Beranda / Lainnya / Nafkah Dua Puluh Ribu / Nafkah untukku dan anakku yang minim

Share

Nafkah untukku dan anakku yang minim

Penulis: Ka_ulfa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-09 15:54:27

Jangan lupa follow akun dan berlangganan guys. 

Terimakasih 

Part 4

🌷🌷🌷🌷🌷

Aku sedang mengangkat baju di belakang rumah, nampak mas Hans sudah pulang kerja. 

Sepertinya ia lelah sekali, ku dekati suami ku dan ku buat kan secangkir kopi. 

Hari ini tepat tanggal satu harusnya mas Hans sudah memberiku jatah yang tek seberapa itu padaku. 

Meski tak cukup dan lebih banyak menghemat nya aku tetap mengharapkan uang dari mas Hans, begitu juga aku butuh untuk beli sayur besok pagi. 

Semua urusan memasak memang aku yang menanggungnya, karna ibunya juga sudah janda. 

Ada menu tersaji setiap pagi adalah tugasku, tapi apalah daya, semuanya tak pernah terlihat dimata ibu mertua ku. 

Yang terlihat hanyalah dian, anak kesayangannya dan sudah dianggap kaya dan mampu dibanding aku. 

Yang hanya meminta uang pada suamiku, tapi meski begitu aku tetap menanam sayur mayur serta berjualan didepan rumah. 

Cukup untuk sebulan juga nyatanya, tapi itu tak cukup untuk mematahkan bahwa dian anak yang paling berbakti pada orang tuanya. 

Meski begitu aku tetap dengan senang hati untuk menyenangkan mereka semua, tak ada sedikitpun niatku untuk berbuat jahat kepada mereka. 

Mertua ku pun tak nampak menyayangi anak-anak ku, terlihat saat kemarin dian mengantar makanan padanya, tak sedikitpun menawari cucunya walau sekedar basa-basi .

Terkadang hatiku juga sakit namun mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi dan tak bisa disesali. 

Tampak mas Hans sudah pulang kerja, dengan wajah yang sangat lelah . 

Aku sedang mengangkat jemuran yang tadi pagi kucuci,segera ku masukkan dalam keranjang baju. 

Ku bawa semua baju sekeranjang penuh masuk dari halaman belakang rumah, untuk segera kulipat, jika tidak akan menggunung dan malas melihatnya. 

Mumpung anakku sedang bermain dengan temannya diluar jadi aku bisa sekalian melipat nya. 

Sebenarnya kerjaanku hanya seperti ini saja setiap hari, tapi ini sangat melelahkan. 

Kulihat mas Hans mendekatiku, wajahnya berubah jadi agak berseri, apan karna ini hari gajiannya dari kantor. 

Ia memberikan aku amplop putih berisi uang jatah untuk sebulan, ia bergegas duduk disofa dan meletakkan tasnya didekat meja, dengan mengendurkan kerahasiaan kemejanya . 

Aku meletakkan amplop itu saku bajuku agar aman, dan melanjutkan melipat bajuku yang sebanyak ini, aku memang melakukannya semuanya. 

Semua cucian aku yang melakukannya tanpa rasa lelah sedikitpun ,tak ada yang aku harapkan tapi ucapan terimakasih pun tak pernah kudengar dari mulut mertuaku. 

Mas Hans kembali menoleh kearahku, "sarah itu ada lebihannya buat beli lipstik atau apalah yang kamu mau, " Ujar mas Hans. 

"Buat aku mas, mas beneran buat aku uangnya, " Tanyaku, sambil melipat baju ini. 

"Iya aku dapat bonus dari boss bulan ini buat kamu saja, itu untuk uang makan dan jajan anak kita  kalau uang sekolah biar aku yang bayar kan cuman berapa sih, " Ujar mas Hans. 

"Mungkin hanya seratus ribuan mas, " Ujarku. 

Betapa banyak temanku yang iri padaku, karna bisa menikahi mas Hans, pasalnya mas Hans adalah pegawai dengan gaji tetap tiap bulan. Berbeda dengan suami temanku yang hanya butuh yang gajinya sehari sekali. 

