Share

Bab 291

Penulis: Black Eagle
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-28 22:05:28

Ibrahim menggeram frustrasi. Baru hampir saja ia berhasil membawa Andira bersamanya kepada Nigel, sayangnya wanita yang ia sekap kini berhasil lolos dan kabur dari Ibrahim, yab sekarang Andira lenyap begitu saja. Ia mencengkram erat rambutnya, berusaha menenangkan diri. Ia harus berpikir jernih jika ingin menemukan Andira.

Ia ingat saat Andira berhasil lolos darinya. Saat mereka dalam perjalanan, Andira pura-pura sakit dan meminta berhenti di sebuah hutan. Ibrahim yang lengah tidak menyadari niat Andira. Ketika ia keluar dari mobil untuk mencari air, Andira telah menghilang ke dalam hutan.

Ibrahim segera menghubungi Nigel, rekan Ibrahim, yang memiliki kelicikan yang sama seperti Ibrahim bahkan jauh lebih licik untuk bisa menemukan dan menyekap Andira.

"Andira kabur!" teriak Ibrahim di telepon.

"Apa?!" Nigel membentak di seberang sana. "Bagaimana bisa?!"

Ibrahim menceritakan apa yang terjadi. Nigel semakin marah mendengarnya. Ini adalah kesalahan Ibrahim dan Nigel tidak mau tahu akan h
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 292

    Jantung Andira berdetak kencang bagaikan genderang perang. Nafasnya tersengal-sengal, keringat dingin membasahi dahinya. Tubuhnya gemetar bukan karena kedinginan, melainkan karena ketakutan yang mencekam. Ibrahim, orang yang paling dia hindari, kini tengah memburunya di dalam hutan lebat ini.Andira bersembunyi di balik semak-semak, berusaha sebisa mungkin untuk tidak terlihat. Dia mengintip dari balik dedaunan, mengamati langkah kaki Ibrahim yang semakin mendekat. Matanya yang tajam seperti elang, tak henti-hentinya mencari jejak Andira.Andira meringkuk ketakutan, berusaha untuk tidak bersuara. Dia tahu, jika Ibrahim menemukannya, dia tidak akan selamat. Bayangan kekejaman dari Nigel jika saja Ibrahim berhasil menemukan dia dan memberikan Andira pada Nigel yang kemam dan sangat menghantui, saat Ibrahim dengan kejam memperlihatkan ketidak manusiawi perbuatan dari Nigel. Andira tidak ingin kembali merasakan penderitaan itu.Suara ranting patah terdengar di kejauhan. Andira menegang, ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   bab 293

    Udara lembab hutan menusuk kulit Martin Dailuna dan Syarif. Keringat bercucuran di dahi mereka, bercampur dengan lumpur dan debu akibat perjalanan panjang di hutan belantara. Semak-semak lebat di sekitar mereka menjadi tempat persembunyian yang ideal, berlindung dari kejaran anak buah Nigel, bos besar mafia yang telah menculik Raisi, anak Martin."Kita sudah hampir dua hari di sini, Pak," bisik Syarif, mengamati sekeliling dengan waspada. "Kita harus menemukan Raisi secepatnya."Martin mengepalkan tangannya, berusaha menahan amarah dan rasa frustrasi. Raisi adalah penerusnya, dia sudah cukup kehilangan seorang anak, dan dia tidak akan tinggal diam sampai dia menemukannya."Kita harus mencari jejak mereka," kata Martin dengan suara serak. "Pasti ada tanda-tanda yang tertinggal."Syarif mengangguk setuju. Dia mengeluarkan pisau dari sakunya dan mulai membelah semak-semak yang lebat, mencari jejak kaki atau tanda-tanda lain yang bisa mengarahkan mereka ke Raisi.Beberapa jam kemudian, me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   bab 294

    Mobil yang membawa Andira berhenti di depan sebuah bangunan tua. Bangunan itu tampak terbengkalai, dengan cat yang mengelupas dan jendela yang kotor. Andira merasakan ketakutan yang semakin besar saat dia dipaksa keluar dari mobil oleh Ibrahim.Ibrahim menyeret Andira ke dalam bangunan tua. Di dalam, ruangannya gelap dan lembab, dengan bau apak yang menusuk hidung. Andira melihat beberapa ruangan kosong dengan jendela yang ditutupi papan kayu. Dia yakin dia akan disekap di salah satu ruangan itu.Ibrahim membawa Andira ke sebuah ruangan kecil di ujung lorong. Ruangan itu hanya memiliki satu jendela kecil yang ditutupi teralis besi. Andira didorong ke dalam ruangan dan Ibrahim menguncinya dari luar.Andira sendirian di ruangan itu. Dia duduk di lantai yang kotor, memeluk lututnya dengan erat. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya.Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki di luar ruangan. Pintu terbuka dan Nigel, bos besar mafia, masuk ke dalam ruangan.Nigel adalah pria yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   bab 295

