Share

72

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-14 08:28:58

"Eh, tidak juga. Justru Bunda sudah mendapatkan kebahagiaannya," ujar Mas Kevin pelan.

Mas Fadli yang baru saja berjuluk suamiku segera menyadari kecanduan yang terjadi. Halaman rumah orang tuaku yang tidak begitu luas tapi dipenuhi oleh tamu undangan dan family, membuatnya harus turun tangan.

"Dik, ayo sapa Tante Fifin dan Om Yogi," ujarnya sambil menggandeng diri ini.

"Iya, Mas."

Aku mencoba menetralisir perasaan akibat pertanyaan anakku kepada ayahnya, pun mas Kevin juga tertawa dengan canggung tapi semua orang sekaam menangkap kegetirannya.

"Lihat ayah, Om Fadli dan Bunda sekilas mirip, senyum mereka sama bagusnya." Daffa berkomentar.

"Iya, mereka sama bagusnya Ibumu juga cantik seperti boneka," jawabnya, dan itu masih kedengaran olehku.

"Ayah bodoh sekali meninggalkan Bunda," ujar Sinta.

"Hei, sayang, Jangan bicara begitu," ujar ibu Jihan sampai memeluk cucunya, mencoba untuk melarang Sinta berujar seperti itu lagi.

"Tapi benar kan, Nek. Ayah memang bodoh meninggalkan Bunda ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Maria Mardianti
cerita yg cukup menarik
goodnovel comment avatar
Nurul Fajar
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
fatiya fadli samawa,,semoga d beri mmongan Dan bahagia selamanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    73

    "Eh, tidak juga. Justru Bunda sudah mendapatkan kebahagiaannya," ujar Mas Kevin pelan.Mas Fadli yang baru saja berjuluk suamiku segera menyadari kecanduan yang terjadi. Halaman rumah orang tuaku yang tidak begitu luas tapi dipenuhi oleh tamu undangan dan family, membuatnya harus turun tangan."Dik, ayo sapa Tante Fifin dan Om Yogi," ujarnya sambil menggandeng diri ini."Iya, Mas."Aku mencoba menetralisir perasaan akibat pertanyaan anakku kepada ayahnya, pun mas Kevin juga tertawa dengan canggung tapi semua orang sekaam menangkap kegetirannya. "Lihat ayah, Om Fadli dan Bunda sekilas mirip, senyum mereka sama bagusnya." Daffa berkomentar."Iya, mereka sama bagusnya Ibumu juga cantik seperti boneka," jawabnya, dan itu masih kedengaran olehku."Ayah bodoh sekali meninggalkan Bunda," ujar Sinta."Hei, sayang, Jangan bicara begitu," ujar ibu Jihan sampai memeluk cucunya, mencoba untuk melarang Sinta berujar seperti itu lagi. "Tapi benar kan, Nek. Ayah memang bodoh meninggalkan Bunda ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    74

    Sesusah mandi, aku mengenakan gamis dan mengeringkan rambutku, duduk di depan kaca Ria sambil memakai pupur dan lipstik. suamiku yang baru menggeliat dari tidurnya tersenyum menatap diri ini dari pantulan kaca."Apa tidur Mas pulas?""Tentu, ada boneka hangat dalam pelukanku," jawabnya tertawa."Aku akan siapkan sarapan dan kopi Mas.""Aku masih ingin berbaring di sini.""Oh, jadi, kau ingin bermalas malasan?" tanyaku mendekat, yang mengulurkan tangannya menarikku, membuat diriku duduk di tepian tempat tidur. Ia lingkarkan tangannya di pinggangku dan membenamkan wajahnya ke pangkuan ini. "Entah kenapa, aku langsung jadi manja," desahnya, aliran napasnya terasa di pahaku."Wajar seorang suami manja pada istrinya," jawabku sambil membelai rambutnya."Lebih baik diam di sini dalam pelukanku daripada kau keluar ke sana.""Hei, tak enak pada Ibu, apalagi aku ini wanita, sampai jam berapa lagi aku akan berada di dalam kamar.""Toh, mertuamu tidak di sini kan, kedua orang tuaku menginap d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    75

