Hari ini cukup menyebalkan. Pasalnya gadis itu harus dipaksa memakai pakaian yang sedikit terbuka. Bagaimana tidak, lihatlah betapa risihnya Shanin sekarang. Gadis itu memanglah pencinta fhasion dan brand mahal. Tetapi kali ini tidak, Dev sungguh membuatnya seperti wanita malam. Rok yang pendek sedang atas dadanya yang tersapu oleh angin membuatnya sedikit tak nyaman. Ini keterlaluan menurutnya.
“Seharusnya kau mendengar perkataan ku kemarin” dengus Dev
Shanin yang duduk disebelahnya hanya diam. Lagipula tak ada yang memintanya untuk membelikan baju seperti ini. Shanin lebih nyaman dengan pakaian nya sendiri.
Dev yang melihat gadis itu sibuk menutupi tubuhnya dengan tangan. Membuatnya sedikit bersalah. Apakah pakain yang ia pilih tidak sesuai? Asih lagipula ini juga bukan salahnya. Gadis itu saja yang keras kepala tidak menuruti keinginannya. Toh mana mungkin seorang Devano Mahendra Wijaya membawa Gadis lusuh di luar Public. Mau ditempatkan dimana harga dirinya nanti? Belum lagi cibiran rekan Bisnis nya yang banyak bicara tentangnya, ah membuat Dev sedikit frustasi sekarang.
“Pakai ini, kau memang keras kepala” Dev memberikan Jas hitam nya yang sebelumnya ia pakai.
“Tidak tuan, terimakasih saya sudah merasa nyaman” tolak Shanin gugup.
Gadis itu tahu jika sejak awal Dev terus meliriknya tanpa henti akibat dirinya yang tak nyaman akan pakaian itu.
“Sudah ku katakan pada mu bahwa aku tidak suka penolakan!” ketusnya.
Dev melempar jasnya sembarang ke arah Shanin, dan mau tak mau Ia harus menuruti pria menyebalkan itu.
Shanin menatap Dev sejenak seolah menerka- nerka siapa sebenarnya pria itu. Sifatnya yang sulit ditebak membuatnya semakin ini tahu segalanya tentang Dev. Ada banyak hal yang ingin Shanin pertanyakan pada Dev tetapi melihat kondisinya seperti ini tidak akan mungkin terjadi. Lebih baik ia menuruti saja keinginan pria itu kerena memang ia tak suka perdebatan.
“Jangan menatap ku seperti itu, aku tahu jika aku tampan”
Sungguh tidak bisa dipercaya. Selain keras dan dingin, Shanin juga bisa melihat Dev adalah seorang yang terlalu percaya diri. Tapi ini keterlaluan bahkan Shanin tak pernah berfikir tentang itu.
“Rumah sakit?”
Mobil itu tepat berhenti disebuah parkiran rumah sakit. Shanin yang masih dibuat bingung oleh Dev terus saja memandang penuh pertanyaan pada Dev.
“Ck. Jangan banyak bicara ikut saja”
Dengan segera Shanin mengikuti langkah pria itu. Shanin sedikit kewalahan akibat langkah Dev yang begitu cepat, sedang ia kesulitan berjalan menggunakan high-heel nya.
“cepat lah sedikit aku tidak punya banyak waktu” ucap Dev yang bisa melihat bagai mana gadis itu kesulitan berjalan.
“B-baik tuan”
Ingin rasanya Shanin menendang bokong pria itu hingga tersungkur. Betapa menyebalkan nya pria itu, apakah ia tidak bisa melihat dirinya yang kesulitan berjalan? Seharunya ia mengerti tentang itu.
“Huh menyebalkan” gerutunya pelan namun masih bisa terdengar oleh Dev.
“Aku mendengarnya” seru Dev tanpa menoleh kearah Shanin.
Gadis itu terkejut dan langsung membungkam mulutnya. Ini memalukan, apakah suaranya begitu keras? Ck. Gadis bodoh. Shanin tak henti-henti nya mengumpat diri nya sendiri.
