Beranda / Romansa / Mysterious CEO / Bab 59. Merasa Lega.

Share

Bab 59. Merasa Lega.

Penulis: BEBBIKITTEN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Apa yang dikatakan Tanisa benar. Sikap dan perilaku Dean terhadapnya sungguh berbeda dengan sikap lelaki itu pada Soraya. Jika benar Dean tidak mencintainya, lelaki itu tidak akan mungkin mengajaknya ke pesta ulang tahun Mr. Stewart, ibu Dean yang notabene adalah owner Kitten Group.

"Lalu, aku harus bagaimana?" tanyanya pelan.

"Temui dia. Minta penjelasan padanya, terutama soal hubungan kalian. Kalau memang Dean tidak mencintaimu, sudah pasti dia akan minta putus dan meninggalkanmu. Lagi pula kalian kan belum melakukannya, jadi aku rasa kau tidak butuh lama untuk mengobati sakit hatimu itu jika hubungan kalian berakhir."

"Tapi kalau dia ingin bertahan denganku, bagaimana?"

"Minta dia jujur soal hubungannya dengan ayahmu dulu. Kalau perlu kau suruh dia jujur semuanya."

Kensky bernapas lega. "Untung ada kamu, Tan. Tadi aku sempat marah dan sangat membencinya. Aku bahkan berencana akan resign dan tak mau lagi menemui dia."

Tanisa tersenyum. "It

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mysterious CEO   Bab 60. Pertemuan Eduardus dan Mr. Pay.

    Tak ingin Kensky menunggu lama, Eduardus meninggalkan mension itu untuk mencari taksi. Sambil menunggu ia terus bertanya-tanya siapa orang yang begitu baik padanya."Kenapa dia menolongku dari maut? Dan kenapa dia menyuruh orang untuk merawatku hingga sembuh?"Eduardus terus memikirkan tentang siapa orang itu hingga tak terasa taksi pun datang. Ia segera naik dan mengatakan pada supir soal alamat tujuannya.Di sisi lain.Karena pusing semalam Kensky tidak mengangkat teleponnya, Dean tidak tidur demi menunggu panggilannya direspon. Tapi nyatanya sampai matahari sudah tinggi pun Kensky tidak merespon panggilannya.Dengan kondisi lemas ia berdiri. Tapi belum sempat melangkah, tubuh Dean terhuyung hingga kembali terduduk."Bos, Anda tidak apa-apa? Mungkin pengaruh karena Anda tidak tidur semalaman. Apalagi semalam Anda tidak makan."Dean memijat kepalanya. "Kensky, Matt. Dia ke mana? Aku ingin bertemu dengannya. Dia tidak membalas telepon

  • Mysterious CEO   Bab 61. Pengakuan Eduardus Kepada Kensky.

    Eduardus terkejut. "Rebecca sangat keterlaluan. Dia bilang padaku bahwa semua ini perbuatan Dean."Mr. Pay tersenyum. "Maaf, tapi bukannya saya ingin menuduh istri Anda. Yang lebih membuat saya yakin jika semua ini perbuatan istri Anda karena setiap kali ingin mencari Anda di rumah, beliau selalu banyak alasan. Begitu juga dengan orang kantor, ketika mereka ingin datang ke rumah untuk membesuk Anda, istri Anda melarang kami dengan alasan Anda sedang sekarat dan tidak boleh diganggu."Eduardus menggeleng-geleng kepala."Nomarlnya ... kalau memang ini semua perbuatan pak Dean, tidak mungkin beliau akan mengatakan masalah ini kepada saya yang selaku kuasa hukum Anda. Dan jika memang istri Anda benar-benar mencintai Anda, beliau tidak mungkin melakukan ini semua hanya karena uang. Sudah jelas istri Anda lebih memilih uang daripada Anda."Eduardus tampak berpikir. Benar juga. Kalau Dean ingin balas dendam, kenapa dia harus menceritakan masalah ini kepada Mr. P

  • Mysterious CEO   Bab 62. Kondisi CEO.

