Keputusan Shanin menerima tawaran Arana mungkin sedikit meragukan. Pasalnya mana mungkin seorang CEO perusahaan developer games akan menerima dirinya nanti. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan dirinya berhasil meyakinkan pria itu.
Cuaca di kota Jakarta cukup cerah hari ini. Gadis berbalut dress panjang lengkap dengan tas kecil nya sedang fokus melihat ponselnya. “Permisi nona, apakah ini benar dengan nona Shanin Adisty?” seorang pria dengan motor nya berhenti tepat didepan Shanin sedang berada. “benar, ini mas gojek?” Pria itu mengangguk dan mempersilakan Shanin untuk naik.Butuh waktu 20 menit untuk sampai keperusahaan itu namun belum sampai tujuan. Ada hal mengejutkan terjadi, tas Shanin diambil paksa oleh sekomplotan jambret dari arah yang berlawan. Alhasil Shanin ikut terhempas akibat mencoba menyelamatkan tas miliknya. Tak disangka sebuah mobil menghadang komplotan jabret itu dan pertikaian tak terelakan. Pemuda dalam mobil itu keluar dan menghabisi seluruh pejambret itu. Meraka yang kuwalahan akhirnya menyerah dan memilih kabur. Sedangkan Gojek yang bersama Shanin lebih dulu kabur akibat ketakutan. “Ini tas mu, lain kali berhati-hati lah” ucap pria itu seraya memberi tas itu.“T-terima kasih tuan, saya berhutang budi pada anda” Pria itu hanya acuh dan berbalik untuk pergi. Selepas menatap datar gadis itu.“Tuan sebaiknya luka mu harus segera diobati” Shanin bisa melihat Dahi dan sudut Bibir pria itu terluka.Tangan Shanin yang ingin meraih luka itu namun ditepis oleh pria itu.“Berani nya kau! Siap yang mengizinkan mu menyentuhku ?!” bentak Pria itu seraya mendorong kasar Shanin.Tubuh gadis itu terhempas kasar di aspal. Rasanya nyeri dibagian tangan dan tubuh bagian belakangnya. “Maafkan saya tuan hiks ...” Seketika ada rasa bersalah saat ia berlaku kasar terhadap gadis itu. “Ck. Merepotkan! Ayo” Pria itu meraih tubuh gadis itu dan membawanya kedalam mobil hitamnya. “Kau ingin kemana? Biar aku yang mengantarkan mu” tanya pria itu masih datar. “Saya tidak ingin merepotkan tuan, lebih baik saya turun saja. Permisi” Saat tubuh gadis itu ingin membuka pintu mobil. Tangan besar pria itu masih datar.“Saya tidak ingin merepotkan tuan, lebih baik saya turun saja. Permisi”
Saat tubuh gadis itu ingin membuka pintu mobil. Tangan besar pria itu lebih dulu menahannya. “Aku tidak suka penolakan” cetusnya
Shanin dengan susah payah menelan Saliva nya saat dirinya begitu dekat dengan seorang pria dewasa dalam satu mobil. “b-baik tuan, tapi bisakah anda memberi jarak? Ini terlalu dekat” pinta Shanin sedikit gugup.
Pria itu segera memberi jarak dan mulai fokus menyetir. “Katakan, aku tidak punya banyak waktu”
Shanin bisa merasakan jika pria itu cukup kasar dan dingin. Oh bagaimana dengan istrinya? Apakah ia tahan dengan sikap nya yang seperti ini? Baru pertama kali bertemu saja sudah menyebalkan. Batin Shanin terus saja menggerutu.
“Yp Wijaya Corporation” jawab Shanin.
Pria itu hanya terdiam dan seolah berfikir dan menatap Shanin aneh.
“Apa yang kau ingin lakukan disana?” tanya pria itu lebih santai
Shanin mengerit apakah pria ini memiliki sifat ganda? Bagaimana bisa ia cepat sekali berubah- ubah.
“Ada yang ingin aku bicarakan pada pemilik perusahan itu”
“Tentang?”
Shanin sungguh tak habis fikir. Apa yang sebenarnya pria ini lakukan, ia ingin mengantarnya atau ingin mengetahui segala tentang nya. Hey memangnya dia siapa? Menyebalkan sekali.
