Share

55

Penulis: adwlstr28
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Hai, Kak!" sapa Tasya saat tak sengaja bertemu Jayden di koridor gedung Tata Usaha dan ruang dosen. Kelihatannya pria itu sedang menunggu seseorang.

"Oh. Hai," sapa Jayden seadanya.

"Lagi nungguin siapa, Kak? Mending makan siang yuk sama aku." Tasya tersenyum sok manis. 

Jayden hanya tersenyum kecil kemudian menggeleng. "Gak deh. Makasih. Gue nunggu Felicia nih. Masih bimbingan di dalem."

Tasya terlihat tidak suka saat Jayden menyebut nama Felicia. Apalagi soal berita yang sudah menyebar luar di kampus yang mengatakan jika mereka berdua sudah resmi pacaran. Rasanya pria sesempurna Jayden tidak seharusnya bersanding dengan gadis biasa saja seperti Felicia. Mereka berdua seperti langit dan bumi. Entah apa yang membuat Jayden bisa jatuh hati dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My ThesShit (Indonesian)   56

    Hari sidang skripsi pun tiba.Felicia mematut dirinya di depan cermin setelah mengenakan jas almamaternya. Rambutnya sengaja ia kuncir ekor kuda agar tidak menyulitkannya saat presentasi nanti. Sesekali ia menghela nafas demi menenangkan diri. Dalam beberapa jam ke depan ia akan menghadapi para dosen penguji juga menjadi Sarjana Farmasi. "Gue pasti bisa." Ia merapalkan kata-kata itu untuk dirinya sendiri."Udah siap, Fel?" tanya Emily yang berdiri di ambang pintu kamar Felicia sembari menatap anak perempuannya penuh rasa haru. Karena pada akhirnya setelah perjuangan panjang, Felicia akan mencapai titik akhir kuliahnya.Felicia berbalik dan mengangguk. Ia pun menghampiri Ibunya dan menyalaminya dengan khidmat. "Doain Felic ya, Bu. Biar lancar dan lulus."

  • My ThesShit (Indonesian)   57

    Ansel mengikuti kemana Felicia pergi setelah mendengar hal tidak terduga dari gadis yang menemui Felicia. Tadinya ia ingin memberikan mantan kekasihnya itu bucket bunga, tapi ia urungkan saat mendengar pembicaraan mereka. Ia merasa terluka saat melihat wajah Felicia yang terlihat kecewa dan sedih.Felicia duduk di kursi taman yang saat itu sepi karena hampir semua mahasiswa berada di halaman depan gedung kampus.Ansel pun menghampiri Felicia dan duduk di sampingnya. "Lo gak apa-apa?" tanyanya dengan suara lembut.Felicia hanya menatap sekilas pada Ansel dan mulai terisak sembari menutupi wajahnya. "Gue bodoh banget.""Udah jangan sedih. Ini kan hari bahagia lo. Lagian emang lo yakin dengan yang dikatakan tuh cewek?" tanya Ansel yang membuat Feli

  • My ThesShit (Indonesian)   58

    Jayden hanya menyusuri sudut-sudut kota sampai ke pinggiran kota. Ia pun menghentikan mobilnya di pinggir sebuah sungai. "Brengsek!"......."Lo darimana aja?" tanya Gladys yang khawatir melihat Jayden baru pulang ke rumah hampir tengah malam. Padahal ia, Om Jordan-- Ayah Jayden dan Melisa-- Ibu Jayden sudah menunggu sejak jam makan malam demi merayakan kelulusan anak mereka. Tapi Jayden tak kunjung pulang."Bukan urusan lo!" Jayden langsung naik ke kamarnya dan menutup pintunya keras-keras. Ia langsung membanting tubuhnya sendiri di atas kasur dan memiringkan tubuhnya, seperti saat pertama kali Felicia menginap dan merawatnya yang sedang sakit. Ia kembali membenamkan wajahnya di bantal demi menahan emosional dalam dirinya...........Felicia hanya menatap layar ponselnya yang tidak ada satu pun notif dari Jayden. Seolah semua itu menjadi petunjuk jika yang Gladys katakan adalah benar. Jik

  • My ThesShit (Indonesian)   59

    "Lo yakin bakal kerja di Jogja, Fel? Lo kan belum ketemu Jayden lagi," ucap Ansel yang menyayangkan keputusan Felicia untuk merantau ke kota yang cukup jauh dari Jakarta. Meski hubungan mereka kini hanya sekedar teman, Ansel berharap Felicia bisa terus di sini dan ia akan melindunginya sebagai sahabat. Apalagi Felicia pergi dengan tanda tanya besar dalam benaknya yang jelas akan menjadi beban untuk gadis itu nanti.Felicia hanya tersenyum getir. Masih hangat dalam ingatannya kejadian yang ia lihat kemarin lusa. Ketika ia akan berpamitan dengan Jayden sekaligus meminta penjelasan dari pria itu. Memang salahnya juga setelah mengirim pesan terakhir pada pria itu, Felicia langsung membuang simcardnya tanpa menunggu balasan. Akan tetapi jika semua yang dikatakan Gladys salah, kenapa Jayden malah mengabaikannya? Bukannya datang ke rumah lalu menjelaskan semuanya? Apa diamnya Jayden pertanda ucapan Gladys itu benar? Iya kan?

