneng geulis pisan jiga urang kota." Bi Jojoh terus saja berceloteh."Sanes, Bi. Tapi kamari kantos cicing di Tangerang." Laila menyangkal, kalau dirinya bukan orang

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Salah Paham

    "Mi, Abi pamit, ya." Abizar mencium tangan ustadzah Mutia. Pagi ini ia berangkat ke Tangerang, untuk membagikan undangan pernikahannya. "Hati-hati di jalan, jangan ngebut bawa mobilnya." Ustadzah Mutia memberi wejangan lagi pada anak laki-laki kesayangannya itu. "Insya Allah, Mi. Assalamualaikum ..." pamit Abizar mencium takzim tangan ibu terkasihnya. Kuda besi beroda empat itu meluncur dengan kecepatan sedang, alunan suara Syeikh Misary Rasyid menemani perjalanannya, ia ditemani ustadz Yusuf. Rumah-rumah, pohon, pertokoan dan persawahan dengan cepat tertinggal di belakang mobil, berkejaran seakan berlomba lari, padahal semua benda itu berdiam pada tempatnya. "Gimana rasanya, Tadz, bentar lagi nikah," tanya ustadz Yusuf mengusir sunyi. "Hhmm ... ya gitu Tadz, banyak cobaannya, capek juga, kurang istirahat. Tapi ya, Alhamdulillah ... seneng, menika

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Mencintai Adalah Mengikhlaskan

    Arsen menatap bangunan indah berbentuk kubus di hadapannya, bangunan itu ditutupi kain berwarna hitam bernama kiswah, kain kiswah itu berhiaskan kaligrafi bersulam benang emas yang disulam oleh para pengrajin berpengalaman dengan menggunakan tangan. Penutup Ka'bah ini akan diganti setahun sekali pada tanggal 9 Dzulhijjah atau saat jama'ah haji sedang wukuf di Arafah, seperti yang biasa dilakukan oleh Sayyidina Ibrahim alaihis salam.Ka'bah adalah bangunan suci pertama di bumi. Bangunan yang sekarang menjadi kiblat milyaran umat Islam di dunia ini, dibangun malaikat atas perintah Allah.Hal ini sesuai dengan ayat: "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. ( Q.S Ali Imran : 96)Unsur-unsur Ka'bah berasal dari surga yang berfungsi menjemput anak manusia di bumi penderitaan untuk kembali ke surga

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Aib yang Dilakukan Soraya

    "Apa! Hamil?" Dirman melotot seolah tak percaya, anak yang ia harapkan akan mengangkat derajat keluarganya malah mencorengkan arang di muka."Ma'afkan, Aya Pak, " ucap Soraya penuh penyesalan. Karir yang ia bangun selama ini harus berakhir begitu saja.Bukan tak mencoba menggugurkan kandungannya, tapi selalu berakhir dengan kegagalan, butiran obat peluruh janin, nanas muda, durian dan beberapa mitos yang katanya bisa menggugurkan bayinya sudah ia lakukan, terakhir ia hampir kehilangan nyawa karena meminum ramuan jamu-jamuan yang diberikan oleh seorang dukun pijat.Rodiah meraung histeris dan memukuli kepalanya. Vino yang tak tahan melihat drama ini berlangsung, menampar adik yang kelakuannya sangat memalukan itu."Kita harus menikahkan mereka secepatnya, Pak," kata Vino."Ya sudah, suruh laki-laki yang menghamilimu datang kemari!" putus Dirman pada akhirnya.

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Kejatuhan Dirman

    Dunia ini penuh keindahan, gemerlap kenikmatan dijanjikan tersaji dalam balutan nafsu dan syahwat. Sebagian manusia terlena dan jatuh melesak dalam tipu dayanya.Terkadang lupa, jika masa kejayaan tak pernah ada yang abadi, dunia ini pun fana. Kesombongan, kezaliman, kelicikan, harta yang berlimpah, jasad yang sehat dan prima, wajah yang rupawan, isi kepala yang cemerlang semuanya akan berganti dan sirna.Tubuh yang dulu sehat, bisa jadi kini terbaring lemah dan sakit, wajah yang rupawan, tubuh yang perkasa kini keriput dan layu dimakan usia. Dulu, kejayaan membuat anak Adam merasa pongah dan jumawa, kini harus runtuh dan porak poranda. Semuanya tak bersisa oleh bilangan waktu, tinggalah buku-buku jari membilang detik kepunahannya, saatnya Tuhan memanggil. Pulanglah, waktumu telah usai. Atau berhentilah, kezaliman sudah mencapai titik batasnya, rasakanlah balasan yang setimpal untuk setiap kezaliman yang pernah kamu lakukan.