    "Apa kau dapat kabar baik, Mas?" Wanita yang masih ditancapi dengan beberapa selang, infus dan selang oksigen di hidungnya itu bertanya padaku dengan suaranya lirih, nyaris tak terdengar.Melihatnya rasanya sesak di dada, ingin pecah tangisan tapi aku menahannya, bagaimana pun, karma yang terjadi padanya disebabkan olehku. Andai aku bisa mengendalikannya, keadaanya tak akan seperti sekarang."Sakit Mas, pedih sekaki.""Iya, Mil, sabar.."Aku iba dengan penderitaannya, aku iba dengan rintihan kesakitan dan air matanya. Akibat panasnya minyak yang membakar, banyak bagian tubuhnya yang rusak, kulit rontok dan syarafnya ikut rusak, butuh waktu lama untuk regenerasi menumbuhkan sel serta membuat urat-urat kembali mengalirkan darah."Sakit Mas, perih sekali, aku mulai merasakan tubuhku berbau anyir dan menjijikkan. Darah dan nanah ini membuat siapapun tak tahan berada di dalam ruanganku," desahnya dengan air mata yang perlahan meleleh."Mil! Sabar sayang." Aku ingin menggenggam tangann

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    76

    "kau sudah kembali?""Ya." Wanita yang terbaring di pembaringannya itu seakan menunggu kabar baik yang akan terlontar dari bibirku, sorot matanya penuh pengharapan bahwa aku akan membawa angin segar untuk kesembuhannya.Sekali lagi kupandangi badannya dari atas ke bawah, hanya lengannya yang terbuka lemah sementara yang lainnya tertutup kain. Menyaksikan kulitnya yang berubah dari merah muda menjadi kuning pucat dengan urut-urat yang terlihat jelas, hatiku makin perih. Aku ingin segera menyelamatkannya tapi aku tak tahu apa yang harus kulakukan. "Mas, Apa kau dapat pekerjaan atau pinjaman uang?""Tidak, belum ada.""Lalu kau ke mana saja dari pagi sampai sore?""Mencari uang.""Kenapa lama sekali?""Karena aku jalan kali, Mil. Motorku sudah kujual untuk pembayaran rumah sakit ini.""Apa? Tapi bukannya ayahku yang akan membayarnya.""Ibumu memintaku untuk bertanggung jawab sebagai suami. Dia bilang kau adalah anak perempuan satu-satunya yang sangat ia cintai. Dia wanitaku bertanggun

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    77 POV Kevin

    Konflik yang terjadi barusan hanya segelintir dari ribuan kata-kata ibu mertua yang selalu menusuk hati. Bahkan sejak pertama menikah dia mulai menunjukkan sikap tidak akrab padaku.Padahal aku telah berjanji bahwa jika aku berhasil meyakinkan Ibuku dan mendapatkan uang, kami akan melakukan resepsi pernikahan yang tidak kalah megah. Namun sepertinya ego dari ibu mertua tidak terpuaskan dengan janji semacam itu. Dia jadi benci dan dendam padaku karena tidak memberikan anaknya mahar dan pernikahan yang pantas. Aku juga tidak menyerahkan sejumlah uang padanya sebagai penembus putrinya Jadi mungkin itulah yang membuat dia semakin kesal saja.Setelah membantu Mila menyuapinya makan dan membersihkan badannya aku kemudian mengajaknya berbincang sebentar."Aku keluar sebentar ya, kamu istirahatlah.""Mau ke mana lagi Mas? meski keluargaku banyak, mereka yang menemaniku tapi tetaplah kehadiran suami adalah obat yang terbaik.""Aku harus cari solusi untuk kita Mil, agar ibumu tidak terus menyud

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    78

    **"Menurutmu sikap Kevin barusan, wajar?" Saat memperhatikan mantan suamiku pergi, ternyata Mas Fadli juga menangkap keanehan yang sama. Dia menyusul diri ini ke balkon dan bertanya sambil menyentuh bahuku. "Aku menyadari dia bersikap tidak biasa, namun aku tidak mengerti kenapa begitu.""Sepertinya dia ingin minta bantuan dari kita, tapi dia terlampau malu untuk mengatakannya. Kau tahu kan' kalau istrinya akan melakukan operasi transplantasi kulit juga pemulihan yang biayanya tidak sedikit, kupikir dia memang membutuhkan uang.""Jika kita memberinya begitu saja, maka dia pasti akan menolaknya karena dia tidak ingin dikasihani, Mas. Sebaiknya Mas memberinya pekerjaan, tapi membayarnya di muka, agar dia tidak terlalu merasa malu.""Kau benar Fat, aku setuju dengan idemu agar Kevin tidak terlalu merasa rendah diri.""Jadi kita akan menelpon dia dan menyuruh dia kembali ?""Tidak usah sayang, kita jenguk dia di rumah sakit sekaligus silaturahmi."""Kupikir itu akan terlalu jauh Mas, ku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    79 POV fatiya

