Share

LII. Escape From The Cemetery

Alasan mengapa Will selalu menyempatkan waktunya di pukul 05.00 sore, hingga rela mengabaikan banyaknya jadwal pertemuan yang sudah masuk dalam rekapitulasi sekretarisnya, tak lain karena taman pemakaman Carleton tak ramai didatangi pelayat pada waktu-waktu itu. Will ingin menghabiskan sisa sorenya dengan mengunjungi makam sang Ayah secara rutin.

Pohon Maple yang tumbuh di samping makam Sir Edric menjadi saksi bisu, dahan dan ranting menjadi payung alami yang menjaga nisan pualam tetap teduh, serta menghiasi dengan pancar bayang-bayangnya. Will bersandar di batang pohonnya, lipatan jas diletakkan di samping kiri ia duduk, duduk sambil menekuk kaki kanan. Kepalanya menengadah, memandang sendu langit senja.

Will tak datang dengan tangan kosong. Di samping kanannya sudah ada sebotol Wiski dengan isi bersisa setengah. Kini ia tengah memegang shot glass berisi Wiski di tangan kanan, menimpa lengan kanan di atas lutut untuk mengambil jeda sejenak, sebelum melanjutkan tegukan.

"Satu p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status