“Maaf tuan, apa tidak sebaiknya anda menanyakan hal lain saja? Menurut saya ini terlalu privasi”
Pria itu tersenyum remeh. Shanin bisa melihat jika pria itu seolah sedang mengejeknya. Mungkin keputusan nya untuk naik mobil pria itu adalah hal yang sial.
Pria itu juga bisa melihat wajah kesal yang muncul dari gadis itu. Menurutnya itu terlihat lucu, cara berpakaian nya tidak begitu buruk dan unik.
Tak butuh waktu lama meraka sudah sampai ditempat dimana Shanin mencari. Yp Wijaya corporation, perusahaan yang bergerak dibidang tekhnologi ini sungguh luar biasa besar dan megah. Pria itu lebih dulu keluar dan masuk meninggalkan Shanin diluar.
Gadis itu terus dibuat bingung oleh sikap yang tak bisa ditebak pria misterius itu. Siapa dia? Cara berpakaian nya pun seperti seorang pemimpin. Dan lihat sekarang pria itu dengan acuh meninggalkan nya tanpa ingin memberi tahu siapa pemimpin perusahaan ini.
Dengan rasa kesel Shanin melangkah dengan tergesa. Belum sempat gadis itu masuk seorang satpam menghadang langkah nya.
“Maaf nona sebelum masuk, apakah anda suka memiliki izin masuk atau sudah membuat janji pada orang dalam?”
“Aku belum melakukan itu tapi aku memiliki urusan penting dengan orang yang ada di kartu ini” jawab Shanin seraya menunjukan sebuah kartu nama.
“Ini milik tuan Dev tapi kau - ...”
“Biarkan dia masuk, Aku yang membawa dia kemari!” seru pria itu dari dalam gedung itu. Shanin bisa melihat jelas bahwa pria itu belum beranjak pergi sejak ia sudah masuk gedung itu.
“B-baik tuan / silahkan nona”
Wajah senang Shanin menemaninya menyusuri tiap lorong dan lift gedung itu. Cukup melelahkan karena bukan hanya satu atau dua lorong dan lift yang ia harus lewati tetapi ada 20 lorong dan lift agar ia sampai pada ruangan pemimpin perusahaan ini.
Pintu besar bertuliskan CEO room sudah berada dihadapannya sekarang. Sementara pria itu berusaha membuka pintu dengan sebuah tombol pin, dan pintu terbuka.
“tuan dimana pemimpin perusahaan ini? Aku ingin bertemu dengannya”
Pria itu menghiraukan gadis itu, dan terus melangkah__ meletakkan tubuhnya pada kursi besar disana.
“Aku disini”
Devano adalah pria itu. Pria yang telah menyelamatkan nya dari jambret dan mengakibatkan dirinya terluka juga terlambat masuk kantor. “J-jadi tuan adalah ...” Shanin terkejut bukan main. “jangan banyak bicara, duduklah dan katakan apa yang ingin kau bicarakan pada ku” titah Dev. Gadis itu melangkah sedikit gugup. Rasanya begitu malu saat yang ingin ia temui adalah orang yang menyelamatkan nya tadi dan bahkan dengan bodohnya ia sampai tak bisa mengenali pria itu. “Maafkan saya tuan atas ketidaksopanan saya sejak awal kita bertemu dan saya ingin berterima kasih atas pertolongan anda.” Ucap tulus Shanin sembari membungkuk hormat. “Ck. Lupakan aku bukan seorang yang gila hormat kau tau. Katakan saja apa mau mu datang menemui ku” cetus Dev. Shanin mengambil tempat duduk yang telah disediakan oleh Dev. Duduk berhadapan oleh pria itu, dan disuguhkan cele