    Kensky menatap tajam. "Jika aku jadi Dean, aku tidak akan pernah memaafkan Papi."Eduardus menatap sedih. "Itu memang sepantasnya, Sky. Anak mana yang rela melihat ibunya disiksa oleh lelaki yang bukan ayahnya sendiri," katanya pelan. Ia menatap Kensky, "Itu sebabnya papi ingin bicara denganmu. Jika memang Dean menginginkan Kapleng Group dan rumah ini, papi akan ikhlas dan mau menjualnya kepada Dean. Berapa pun yang dia bayar, papi akan menerimanya. Setidaknya uang itu bisa kita gunakan untuk membeli rumah baru."Mendengat kata rumah membuat Kensky teringat sesuatu. "Tapi, Pi ... sertifikat rumah ini pada Mr. Lamber.""Mr. Lamber? Siapa dia?""Katanya pengacara Papi. Dia datang tempo hari ke sini dan membawa bukti pernyataan, bila mana Papi punya hutang pada Dean. Dan jika hutang itu tidak lunas, maka Kapleng Group akan menjadi jaminannya."Mata Eduardus melotot. Ia berdiri dan menghadap lain. "Rebecca! Rebecca!"Suara bariton Eduardus. mamp

  • Mysterious CEO   Bab 63. Menuduh CEO.

    Pagi hari dengan bias mentari yang cerah, Soraya bangun lebih awal. Suasana hatinya yang penuh kebahagiaan, kini meluap-luap dan secerah cuaca pagi.Rebecca yang baru saja ingin membangunkannya pun ikut terkejut begitu melihat sang anak baru saja keluar dari kamar dengan dandanan rapi dan siap untuk ke kantor."Pagi, Ma," sapa Soraya, begitu menginjakkan kakinya di anak tangga pertama lalu turun.Rebecca yang belum sempat naik ke atas menatap anaknya dengan mata menyipit. "Pagi. Tumben kau sudah rapi. Mimpi apa?""Aku mimpi indah, Ma. Aku mimpi Dean dan Kensky bertengkar hebat. Dean memohon-mohon pada Kensky untuk bertahan, tapi Kensky meninggalkannya. Bukankah kalau di kenyataannya itu adalah kebalikkan?"Rebecca menggeleng kepala sambil tersenyum. Ia menatap Soraya yang tubuhnya kini sudah ada di depannya."Kensky pasti akan marah padanya. Kensky pasti akan membencinya. Tapi dia benci bukan karena perbuatannya kepada Eduardus, melainkan ke

  • Mysterious CEO   Bab 64. Menemui CEO.

    "Mr. Oxley?"Suara Mr. Pay mengejutkan Eduardus. "Ah, maaf.""Anda baik-baik saja?"Eduardus tersenyum samar. "Iya, Mr. Pay. Terima kasih.""Lalu, apa rencana Anda selanjutnya?"Eduardus menarik napas panjang kemudian melepaskannya perlahan. "Aku akan menemui Dean. Aku sudah memutuskan dan tidak akan mengubah keputusanku."***Di depan Kitten Group Soraya baru saja turun dari taksi. Dengan langkah anggun dan senyum mempesona membuat para lelaki yang berpapasan meliriknya dengan tatapan ingin."Selamat pagi, Bu Soraya," sapa si satpam ketika melihat wanita itu memasuki pintu depan.Bukannya membalas Soraya malah meliriknya kemudian berlalu menuju lift lantai atas."Sikapnya tidak sesuai dengan wajahnya," ketus si satpam kemudian kembali duduk.Di sisi lain."Mr. Hans, nanti aku kembali lagi, ya?" kata Kim, "Aku harus ke ruangan pak Dean sebentar."Lelaki itu menyutujui. "Nanti kalau kembali, ka

  • Mysterious CEO   Bab 65. Memberikan Aset Kepada CEO.

    Dean menoleh. Dilihatnya wajah Eduardus yang tampak pucat saat sedang menatapnya."Siang, Eduardus," balas Dean sambil berdiri, "Aku tak menyangka ... ternyata setelah puluhan tahun berpisah kita bisa ketemu lagi."Eduardus menunduk malu. "I-iya."Entah kenapa ada rasa takut dalam dirinya ketika menatap lelaki itu. Mungkin itu karena disebabkan oleh rasa bersalahnya terhadap Dean. Tapi mengingat tujuannya ke sini untuk menebus kesalahan itu, upaya yang tinggi ia berusaha untuk memberanikan diri menatap Dean."Maaf telah menganggumu, Dean."Lelaki itu bergerak menuju sofa panjang. "Tidak masalah. Duduklah."Eduardus menurut dan duduk di hadapan Dean. Dilihatnya anak yang tempo hari berusia delapan tahun, kini tumbuh dewasa menjadi lelaki tampan dan berwibawa."Sebelumnya aku ingin minta maaf. Aku___""Kau ingin minum kopi atau teh?" sergah Dean.Eduardus terkejut. Tapi demi menghargai tawaran sang pemilik kantor, ia menja

  • Mysterious CEO   Bab 66. Makan Siang Bersama.