“Ada yang bisa kami bantu tuan” salah seorang suster bertanya kepada Dev yang sudah lebih dulu duduk di ruang tunggu VIP.
“Aku sudah membuat janji dengan dokter Samuel jam ini”
“Ah baiklah tuan, tuan dan nyonya bisa segera masuk. Dokter samuel sudah menunggu didalam” suster itu mempersilakan Dev dan Shanin untuk masuk dengan ramah.
Pintu ruangan itu terbuka dan membuat Shanin sedikit terkejut. Ini seperti ruang bersalin, dan untuk apa Dev mengajaknya kemari.
“Hi Dev Bagaimana kabar mu? Sudah lama kita tak bertemu” sapa dokter Samuel sembari memeluk hangat Dev.
“Ya seperti yang kau lihat, aku cukup baik”
“Syukurlah, dan Maaf jika aku tidak bisa datang ke acara pernikahan mu. Menurut ku itu sangat disayangkan sekali”
Shanin terkejut. Menikah? Jadi pria itu sudah memiliki seorang istri? Lalu untuk apa ia membutuhkan ibu rahim jika saja ia telah menikah? Mengapa hidupnya dipersulit? Aneh sekali.
“Itu tidak jadi masalah lagi pula kau juga sibuk menempuh pendidikan mu bukan?” jawab Dev.
“Ah ya ku benar, dan ini ? Dia istri mu? Oh kau memang raja nya mencari istri ideal dev” puji pria itu.
Mata gadis itu membelalak bukan main. Pria itu mengatakan jika ia adalah istri dev? Yang benar saja. “maaf tuan tap- ...”
Belum gadis itu selesai bicara Dev tiba-tiba melingkarkan tangan dipinggang Shanin.
“Ya kau benar dia emang istri yang sangat cantik dan tentu nya ideal. Benar begitu sayang?” Dev seolah mengisyaratkan Shanin untuk men-iyakan dari tatapan yang mengintimidasi itu.
“Y-ya ....” jawab Shanin gugup.
“baiklah kita bicarakan dulu, mari silahkan duduk” ucap dokter Samuel.
Dev memilih duduk berdekatan dengan Shanin agar terlihat bahwa meraka benar sepasang suami istri, walau itu hanya sandiwara Shanin cukup risih dengan sikap Dev yang berlebihan seperti ini. Ia lebih menyukai Dev yang Dingin dan acuh. Lagi pula mengapa harus berbohong jika ia memilki istri? Dan mengapa harus dirinya menjadi tameng harga dirinya. Ia harus bersikap seolah menjadi istrinya, lalu nanti apa lagi yang harus gadis itu hadapi bersama pria aneh ini.“Apakah kalian sudah mencoba berhubungan intim dengan baik?” tanya dokter samuel serius.Shanin dibuat tak habis fikir. Pertanyaan macam apa ini? Hubungan intim? Menikah saja belum apalagi berbuat seperti itu. Dev memang keterlalun menurutnya.“Kesibukan membuat kamu tidak ada waktu untuk itu jadi ku fikir cara yang kau tawarankan pada ku menjadi alternatif kami memiliki keturunan” jelas Dev, tentu saja ia pandai untuk berbohong tak sulit untuk m
Tiba-tiba Dev menacapkan kakinya pada rem secara mendadak. “Kau memiliki kekasih?” tanya Dev terkejut.Shanin yang ikut terkejut dibuat heran dengan tingkah aneh Dev. “ya memang nya kenapa?”“Ck. Gadis bodoh! Mengapa kau tidak mengatakan hal itu sejak awal? Bagaimana jika kekasih mu itu menuntut ku? Jangan salahkan aku jika permasalahan ini akan ku buat rumit akibat ulah mu” ancam Dev sekaligus cemas.Gadis itu menautkan alisnya terheran. Apakah akan seburuk itu jika ia tak memberi tahu prihal ini pada kekasihnya? Lagipula jika ia tak menceritakan segalanya mana mungkin kekasihnya akan tahu. Pria ini terlalu berlebihan.“tidak akan seburuk yang mau fikirkan tuan. Aku bisa menyelesaikan masalah ku sendiri, kau tidak perlu berlebihan seperti itu” ucap Shanin berusaha tenang.Dev hanya mendengus kesal. “Sekarang kau m