Hari ini cukup menyebalkan. Pasalnya gadis itu harus dipaksa memakai pakaian yang sedikit terbuka. Bagaimana tidak, lihatlah betapa risihnya Shanin sekarang. Gadis itu memanglah pencinta fhasion dan brand mahal. Tetapi kali ini tidak, Dev sungguh membuatnya seperti wanita malam. Rok yang pendek sedang atas dadanya yang tersapu oleh angin membuatnya sedikit tak nyaman. Ini keterlaluan menurutnya.“Seharusnya kau mendengar perkataan ku kemarin” dengus DevShanin yang duduk disebelahnya hanya diam. Lagipula tak ada yang memintanya untuk membelikan baju seperti ini. Shanin lebih nyaman dengan pakaian nya sendiri.Dev yang melihat gadis itu sibuk menutupi tubuhnya dengan tangan. Membuatnya sedikit bersalah. Apakah pakain yang ia pilih tidak sesuai? Asih lagipula ini juga bukan salahnya. Gadis itu saja yang keras kepala tidak menuruti keinginannya. Toh mana mungkin seorang
Dev memilih duduk berdekatan dengan Shanin agar terlihat bahwa meraka benar sepasang suami istri, walau itu hanya sandiwara Shanin cukup risih dengan sikap Dev yang berlebihan seperti ini. Ia lebih menyukai Dev yang Dingin dan acuh. Lagi pula mengapa harus berbohong jika ia memilki istri? Dan mengapa harus dirinya menjadi tameng harga dirinya. Ia harus bersikap seolah menjadi istrinya, lalu nanti apa lagi yang harus gadis itu hadapi bersama pria aneh ini.“Apakah kalian sudah mencoba berhubungan intim dengan baik?” tanya dokter samuel serius.Shanin dibuat tak habis fikir. Pertanyaan macam apa ini? Hubungan intim? Menikah saja belum apalagi berbuat seperti itu. Dev memang keterlalun menurutnya.“Kesibukan membuat kamu tidak ada waktu untuk itu jadi ku fikir cara yang kau tawarankan pada ku menjadi alternatif kami memiliki keturunan” jelas Dev, tentu saja ia pandai untuk berbohong tak sulit untuk m
Tiba-tiba Dev menacapkan kakinya pada rem secara mendadak. “Kau memiliki kekasih?” tanya Dev terkejut.Shanin yang ikut terkejut dibuat heran dengan tingkah aneh Dev. “ya memang nya kenapa?”“Ck. Gadis bodoh! Mengapa kau tidak mengatakan hal itu sejak awal? Bagaimana jika kekasih mu itu menuntut ku? Jangan salahkan aku jika permasalahan ini akan ku buat rumit akibat ulah mu” ancam Dev sekaligus cemas.Gadis itu menautkan alisnya terheran. Apakah akan seburuk itu jika ia tak memberi tahu prihal ini pada kekasihnya? Lagipula jika ia tak menceritakan segalanya mana mungkin kekasihnya akan tahu. Pria ini terlalu berlebihan.“tidak akan seburuk yang mau fikirkan tuan. Aku bisa menyelesaikan masalah ku sendiri, kau tidak perlu berlebihan seperti itu” ucap Shanin berusaha tenang.Dev hanya mendengus kesal. “Sekarang kau m
Menjadi anak tunggal dan perwaris utama dalam perusahaan ayah nya bukan hal yang harus gadis itu banggakan. Nyatanya semua itu tak seindah yang pernah dibanyangkan oleh semua orang. Dituntut harus menjadi apa yang tidak kita inginkan mungkin akan terlihat memaksakan hidup, dan itu yang sedang Shanin Adisty Atmaja rasakan dalam hidup nya. Setelah kepergian sang ibu, Shanin harus menerima kenyataan jika ayah nya harus menikah lagi dengan seorang wanita yang juga memiliki seorang anak perempuan. Dongeng tentang ibu tiri mungkin bukanlah omong kosong belaka bahkan saat wanita itu sudah menjadi ibu tiri nya. Sikap dan perhatian orang ibu tidak diperlihatan oleh nya melainkan hanya kebencian pada Shanin. Ditambah saudari tiri nya yang selalu iri dan berlaku kasara padanya membuat nya seolah seperti dipenjara dirumah sendiri. Tak hanya itu dengan berani nya meraka memprovokasi tuan Hendra Atmaja untuk membenci anaknya sendiri. Dan bahkan sering