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Pernikahan Agung

    Jum'at adalah 'Sayyidul Ayyam' atau penghulunya hari-hari, pada hari ini banyak terjadi peristiwa besar, diantaranya seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Jum'at adalah sebaik-baik hari kala mentari terbit. Nabi Adam diciptakan pada hari Jum'at. Demikian pula ketika dimasukkan dan dikeluarkan dari surga. Dan tidak akan terjadi hari kiamat, kecuali pada hari Jum'at. Waktu mustajab dikabulkannya do'a, apabila seorang muslim berdo'a pada hari Jum'at, maka atas kehendak Allah, akan dikabulkan. Amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya pada hari Jum'at. Betapa istimewanya hari ini, hingga Arsen dan Laila sepakat menikah pada hari Jum'at. Masjid Al-Hidayah, masjid yang menjadi saksi menyatunya dua hati dalam ikatan yang agung. Sebuah ikatan yang di sebut 'Mistaqon Ghalidza' perjanjian agung. Mengapa Allah menamakan pernikahan dengan sebutan perjanjian agung? Karena mengandung konsekuensi yang berat di dalamnya, ada kewajiban dan hak yang harus ditunaikan. Kata 'mitsaqan gh

Bab terbaru

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Impian yang Menjadi Kenyataan

    BAB 67"Mas, kenapa harus ada resepsi lagi, sih?" tanya Laila, karena malam nanti akan ada acara resepsi pernikahan mereka."Ini acara khusus untuk rekan bisnis kita sayang ... karyawan juga, kan harus tahu kalau aku udah nikah, udah punya istri, ntar kalau pada ngira aku masih singel gimana?” goda Arsen."Ih ... Mas, jangan buat aku takut napa?""Takut ya, kalau suamimu yang ganteng ini di godain cewek-cewek yang ...""Maaaass ..." Laila mengejar Arsen dan mencubit pinggangnya.Arsen manarik tubuh Laila ke dalam pelukannya."Hidup yang akan kita hadapi nanti tak akan mudah, sayang ... kamu harus kuat dan tangguh. Aku hanya minta satu hal sama kamu, apapun yang terjadi kamu harus percaya sama aku, tetaplah di sisiku, jangan hiraukan apa kata orang ..." ucap Arsen, ia memeluk Laila begitu erat, seperti tak ingin melepasnya.&n

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Pulang

    Kaki milik gadis cantik itu melangkah menapaki setapak demi setapak lantai bandara internasional Soekarno Hatta, setahun yang lalu dirinya berada di sini. Kini ia kembali lagi, dengan membawa seseorang yang istimewa yang kelak akan menghiasi hari-hari indahnya.Udara pengap Jakarta kembali menguar menusuk penciuman, mengucurkan keringat yang membuat tubuhnya tak nyaman. Jakarta penuh sesak dengan para urban, mereka berbondong-bondong mencoba mancari peruntungan di kota Metropolitan ini, mulai dari penjual jalanan hingga buruh, musisi jalanan atau pengamen, tak sedikit yang menjadi pengemis. Beruntung bagi yang memiliki keahlian, ada yang menjadi montir, pekerja kantoran bahkan tak sedikit yang menjadi pesohor.Jalanan Jakarta seperti biasa, sangat macet. Apalagi di jam-jam pulang kantor seperti sore ini, klakson dari kendaraan angkot memekakkan telinga, kesabaran para pengendara dan pengemudi sangat diuji dalam situasi seperti ini.&n