  • My ThesShit (Indonesian)   60

    Saat kuliah apoteker dimulai, Jayden sempat beberapa kali bertemu dengan Ansel yang kebetulan juga melanjutkan kuliah di kampus lama mereka. Jayden tidak pernah menyapa Ansel, begitu pula sebaliknya. Ansel memilih diam karena merasa tidak ada keperluan apapun pada pria itu. Apalagi setelah Jayden mengabaikan Felicia, Ansel benar-benar marah. Ansel memang tidak sepenuhnya baik, tapi membiarkan Felicia dalam kesalahpahaman yang Jayden diamkan ... Ansel marah. Meski ia tidak tahu yang sebenarnya terjadi, tapi yang Jayden lakukan tetaplah salah. Mendiamkan Felicia begitu lama hingga gadis itu terlarut dalam kesalahpahaman yang membuatnya terluka.Ansel tidak mau tahu yang terjadi sebenarnya dengan Jayden. Yang ia tahu, Jayden akan segera menyesal dengan perbuatannya pada Felicia.Jayden kuliah sama gue. Tapi beda kelas.Ansel mengirim pesan tersebut ke Felicia meski gadis itu jarang membalas pesann

  • My ThesShit (Indonesian)   61

    Seperti acara wisuda pada umumnya. Sebuah gedung besar di pusat kota menjadi tempat langganan kampus Jayden untuk melaksanakan prosesi wisuda.Aula tempat wisuda berlangsung pun sangat luas dan dihadiri ribuan mahasiswa termasuk dari jurusan-jurusan non Farmasi. Acara itu begitu megah dengan dimulai pembukaan dan pentas seni yang kampus Jayden miliki. Juga penampilan band-band ternama.Tapi puncaknya adalah ketika satu persatu nama wisudawan wisudawati disebutkan. Jayden mendengarkan dengan seksama hingga namanya disebut. Bahkan hingga nama dari jurusan Farmasi disebut tidak ada nama Felicia. Ia pun semakin dibuat heran."Kemana Felicia?"Bahkan hingga acara berakhir dan seluruh peserta wisuda bubar dan sibuk berfoto di pelataran gedung, Jayden

  • My ThesShit (Indonesian)   62

    Menepati janjinya, Jayden kuliah dengan sangat tekun. Jauh lebih rajin dibanding saat kuliah S1 dulu. Tujuannya hanyalah ingin mendapatkan nilai bagus saat lulus nanti ditambah pertemuan dengan Felicia yang sudah ia bayangkan membuat pria itu jauh lebih bersemangat.Setelah kuliah teori selama enam bulan dan pelaksanaan ujian seperti kuliah biasanya. Jayden pun akhirnya melakukan praktek lapangan. Biasanya setiap bulan tempat praktek akan berpindah. Rumah sakit, apotek dan perusahaan Farmasi.Sampai akhirnya tempat praktikum lapangan terakhirnya, membuat Jayden menyunggingkan senyumannya.PT. Agra Lestari, Jogjakarta.Ansel yang menyadari keanehan teman praktikum lapangannya itu meski mereka tidak satu kelas dulu saat teori Apoteker merasa

  • My ThesShit (Indonesian)   63

    "Ngapain lo?" tanya Ansel saat melihat Jayden sibuk mengotak atik ponselnya sejak mereka masuk ke kamar.Jayden mendesah pelan. "Lo pasti tahu nomor Felicia yang baru kan? Ngaku lo?" tanya Jayden yang berusaha mencari info soal Felicia namun hasilnya nihil. Felicia kan sudah mengganti nomornya sejak pesan terakhir yang dia kirimkan dulu. Ia juga tidak tahu bersama siapa Felicia bekerja di perusahaannya yang sekarang."Gue gak tau. Lagian besok juga lo ketemu sama dia. Besok kan kita mulai PKPA-nya.""Apa sih? Kalian ngomongin Felicia?" tanya Johan yang tidak tahu banyak soal yang terjadi di antara Jayden, Ansel dan Felicia. Karena ia dan Bina memang baru mengenal mereka dan sebelumnya mereka kuliah S1 Farmasi di kampus yang berbeda dari Jayden dan Ansel.