Tidak ada kemajuan yang terlihat dalam perusahaan yang masih dinaungi oleh Shanin saat ini. Keadaan semakin memburuk saat salah satu karyawan melakukan korupsi besar-besaran. Ratusan miliar lenyap begitu saja, ditambah hutang bank yang kian menumpuk yang mana mau tak mau Shanin harus memutar otak. Keadaan perusahaan diperparah setelah demo seluruh karyawan yang ingin dinaikan UMR nya.Keadaan semakin memburuk. Sorotan wartawan dan awak media tak lepas dari cap buruk perusahaan nya yang kini di ambang kehancuran. Saat dirinya baru saja keluar dari gedung, ribuan wartawan sudah menunggu nya untuk memberi pernyataan tentang perusahaan yanh sebentar lagi akan gulung tikar.“mba bisa jelaskan kronologi bagaimana perusahaan tekstil anda mengalami kerugian yang begitu drastis?”“apakah benar UMR perusahaan ada sangat rendah?&rd
Brak ...Suara dobrakan pintu dari salah satu kamar calon pengantin wanita kini dibuka paksa oleh beberapa pria bertubuh besar dan seorang pria berpakaian seperti seorang pengantin pria. Jas hitam lengkap dengan tokedo nya mampu memberi kesan begitu tampan seorang Devano Mahendra Wijaya.“Tuan dia tidak ada didalam” seru salah seorang yang sedang memastikan sesuatu didalam.“Sial !” umpatnya.Acara pernikahan itu harus terpaksa dibatalkan karena pengantin wanita dinyatakan telah kabur. Dengan rasa kecewa dan penuh tanya para tamu undangan dibuat kesal oleh keputusan Dev yang sangat mengejutkan banyak orang. Bukan hanya itu hal mengejutkan lain nya terjadi uang mahar senilai 1 miliar dan cicin berlian raip dibawa kabur oleh calon istrinya.
Jeremy hanya menggeleng tak habis fikir. Trauma itu sepertinya sudah mendarah daging. Ketidakpercayaan nya terhadap wanita membuat sulit untuk membangun nya kembali pada siapapun. “Buka sedikit hati mu untuk memberi kepercayaan pada wanita. Tidak semua wanita itu sama Dev, selamanya kau tidak akan seperti ini. Kau juga butuh seorang penerus, tak masalah jika memang kau tak ingin menikah kembali namun lambat laun usia mu akan bertambah. Kau juga harus memikirkan masa depan perusahaan ini.” ucap Jeremy panjang lebar.Yang dikatakan Jeremy mungkin ada benarnya. Dev sedikit terketuk saat ia bicara soal masa depan perusahaan nya. Ia sedikit tersadar bahwa yang ia lakukan hanya lah menyakiti dirinya sendiri. Dendam itu membuatnya mati rasa pada siapapun, dan Dev sadar akan hal itu. “Dimana kita bisa dapat wanita seperti itu?”Pertanyaan Dev sontak membuat Jeremy terkejut. Pria dingin itu selalu membuat nya terus tak habis fikir. Seperti nya tak sulit un
Tiba-tiba Dev menacapkan kakinya pada rem secara mendadak. “Kau memiliki kekasih?” tanya Dev terkejut.Shanin yang ikut terkejut dibuat heran dengan tingkah aneh Dev. “ya memang nya kenapa?”“Ck. Gadis bodoh! Mengapa kau tidak mengatakan hal itu sejak awal? Bagaimana jika kekasih mu itu menuntut ku? Jangan salahkan aku jika permasalahan ini akan ku buat rumit akibat ulah mu” ancam Dev sekaligus cemas.Gadis itu menautkan alisnya terheran. Apakah akan seburuk itu jika ia tak memberi tahu prihal ini pada kekasihnya? Lagipula jika ia tak menceritakan segalanya mana mungkin kekasihnya akan tahu. Pria ini terlalu berlebihan.“tidak akan seburuk yang mau fikirkan tuan. Aku bisa menyelesaikan masalah ku sendiri, kau tidak perlu berlebihan seperti itu” ucap Shanin berusaha tenang.Dev hanya mendengus kesal. “Sekarang kau m