    Di sisi lain.Tanisa dan Kensky sedang duduk di ruang tamu. Karena lusa dirinya akan kembali ke Jerman, Kensky menghabiskan waktu bersama sahabatnya."Ayahku sudah mengakuinya, Tan. Dia juga sudah minta ijin padaku untuk memberikan perusahan serta rumah itu kepada Dean."Tanisa mengedipkan mata sekali sambil menatap Kensky. "Tapi kalau kau menikah dengannya, sudah pasti perusahan dan rumah itu akan menjadi milikmu."Kensky berdecak. "Itu dia masalahnya, Tan. Entah kenapa sekarang ini menjadi ragu pada Dean.""Kenapa?" tanya Tanisa dengan alis berkerut-kerut."Entalah, tapi itulah yang kurasakan saat ini. Aku ragu padanya, tapi aku tidak tega meninggalkannya.""Kau hanya termakan kata-kata Rebecca dan Soraya. Kalau memang perasaannya tidak tulus, tidak mungkin dia sampai sakit karenamu."Kensky diam sesaat. "Hari ini ayah akan menemuinya. Aku takut dia akan marah dan menyakiti ayah.""Itu tidak mungkin, Sky," kata Tanisa,

  • Mysterious CEO   Bab 67. Mengakuinya Kepada Kensky.

    Kensky menunduk. Sejenak ia kembali mengingat saat pertama kali bertemu Dean."Sebenarnya aku ingin marah padanya, Pi. Dia telah membohongiku, dia bilang bahwa diriku dan dia sudah dijodohkan oleh Papi. Itu sebabnya aku kaget waktu Papi bilang tidak mengenalinya."Eduardus menahan tawa. "Dia berkata begitu?""Iya. Saat itu aku sedang berjalan kaki untuk menghadiri wawancara di Kitten Group. Sialnya mobil yang dia tumpangi melindas air dan mengenai tubuhku, aku basah dan handphone-ku rusak. Tapi setelah itu dia turun dan menanyakan namaku. Begitu aku menyebutkan nama lengkapku, dia langsung bilang bahwa namaku sama persis dengan calon istrinya. Dan begitu saat aku menyebutkan nama belakangku, dia langsung mengatakan bahwa aku gadis yang sudah dijodohkan dengannya. Yang lebih membuatku percaya, dia menyebutkan nama Papi dengan lengkap. Di situlah dia berkata bahwa Papi telah menjodohkan kami sejak lama."

Bab terbaru

  • Mysterious CEO   Bab 83. Malam Pengantin Part. 2

    Kensky bergairah. Dari awalnya hanya iseng saat mulutnya yang kecil mengulum pucuk buah dadanya Dean, kini sambil memejamkan mata ia memindah posisi dan berlutut di hadapan lelaki itu. Tangannya yang halus dengan lembut bergerak ke arah handuk dan melepaskannya. Dean terkejut. Dengan mata sayu ia menatap Kenksy yang sedang menyerang perutnya dengan kecupan-kecupan kecil hingga membuatnya terasa nikmat. Kensky yang semakin lama dilanda gairah ketika merasakan elusan lembut dari tangan Dean, kini menunduk dan melihat bagian yang mengeras dan tegas. Ia terkejut melihat bagian itu untuk pertama kalinya yang ternyata lumayan panjang dan berisi. Sambil menatap Dean ia tersenyum dan berkata, "Ini ukuran yang sangat menakjubkan, Dean." Lelaki itu mencondongkan badan dan melumat bibir Kensky. Setelah puas saling melumat, mereka melepaskan bibir dan saling bertatap. "Kau tidak perlu melakukannya, Sayang."

  • Mysterious CEO   Bab 82. Malam Pengantin.