Menjadi anak tunggal dan perwaris utama dalam perusahaan ayah nya bukan hal yang harus gadis itu banggakan. Nyatanya semua itu tak seindah yang pernah dibanyangkan oleh semua orang. Dituntut harus menjadi apa yang tidak kita inginkan mungkin akan terlihat memaksakan hidup, dan itu yang sedang Shanin Adisty Atmaja rasakan dalam hidup nya. Setelah kepergian sang ibu, Shanin harus menerima kenyataan jika ayah nya harus menikah lagi dengan seorang wanita yang juga memiliki seorang anak perempuan. Dongeng tentang ibu tiri mungkin bukanlah omong kosong belaka bahkan saat wanita itu sudah menjadi ibu tiri nya. Sikap dan perhatian orang ibu tidak diperlihatan oleh nya melainkan hanya kebencian pada Shanin. Ditambah saudari tiri nya yang selalu iri dan berlaku kasara padanya membuat nya seolah seperti dipenjara dirumah sendiri. Tak hanya itu dengan berani nya meraka memprovokasi tuan Hendra Atmaja untuk membenci anaknya sendiri. Dan bahkan sering
Tidak ada kemajuan yang terlihat dalam perusahaan yang masih dinaungi oleh Shanin saat ini. Keadaan semakin memburuk saat salah satu karyawan melakukan korupsi besar-besaran. Ratusan miliar lenyap begitu saja, ditambah hutang bank yang kian menumpuk yang mana mau tak mau Shanin harus memutar otak. Keadaan perusahaan diperparah setelah demo seluruh karyawan yang ingin dinaikan UMR nya.Keadaan semakin memburuk. Sorotan wartawan dan awak media tak lepas dari cap buruk perusahaan nya yang kini di ambang kehancuran. Saat dirinya baru saja keluar dari gedung, ribuan wartawan sudah menunggu nya untuk memberi pernyataan tentang perusahaan yanh sebentar lagi akan gulung tikar.“mba bisa jelaskan kronologi bagaimana perusahaan tekstil anda mengalami kerugian yang begitu drastis?”“apakah benar UMR perusahaan ada sangat rendah?&rd
Brak ...Suara dobrakan pintu dari salah satu kamar calon pengantin wanita kini dibuka paksa oleh beberapa pria bertubuh besar dan seorang pria berpakaian seperti seorang pengantin pria. Jas hitam lengkap dengan tokedo nya mampu memberi kesan begitu tampan seorang Devano Mahendra Wijaya.“Tuan dia tidak ada didalam” seru salah seorang yang sedang memastikan sesuatu didalam.“Sial !” umpatnya.Acara pernikahan itu harus terpaksa dibatalkan karena pengantin wanita dinyatakan telah kabur. Dengan rasa kecewa dan penuh tanya para tamu undangan dibuat kesal oleh keputusan Dev yang sangat mengejutkan banyak orang. Bukan hanya itu hal mengejutkan lain nya terjadi uang mahar senilai 1 miliar dan cicin berlian raip dibawa kabur oleh calon istrinya.