Mereka menyimpulkan bahwa hidupku bahagia dan tercukupi , tapi itu hanya presepsi mereka yang berbeda dengan kenyataan yang kualami sekarang. 

Nyatanya aku harus pintar mengelola uang, dengan di beri duapuluh ribu sehari untuk jajan dan belanja, sering juga kugunakan uang warungku yang kecil. 

Kadang aku harus mengambil uang warung karna bedak dan lipstikku sudah habis, walau harga kosmetik ku sangat murah dan merakyat. 

Tapi hari ini bahagia karna diberi lebih oleh mas Hans, bisa kugunakan untuk membeli lipstik baru. 

Mas Hans meninggalkanmu bergegas menuju kamar . 

Aku yang masih melipat baju segera ku selesaikan. Aku bisa saja melakukannya besok tapi baju kering ini akan menggunung besok. Pasti aku juga akan malas melipat nya jika sudah seperti gunung. 

Maka dari itu aku membiasakan cuci,kering langsung lipat. 

Aku mengambil amplop disaku bajuku dan membukanya, untuk memastikan berapa bonus yang diberikan padaku. 

Ternyata uang yang diberikan mas Hans sebesar 650 ribu, ia memberiku bonus sebesar 50ribu untuk membeli skincare ku, walau tak cukup aku tetap bersyukur karna ia masih ingat dengan kewajibannya menafkahi keluarganya. 

Next partpart guys.. .. 

Bab terkait

  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Diungkit ungkit

    Uang yang diberikan mas Hans memang sudah kuduga ini seperti yang bulan sebelumnya, nafkah? Sebenarnya bukan lebih tepatnya uang belanja untuk sekeluarga karna ada ibu mertuaku juga.Sehari hanya dua puluh ribu, tapi tetap ku syukuri walau ini kurang tetap ku cukupkan, tak masalah jika harus ambil uang warung ku untuk kebutuhan dapur dan sumur.Ku kantongi uang itu dengan baik, biasanya aku belanja mingguan ke pasar lumayan bisa menghemat uang ini , belum lagi jika token listrik dirumah ibu sudah habis, tentu saja aku yang mengisinya satu bulan full.Tapi itu tetap tak terlihat dimata mertuaku, selalu saja aku yang salah dan tak becus mengurus keuangan jika aku minta tambahan pada mas Hans.Padahal bukannya aku boros, tapi kebutuhan yang semakin banyak dan bahan yang semakin mahal, minyak sayur saja sudah tujuh belas ribu di warung.Aku merapikan baju yang sudah dilipat ke lemari masing-masi

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Masalah sayur dimeja makan

    Aku pergi dan masuk kemarku, semuanya tampak tak adil, bahkan aku yang memasaknya saja belum sempat makan walau sedikit, tapi malah dituduh menghabiskan semuanya.sekarang perutku keroncongan, belum makan dari siang tadi, teganya mereka seperti itu ."Sar,,, sarahhh, " Suara teriakan ibu tapi tak kuhiraukan ,aku tak tahan dengan ketidakadilan ini, mengapa aku selalu disudutkan seperti ini, apa aku tak layak menjadi menantunya.Apapun sudah kulakukan, kurang apa lagi, apa aku harus menjadi pelayanan 24jam untuk mereka, apa dosaku dimasa lalu sampai sekarang aku begini.Tapi tak pernah sedikitpun aku menyesal dengan pernikahan ini, ingin rasanya tinggal dirumah sendiri tanpa campur tangan mertuaku.Bahkan ibu dan bapakku saja tak pernah memarahiku seperti dia, yang bahkan tak pernah memberiku nafkah dan menyayangiku, berani nya memarahiku dan meremehkanku.Mas Hans bahkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Uang lima belas ribu di saku ibu

