Share

Bab 26

“Ibu nggak perlu sungkan apalagi merasa malu. Aku juga udah tahu kok, bagaimana perlakuan ibu sama anak-anakku. Ayolah, enggak usah melarikan diri lagi. Banyak barang yang aku harus bawa, sebelum kita pulang ke Sukabumi."

Saat itu aku menarik pergelangan tangan ibu, demi bisa menahannya agar ia tidak melarikan diri. Namun, sekali lagi ibu malah menangis. Membuat kami jadi pusat perhatian para pengguna jalan yang saat itu melintas. Bukan ibu namanya, jika tidak mencari perhatian.

Entah perasaanku saja atau memang benar, semakin ke sini ibu selalu saja ingin jadi pusat perhatian semua orang. Ia tidak suka jika ada orang lain yang jadi pusat perhatian. Termasuk jika aku lebih memperhatikan Lara daripada dirinya.

"Ibu mau pulang pakai apa emangnya, kalau nggak sama aku? Bukannya Ibu juga nggak punya uang?"

Setahuku berdasarkan keterangan ibu di kantor polisi, Tia dan Ari turut mengambil dompet yang berisi kartu debit milik ibu. Di mana di dalamnya saldo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ah manipulatif tu ibumu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status