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Pernikahan Agung

    Jum'at adalah 'Sayyidul Ayyam' atau penghulunya hari-hari, pada hari ini banyak terjadi peristiwa besar, diantaranya seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Jum'at adalah sebaik-baik hari kala mentari terbit. Nabi Adam diciptakan pada hari Jum'at. Demikian pula ketika dimasukkan dan dikeluarkan dari surga. Dan tidak akan terjadi hari kiamat, kecuali pada hari Jum'at.Waktu mustajab dikabulkannya do'a, apabila seorang muslim berdo'a pada hari Jum'at, maka atas kehendak Allah, akan dikabulkan.Amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya pada hari Jum'at. Betapa istimewanya hari ini, hingga Arsen dan Laila sepakat menikah pada hari Jum'at.Masjid Al-Hidayah, masjid yang menjadi saksi menyatunya dua hati dalam ikatan yang agung. Sebuah ikatan yang di sebut 'Mistaqon Ghalidza' perjanjian agung.Mengapa Allah menamakan pernikahan dengan sebutan perjanjian agung? Karena mengandung konsekuensi yang

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Bertemu Abizar

    Oktober. Balai pertemuan milik provinsi Jawa Barat di kawasan Distrik sepuluh, Laila masih ingat, pertama kalinya ia bertemu dengan Abizar, bahkan dirinya belum genap satu bulan, berada di Cairo.Kala itu ... Laila berkenalan dengan Zahra, seorang ibu beranak satu yang melanjutkan kuliah magister-nya di Cairo university. Sedangkan dirinya di Al-Azhar university. Mereka bertemu dalam forum kajian ilmiah yang pembicaranya membuat Laila terkejut setengah mati, rasanya seperti terkena ratusan sengatan lebah yang menyakitkan hatinya. Dia Abizar Al-Ghifari.Satu lagi kejutan, yang sukses membuatnya mematung kaku, ternyata Zahra adalah istrinya.Bukan. bukan karena ... ia masih menyimpan cinta di hatinya, ia lebih tak menyangka saja, takdir mempertemukan mereka berada di negeri yang sama. Laila pikir Abizar sudah kembali ke Indonesia, karena gelar dokter sudah disandangnya, tapi ternyata ... ia memilih lebih lama lagi tinggal d

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Cinta Berlabuh di Musim Dingin

    Januari, bulan bersejarah bagi kedua insan yang bersabar, menahan cinta dalam diam, melangitkan do'a dalam munajat panjang di sepertiga malam, menggantungkan asa dan harap di langit penantian.Cinta itu berlabuh dalam muara penantian yang panjang, membawa kehangatan di musim dingin yang suhunya mencapai sepuluh derajat celsius.Angin laut Mediterania berhembus, meniup syal rajut yang melilit leher berlapis kerudung biru milik Alfu Laila Walaila, ia berjalan sepanjang corniche lalu berhenti di depan benteng Qaitbay. Seperti ada suara yang menariknya untuk melihat para pemancing di sepanjang benteng.Ia berjalan dengan Kamila, sahabatnya yang berasal dari negeri gajah, Pattani, Thailand. Kamila tinggal di Alexandria dan kuliah di kampus putri Al-Azhar cabang Alexandria.Perkenalan mereka berawal saat Kamila berkunjung ke Cairo, Kamila bersama temannya mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari penduduk

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Alexandria

    Alexandria, tempat dimana Arsen menetap. Ia menyewa sebuah apartemen yang cukup sederhana bagi orang kaya raya sepertinya. Ia tak sendirian, ada dua orang mahasiswa Al-Azhar yang sedang liburan musim panas bersamanya.Di sana, Arsen belajar di sebuah markaz littahfidz Al-Qur'an wa Al-qira’at, atau lembaga yang khusus mengajarkan Al-Qur'an dan ilmu qira’at, pemiliknya adalah seorang Syeikh Al Azhar yang pakar dalam bidang Al-Qur'an."Mas Tara, jadi ke Cairo, gak?" tanya Miftah, seorang mahasiswa tingkat tiga fakultas Ushuluddin di Al-Azhar cabang Zagazig. Sebuah provinsi di Mesir.Arsen Guntara, ia tak ingin ada orang yang mengenalinya, bahkan ia berdo'a agar selama di Mesir tidak dipertemukan dengan Abizar dan istrinya. Dirinya mengenalkan namanya pada orang lain dengan nama Tara, nama kecilnya. Penampilannya ia rubah seratus delapan puluh derajat, celana water flood di atas mata kaki, baju koko atau kemeja d