    Ibu tetap mengelak ia tak mau disalahkan yang sudah jelas salah, menuduh tanpa ada bukti apapun, dan lebih mirisnya mas Hans hanya diam saja tak membela ku."Sudah sana jemur bajunya, sudah selesai kan menyuapi lisa dan yeri, " Ujar ibu.Dian pergi begitu saja setelah dicubit ibu tadi, mungkin ia malu, tapi tak mungkin punya malu dia. Aku bergegas menjemur baju yang masih ada didalam pengering, kumasukkan kedalam keranjang dan menjemurnya, karna sudah cukup terik untuk menjemur bajunya.Hari ini cukup banyak cuciannya, karna semua baju ibu yang kotor baru di letakkan di mesin cuci, menambah kerjaanku yang sudah berat tambah berat. Sebenarnya kerjaanku hanya itu-itu saja, jujur itu melelahkan kerjaan ya yang ada batasan istirahat nya , sebentar kerja sebentar kerja lagi."Sar,, kopiku mana, kok belum dibuatkan, " Tanya mas Hans dari dalam.Segera ku selesaikan jemurannku, bergegas menghampiri

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Digunjing mertua

    Terimakasih sudah mampir dan baca ceritakuJangan lupa follow dan berlangganan cerbungku .🌺🌺🌺🌺Sarah wanita yang sudah berusia 30tahun sedang sibuk bercocok tanam dikebun kecil belakang rumahnya.Ia menamam berbagai macam sayur-sayuran, cabe pun ada dikebun nya.Ia tak pusing jika masalah sayuran untuk makan sehari-hari .Sementara Hans hanya seorang guru honorer yang berpenghasilan sekitar satu juta per bulan.Setiap bulan sarah hanya di beri lima ratus ribu untuk nya dan kedua anak kembarnya yang sudah duduk dikelas lima SD.Uang yang diberikan Hans sudah termasuk untuk bayar listrik dan air, juga untuk keperluan dapur seperti bumbu dapur, gas, dan lauk-pauk.Terkadang sarah bingung harus membagi bagaimana, karna uang segitu tak akan cukup bila dipikirkan dengan keras pun.Belum lagi jika sekolah anaknya mulai bayar spp.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06
  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Salah dimata mertua (selalu)

    Terimakasih sudah mampir ke cerbungkuJangan lupa berlangganan dan follow akun ku ya, terimakasih.🌺🌺🌺🌺🌺"Buk itu kan oleh-oleh untuk anak-anak kok dimakan ibu semua, gak disisahin, " Ujar sarah.Sarah tak habis fikir bisanya mertuanya sekejam ini pada cucunya, hanya karna oleh-oleh tak seberapa ia tega memakannya semua tanpa sisa, padahal tadi didepan bu lena ibu memberikan oleh-oleh itu padaku seolah tak menginginkannya.Sarah hanya diam tak bisa membantah, karna bagaimana pun itu adalah ibunya juga. .Sarah memilih pergi daripada harus berdebat dengan ibunya. Ia kembali ke kebun nya karna tanaman cabainya belum selesai ditanam dipotDengan hati yang sangat kesal dan menggerutu sarah berjalan menuju kebunnya.Belum lama sarah berjalan yeri dan lisa menghampiri nya. Dan ya tentu saja mereka merengek meminta oleh-oleh yang sama seperti yang dimakan temannya .Dengan memega

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06
  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Benar dimata ipar dan mertua(salah)

    Terimakasih sudah mampir dan baca cerbung kuJangan lupa follow akun dan berlangganan ceritaku.TerimakasihPart3🌺🌺🌺🌺🌺suasana dimeja makan sangat tak mengenakan, melihat dian menyantap makanan lezat, sementara sarah yang memasak dan sibuk sendiri malah tak dihargai sama sekali, memang benar ada pepatah mengatakan."Dekat bau tai, jauh bau wangi".dan terlebih dian adalah anak ibu perempuan satu-satunya, ya pantas lah jika di sayang seperti itu.Berbeda dengan sarah yang hanya anak mantu. Selesai makan aku mengajak anak-anakku untuk masuk kekamar, aku takut nanti malah merepot nya dian .Pasti habis ini dia mau pamerin barang barunya ,kebiasaan berbelanja online setiap waktu dan tempat.Hingga suaminya kadang mengeluh akan uang belanja yang selalu habis duluan.Aku membereskan meja makan dengan setumpuk piring dan gelas kotor, tetap ku cuci denga