    Di dalam kamar vila mewah dan terbesar di Amerika, Dean sedang berdiri sambil menghadap jendela kaca dengan tubuh yang hanya mengenakan celana pendek. Tubuh bagian atasnya terbuka, sedangkan sebelah tangannya menahan ponsel yang menempel di telinga."Maafkan aku, Dean. Padahal aku dan istriku ingin sekali menghadiri pernikahanmu, tapi kakak iparku mendadak menyuruh kami ke Rusia pagi tadi. Mertuaku meninggal, karena kecelakaan.""Aku turut berduka cita. Kapan pemakamannya?""Terima kasih, Dean. Pemakamannya besok. Anak-anaknya ingin mempercepat pemakaman, karena bagian tubuhnya hancur. Jadi mereka tidak mau menahan jenazah-nya lebih lama lagi.""Maafkan aku, Mister. Aku ingin sekali hadir ke pemakaman itu, tapi Anda sendiri tahukan?""Aku mengerti, Dean. Tapi ngomong-ngomong soal vila, kau suka kan tempat itu, kan? Aku sengaja memberikan kamu vila di atas puncak biar kau bisa men

  • Mysterious CEO   Bab 81. Bertemu Soraya.

    "Enam sembilan?""Iya," balas Tanisa, "Tunggu di sini. Aku akan mengambil laptop dulu."Kensky menatap bingung ke arah Tanisa yang kini berjalan memasuki kamarnya."Kau harus melihat ini, Sky," kata Tanisa yang tiba-tiba muncul sambil membawa laptop. Ia duduk di sebelah Kenksy kemudian mengotak-atik benda itu, "Ini adalah situs terbaik yang pernah aku lihat."Zet!Kensky terkejut. "Kau sering melihatnya di situs ini, ya?"Tanisa tertawa. "Memangnya kenapa? Kan mencari pengalaman bukan harus mempraktekkannya saja. Sama seperti sekolah, kita akan mendapat materi dulu, baru dipraktekkan. Bukan begitu?"Kensky terdiam karena apa yang dikatakan Tanisa ada benarnya. Ia tidak perlu bercinta dulu baru mendapatkan pengalaman, tapi hanya dengan berbagi pengalaman bersama Tanisa dan melihat video di situs itu sudah cukup bagi Kensky untuk mempraktek

  • Mysterious CEO   Bab 80. Meminta Tips.

    Mata Dean berubah sayu. Perlahan ia mulai membuka kancing kemeja Kensky hingga semuanya terlepas. Setelah semua kancing terlepas, ia membuka lebar kemeja itu hingga terlihat bagian suburnya yang tegas. Perlahan Dean membenamkan wajah di sana untuk menghirup aroma di balik pelindung tipis yang masih melekat di tubuh Kensky.Gadis itu mendesah saat Dean menyentuh bagian itu dengan lidahnya. "Dean ...."Lelaki itu mendongak menatap wajah Kensky. Tangannya perlahan menyusup ke balik punggung untuk membuka pengait yang menghalanginya.Kensky pasrah dan sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari wajah Dean. "Aku ingin sesuatu yang beda di malam pengantin kita nanti."Tepat di saat itu pengait bra gadis itu terlepas. Sambil mengangkat pelindung itu dengan pelan ia berkata, "Kau ingin apa?" Dean menunduk dan mencium pucuknya yang berwarna cokelat.Kensky memejamkan mata sambil mengusap

  • Mysterious CEO   Bab 79. Menyerahkan File.

    Dengan perasaan sedih dan bahagia Eduardus mengangguk. Ia bahkan tak bisa mengeluarkan suara, akibat air mata yang kini membasahi pipinya.Mata Kensky ikut berkaca-kaca. "Apa itu artinya Papi menerima lamaran ini?"Eduardus menarik cairan hidungnya. "Tentu saja. Tentu saja, Sayang. Papi menerima lamaran Dean merestui hubungan kalian."Dengan cepat Kensky beranjak dari sofa dan mendekati ayahnya. Mereka saling berpelukan dan menangis bersama. "Terima kasih, Pi. Terima kasih karena Papi telah mengijinkan Dean menjadi suamiku."Mrs. Stewart ikut menangis. Dalam hati ia bertanya-tanya, "Jika Eduardus tahu kalau Kensky adalah cucu kandungnya, apakah dia akan menerima Dean sebagai suami Kensky?"Dean yang duduk sambil menatap mereka pun sama pemikiran. Ia bertanya-tanya dalam hati, "Seandainya Eduardus tahu aku punya hubungan dengan keluarga Barbara, apakah dia akan menerima lamaranku

  • Mysterious CEO   Bab 78. Pertemuan Keluarga.