    Andira tersungkur di tanah dengan nafas terengah-engah. Rasa sakit di kakinya berdenyut, akibat tendangan Nigel yang kejam. Dia mencoba untuk berdiri, namun sia-sia. Kakinya terasa lemas dan tak bertenaga.Nigel mendekatinya dengan tatapan penuh amarah. "Kau pikir kau bisa kabur dariku, hah?" gertaknya.Andira menundukkan kepalanya, tak berani menatap mata Nigel. Dia tahu bahwa perlawanan hanya akan sia-sia."Aku beri kau kesempatan sekali lagi," kata Nigel. "Jika kau berani mencoba kabur lagi, aku tak segan-segan membunuhmu."Andira terdiam, tak berani berkata apa-apa. Dia tahu bahwa Nigel bukan orang yang main-main dengan omongannya.Nigel menoleh ke arah Ibrahim. "Bawa dia ke ruangan yang lain," perintahnya.Ibrahim mengangguk dan menyeret Andira ke sebuah ruangan lain. Ruangan ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan ruangan sebelumnya. Tak ada jendela sama sekali, hanya sebuah pintu kecil yang terbuat dari besi.Ibrahim mengikat tangan dan kaki Andira dengan rantai. Dia kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 296

    Semuanya meletihkan dan menghabiskan banyak tenaga, Syarif dan Ibrahim tampak sangat lelah dan bahkan saat ini hampir turun hujan, mereka masih berada di dalam hutan tak tahu akan ke mana. Syarif memiliki satu senjata api, dan itu bahkan bukan senjata mesinBagaimana mereka akan melalui ini semua? Martin tampak dengan kondisi yang tidak baik-baik saja dan tidak tahu bagaimana dia akan menyelesaikan masalahnya sekarang. Seolah semuanya hilang kendali dan tak tahu bagaimana dia akan hidup sekarang. Syarif juga terjebak dan tampak sangat keletihan berada di pihak Martin. Hanya karena Martin pernah membantunya membuat dia merasa berhutang budi, dia terlibat dalam masalah ini. Padahal seharusnya dia tidak seperti itu. Mereka duduk di atas rerumputan setelah bersembunyi di semak-semak. Menunggu malam tiba dan berharap besok mereka akan menemukan jalan. "Kau tidak bisa mendatangi tempat itu, Tuan. Di sana dijaga dengan ketat dan aku rasa Nigel tidak akan mengizinkan kau untuk datang sanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 297

    "Aku sudah katakan kepadamu beberapa kali Andira, kenapa kau tidak mendengarkan apa yang aku perintahkan dan apa yang aku peringatkan kepada kau, ha?" Ibrahim yang sekarang berdiri di samping Andria yang terduduk dengan kedua tangan yang terikat. Tak ada cara bagi gadis ini untuk kabur dari sana. Hanya ada masalah jika she berusaha untuk kabur apalagi masalah ini terlalu banyak masalah sehingga Ibrahim semakin frustasi. "Aku tidak ingin terlihat lagi, Ibrahim, apa kau gila melakukan ini semua?" "Martin membunuh orang tuamu!" Ibrahim yang berusaha untuk meyakinkan Andira bahwa Martin lah yang menjadi penyebab kematian orang tua Andria. "Dia membunuh kakakku, dan melakukan hal buruk padanya!" Andira bahkan tidak bertanya jauh lebih dalam dan lebih memilih untuk diam. Dia tak tahu tentang orang tuanya siapa dan tak mau tahu sekarang. "Kau membunuh anak kecil!" Tentu yang dimaksud di sini adalah Nadira, putri Martin yang telah kehilangan banyak oksigen dan kelaparan saat dikurung oleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 298