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09

Bab terbaru

  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Uang lima belas ribu di saku ibu

    Ibu tetap mengelak ia tak mau disalahkan yang sudah jelas salah, menuduh tanpa ada bukti apapun, dan lebih mirisnya mas Hans hanya diam saja tak membela ku."Sudah sana jemur bajunya, sudah selesai kan menyuapi lisa dan yeri, " Ujar ibu.Dian pergi begitu saja setelah dicubit ibu tadi, mungkin ia malu, tapi tak mungkin punya malu dia. Aku bergegas menjemur baju yang masih ada didalam pengering, kumasukkan kedalam keranjang dan menjemurnya, karna sudah cukup terik untuk menjemur bajunya.Hari ini cukup banyak cuciannya, karna semua baju ibu yang kotor baru di letakkan di mesin cuci, menambah kerjaanku yang sudah berat tambah berat. Sebenarnya kerjaanku hanya itu-itu saja, jujur itu melelahkan kerjaan ya yang ada batasan istirahat nya , sebentar kerja sebentar kerja lagi."Sar,, kopiku mana, kok belum dibuatkan, " Tanya mas Hans dari dalam.Segera ku selesaikan jemurannku, bergegas menghampiri

  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Masalah sayur dimeja makan

    Aku pergi dan masuk kemarku, semuanya tampak tak adil, bahkan aku yang memasaknya saja belum sempat makan walau sedikit, tapi malah dituduh menghabiskan semuanya.sekarang perutku keroncongan, belum makan dari siang tadi, teganya mereka seperti itu ."Sar,,, sarahhh, " Suara teriakan ibu tapi tak kuhiraukan ,aku tak tahan dengan ketidakadilan ini, mengapa aku selalu disudutkan seperti ini, apa aku tak layak menjadi menantunya.Apapun sudah kulakukan, kurang apa lagi, apa aku harus menjadi pelayanan 24jam untuk mereka, apa dosaku dimasa lalu sampai sekarang aku begini.Tapi tak pernah sedikitpun aku menyesal dengan pernikahan ini, ingin rasanya tinggal dirumah sendiri tanpa campur tangan mertuaku.Bahkan ibu dan bapakku saja tak pernah memarahiku seperti dia, yang bahkan tak pernah memberiku nafkah dan menyayangiku, berani nya memarahiku dan meremehkanku.Mas Hans bahkan

  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Diungkit ungkit

    Uang yang diberikan mas Hans memang sudah kuduga ini seperti yang bulan sebelumnya, nafkah? Sebenarnya bukan lebih tepatnya uang belanja untuk sekeluarga karna ada ibu mertuaku juga.Sehari hanya dua puluh ribu, tapi tetap ku syukuri walau ini kurang tetap ku cukupkan, tak masalah jika harus ambil uang warung ku untuk kebutuhan dapur dan sumur.Ku kantongi uang itu dengan baik, biasanya aku belanja mingguan ke pasar lumayan bisa menghemat uang ini , belum lagi jika token listrik dirumah ibu sudah habis, tentu saja aku yang mengisinya satu bulan full.Tapi itu tetap tak terlihat dimata mertuaku, selalu saja aku yang salah dan tak becus mengurus keuangan jika aku minta tambahan pada mas Hans.Padahal bukannya aku boros, tapi kebutuhan yang semakin banyak dan bahan yang semakin mahal, minyak sayur saja sudah tujuh belas ribu di warung.Aku merapikan baju yang sudah dilipat ke lemari masing-masi