Jeremy hanya menggeleng tak habis fikir. Trauma itu sepertinya sudah mendarah daging. Ketidakpercayaan nya terhadap wanita membuat sulit untuk membangun nya kembali pada siapapun. “Buka sedikit hati mu untuk memberi kepercayaan pada wanita. Tidak semua wanita itu sama Dev, selamanya kau tidak akan seperti ini. Kau juga butuh seorang penerus, tak masalah jika memang kau tak ingin menikah kembali namun lambat laun usia mu akan bertambah. Kau juga harus memikirkan masa depan perusahaan ini.” ucap Jeremy panjang lebar.Yang dikatakan Jeremy mungkin ada benarnya. Dev sedikit terketuk saat ia bicara soal masa depan perusahaan nya. Ia sedikit tersadar bahwa yang ia lakukan hanya lah menyakiti dirinya sendiri. Dendam itu membuatnya mati rasa pada siapapun, dan Dev sadar akan hal itu. “Dimana kita bisa dapat wanita seperti itu?”Pertanyaan Dev sontak membuat Jeremy terkejut. Pria dingin itu selalu membuat nya terus tak habis fikir. Seperti nya tak sulit un
Keputusan Shanin menerima tawaran Arana mungkin sedikit meragukan. Pasalnya mana mungkin seorang CEO perusahaan developer games akan menerima dirinya nanti. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan dirinya berhasil meyakinkan pria itu. Cuaca di kota Jakarta cukup cerah hari ini. Gadis berbalut dress panjang lengkap dengan tas kecil nya sedang fokus melihat ponselnya. “Permisi nona, apakah ini benar dengan nona Shanin Adisty?” seorang pria dengan motor nya berhenti tepat didepan Shanin sedang berada. “benar, ini mas gojek?” Pria itu mengangguk dan mempersilakan Shanin untuk naik. Butuh waktu 20 menit untuk sampai keperusahaan itu namun belum sampai tujuan. Ada hal mengejutkan terjadi, tas Shanin diambil paksa oleh sekomplotan jambret dari arah yang berlawan. Alhasil Shanin ikut terhempas akibat mencoba menyelamatkan tas miliknya. Tak disangka sebuah mobil menghadang komplotan jabret i
Devano adalah pria itu. Pria yang telah menyelamatkan nya dari jambret dan mengakibatkan dirinya terluka juga terlambat masuk kantor. “J-jadi tuan adalah ...” Shanin terkejut bukan main. “jangan banyak bicara, duduklah dan katakan apa yang ingin kau bicarakan pada ku” titah Dev. Gadis itu melangkah sedikit gugup. Rasanya begitu malu saat yang ingin ia temui adalah orang yang menyelamatkan nya tadi dan bahkan dengan bodohnya ia sampai tak bisa mengenali pria itu. “Maafkan saya tuan atas ketidaksopanan saya sejak awal kita bertemu dan saya ingin berterima kasih atas pertolongan anda.” Ucap tulus Shanin sembari membungkuk hormat. “Ck. Lupakan aku bukan seorang yang gila hormat kau tau. Katakan saja apa mau mu datang menemui ku” cetus Dev. Shanin mengambil tempat duduk yang telah disediakan oleh Dev. Duduk berhadapan oleh pria itu, dan disuguhkan cele
Tiba-tiba Dev menacapkan kakinya pada rem secara mendadak. “Kau memiliki kekasih?” tanya Dev terkejut.Shanin yang ikut terkejut dibuat heran dengan tingkah aneh Dev. “ya memang nya kenapa?”“Ck. Gadis bodoh! Mengapa kau tidak mengatakan hal itu sejak awal? Bagaimana jika kekasih mu itu menuntut ku? Jangan salahkan aku jika permasalahan ini akan ku buat rumit akibat ulah mu” ancam Dev sekaligus cemas.Gadis itu menautkan alisnya terheran. Apakah akan seburuk itu jika ia tak memberi tahu prihal ini pada kekasihnya? Lagipula jika ia tak menceritakan segalanya mana mungkin kekasihnya akan tahu. Pria ini terlalu berlebihan.“tidak akan seburuk yang mau fikirkan tuan. Aku bisa menyelesaikan masalah ku sendiri, kau tidak perlu berlebihan seperti itu” ucap Shanin berusaha tenang.Dev hanya mendengus kesal. “Sekarang kau m
