Setelah mengantarkan Daek Wo dan Ye Jin, Hyun Jae segera kembali ke kantornya. Masih ada beberapa laporan yang harus ia selesaikan. Saat dalam perjalanan pulang, kembali dia di hadang kemacetan. Kali ini, pandangan matanya bertemu langsung dengan Lee Jun Sung. Selama beberapa saat, Hyun Jae merasakan ada aura yang aneh. Bukan aura manusia. Hyun Jae melihat tubuh Lee Jun Sung seolah tidak menyatu dengan rohnya. Dari tubuh itu nampak seperti ada lapisan tak terlihat. Hyun Jae langsung memalingkan pandangannya. Ia tidak ingin tertangkap basah sedang mengamati Lee Jun Sung sedemikian rupa.
Perlahan Hyun Jae mulai mengemudikan mobilnya dan akhirnya ia terlepas dari kemacetan itu. Dan, dalam waktu beberapa menit ia telah kembali ke kantor. Hyun Jae segera melangkah masuk ke dalam. Ia berpapasan dengan Miok So. Hyun Jae tersenyum dan menyapa gadis remaja itu dengan ramah.
"Kau wajib lapor hari ini?" sapa Hyun Jae. Miok So mengangguk. Ya, Miok So memang tidak di hukum dalam tahDewa Juga Eun menghela napas panjang berulang- ulang. Ia merasa tidak membuat kesalahan. Tapi, mengapa bisa terjadi seperti ini? Ada beberapa keanehan yang terjadi di sini."Sudah jelas bahwa dalam raga Lee Jun Sung bukanlah jiwanya. Aku sendiri yang mengantarkan jiwa itu sampai masuk melalui pintu. Jadi, tidak mungkin dalam raga Lee Jun Sung saat ini adalah jiwa yang sebenarnya, Dewi Xiang," ujar Dewa Jug Eun."Apa dia adalah roh Kaisar Guan Jung Hwa? Apa dia juga yang menghisap jiwa- jiwa yang lain? Untuk menyatu dengan raga itu, dia hanya perlu waktu 2 pekan tanpa harus menghisap darah dan daging dari manusia lainnya. Kecuali...""Kecuali ada roh yang di pulihkan dari kehancuran. Seperti yang di katakan oleh Hyun Jae kepada Kim Young Jo. Semakin hari, roh itu bertambah sempurna. Jika sudah begitu, hanya memerlukan satu jiwa saja untuk menjaga agar jiwa itu bertahan hidup. Dalam hal ini jiwa yang sudah bersatu dengan Lee Jun Sung tidak dapat kita tarik lagi karena s
Mendengar kabar tentang Choi Tae Seok yang mencoba bunuh diri tentu membuat Jan Mi Aeri terkejut. Ia pun segera bersiap untuk berangkat bersama Hyun Jae menuju ke rumah sakit. "Bagaimana dengan kandungan anda, nyonya Aeri? Kalau tidak salah sudah bulan ke -7 bukan?" tanya Hyun Jae. "Betul, masih tersisa 2 bulan lagi." "Bagaimana anda bertahan hidup jika anda tidak bekerja lagi? Ah, maaf jika pertanyaanku sedikit menyinggung anda." "Tidak mengapa letnan Hyun. Choi Tae Seok memiliki aset kekayaan yang cukup lumayan. Ketika Han Cae Young menggugat cerai, ia tidak meminta apapun. Tapi, Tae Seok memintaku untuk mentrasferkan sejumlah uang kepada Cae Young. Rumah yang mereka tinggali adalah rumah milik Tae Seok. Dan semua surat- suratnya telah di berikan kepadaku begitu pula dengan kuncinya. Tae Seok menyuruhku untuk menjualnya. Tapi, aku memilih untuk menyewakan rumah itu pada orang lain. Sehingga setiap bulan aku mendapatkan cukup uang untuk kehidupanku tanpa har
Tangis bayi pun terdengar dari kamar perawatan Choi Tae Seok. Tangisan bayi yang memekakkan telinga itu menyadarkan Dewa Tsao dan Dewi Xiang bahwa mereka mengikuti wanita yang salah. Dan, semuanya sudah terlambat. Secepatnya mereka menuju kamar Choi Tae Seok dan melihat bayi yang baru saja di lahirkan itu. Dewa Tsao mengepalkan tangannya dengan geram. Sementara bayi yang baru lahir itu tiba-tiba berhenti menangis dan menatap tak berkedip pada Dewa Tsao dan Dewi Xiang. "Kau akan aku awasi selalu mulai hari ini!" seru Dewa Tsao. Tentu seruan ini tidak terdengar oleh siapapun kecuali Hyun Jae yang langsung masuk ke dalam. Ia terkejut saat melihat Dewa Tsao dan Dewi Xiang sudah ada di dalam kamar itu.Dewa Tsao dan Dewi Xiang pun langsung keluar dari ruangan itu. Mereka duduk di bangku yang ada di depan kamar itu. Hyun Jae langsung duduk mendekat. Ia mengeluarkan ponselnya. Lalu berpura-pura menelepon, sehingga tidak ada yang curiga jika ia berbicara pada kedua Dewa y