    Apa yang terjadi pada Sarah sekarang, kenapa dia tak terlihat sama sekali oleh pers dan dia seolah hidup dalam jeruji rumahnya sendiri. Ada banyak sekali jurnalis dan reporter yang menunggu wanita karir ini untuk datang tetapi dia sama sekali tidak datang dan hanya berada di rumahnya dalam waktu satu bulan. Menyia-nyiakan waktunya hanya dalam bersedih atas kematian dari putrinya Nadira, siapa yang tidak akan bersedih saat anaknya tiada hanya karena dendam saja yang mengarahkan pada suaminya. Dia bahkan tidak pernah menyangka akan apa yang terjadi padanya. Dia tidak pernah membayangkan ini semua akan terjadi padanya selama ini. Apalagi Martin yang sekarang menghilang entah ke mana, dia adalah satu-satunya yang dimiliki oleh putranya Randy, bahkan remaja yang cukup mengalami trauma ini merasa bahwa sebaiknya dia tidak datang ke sekolah. Selama berhari-hari, bahkan dia melewatkan banyak sekali pekerjaan sekolah yang harus dikerjakan Karena rasa yang masih sangat menyakitkan dalam diri R

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 299

    Hatice masih berada di dalam ruangannya, dia bahkan belum bercerai dengan Lutfi, apa yang terjadi pada mereka sekarang rasanya sangat membingungkan, mereka terjebak dalam pernikahan lalu kemudian mereka berada dalam masalah besar yang bahkan lebih buruk daripada apa yang mereka telah bayangkan dan lakukan. Hanya ada rasa traumatik yang luar biasa di dalam diri Hatice saat ini, Lutfi memahami semuanya dan dia paham betul bahwa sekarang bukan saatnya membahas tentang perceraian, dia bahkan tidak tahu bagaimana caranya berbicara dengan sang istri selama satu bulan lamanya. Dia merasa bersalah akan perselingkuhan yang terjadi, dan tidak paham dengan semua ini. Bagaimana bisa ini semua terjadi, Lutfi tentu tidak memahami masalah yang terjadi antara Martin dan musuhnya sekarang, kenapa Martin Dailuna bisa terjebak dalam masalah ini. Dia sering kali bertanya-tanya tetapi Hatice kadang hanya keluar dari kamarnya hanya untuk makan saja. Dan kemudian merenung hingga matanya sembab. Itu dikare

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12

Bab terbaru

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 322

    Ya dia tahu siapa yang membawa Andira, dan anehnya sesuatu menjadi lebih muda baginya, tak ada pengawal sementara Martin memegangi senjata api di tangannya walau dia terlihat terluka di kepala, dan beberapa darah yang mengalir di tangannya, ya sebelum Ibrahim berhasil dijatuhkan oleh Martin, Ibrahim berhasil menyerang Martin dengan irisan balok yang membuatnya terluka. Di sisi yang lain, Martin membuka satu-persatu pintu ruangan yang ada di labirin, sampai akhirnya dia tidak menemukan pintu apa pun, hanya dinding kasar di sekelilingnya, dan yang membuatnya merasa bingung adalah di mana semua orang? Martin tak menemukan siapa pun, tapi dia bisa melihat tanda ayang dia tahu bahwa yang melakukannya pasti Nigel, untuk menjebak Martin, walau Martin paham akan jebakan itu, dia tetap mengikuti pola petunjuk yang dia tidak tahu akan membawa dia ke mana, hanya saja tak ada pilihan lain. "Martin." Langkah kaki Martin terhenti, dia mendengar sesuatu, di belakang, di depan, di samping, lalu s

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 321

    Rasa lemas menjalar di sekujur tubuh Martin, dia tidak menyangka bahwa Nigel akan sejauh ini, gadis yang selalu bersamanya yang Martin pikir Litzia telah menjadi gadis yang penting bagi Nigel ternyata saat mencoba membalas dendam dan ambisi gadis itu tidak lain hanyalah sekedar hiburan bagi Nigel. Mata Martin redup, dia kebingungan bagaimana harus merespon apalagi rasa panas dikarenakan cahaya lampu yang langsung mengarah kepadanya membuatnya merasa terganggu. Dia meremukkan rambut-rambut nya yang kusut, dan saat mencoba untuk fokus, dia menemukan sesuatu berada di tangan Litzia, gadis itu menggenggam sesuatu, Martin yang merasa apa yang digenggam Litzia penting langsung meraih tangan gadis itu dan membuka telapaknya, di sana terletak kertas yang mungkin berisikan informasi. Tulisan yang Martin tahu bukanlah milik Litzia melainkan milik Nigel, ya jelas kertas dengan tinta yang ditulis Martin dan berisikan, "Putramu dan Andira selanjutnya, oh ya astaga kau tidak akan menemukan putra

