Empat puluh menit sebelumnya. Elly dan Hana telah memasuki ruang rahasia yang tersembunyi oleh panel tanah setelah empat kepala patung kuda diputar. Setelah Albert mendorong paksa Elly dan Hana untuk memasuki ruang rahasia itu, Albert menyuruh para Angkatan Laut untuk kembali menutup panel tanah, sementara mereka akan menjadi barikade pertahanan yang mencegah Silvie dan para komplotannya menyusul Elly dan Hana.
Gempuran Granat yang melambung dan mendarat di area Kastil Peel membuat Albert terpaksa menggunakan taktik bertahannya, dengan menyuruh para Angkatan Laut untuk melepas Granat asap di sekitar area Kastil, membuat seluruh area di dalam dinding terselimuti tebalnya tabir asap, yang tercipta lewat semburan delapan granat asap.
Kini, seraya mengokohkan pijakan dan mengarahkan senjata kedepan, Albert beserta para Angkatan Laut yang masih bertahan memasang formasi siaga, berbaris berdekatan melingkari akses masuk ke ruang rahasia. Kepulan asap membuat jarak pandang me
Serpihan tanah dan batu jatuh dari langit-langit setelah Granat meletus, pertanda bahwa ruang rahasia akan runtuh dan mengubur segala yang ada didalamnya. Tanah dipenuhi bongkahan batu dan puing-puing leburan logam patung yang hancur. Silvie mengokang senjatanya, melangkah siaga bersama bawahannya, membidik kedepan mencari Elly, Will dan Hana yang bersembunyi dibalik ratusan patung."Pintar, namun terlampau nekat! Gua ini berada dekat dengan lautan! Kau berniat menenggelamkan kita semua yang ada disini?" seru Silvie sembari tetap mengokohkan bidikannya.DOR!!...DOR!!Rondongan peluru yang menewaskan dua bawahan Silvie menjadi jawaban atas pertanyaannya, membuat Silvie menggeram kesal namun kebingunan mencari arah tembakan, yang tersembunyi dibalik ratusan patung. Silvie dan sisa dua bawahanya memasuki barisan patung, bersiaga disegala arah mencari posisi musuhnya. "Elly! Aku akan mengeluarkanmu dari sini! Aku janji! Tetaplah terjaga! Tetaplah bersamaku!" pinta Will pelan pada Elly ya
Semburat jingga menyinari, laut juga turun andil memantulkan cahayanya. Petang telah menyambut usainya pertempuran di Kastil Peel. Para tentara MI5 yang dikerahkan berhasil membantu rombongan Albert, menumpas organisasi paramiliter yang hendak merebut Northern Union Loot dari tangan Elly. Kini, Kastil Peel telah menjadi medan bekas pertempuran, tanah-tanah hancur dibuat ledakan, selongsong peluru berhamburan, sisa-sisa reruntuhan bersejarah dipenuhi bekas baku tembak, serta jasad-jasad dari kedua pihak yang gugur bergelimpangan. Kepolisian khusus Skotlandia juga turut andil membersihkan area pertempuran, mengangkut jasad korban yang gugur serta menggiring para bawahan Silvie yang berhasil selamat untuk dilakukan penahanan. Sementara itu, para tentara MI5 tengah disibukkan dengan pemberian pertolongan pertama. Empat helikopter menepi, menjadi tempat regu medis mengobati mereka yang menerima luka serius akibat pertempuran. Di salah satu helikopter, Elly, Will dan Hana tengah diobati
Telenovela Spanyol tengah ditayangkan dalam sebuah saluran siaran Televisi sore. Dengan santai seraya menyantap Brownies Coklat, Margaret menyaksikan Telenovela dengan penuh perhatian, sesekali tertawa ketika menyaksikan betapa lucu dan menghibur tayangan yang ditontonnya. "Hahahaha! Itulah yang sepantasnya kau dapatkan setelah terus mengganggu Marimar! Kau memang tak pantas menjadi ibu dari Sergio, Angelica!" oceh Margaret dengan semangat saat menyaksikan sebuah adegan sembari mengunyah BrowniesnyaNamun, suasana tenang di ruang santai itu tak bertahan lama, tatkala ketukan pintu terdengar, mengganggu Margaret yang santai menonton Televisi. "Sebentaar!" sahut Margaret seraya bangkit dari sofanya.Pintu apartemen dibuka, mengungkap seorang kurir berseragam hijau lengkap dengan topinya, yang datang dengan empat kardus besar yang tersusun di sampingnya berdiri. "Nyonya Margaret Fontana? Ada kiriman untukmu," ujar si kurir seraya memberikan tanda terima."Kiriman? Untukku? Dari siapa?"