Dev memilih duduk berdekatan dengan Shanin agar terlihat bahwa meraka benar sepasang suami istri, walau itu hanya sandiwara Shanin cukup risih dengan sikap Dev yang berlebihan seperti ini. Ia lebih menyukai Dev yang Dingin dan acuh. Lagi pula mengapa harus berbohong jika ia memilki istri? Dan mengapa harus dirinya menjadi tameng harga dirinya. Ia harus bersikap seolah menjadi istrinya, lalu nanti apa lagi yang harus gadis itu hadapi bersama pria aneh ini.“Apakah kalian sudah mencoba berhubungan intim dengan baik?” tanya dokter samuel serius.Shanin dibuat tak habis fikir. Pertanyaan macam apa ini? Hubungan intim? Menikah saja belum apalagi berbuat seperti itu. Dev memang keterlalun menurutnya.“Kesibukan membuat kamu tidak ada waktu untuk itu jadi ku fikir cara yang kau tawarankan pada ku menjadi alternatif kami memiliki keturunan” jelas Dev, tentu saja ia pandai untuk berbohong tak sulit untuk m
Hari ini cukup menyebalkan. Pasalnya gadis itu harus dipaksa memakai pakaian yang sedikit terbuka. Bagaimana tidak, lihatlah betapa risihnya Shanin sekarang. Gadis itu memanglah pencinta fhasion dan brand mahal. Tetapi kali ini tidak, Dev sungguh membuatnya seperti wanita malam. Rok yang pendek sedang atas dadanya yang tersapu oleh angin membuatnya sedikit tak nyaman. Ini keterlaluan menurutnya.“Seharusnya kau mendengar perkataan ku kemarin” dengus DevShanin yang duduk disebelahnya hanya diam. Lagipula tak ada yang memintanya untuk membelikan baju seperti ini. Shanin lebih nyaman dengan pakaian nya sendiri.Dev yang melihat gadis itu sibuk menutupi tubuhnya dengan tangan. Membuatnya sedikit bersalah. Apakah pakain yang ia pilih tidak sesuai? Asih lagipula ini juga bukan salahnya. Gadis itu saja yang keras kepala tidak menuruti keinginannya. Toh mana mungkin seorang
Devano adalah pria itu. Pria yang telah menyelamatkan nya dari jambret dan mengakibatkan dirinya terluka juga terlambat masuk kantor. “J-jadi tuan adalah ...” Shanin terkejut bukan main. “jangan banyak bicara, duduklah dan katakan apa yang ingin kau bicarakan pada ku” titah Dev. Gadis itu melangkah sedikit gugup. Rasanya begitu malu saat yang ingin ia temui adalah orang yang menyelamatkan nya tadi dan bahkan dengan bodohnya ia sampai tak bisa mengenali pria itu. “Maafkan saya tuan atas ketidaksopanan saya sejak awal kita bertemu dan saya ingin berterima kasih atas pertolongan anda.” Ucap tulus Shanin sembari membungkuk hormat. “Ck. Lupakan aku bukan seorang yang gila hormat kau tau. Katakan saja apa mau mu datang menemui ku” cetus Dev. Shanin mengambil tempat duduk yang telah disediakan oleh Dev. Duduk berhadapan oleh pria itu, dan disuguhkan cele
Keputusan Shanin menerima tawaran Arana mungkin sedikit meragukan. Pasalnya mana mungkin seorang CEO perusahaan developer games akan menerima dirinya nanti. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan dirinya berhasil meyakinkan pria itu. Cuaca di kota Jakarta cukup cerah hari ini. Gadis berbalut dress panjang lengkap dengan tas kecil nya sedang fokus melihat ponselnya. “Permisi nona, apakah ini benar dengan nona Shanin Adisty?” seorang pria dengan motor nya berhenti tepat didepan Shanin sedang berada. “benar, ini mas gojek?” Pria itu mengangguk dan mempersilakan Shanin untuk naik. Butuh waktu 20 menit untuk sampai keperusahaan itu namun belum sampai tujuan. Ada hal mengejutkan terjadi, tas Shanin diambil paksa oleh sekomplotan jambret dari arah yang berlawan. Alhasil Shanin ikut terhempas akibat mencoba menyelamatkan tas miliknya. Tak disangka sebuah mobil menghadang komplotan jabret i