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Bibir Martin terbuka, dia merasa heran siapa yang mungkin yang telah membukakan pintu untuknya, dan kenapa pintu ini bisa terbuka sendiri. Sia menelan saliva berkali-kali tapi dia tidak bisa diam, ya dia tidak seharusnya seperti ini, dia mengepalkan tangan dengan kemarahan yang luar biasa, pada Nigel, Ibrahim dan sedikit rasa kecewa dan kebencian terhadap Andira, atau dia sedang berusaha untuk membenci gadis itu. Tapi sebelum semua itu harus diselesaikan olehnya, dia berusaha untuk menemukan putranya terlebih dahulu, di mana Raisi, dan kenapa semuanya terlihat kacau, kenapa Tidka ada penjaga dan pintu ruangannya sendiri, sel yang dia miliki sendiri yang seharusnya menjadi tempat dia tertahan kini terbuka. Tapi semua itu tidak penting, Martin dia mencoba untuk melangkah pergi, tetapi dia tidak dengan tangan kosong, di dalam saku-saku celananya dia menyimpan pecahan beling yang dia hancurkan sebelumnya dan akan menjadikannya sebagai pertahanan atau cara untuk melawan. Sayangnya dia

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Litzia mencoba menyelematkan siapa pun yang bisa dia selamatkan setelah dia berhasil membantu Raisi, yang entah apakah Raisi berhasil keluar dari labirin rumit yang telah dibangun oleh Nigel selama ini atau usaha mereka hanya akan menjadi boomerang. Dia memastikan bahwa Ibrahim mengetahui rencana Nigel untuk menghabisi mereka semua di tempat itu, sehingga mungkin dalam sesaat dia ingin menyelamatkan semuanya, termasuk Andira, tetapi sebelum itu, dia harus memastikan bahwa Martin tiada di tangannya. Di sisi yang lain Litzia, dia membuka pintu demi pintu, labirin yang begitu membingungkan, dia tidak bisa menemukan di mana kamar Martin, atau di mana sel Martin disembunyikan, langkah demi langkah dia berusaha untuk dapatkan hingga akhirnya dia menemukan satu ruangan yang tak terjaga, cukup jauh dan firasatnya berkata, mungkin itu adalah Martin. Langkahnya menuju sel itu cepat, dan menemukan seseorang yang bersandar tanpa semangat hidup duduk di lantai. Litzia hanya dapat melihat pria i

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 319

    Beberapa Saat Sebelumnya "Pergilah, kau tidak punya waktu, kau harus meninggalkan tempat ini atau Nigel akan menghabisi mu di hadapan ayahmu. Dia akan mempermainkan Malian berdua sebelum akhirnya mengakhiri semuanya." Dia mencoba membuka gelangan borgol di tangan Raisi sementara Raisi yang terlihat dengan wajah berantakan, darah di sisi wajahnya, dan rambut yang terlihat tak terawat itu memandang bingung. "Bagaimana kau mendapatkan kunci itu ... Astaga kau membahayakan dirimu sendiri Litzia." Raisi menghentakkan tangannya seolah menolak bantuan Litzia tapi gadis ini mencoba untuk tetap membantu Raisi. "Kau tidak tahu bahwa Nigel adalah monster dan dia akan menghabisi kalian, kau, Martin, Andira, semuanya, bahkan Ibrahim tangan kanannya sendiri akan mati di sini jika tidak pergi." "Andira?" Raisi menelan saliva, dia gemetar. "Ya." "Tidak." Raisi yang kedua tangannya sudah terbebas dari borgol itu menggelengkan kepala, "Aku tidak mau meninggalkan Andira. Bawa aku padanya dan akan