Panggung besar nan megah telah berdiri di halaman Istana Buckingham, berhias karpet merah yang memancar warna cemerlang. Ribuan warga Inggris memadati area halaman istana Buckingham, mulai dari pinggir panggung hingga gerbang masuk penuh sesak akan kehadiran para rakyat Inggris yang bersorak-sorai. Bersorak semangat sambil menanti dimulainya prosesi penobatan untuk Elly atas jasanya di Pulau Man dua minggu yang lalu. Dua unit helikopter melayang di atas Istana, memudahkan para Jurnalis untuk mengabadikan prosesi besar yang akan segera terlaksana. Pakaian formal dan elegan membalut tubuh Elly, Will dan Hana, tiga orang yang menjadi perhatian utama dalam proses penobatan. Elly terlihat begitu anggun dengan gaun Empire Waist berwarna merah berhias liontin mutiara yang terkalung di lehernya. Begitu juga dengan Hana, mengenakan gaun berpotongan A hijau gelap. Will terlihat begitu gagah dan berkarisma dengan setelan jas hitam serta dasi biru gelap, rambut yang disisir klimis menambah peson
Di lereng bukit tersembunyi, dengan tanah yang begitu gersang, jauh dari jangkauan pandang masyarakat sipil, sebuah pangkalan rahasia yang dengan luas sekitar 20 hektar tengah beroperasi. Tembok beton menjulang setinggi sepuluh meter, mengelilingi area pinggir pangkalan. Menara pengawas berdiri di setiap sudutnya. Puncak dinding dipenuhi kawat-kawat tajam beserta artileri pertahanan udara. Pangkalan rahasia yang dijadikan sebagai Markas Operasional MI5. Tembok beton membentengi deretan 12 hangar besar di sisi kanan pangkalan. Satu hangar saja sudah bisa menampung sekitar lima pesawat tempur berukuran 60 meter atau dibawahnya. Beberapa deret hangar juga menampung kendaraan darat, seperti Tank, APC, IFV, Truk Taktis dan Mobil pengintai bersenjata lengkap yang biasa digunakan dalam operasi militer khusus. Di depan deretan hangar, terdapat helispot dengan lebar mencapai 2 hektar, memarkir sekitar 50 helikopter berbagai jenis. Hangar dan Helispot terletak bersebrangan, membuka sebuah linta
Petang beranjak, selama mobil jeep membawa Isabel pergi dari pangkalan rahasia MI5, ia terus saja termenung memandangi jendela. Sementara agen yang duduk di samping, jok depan serta menyetir mobil yang dikendarainya tetap merangkai fokus siaga dalam perjalanan. Medan terjal berpasir serta lokasi yang begitu terselubung membuat perjalanan Isabel beserta tiga mobil jeep yang melaju di depannya tak dapat di prediksi. Sehingga seluruh agen yang bertugas mengawal isabel dituntut untu terus waspada.Isabel memandangi lanskap gurun dari balik jendela mobil, memperhatikan medan pasir yang dipenuhi beberapa batang pohon kering serta bebatuan kasar. Jalur kendaraan berselimut debu, perputaran roda mobil jeep menerbangkan pasir hingga menghalangi pandangan.Pikiran Isabel kini dipenuhi berbagai macam pertimbangan, mencoba memutar otak, mempersiapkan tindakan apa yang akan diambil dalam mematangkan hasil pertemuan dengan tiga orang petinggi."Cih! Kau berh
Tiga hari berlalu semenjak Elly, Will dan Hana dinobatkan sebagai Sir dan Dame atas jasa mereka dalam penemuan Northern Union Loot di Pulau Man. Pasca penemuan itu, Kastil Peel sudah menjadi area supervisi bagi para Arkeolog CBA untuk meninjau lebih dalam terkait ruang rahasia bawah tanah di Pulau Man. Sementara patung-patung yang terbuat dari berbagai macam leburan logam sedang melalui proses ekstraksi, diangkut untuk diteliti CBA serta diklaim sebagai aset milik Kerajaan Britania Raya. Sebagai imbalan atas jasa mereka, setelah mengkonversi nilai temuan yang menyentuh angka fantastis, Kerajaan memberikan 20% nilai Northern Union Loot dalam bentuk uang kepada Elly, selaku nahkoda utama dalam penemuan Northern Union Loot. "Selamat atas penemuanmu, Dame Eleanor!""Kau butuh apa hari ini, Dame Eleanor? Lobak? Wortel? Katakan saja padaku, biar kuambilkan.""Sudah cantik, pintar pula! Tak salah Ratu menobatkanmu, Dame Eleanor.""Apa kau punya hubungan spesial dengan Sir Wilfred, Dame Ele
Terletak di lingkungan yang tenang nan asri, distrik Claremont, Blackpool. Rumah berlantai dua, lengkap dengan cerobong asap menjulan di atap, berdiri dalam fondasi batu-bata bercorak elegan, dikelilingi pagar jeruji hitam berhias pagar hidup tertata rapi di belakangnya, menjadi hal pertama yang diwujudkan Elly setelah menerima 20% imbalan penemuan Northern Union Loot. Letaknya yang jauh dari hiruk-pikuk kota membuat Elly, Hana dan Cassie harus lanjut berjalan usai diturunkan di stasiun bus terdekat. Menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pepohonan rindang. Saking hening dan tenang lingkungan rumah Elly, desiran angin sepoi-sepoi terasa jelas, sahut-sahut siulan Burung Robin terdengar merdu layaknya melodi. Tongkat tunanetra di tangan kanan terus diketuk ke sekitaran, memandu langkah Elly lewat gema ketukan tongkat serta perabaannya. Tangan kiri Elly memegang kantung plastik berukuran sedang berisi belanjaan, tangan yang juga tengah dipeluk oleh Cassie, berjalan riang sembari men