Jeremy hanya menggeleng tak habis fikir. Trauma itu sepertinya sudah mendarah daging. Ketidakpercayaan nya terhadap wanita membuat sulit untuk membangun nya kembali pada siapapun. “Buka sedikit hati mu untuk memberi kepercayaan pada wanita. Tidak semua wanita itu sama Dev, selamanya kau tidak akan seperti ini. Kau juga butuh seorang penerus, tak masalah jika memang kau tak ingin menikah kembali namun lambat laun usia mu akan bertambah. Kau juga harus memikirkan masa depan perusahaan ini.” ucap Jeremy panjang lebar.Yang dikatakan Jeremy mungkin ada benarnya. Dev sedikit terketuk saat ia bicara soal masa depan perusahaan nya. Ia sedikit tersadar bahwa yang ia lakukan hanya lah menyakiti dirinya sendiri. Dendam itu membuatnya mati rasa pada siapapun, dan Dev sadar akan hal itu. “Dimana kita bisa dapat wanita seperti itu?”Pertanyaan Dev sontak membuat Jeremy terkejut. Pria dingin itu selalu membuat nya terus tak habis fikir. Seperti nya tak sulit un
Brak ...Suara dobrakan pintu dari salah satu kamar calon pengantin wanita kini dibuka paksa oleh beberapa pria bertubuh besar dan seorang pria berpakaian seperti seorang pengantin pria. Jas hitam lengkap dengan tokedo nya mampu memberi kesan begitu tampan seorang Devano Mahendra Wijaya.“Tuan dia tidak ada didalam” seru salah seorang yang sedang memastikan sesuatu didalam.“Sial !” umpatnya.Acara pernikahan itu harus terpaksa dibatalkan karena pengantin wanita dinyatakan telah kabur. Dengan rasa kecewa dan penuh tanya para tamu undangan dibuat kesal oleh keputusan Dev yang sangat mengejutkan banyak orang. Bukan hanya itu hal mengejutkan lain nya terjadi uang mahar senilai 1 miliar dan cicin berlian raip dibawa kabur oleh calon istrinya.
Tidak ada kemajuan yang terlihat dalam perusahaan yang masih dinaungi oleh Shanin saat ini. Keadaan semakin memburuk saat salah satu karyawan melakukan korupsi besar-besaran. Ratusan miliar lenyap begitu saja, ditambah hutang bank yang kian menumpuk yang mana mau tak mau Shanin harus memutar otak. Keadaan perusahaan diperparah setelah demo seluruh karyawan yang ingin dinaikan UMR nya.Keadaan semakin memburuk. Sorotan wartawan dan awak media tak lepas dari cap buruk perusahaan nya yang kini di ambang kehancuran. Saat dirinya baru saja keluar dari gedung, ribuan wartawan sudah menunggu nya untuk memberi pernyataan tentang perusahaan yanh sebentar lagi akan gulung tikar.“mba bisa jelaskan kronologi bagaimana perusahaan tekstil anda mengalami kerugian yang begitu drastis?”“apakah benar UMR perusahaan ada sangat rendah?&rd
Menjadi anak tunggal dan perwaris utama dalam perusahaan ayah nya bukan hal yang harus gadis itu banggakan. Nyatanya semua itu tak seindah yang pernah dibanyangkan oleh semua orang. Dituntut harus menjadi apa yang tidak kita inginkan mungkin akan terlihat memaksakan hidup, dan itu yang sedang Shanin Adisty Atmaja rasakan dalam hidup nya. Setelah kepergian sang ibu, Shanin harus menerima kenyataan jika ayah nya harus menikah lagi dengan seorang wanita yang juga memiliki seorang anak perempuan. Dongeng tentang ibu tiri mungkin bukanlah omong kosong belaka bahkan saat wanita itu sudah menjadi ibu tiri nya. Sikap dan perhatian orang ibu tidak diperlihatan oleh nya melainkan hanya kebencian pada Shanin. Ditambah saudari tiri nya yang selalu iri dan berlaku kasara padanya membuat nya seolah seperti dipenjara dirumah sendiri. Tak hanya itu dengan berani nya meraka memprovokasi tuan Hendra Atmaja untuk membenci anaknya sendiri. Dan bahkan sering