AUTHOR POV"APA?!" tanya Sarah suaranya cukup keras hingga membuat Eder terkejut karenanya, Dan juga Sarah tidak yakin dengan apa yang telah didengarnya barusan."Anastasia hamil." dengan polosnya Eder mengulangi perkataannya, dia juga tidak sadar wajah Sarah yang berubah sinis dan tak percaya."Apa kau yakin itu anak kamu?" Pertanya sinis keluar begitu saja dari mulut Sarah dan gadis itu tidak ragu dengan pertanyaannya, melihat Eder yang tidak kunjung menjawab Sarah kembali berkata, "Kau itu terlalu polos ya Ed, mudah dibodoh-bodohi."Eder masih tidak menjawab, dia sedikit Shock dengan reaksi Sarah yang diluar dugaan.Sarah tidak pernah semarah ini dan dia itu seorang Psikolog tapi entah kenapa Sarah bersikap seperti seorang kekasih yang merasa marah karena dikhianati, dan Sarah bukannya membantu dia malah menghakimi Eder seperti Hans semalam."Anastasia sudah pulang dan kau yakin itu anakmu?" Sarah mendengus, "Kau itu sudah dewasa, kau yakin dia tidak berhubungan dengan orang lain d
"Saat berfikir hidup bersama dengan yang dicinta, itu sudah cukup untuk membuat bahagia."AUTHOR POVAlex dan dua pengawalnya dengan cepat datang ke lokasi kafe tempat Eder dan Bryan berada, kedatangan mereka yang tergesa-gesa mengejutkan beberapa pengunjung karena dikira akan ada penyergapan sekelompok mafia atau semacamnya."Oh Lord, kenapa Tuan tidak bilang jika akan datang kesini?" tanya Alex seakan memprotes Eder yang pergi tanpa sepengetahuan mereka, membuat mereka panik dan dapat makian dari Tuan Besar-nya."Maaf, aku butuh berfikir jernih." sahut Eder lalu menyesap ice coffe americano-nya, dia sudah merasa lebih baik sekarang. "Kau bisa beli Coffe sebelum kita pergi.""Tuan-"Eder menyela perkataan Alex, "Aku paham, kau sudah melaporkan aku pada Pria Tua itu, maka dari itu sebelum mendapatkan omelan dari Pria Tua itu, kau bisa membeli minuman yang kau inginkan." Eder melirik Bryan, "Temanku yang akan bayar."Mendengar hal itu Bryan hanya bisa memandanginya dengan pandangan pro
EDER POVAku baru bisa bernafas lega saat pesawatku Landing di Bandara International Soekarno-Hatta. Saat berhasil Take Off, aku ingin sekali bersujud dilandasan pesawat karena terlalu bersyukur. Jika saja tidak banyak orang disini mungkin aku sudah melakukannya.Setelah lolos dari pemeriksaan Imigrasi aku langsung mencari taksi. tidak sabar untuk bertemu Anastasia sekarang.Tidak merasa lelah sama sekali padahal hampir seharian aku berada dipesawat.Aku tidak henti-hentinya bersenandung, tidak pernah merasa bersemangat seperti ini saat datang kesuatu tempat.Akhirnya,Saat sampai didepan rumah besar Nugroho, perasaan lega semakin mendominasi, semua lancar dan aku bersyukur.Mataku menyipit saat melihat Anastasia dan Earl sedang berada diluar rumah, seperti sedang mengurus tanaman yang ada diperkarangan depan.Aku tidak bisa menghentikan senyumku, segera aku membuka pintu taksi setelah memberi ongkos perjalananku, Supir taksi yang kutumpangi ikut keluar untuk mengambilkan koperku."T
ANASTASIA POVEder sudah tidak bergerak lagi dibelakangku, tangan jahilnya sudah berhenti mengusap-ngusap perutku dan bagian private lain yang hampir membuatku kehabisan nafas.Dia bilang untuk berhenti tapi dia malah membuatku kegilaan sendiri,Kepalaku hampir meledak setiap kali tangannya bergerak kemana-mana,Aku menoleh melihatnya, dia sudah tertidur dengan posisi wajah yang masih menyender dibahaku, melihat hal itu aku tersenyum.Hatiku merasa lega bukan main, Eder ada disampingku dan dia benar-benar bersikap lembut padaku, terutama saat dia berkali-kali meng-claim diriku dan Our Little Joy yang masih dalam kandunganku. Aku menyukai hal itu, aku menyukai setiap kali dia bilang,Kamu milikku,dan Our double baby is mine too,Setiap kali mengingat kata itu, aku langsung tersenyum. Dia bahkan tidak lagi menggunakan bahasa lo-gue yang selalu ia gunakan setiap kali bicara padaku, kali ini dia berbicara dengan aku-kamu, hal kecil yang juga membuatku bahagia dan juga tersanjung.Ya kare