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Mesir Negara Impian

    Keyakinan. Itu yang Laila miliki, mimpinya kini menjadi kenyataan. Kakinya akan menjejakkan langkah di bumi Nabi Musa alaihi salam. Hatinya membuncah menggelorakan haru, kristal bening berdesakan di pelupuk mata, lalu berjatuhan di pipinya. Sebuah tangisan kebahagiaan.Nasi bungkus yang ia jual, mampu menghantarkannya meraih impian, ia dapat menyelesaikan kuliahnya dengan keringat dan air mata, hanya dalam jangka tiga tahun, dengan nilai sangat sempurna, summa cumlaude.Ustadz Amir pernah mengatakan, "Tanamlah padi, rumput pun akan ikut tumbuh di sela-selanya. Tapi jika rumput yang kamu tanam, maka mustahil, padi akan ikut tumbuh di antara rerumputan itu." Pepatah ajaib yang sangat melekat dalam ingatan Laila. Terbukti apa yang dikatakan ustadz Amir benar adanya.Jika di dunia ini yang kita tanam, adalah kebaikan dan urusan akhirat, maka urusan duniawi akan mengikuti.Namun sebaliknya, jika selama hi

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Pernikahan Agung

    Jum'at adalah 'Sayyidul Ayyam' atau penghulunya hari-hari, pada hari ini banyak terjadi peristiwa besar, diantaranya seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Jum'at adalah sebaik-baik hari kala mentari terbit. Nabi Adam diciptakan pada hari Jum'at. Demikian pula ketika dimasukkan dan dikeluarkan dari surga. Dan tidak akan terjadi hari kiamat, kecuali pada hari Jum'at. Waktu mustajab dikabulkannya do'a, apabila seorang muslim berdo'a pada hari Jum'at, maka atas kehendak Allah, akan dikabulkan. Amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya pada hari Jum'at. Betapa istimewanya hari ini, hingga Arsen dan Laila sepakat menikah pada hari Jum'at. Masjid Al-Hidayah, masjid yang menjadi saksi menyatunya dua hati dalam ikatan yang agung. Sebuah ikatan yang di sebut 'Mistaqon Ghalidza' perjanjian agung. Mengapa Allah menamakan pernikahan dengan sebutan perjanjian agung? Karena mengandung konsekuensi yang berat di dalamnya, ada kewajiban dan hak yang harus ditunaikan. Kata 'mitsaqan gh

  • Nasi Bungkus untuk Laila   Kejatuhan Dirman

    Dunia ini penuh keindahan, gemerlap kenikmatan dijanjikan tersaji dalam balutan nafsu dan syahwat. Sebagian manusia terlena dan jatuh melesak dalam tipu dayanya.Terkadang lupa, jika masa kejayaan tak pernah ada yang abadi, dunia ini pun fana. Kesombongan, kezaliman, kelicikan, harta yang berlimpah, jasad yang sehat dan prima, wajah yang rupawan, isi kepala yang cemerlang semuanya akan berganti dan sirna.Tubuh yang dulu sehat, bisa jadi kini terbaring lemah dan sakit, wajah yang rupawan, tubuh yang perkasa kini keriput dan layu dimakan usia. Dulu, kejayaan membuat anak Adam merasa pongah dan jumawa, kini harus runtuh dan porak poranda. Semuanya tak bersisa oleh bilangan waktu, tinggalah buku-buku jari membilang detik kepunahannya, saatnya Tuhan memanggil. Pulanglah, waktumu telah usai. Atau berhentilah, kezaliman sudah mencapai titik batasnya, rasakanlah balasan yang setimpal untuk setiap kezaliman yang pernah kamu lakukan.

DMCA.com Protection Status