  • Nafkah Dua Puluh Ribu    Nafkah untukku dan anakku yang minim

    Jangan lupa follow akun dan berlangganan guys.TerimakasihPart 4🌷🌷🌷🌷🌷Aku sedang mengangkat baju di belakang rumah, nampak mas Hans sudah pulang kerja.Sepertinya ia lelah sekali, ku dekati suami ku dan ku buat kan secangkir kopi.Hari ini tepat tanggal satu harusnya mas Hans sudah memberiku jatah yang tek seberapa itu padaku.Meski tak cukup dan lebih banyak menghemat nya aku tetap mengharapkan uang dari mas Hans, begitu juga aku butuh untuk beli sayur besok pagi.Semua urusan memasak memang aku yang menanggungnya, karna ibunya juga sudah janda.Ada menu tersaji setiap pagi adalah tugasku, tapi apalah daya, semuanya tak pernah terlihat dimata ibu mertua ku.Yang terlihat hanyalah dian, anak kesayangannya dan sudah dianggap kaya dan mampu dibanding aku.Yang hanya meminta uang pada suamiku, tapi meski begi

  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Benar dimata ipar dan mertua(salah)

    Terimakasih sudah mampir dan baca cerbung kuJangan lupa follow akun dan berlangganan ceritaku.TerimakasihPart3🌺🌺🌺🌺🌺suasana dimeja makan sangat tak mengenakan, melihat dian menyantap makanan lezat, sementara sarah yang memasak dan sibuk sendiri malah tak dihargai sama sekali, memang benar ada pepatah mengatakan."Dekat bau tai, jauh bau wangi".dan terlebih dian adalah anak ibu perempuan satu-satunya, ya pantas lah jika di sayang seperti itu.Berbeda dengan sarah yang hanya anak mantu. Selesai makan aku mengajak anak-anakku untuk masuk kekamar, aku takut nanti malah merepot nya dian .Pasti habis ini dia mau pamerin barang barunya ,kebiasaan berbelanja online setiap waktu dan tempat.Hingga suaminya kadang mengeluh akan uang belanja yang selalu habis duluan.Aku membereskan meja makan dengan setumpuk piring dan gelas kotor, tetap ku cuci denga

  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Salah dimata mertua (selalu)

    Terimakasih sudah mampir ke cerbungkuJangan lupa berlangganan dan follow akun ku ya, terimakasih.🌺🌺🌺🌺🌺"Buk itu kan oleh-oleh untuk anak-anak kok dimakan ibu semua, gak disisahin, " Ujar sarah.Sarah tak habis fikir bisanya mertuanya sekejam ini pada cucunya, hanya karna oleh-oleh tak seberapa ia tega memakannya semua tanpa sisa, padahal tadi didepan bu lena ibu memberikan oleh-oleh itu padaku seolah tak menginginkannya.Sarah hanya diam tak bisa membantah, karna bagaimana pun itu adalah ibunya juga. .Sarah memilih pergi daripada harus berdebat dengan ibunya. Ia kembali ke kebun nya karna tanaman cabainya belum selesai ditanam dipotDengan hati yang sangat kesal dan menggerutu sarah berjalan menuju kebunnya.Belum lama sarah berjalan yeri dan lisa menghampiri nya. Dan ya tentu saja mereka merengek meminta oleh-oleh yang sama seperti yang dimakan temannya .Dengan memega

  • Nafkah Dua Puluh Ribu   Digunjing mertua

    Terimakasih sudah mampir dan baca ceritakuJangan lupa follow dan berlangganan cerbungku .🌺🌺🌺🌺Sarah wanita yang sudah berusia 30tahun sedang sibuk bercocok tanam dikebun kecil belakang rumahnya.Ia menamam berbagai macam sayur-sayuran, cabe pun ada dikebun nya.Ia tak pusing jika masalah sayuran untuk makan sehari-hari .Sementara Hans hanya seorang guru honorer yang berpenghasilan sekitar satu juta per bulan.Setiap bulan sarah hanya di beri lima ratus ribu untuk nya dan kedua anak kembarnya yang sudah duduk dikelas lima SD.Uang yang diberikan Hans sudah termasuk untuk bayar listrik dan air, juga untuk keperluan dapur seperti bumbu dapur, gas, dan lauk-pauk.Terkadang sarah bingung harus membagi bagaimana, karna uang segitu tak akan cukup bila dipikirkan dengan keras pun.Belum lagi jika sekolah anaknya mulai bayar spp.

DMCA.com Protection Status