    "Kenapa mendadak kau berubah jahat fat Apakah mendapatkan suami kaya membuatmu cenderung untuk sombong dan congkak!""Kau pernah sesombong itu saat memamerkan calon istri barumu. Kau tahu Mas, aku merasa aku diambang maut saat menyaksikan suamiku memutuskan untuk meninggalkan rumah ini demi wanita lain. Aku sesak nafas setiap kali merindukanmu. Sakit hati Ini tiap kali melihat sudut rumah, di mana itu menyisakan kenangan tentang dirimu. Perih rasanya perasaanku, membayangkan suami yang selalu memelukku, kini berada dipelukan wanita lain. Pernahkah kau memikirkan semua itu!" Kini bola mataku mulai dibayang-bayangi oleh lelehan air mata yang akan menetes."Apa kau membayangkan bagaimana aku menyiapkan makanan dengan tulus, tapi kau malah menyuapi kotak bekalmu pada wanita itu dengan penuh cinta. Apakah kau tahu perasaan terburuk di dunia ini? Ya, rasa itu adalah perasaan dikhianati!"Mas Kevin semakin menundukkan kepalanya di saat aku sibuk berkhotbah atas luka-luka hatiku di masa lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    80

    Kembali ke rumah sakit setelah mengurus segala sesuatu tentang pekerjaan dengan Mas Fadli, aku kembali mengurus segala keperluan untuk biaya administrasi dan operasi. Aku melunasinya dengan sejumlah uang yang tadi. Sebetulnya itu adalah jumlah yang besar, sebetulnya terbebani untuk mengambil lebih cepat uang sebelum melakukan pekerjaan, namun aku terpaksa mengambilnya demi menyelamatkan nyawa Mila. Usai membayar semua biaya, aku langsung ke kamar Mila untuk memberitahu kabar baik ini. Aku pergi ke sana dengan perasaan membuncah. Tapi bukan karena begitu senang tapi karena berhasil menjawab tantangan ibunya."Assalamualaikum Tante."Aku mengucapkan salam kepada wanita yang tengah menyuapi istriku. Seperti biasa dia selalu memasang wajah tidak senang setiap kali melihatku."Hhmm, kamu sudah pulang.""Tante, dokter akan mengoperasi mila secepatnya, karena saya sudah membayarnya.""Oh ya?" Dia tertawa tak percaya."Ya Tante, kita tinggal tunggu jadwal saja, aku yakin Mila akan sembuh,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19

Bab terbaru

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    mulai hari ini

    setelah rangkaian kesulitan hidup yang susah sekali dikembalikan untuk jadi lebih baik, perlahan aku mulai berjuang untuk Mila, mulai membuka hati dan serius mencintainya. mulai menerima kenyataan bahwa Fathia bukan jodohku dan istriku sekarang adalah Mila. Aku berhenti mengejar Fatia dan berharap dia akan bersimpati padaku, aku memutuskan untuk menerima kenyataan, berdamai dengan apa yang kumiliki dan menjalani apa yang bisa kujalani. Aku tahu aku punya banyak hutang pada Mas Fadli yang itu merupakan suami Fatia, meski ingin sekali keluar dari tempat ini tapi aku terikat kontrak dengan mereka sehingga aku harus bertahan untuk melunasi semua itu sembari bertahan hidup untuk istriku. Hutang pengobatan Mila juga masih ada padaku, berikut juga dengan PR untuk memperbaiki apartemen kami serta mengembalikan sisa uang pembeli yang tempo hari membatalkan pembeliannya. hidupku seakan di lantai oleh hutang-hutang yang tidak terhitung banyaknya. jika aku menanggapi itu dengan pikiran ke rumah

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    besok hari

    Besok hari, sebelum berangkat kerja aku mampir ke rumah ibuku, Aku ingin bicara sedikit dengan beliau dan mendiskusikan tentang istriku. ucapkan salam dan kebetulan Ibu sedang ada di meja makan, beliau sedang sarapan dan menikmati secangkir kopi bersama ayah. "selamat pagi bunda?" "pagi sayang." Ibu menerima kecupan dariku, dan ayah juga kucium tangannya. "tumben mampir kemari, biasanya kau akan langsung ke gudang dan pabrik kakakmu?""Aku rindu dengan ibu karena sudah lama tidak mampir, Aku benar-benar merindukan kalian.""ah kau ini...." Ibu menepuk bahuku sambil tertawa. "Bu aku ingin bicara sedikit denganmu.""ada apa?" Ibu mengalihkan perhatian dan menatapku. "meski sulit dan menyebalkan ... tapi aku benar-benar berharap Ibu mau memaafkan kami... Tolong maafkan aku dan berilah mila kesempatan untuk jadi menantu yang baik," pintaku dengan nada yang berhati-hati. "tumben bilang begitu?" Ayah yang heran menatap diri ini dengan lekat. "kemarin itu ucapan Bunda membuat istrik

