Share

14. Desiran Aneh

Tepat pukul 11 malam, Olin masih duduk di ruang tamu kontrakannya dengan kaki yang bergoyang gelisah. Sudah tiga jam dia duduk di sana menanti kedatangan seseorang. Sesekali dia melirik jendela di belakangnya saat mendengar suara kendaraan. Namun orang yang ia tunggu tak kunjung datang.

Benar, Olin memang sedang menunggu Gevan. Berkali-kali dia mencoba untuk mengelak, tapi kenyataannya dia memang menunggu kedatangan pria itu. Olin membenci dirinya sendiri tapi dia juga tidak bisa menahannya. Apa yang ia lakukan saat ini murni karena dorongan hati.

"Apa Om Gevan lupa ya?" gumam Olin kembali menggerakkan kakinya gelisah.

"Apa udah tidur di rumah? Atau jangan-jangan lagi di hotel sama cewek lain?"

Olin dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Nggak mungkin. Om Gevan sendiri yang bilang kalau mau tobat."

Olin kembali melirik jendela, "Tapi kan tobatnya kalau gue mau dinikahin?"

Perasaan gelisah itu membuat Olin mengacak rambutnya frustrasi. Dia ingin sekali bersikap tak a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indarini Rini
cerita bagus kek gini kok ngak ada yg komen,sayang bgt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status