    Seminggu pun berlalu. Kensky yang seharusnya sudah kembali ke Eropa akhirnya tertunda akibat permintaan Dean."Aku terlalu lama di sini. Kalau aku lebih lama lagi, yang ada pekerjaanku semakin tertunda. Aku tidak mau meskipun kau pacarku, tapi melalaikan tugas sebagai karyawanmu."Dean tersenyum sayang. Saat ini mereka sedang berada di restoran langganan sambil menikmati makan siang. "Kau tidak perlu khawatir, aku sudah menghubingi Mr. Bon dan menyuruhnya untuk menangani semuanya. Kau tenang saja.""Aku tidak ingin mereka menganggap aku dispesialkan olehmu, Dean. Aku tidak ingin mereka menilai bahwa kau membeda-bedakan karyawan."Lelaki itu menyudahi makannya. "Kenapa kau harus khawatir? Kau kan memang orang yang spesial bagiku dan Kitten Group. Hanya saja mereka tidak tahu bahwa kaulah pemilik Kitten Group yang sebenarnya, bukan aku."Kensky menatap haru. Perlahan ia meraih sebe

  • Mysterious CEO   Bab 77. Penyebab Kematian Barbara.

    Ekspresi Dean langsung berubah. "Saat malam ulangtahunmu yang ketujuh tahun, ibumu menemuiku waktu itu."Kensky tampak berpikir. "Kalau itu aku ingat, tapi mami tidak bilang kalau mau ke mana.""Malam itu dia datang untuk meramaikan acara yang aku, kakek da nenekmu laksanakan demi memperingati hari ulangtahunmu. Jadi setiap tanggal lima belas juni, kami merayakan ulangtahunmu tanpa kau ketahui."Mata Kensky kembali berkaca-kacaa. "Benarkah?"Dean tersenyum. "Iya. Dan saat itulah kami sepakat membuat ulang tahun Kitten Group tepat di tanggal yang sama dengan tanggal kelahiranmu.""Ya, Tuhan. Jadi barusan peringatan itu bukan karena ulang tahun kantor?""Iya, tapi peringatan untuk tanggal kelahiranmu. Dan itu tidak ada yang tahu kecuali aku dan semua keluargamu."Kensky kembali menangis. "Aku tak menyangka, ternyata keluarga mami tidak pernah melupakanku

  • Mysterious CEO   Bab 76. Rahasia Besar.

    "Dean, kumohon kabulkanlah permintaanku ini . Mungkin bagimu ini sangat tidak mungkin, tapi hanya kamulah orang yang kupercaya. Kumohon, Dean. Berjanjilah padaku bahwa kau akan menikah dengan Kensky. Hanya kau laki-laki yang kupercaya untuk menjaganya. Aku tak peduli kau mau atau tidak, pokoknya yang aku tahu Kensky harus menikah denganmu. Aku tak peduli bagaimapun caramu mendapatkannya, pokoknya kau harus menikahinya. Dan aku harap setelah membaca surat ini, kau mau berjanji dan melakukan apa yang sudah aku minta. Bertanda tangan, Barbara Stewart."Zet!Lagi-lagi Kensky terkejut. "Nama belakang mami Stewart?""Iya.""Sumpah, selama ini aku tidak tahu nama belakang mami. Yang aku tahu nama mami hanyalah Barbara Oxley."Dean mengusap pipi Kensky. "Kau ingat wanita yang kuceritkan padamu tempo hari ... wanita yang telah menolongku di depan tokonya?""Iya."

  • Mysterious CEO   Bab 75. Rahasia Keluarga Kensky.

    Tanpa berkata apa-apa lagi Kensky pun langsung berdiri dan memeluk Dean. "Aku juga sangat merindukanmu.""Cium aku," kata Dean.Kensky melepaskan pelukannya dan menatap Dean. "Cium?""Iya."Kensky mendunduk dan mencium dahi Dean. "Sudah.""Bibir."Wajah Kensky berubah merah. "Ini rumah sakit, Dean. Kalau perawat datang dan memperkogi kita, bagaimana?""Ini sudah larut, mereka tidak akan datang.""Tapi___""Sudah, cepat. Jangan membantah."Dengan malu-malu Kensky pun mendudukkan tubuhnya di atas ranjang. Perlahan ia menunduk kemudian mencium Dean.Lelaki itu tak hanya diam. Tangan sebelahnya terulur dan menehan kepala Kensky lalu membalas ciuman Kensky. Ciuman yang awalnya hanya sebuah kecupan lembut, berubah menjadi lumatan yang penuh perasaan.&nbs

DMCA.com Protection Status