Setelah mendapatkan izin untuk menikah lagi dari kakak iparnya,Kaisar Guan pun menikah kembali.Pernikahan Kaisar Guan dan putri Sun Xian Xiang berlangsung meriah. Namun, ternyata menorehkan luka yang dalam di hati seseorang. Dia adalah selir Bong Cha. Diasingkan dari Kerajaan membuatnya bersekutu dengan iblis. Pada malam pertama, ia mengirim kan iblis yang jahat kepada Kaisar Guan yang menyerupai Kaisar Gong Du Ho.Melihat istrinya meninggal di depan mata, membuat Kaisar gelap mata dan menyerang Kaisar Gong Du Ho yang tidak tau menau. Akibat pertempuran Kaisar Guan terluka parah. Kaisar Guan pun langsung di berikan perawatan yang terbaik karena meski merasa marah Kaisar Gong masih menghargai Kaisar Guan sebagai adik iparnya. Namun, dengan kejam Bong Cha kembali mengutus iblis menyerupai Kaisar Du Ho untuk membunuh Kaisar Guan. Kaisar Guan Jung Hwan meninggal dengan dendam. Karena di anggap membahayakan para malaikat maut membawanya ke Athalika dan rohnya di segel. Namun, sebe
Dewa Tsao memandang lurus ke depan. Ia menghela napas berkali-kali. Hari ini ia betul-betul merasa telah di perdaya oleh roh yang sebelumnya pernah ia hancurkan. "Bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah dikecoh oleh roh yang pernah aku hancurkan 250 tahun yang lalu. Aku yakin, ke 32 jiwa itu adalah ulahnya. Dialah yang menghisap kehidupan mereka untuk memulihkan rohnya. Dan, agar dia benar-benar pulih, ia harus reinkarnasi satu kehidupan. Benar- benar kurang ajar!" seru dewa Tsao. "Bukan hanya kau yang dipercaya. Tapi, kita semua. Hanya karena kekuasaan dan cinta seseorang bisa berbuat begitu jahat bahkan sampai ratusan tahun. Luar biasa sekali," ujar Dewi Diao. Sore itu beberapa Dewa dan Dewi berkumpul di bukit kematian untuk membicarakan masalah roh selir Bong Cha yang telah mencuri reinkarnasi. "Saat ini dia memang tidak bisa berbuat apapun. Layaknya bayi, dia akan minum susu pada ibunya, belajar merangkak dan berjalan. Lalu belajar bicara. Tapi, dia pasti aka
Kim Young Jo dan Hyun Jae menghela napas. Ternyata semua berawal dari sebuah kedengkian. Sebuah keserakahan. "Jadi, aku adalah keturunan dari Selir Bong Cha dan juga cucu dari Kaisar Gong Du Ho?" tanya Kim Young Jo. "Kalian berasal dari moyang yang sama. Yang harus kalian lakukan adalah menghilangkan kutukan itu. Dan, kutukan itu hanya akan hilang oleh orang yang telah mengeluarkan kutukan. Yaitu Kaisar Guan Jung Hwa. Dan, anak cucu nya lah yang bisa membantu menghapuskan dendamnya. Keturunan nya langsung adalah kau, Yukio dan juga Hyun Jae. Karena kalianlah anak cucu Kaisar Guan Jung Hwa. Permaisuri kesayangan Kaisar Guan yaitu Gong Seo Yun sebenarnya telah berada di antara kalian. Semua adalah takdir langit," ujar Dewa Jug Eun.Hyun Jae memicingkan matanya, "Reinkarnasi permaisuri ada di tengah-tengah kami?" tanyanya. "Miok So adalah reinkarnasi dari permaisuri Gong Seo Yun," jawab Dewi Xiang. "Ah, begitu rupanya," ujar Hyun Jae. "Semua adalah
Setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, Choi Tae Seok di kembalikan ke tahanan. Sementara Jan Mi Aeri bisa langsung pulang ke apartemennya saat Choi kembali ke tahanan. Putri yang baru lahir itu di beri nama Choi Tae Eul. Bayi itu begitu cantik dengan mata yang begitu indah, bibir yang mungil, hidung mancung. Di punggung nya terdapat sebuah tanda kecil berbentuk bulan sabit.Saat pulang ke apartemen, Aeri terkejut saat melihat Cae Young dan Miok So menunggu di depan apartemen. "Kau...?""Aku mendengar kau melahirkan saat kau menjenguk Choi di rumah sakit. Aku membawakan makanan untuk ibu menyusui. Juga beberapa peralatan bayi."Jan Mi Aeri menatap Cae Young tak percaya. Tak terasa air mata menetes di pipinya. "Kenapa kau berbuat baik kepadaku?" tanya Aeri.Han Cae Young menghela napas panjang. "Buka dulu pintumu ini, kau mau anakmu masuk angin karena terlalu lama di luar. Ayo cepat," ujar Han Cae Young. Aeri mengusap air ma
Hyun Jae dan Miok So saling pandang. Mereka merasa kasian dengan nenek di hadapan mereka saat ini. "Nama nenek siapa?" tanya Hyun Jae sambil melanjutkan makannya. "Namaku Yoon Ae Cha. Anakku bernama Park Jun Mi dan istrinya Kim Cheong Yu. Menjelang saat kematianku, aku hanya ingin mereka menemani diriku. Tapi, anakku terlalu sibuk. Aku tau saat ini Park Jun Mi sedang mengalami masalah keuangan. Aku hanya ingin menyampaikan lewat mimpi, bahwa aku memiliki tabungan yang dapat ia pergunakan. Tapi, aku tidak tau bagaimana caranya. Di tambah lagi dua malaikat maut itu selalu mengejar- ngejar diriku. Sebetulnya, aku sudah lelah."Hyun Jae tersenyum kecil, ia merasa lucu sekaligus kasian pada nenek tua itu. "Sudah berapa lama nenek seperti ini? Bermain kucing- kucingan dengan para malaikat maut itu?" tanya Miok So. "Sekitar 4 bulan," jawab nenek Yoon sambil mengerucutkan bibirnya.Hyun Jae tak kuat menahan geli. Ia terpaksa berpura-pura batuk untuk men