Bab terbaru

  • My ThesShit (Indonesian)   98- Epilog

    Perjalanan hidup memang terkadang tak sesuai ekspektasimu. Banyak rencana yang telah dibuat meski saat merealisasikannya akan sangat berbeda. Namun bukan berarti rencanamu buruk sehingga Tuhan mengubah perjalanan yang sudah kamu rencanakan, Tuhan hanya mengarahkanmu pada tujuan yang sesuai dengan apa yang sudah kamu lakukan selama ini.Tidak ada tujuan hidup yang menyakitkan. Semuanya pasti akan berakhir bahagia meski pada awalnya harus berurai air mata. Meski terkadang mungkin kamu menyesali jika ternyata semua itu tak

  • My ThesShit (Indonesian)   97

    Hari itu pun tiba...Hari dimana Martha tak lagi bertahan. Hanya berselang tiga hari pasca operasi pengangkatan ginjalnya. Penurunan kesadaran serta meningkatnya tekanan darah wanita itu mengakibatkan pecahnya saraf di bagian kepalanya sehingga menyebabkan nyawanya tak lagi dapat diselamatkan setelah dua hari berada di masa kritis.

  • My ThesShit (Indonesian)   96

    Malam harinya, Glen kembali secepatnya ke rumah demi Felicia. Ia pun sudah sampai di rumah mertuanya, Emily. Saat itu Ibu mertuanya masih sibuk dengan mesin jahitnya. Padahal Felicia dan Glen sudah menyarankan Emily untuk berhenti bekerja karena mereka sudah memenuhi semua kebutuhan Emily. Namun Emily memilih untuk tetap menjahit untuk menghabiskan waktunya. Waktu Emily diajak ke rumah Felicia pun, dia menolak. Katanya rumah ini penuh kenangan dengan suaminya jadi dia tidak bisa meninggalkannya. Bagi Emily, di rumah ini lah dia masih bisa merasakan kehadiran suaminya.

  • My ThesShit (Indonesian)   95

    "Mulai sekarang, kamu harus lebih berhati-hati lagi. Karena sekarang ada anak kita di dalam sini," ucap Glen sembari mengusap perut Felicia yang masih rata. Mereka baru sampai di rumah beberapa menit yang lalu. Istrinya sempat mual-mual lagi tapi sudah reda setelah meminum obat anti mual yang diresepkan oleh Brenda. Glen juga sudah menyiapkan teh hangat untuk istrinya demi mereda rasa mualnya.Felicia mengangguk lemah dari atas ranjangnya. Dari matanya terpancar kebahagiaan atas kehadiran calon

  • My ThesShit (Indonesian)   94

    Saat operasi telah selesai dan Martha dibawa ke ruang perawatan selagi menunggu wanita itu sadarkan diri, Glen masih berdiri di samping brankar tempat wanita itu berbaring kini. Entah apa yang ia lakukan disini, seakan setia menunggu wanita itu terbangun. Padahal jam sudah menunjukkan pukul satu pagi. Ia seharusnya segera pulang karena Felicia sendirian di rumah. Bukan malah memandangi mantan kekasihnya begini.Farel, salah satu teman kampus Glen saat menempuh kuliah kedokteran dulu jelas memahami kegelisahan pria itu. Ia tahu

  • My ThesShit (Indonesian)   93

    Bulan madu, meski terasa singkat tapi sangat membekas dalam benak Felicia. Wanita itu semakin terlihat ceria dan sering tersenyum. Membuat rekan-rekannya di apotek jadi ikut tertular kebahagiaannya."Yang abis bulan madu, bahagia bener. Cieeee," ledek Sani yang sedang menyiapkan obat-obat untuk pasien rawat jalan siang itu.

  • My ThesShit (Indonesian)   92

    Setelah lelah dengan perjalanan di hari pertama mereka, Felicia dan Glen memutuskan untuk makan siang di dalam cottage sekaligus beristirahat. Siang telah menjelang tapi cuaca di Dieng selalu terasa sejuk. Bahkan meski kelelahan sekalipun, Felicia sama sekali tidak berkeringat. Membuat wanita itu ingin bergelut di dalam selimut tebal dan rebahan."Wajahmu pucat," ucap Felicia yang khawatir saat melihat Glen yang berbaring di sampingnya tampak melenguh seperti menahan rasa sakit. Ia pun mengulurkan tangannya dan menyentuh

  • My ThesShit (Indonesian)   91

    Keesokan harinya, Felicia sudah sibuk memastikan jika bawaannya tidak ada yang lupa. Sally pun sibuk menyiapkan bekal untuk perjalanan Felicia dan Glen nanti."Udah kayak anak TK yang mau jalan-jalan aja sampai dibuatkan bekal segala, Mah," cibir Gladys sembari mencicipi bitterballen buatan Sally.

  • My ThesShit (Indonesian)   90

    Keesokan harinya, beberapa rekan dokter di rumah sakit tempat Glen dan Felicia bekerja tampak senyam senyum saat melihat Glen masuk ke ruangan tempat para dokter berkumpul saat pagi hari. Beberapa dokter yang seumuran Glen atau lebih tua hanya beberapa tahun darinya bahkan terang-terangan menarik kerah baju Glen dengan gaya bercanda."Nikah udah tiga bulan tapi tandanya baru kelihatan sekarang. Kemaren-kemaren ditandain dimana?" ledek Abbas, salah satu dokter spesialis bedah dengan wajah khas timur tengah itu.

DMCA.com Protection Status