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 318

    Semua tampak jelas, Martin melihat segalanya dalam kesunyian yang tak terhentikan, dia merasa bahwa hidupnya akan selalu seperti ini, menderita. Dia mendapatkan apa yang dia inginkan, Andira, tapi dengan biaya sebesar apa? Dan kini, di mana gadis itu? Di mana putranya? Dan demi keinginan yang ia hasratkan semuanya berakhir kacau, dia terjebak di dalam neraka yang abadi. Nigel menghentakkan kepala Martin dan membiarkan dia tergelatak di dalam sana, kini adalah rencana selanjutnya tapi kapan dia akan melakukan rencana selanjutnya? Oh ya dia akan mempermainkan Martin lebih lama, lebih parah, San jauh lebih menyakitkan sebelum pada akhirnya mengakhiri hidup Martin Dailuna. Di sisi yang lain, Ibrahim tak sanggup menahan amarah dendam yang ingin segera mengakhiri hidup Martin, menghancurkan dinasti Dailuna selamanya. Tetapi semua itu berada di tangan Nigel yang memiliki lebih banyak anak buah. "Apa lagi yang kau tunggu?" Ibrahim bertanya, dia tak sanggup menahan diri untuk segera mengakh

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 317

    "Kau sudah mendapatkan, dia kan?" tanya Ibrahim yang sekarang berada di hadapan Nigel. "Cepatlah akhiri ini, Nigel. Kau pasti akan segera mendapatkan apa yang kau inginkan, bukan?" Ibrahim yang saat ini duduk di hadapan meja Nigel dan Nigel tampak berpikir tetapi tidak senang dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ibrahim. "Jangan terlalu tergesa-gesa, Ibrahim. Aku tahu kau sangat ingin membunuhnya sama seperti aku ingin sekali melenyapkan dia. Tapi kita tunggu, ya tunggu." Ibrahim tidak senang dengan aoa yang dikatakan Nigel, dia berdiri dan menghentakkan kursi, "Menunggu? Astaga aku sudah sangat lama menunggu dan menantikan momen ini, aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Apa yang sebenarnya kau rencanakan!" Nigel tersenyum dan ikut berdiri, "Aku sudah katakan padamu. Kau cukup menjaga Andira dan biarkan dia merasa nyaman di sini, karena sebentar lagi dia akan berguna," kaga Nigel yang sekarang berjalan ke arah pintu. Dia membuka pintu ruangan itu dan mempersilahkan Ibrah

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 316

    "Nigel berhasil menangkap ayahmu, Raisi." Suara Litzia tenang. Sedangkan Raisi yang tampak tak berdaya itu hanya bisa menundukkan kepala. Dia lemas dan tidak tahu bagaimana dia akan merespon. "Akhirnya, dendam Nigel akan terselesaikan. Dia bisa menghabisi ayahku kapan saja. Tapi kenapa dia hanya menangkapnya?" Tatapan Raisi kini mengarah kepada Litzia yang terlihat tidak menemukan jawaban apa pun dari pertanyaan Raisi. Dia bahkan tidak tahu kenapa Nigel tidak menghabisi Martin saat ini juga. Kenapa dia harus menunggu waktu yang lama. "Entahlah, tapi untuk saat ini aku hanya mau kondisi mu lebih baik Raisi, kau harus makan sesuatu," kata Litzia yang masih menawarkan makanan untuk Raisi, "Jika tidak maka kau akan berada dalam kondisi yang buruk." "Saat ini aku bahkan jauh lebih buruk dari kematian itu sendiri, Litzia. Aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya makanan." Litzia lalu meraih piring itu dan berusaha untuk membuat Raisi memakan sesuatu, dia menyuapi Raisi dan tidak akan pe

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 315

    Martin terjatuh dan tidak bisa merasakan tubuhnya, apa yang baru saja dikatakan oleh Nigel adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Martin sudah kehilangan Nadira dan dia tidak bisa kehilangan anak lagi. Tubuhnya yang sudah mulai kurus itu terus dihentakkan lelah Nigel yang penuh dengan kebencian dan dendam. Yang pada akhirnya Nigel mendapatkan Martin hidup-hidup. Ini adalah sebuah kesempatan baginya. Bagi Nigel untuk memberikan penderitaan mutlak pada Martin Dailuna. Martin yang tidak berdaya diseret menuju bangunan tua yang cukup terlihat besar, dan tubuh itu langsung dijatuhkan di atas lantai yang lembab. "Bawa dia ke tempat yang seharusnya." Nigel yang terlihat berjalan pergi dan meninggalkan tubuh Martin yang setengah sadar dan tak berdaya. Dan kemudian dibawalah tubuh itu menuju ke tempat yang seharusnya, dan kemenangan Nigel sudah di depan mata. Andira, Raisi dan Martin, adalah pion untuk balas dendam Nigel. Di sisi lain ada Ibrahim yang sama sekali tidak terima Dnegan sikap

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status