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    istriku sedih

    karena diusir sedemikian rupa kami tidak punya pilihan lain selain pergi. ku bawa istriku kembali lalu bersama dengannya kami menaiki mobil perusahaan untuk kembali ke rumah. "kupikir ibumu ada benarnya Mas," desah wanita itu memecah keheningan di mobil kami. "apa maksudmu?""baginya menantunya hanya Mbak Fathia, dia menyayanginya dan wanita itu memang pantas mendapatkan kasih sayang yang besar.""tapi dia bukan lagi istriku, jadi Ibuku harus menerima kenyataan bahwa kamulah satu-satunya menantu." aku menggenggam tangannya, berusaha membuat dia tenang. terasa sekali kasarnya kulit karena bekas luka bakar, membuat hati ini terenyuh. aku tahu istriku salah terlalu banyak bersikap sombong dan arogan, tapi kekesalan jadi kecemburuannya setiap hari bertemu dengan Fathia terpatik gara-gara diriku. andai aku lebih bisa menjaga hati dan perasaannya mungkin semua musibah itu tidak akan terjadi. mungkin jika istriku akan lebih tenang tidak perlu terjadi musibah yang betul-betul membuat di

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    mungkin aku terkesan

    "sepertinya kau terkesan dengan kebaikan fatia barusan?"tanya istriku saat aku dan dia mencuci piring dan Fathia sudah pulang. "aku terkesan karena dia mau memaafkan kita dan mau turun tangan membersihkan tempat ini untuk membantumu," jawabku. "aku sendiri terpukau dengan kebaikan mantan istrimu itu. kupikir dia akan terus memusuhi kita tapi ternyata dia punya ketulusan yang tidak kubayangkan." istriku mencuci tangannya dan mengeringkannya disobek, aku tidak mengerti maksud tetapannya tapi sepertinya dia sedikit resah. "mungkin wajar saja jika kau masih mencintai dan berharap bisa berhubungan baik dengannya."aku segera meraih tanganmu lah begitu mendengar dia mengatakan hal tersebut. tersenyum diri ini sambil mengetuk keningnya dan kupeluk dia dengan erat. "dia memang sebaik itu tapi sekarang hanya kau satu-satunya cinta di hatiku.""tidak usah menghiburku dengan kalimat itu,"jawab Mila sambil mendorong dada ini dengan ujung jemarinya, wanita yang kulit wajahnya belum begitu rata

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    Apartemen kumuh

    hampir 20 menit berkendara dengan segala kegalauan hati memikirkan apakah apartemen itu masih layak dihuni atau tidak mengingat hampir 1 tahun tidak di sana kupikir sudah ada beberapa bagian yang merembes, kamar mandi juga merembes dengan cat dinding yang sudah mengelupas, beberapa bagian dinding juga retak dan tidak layak, mereka juga lembab dan jamuran tapi aku bisa apa hanya itu satu-satunya tempat yang bisa dituju untuk sementara ini. mungkin aku bisa membayar kontrakan, tapi bagaimana aku akan mencukupi pengobatan Mila, sementara uang itu juga untuk makan dan transportasi sehari-hari. aku harus berusaha mencukupi gajiku ditambah dengan potongan perusahaan yang sempat ku pinjam untuk operasi istriku. kupandangi wajah Mila dan raut kesedihan yang terlihat di matanya, dia berkaca-kaca tapi wanita itu berusaha menyembunyikan kesedihannya. rumah ibunya terlalu nyaman selama ini kami tidak pernah berpisah dengan mereka jadi mungkin istriku harus membiasakan diri dan merasakan kerin

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    bukankah ...

