Share

Bab 27

Tanpa pikir panjang aku langsung melakukan pertolongan pertama padanya. Untung saja ibu cepat sadar, hanya dengan mendekatkan minyak angin ke hidungnya. Namun, ia juga masih diam saja begitu mendapatkan kesadarannya kembali.

Seperti orang yang linglung, ibu hanya menatap kosong ke arah dinding rumah kami.

“Kita ke dokter ya? Ibu minum dulu aja, ini aku udah bikin teh manis.”

“Ibu mau puasa Jim, hiks.”

“Sudah, enggak perlu diteruskan. Orang udah pingsan, enggak apa-apa buka aja. Jangan menyiksa diri, ibu mungkin kaget, karena baru puasa lagi.”

“Ibu bilang ibu mau puasa. Kenapa kamu malah maksa ibu buat buka?”

“Ya, karena emang ibu enggak kuat. Kalau, kuat mah ngapain Jimy nyuruh ibu batal, padahal nanggung udah sore. Hayu diminum aja. Habis ini kita ke dokter. Periksain takut ibu kenapa-kenapa?”

“Kenapa kamu masih perhatian sama ibu? Kenapa kamu ajak ibu ke dokter? Engga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status