Dev memilih duduk berdekatan dengan Shanin agar terlihat bahwa meraka benar sepasang suami istri, walau itu hanya sandiwara Shanin cukup risih dengan sikap Dev yang berlebihan seperti ini. Ia lebih menyukai Dev yang Dingin dan acuh. Lagi pula mengapa harus berbohong jika ia memilki istri? Dan mengapa harus dirinya menjadi tameng harga dirinya. Ia harus bersikap seolah menjadi istrinya, lalu nanti apa lagi yang harus gadis itu hadapi bersama pria aneh ini.“Apakah kalian sudah mencoba berhubungan intim dengan baik?” tanya dokter samuel serius.Shanin dibuat tak habis fikir. Pertanyaan macam apa ini? Hubungan intim? Menikah saja belum apalagi berbuat seperti itu. Dev memang keterlalun menurutnya.“Kesibukan membuat kamu tidak ada waktu untuk itu jadi ku fikir cara yang kau tawarankan pada ku menjadi alternatif kami memiliki keturunan” jelas Dev, tentu saja ia pandai untuk berbohong tak sulit untuk m
Hari ini cukup menyebalkan. Pasalnya gadis itu harus dipaksa memakai pakaian yang sedikit terbuka. Bagaimana tidak, lihatlah betapa risihnya Shanin sekarang. Gadis itu memanglah pencinta fhasion dan brand mahal. Tetapi kali ini tidak, Dev sungguh membuatnya seperti wanita malam. Rok yang pendek sedang atas dadanya yang tersapu oleh angin membuatnya sedikit tak nyaman. Ini keterlaluan menurutnya.“Seharusnya kau mendengar perkataan ku kemarin” dengus DevShanin yang duduk disebelahnya hanya diam. Lagipula tak ada yang memintanya untuk membelikan baju seperti ini. Shanin lebih nyaman dengan pakaian nya sendiri.Dev yang melihat gadis itu sibuk menutupi tubuhnya dengan tangan. Membuatnya sedikit bersalah. Apakah pakain yang ia pilih tidak sesuai? Asih lagipula ini juga bukan salahnya. Gadis itu saja yang keras kepala tidak menuruti keinginannya. Toh mana mungkin seorang
Devano adalah pria itu. Pria yang telah menyelamatkan nya dari jambret dan mengakibatkan dirinya terluka juga terlambat masuk kantor. “J-jadi tuan adalah ...” Shanin terkejut bukan main. “jangan banyak bicara, duduklah dan katakan apa yang ingin kau bicarakan pada ku” titah Dev. Gadis itu melangkah sedikit gugup. Rasanya begitu malu saat yang ingin ia temui adalah orang yang menyelamatkan nya tadi dan bahkan dengan bodohnya ia sampai tak bisa mengenali pria itu. “Maafkan saya tuan atas ketidaksopanan saya sejak awal kita bertemu dan saya ingin berterima kasih atas pertolongan anda.” Ucap tulus Shanin sembari membungkuk hormat. “Ck. Lupakan aku bukan seorang yang gila hormat kau tau. Katakan saja apa mau mu datang menemui ku” cetus Dev. Shanin mengambil tempat duduk yang telah disediakan oleh Dev. Duduk berhadapan oleh pria itu, dan disuguhkan cele
Keputusan Shanin menerima tawaran Arana mungkin sedikit meragukan. Pasalnya mana mungkin seorang CEO perusahaan developer games akan menerima dirinya nanti. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan dirinya berhasil meyakinkan pria itu. Cuaca di kota Jakarta cukup cerah hari ini. Gadis berbalut dress panjang lengkap dengan tas kecil nya sedang fokus melihat ponselnya. “Permisi nona, apakah ini benar dengan nona Shanin Adisty?” seorang pria dengan motor nya berhenti tepat didepan Shanin sedang berada. “benar, ini mas gojek?” Pria itu mengangguk dan mempersilakan Shanin untuk naik. Butuh waktu 20 menit untuk sampai keperusahaan itu namun belum sampai tujuan. Ada hal mengejutkan terjadi, tas Shanin diambil paksa oleh sekomplotan jambret dari arah yang berlawan. Alhasil Shanin ikut terhempas akibat mencoba menyelamatkan tas miliknya. Tak disangka sebuah mobil menghadang komplotan jabret i