    "mau kemana?" Tanya istriku cemas."aku mau pergi, sudah terlalu lama kita diinjak-injak, aku sudah tak sanggup lagi.""tapi...." Mila nampak ragu melihatku yang terus berkemas, dia sepertinya bimbang hendak tetap berada di sini ataukah ikut dengan suaminya yang tidak berdaya ini."aku tahu aku harus menghargai mertua, Aku tahu aku harus menjunjung mereka tapi ini benar-benar keterlaluan, Mil. aku masih punya harga diri.""sebagai orang tua mami pasti terlalu mengkhawatirkanku sehingga dia berkata seperti itu.""aku juga memposisikan diriku sebagai dia. Aku membayangkan putriku harus hidup dalam kesulitan bersama suami yang dicintainya. tapi, aku akan menahan diri dari ucapan menghina orang lain," balasku Dengan hati Yang benar-benar Sakit. ingin rasanya menangis tapi aku malu pada genderku sendiri. aku laki-laki yang harus terlihat tegar tapi ada kalanya perasaan ini rapuh dan sedih. "aku sudah berusaha sekuat tenaga Tapi saat tuhan hanya memberi terbatas, aku bisa apa!! Aku juga ma

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    berbaikan

    orang ke sini isinya Mertuaku begitu dia tahu kalau aku dan istriku pergi makan malam ke rumah Fatia, wanita itu mencemooh dan terus berceloteh kalau kami adalah orang-orang yang tidak punya harga diri dan rela menghamba pada keluarga Fatia. "sudah tahu kalau wanita itu yang membuatmu menderita, kini kau pergi dan menjalin hubungan baik dengannya? ada apa denganmu?!""mi, dia kan Bos kami, Jadi kami harus tunjukkan itikad baik Kalau Kami berkomitmen untuk bekerja dengan benar dan berdamai.""apa untungnya, lihat wajah, tangan dan tubuhmu yang sudah cacat itu! dengan segala keburukanmu itu kau datang padanya dan minta maaf? ke mana harga dirimu. bukankah selalu kubilang kalau kau harus menghargai dirimu sendiri sebelum menghambakan diri ke orang lain!""kami tidak menghambakan diri mami, aku dan mereka memang harus menjalin hubungan baik karena suamiku dan suaminya Fathia adalah sepupu. mereka adalah keluarga dekat dan mau tidak mau kami akan berbaur.""Tapi kau bisa menghindarinya...

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    sehabis makan malam

    sehabis makan malam Fathia dan asisten rumah tangganya membereskan Piring dan membawanya ke dapur, Mila sendiri sedang berusaha mendekatkan dirinya pada anak-anak kami, dia mengobrol dengan mereka dan mulai berusaha membangun kepercayaan kedua anakku. Mas Fadli izin sebentar karena dia ada tamu yang sedang menunggunya di depan, jadi kakak sepupuku itu membiarkan aku dan Mila duduk di ruang keluarga bersama anak anak."bentar ya aku mau minum," ucapku pada Mila."iya Mas."kulangkahkan kakiku menuju ke dapur, di sana terlihat Fathia sedang membereskan sisa makanan dan membantu asisten rumah tangganya untuk merapikan piring-piring di wastafel. "mba, Ini sisa makanan masih banyak mungkin boleh dibagikan ke orang-orang yang nongkrong di depan atau yang membutuhkan saja.""iya Bu." jawab pembantunya yang terlihat masih muda itu. "fat."panggilanku membuat dia menghentikan kegiatannya membungkus sisa makanan. "ada apa?""aku benar-benar terkejut dengan kebaikan hatimu. kupikir kau akan

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    membujuk istri

    "maaf, karena aku terpaksa mengikuti aturan dan permintaan bosku," ujarku saat berhasil menyusul Mila, dia pulang lebih cepat dari yang kuduga. "kurasa kita harus cari tempat lain untukmu bekerja." "iya. tapi, tunggu hutangku lunas yaa," balasku membujuk. "mau kapan lunas hutangmu, sementara uang yang kita pinjam itu ratusan juta Mas?" "jika kau tahu itu, tolong berdamailah dengan kenyataan. kita harus berjuang dan bertahan." "jadi, tidak ada pilihan lain dalam hidup kita?" "tidak ada." wanita yang masih terlihat bekas luka bakar di tangan dan tubuhnya itu hanya bisa mendesah lemah dan meneteskan air mata. dia menangis lalu memelukku. "apa yang harus kulakukan Mas?" "kita harus bertahan dan realistis, Ayo kita minta maaf dan jalin hubungan baik karena mau bagaimanapun kita tetap bergantung pada keluarganya Fathia." "pada pilihan lain?" "tetap tidak ada. berbaikanlah dengannya, toh, Aku dan Dia tidak punya hubungan lagi. wanita itu, juga kabarnya sedang hamil. ja

DMCA.com Protection Status