Jeremy hanya menggeleng tak habis fikir. Trauma itu sepertinya sudah mendarah daging. Ketidakpercayaan nya terhadap wanita membuat sulit untuk membangun nya kembali pada siapapun. “Buka sedikit hati mu untuk memberi kepercayaan pada wanita. Tidak semua wanita itu sama Dev, selamanya kau tidak akan seperti ini. Kau juga butuh seorang penerus, tak masalah jika memang kau tak ingin menikah kembali namun lambat laun usia mu akan bertambah. Kau juga harus memikirkan masa depan perusahaan ini.” ucap Jeremy panjang lebar.Yang dikatakan Jeremy mungkin ada benarnya. Dev sedikit terketuk saat ia bicara soal masa depan perusahaan nya. Ia sedikit tersadar bahwa yang ia lakukan hanya lah menyakiti dirinya sendiri. Dendam itu membuatnya mati rasa pada siapapun, dan Dev sadar akan hal itu. “Dimana kita bisa dapat wanita seperti itu?”Pertanyaan Dev sontak membuat Jeremy terkejut. Pria dingin itu selalu membuat nya terus tak habis fikir. Seperti nya tak sulit un
Brak ...Suara dobrakan pintu dari salah satu kamar calon pengantin wanita kini dibuka paksa oleh beberapa pria bertubuh besar dan seorang pria berpakaian seperti seorang pengantin pria. Jas hitam lengkap dengan tokedo nya mampu memberi kesan begitu tampan seorang Devano Mahendra Wijaya.“Tuan dia tidak ada didalam” seru salah seorang yang sedang memastikan sesuatu didalam.“Sial !” umpatnya.Acara pernikahan itu harus terpaksa dibatalkan karena pengantin wanita dinyatakan telah kabur. Dengan rasa kecewa dan penuh tanya para tamu undangan dibuat kesal oleh keputusan Dev yang sangat mengejutkan banyak orang. Bukan hanya itu hal mengejutkan lain nya terjadi uang mahar senilai 1 miliar dan cicin berlian raip dibawa kabur oleh calon istrinya.
Tidak ada kemajuan yang terlihat dalam perusahaan yang masih dinaungi oleh Shanin saat ini. Keadaan semakin memburuk saat salah satu karyawan melakukan korupsi besar-besaran. Ratusan miliar lenyap begitu saja, ditambah hutang bank yang kian menumpuk yang mana mau tak mau Shanin harus memutar otak. Keadaan perusahaan diperparah setelah demo seluruh karyawan yang ingin dinaikan UMR nya.Keadaan semakin memburuk. Sorotan wartawan dan awak media tak lepas dari cap buruk perusahaan nya yang kini di ambang kehancuran. Saat dirinya baru saja keluar dari gedung, ribuan wartawan sudah menunggu nya untuk memberi pernyataan tentang perusahaan yanh sebentar lagi akan gulung tikar.“mba bisa jelaskan kronologi bagaimana perusahaan tekstil anda mengalami kerugian yang begitu drastis?”“apakah benar UMR perusahaan ada sangat rendah?&rd
Menjadi anak tunggal dan perwaris utama dalam perusahaan ayah nya bukan hal yang harus gadis itu banggakan. Nyatanya semua itu tak seindah yang pernah dibanyangkan oleh semua orang. Dituntut harus menjadi apa yang tidak kita inginkan mungkin akan terlihat memaksakan hidup, dan itu yang sedang Shanin Adisty Atmaja rasakan dalam hidup nya. Setelah kepergian sang ibu, Shanin harus menerima kenyataan jika ayah nya harus menikah lagi dengan seorang wanita yang juga memiliki seorang anak perempuan. Dongeng tentang ibu tiri mungkin bukanlah omong kosong belaka bahkan saat wanita itu sudah menjadi ibu tiri nya. Sikap dan perhatian orang ibu tidak diperlihatan oleh nya melainkan hanya kebencian pada Shanin. Ditambah saudari tiri nya yang selalu iri dan berlaku kasara padanya membuat nya seolah seperti dipenjara dirumah sendiri. Tak hanya itu dengan berani nya meraka memprovokasi tuan Hendra Atmaja untuk membenci anaknya sendiri. Dan bahkan sering