"Aku takut jika apapun kekurangan yang aku miliki saat ini bisa menjadi alasan untuk kamu pergi."EDER POVTidak bisa mengalihkan mataku dari Anastasia yang fokus memakan Sandwich yang ada didepannya, ada perasaan senang yang mendominasi hatiku saat dia memakan Sandwich itu dengan lahap. Twins, mereka benar-benar anakku. Aku sangat suka dengan Sandwich buatan Mom, dan aku tidak menyangka jika kesukaanku menurun pada calon bayiku yang bahkan masih sebesar biji kacang.Twins, mengambil alih genku,"Apa kau tidak bosan Na?" Nathan bersuara,Suaranya membuatku refleks meliriknya sengit, Tidak ada yang tanya pendapatmu!"Engga kok, entah kenapa aku cuma mau makan Sandwich saja." sahut Anastasia menanggapi, Anastasia menyuapkan potongan terakhir Sandwich-nya,Tidak tahu?Itu karena kamu ngidam An,Aku benar-benar menahan diriku untuk tidak mengatakan kenyataan bahwa Anastasia, gadis itu milikku dan sedang mengandung benihku. Benar-benar membuat emosiku tersulut,Nathan mengambil tumisan dad
AUTHOR POVEder tampak tidak senang dengan kedatangan Axelle ditengah-tengah dirinya dan Anastasia. laki-laki itu berfikir untuk berduaan saja dengan Anastasia tapi Yuli malah meminta Anastasia untuk menjaga Axelle sebentar karena perlu membeli keperluan dapur untuk mereka.Dengan tatapan sebal Eder memperhatikan Anastasia yang masih menimang-nimang Axelle membuat anak itu bukannya tertidur malah cengengesan, itu terdengar konyol tapi Eder merasa cemburu dengan apa yang Anastasia lakukan dengan Axelle. Gadisnya itu rela mengabaikannya, mengabaikannya untuk anak dari mantan tunangannya.Kenyataan yang benar-benar membuat Eder kesal, tapi mau tidak mau dia menahannya,"Kamu kenapa sih cemberut mulu?" tanya Anastasia yang mulai gerah melihat Eder yang sedari tadi cemberut dan terus-terusan bergerak-gerak gelisah didepannya,"Mom kapan pulang?" tanya Eder mengabaikan pertanyaan Anastasia,"Tante Yuli baru saja pergi Ed, nanti juga pulang. Iya engga Axelle." sahut Anastasia lalu mengabaika
AUTHOR POV"Seriously?" Earl menatap kakak laki-lakinya tak percaya, "Engga, engga, saran gue lo bangunin Anastasia aja, dan sumpah Ed itu kasur gue." Earl merasa frustasi sendiri, Kakak-nya sudah membuka celana Axelle dengan posisi siap-siap."Bisa gak sih lo gak berisik, ambil air sana." sahut Eder malah sewotan dia, Eder masih mencari posisi yang pas untuk membuka pampres Axelle,"Anjir bau banget lagi." Earl mundur seketika angin menghembuskan aroma tidak sadap lagi dikamarnya, "Lo mau nyiram pantatnya gitu aja?"Eder menoleh menatap Earl jengkel, "Ya kalau gak disirim gimana caranya?""Ya, ya lo-" Earl mencoba berfikir, "Pakai tisue basah, lo lap pantatnya.""Apaan? enak aja ogah." Eder menyangkal, "Sudah ambilin aja air sana.""Gak bisa Eder nanti kemana-mana, mendingan gue-" Earl belum menyelesaikan perkataannya, bunyi robekkan popok terdengar,Brek..Eder tidak sengaja merobek popok bagian kiri Axelle, langsung membuat popok itu melorot dan memperlihatkan kotoran bayi berwarna
EDER POVAku memasukkan kotak Bludru warna biru ke kantung celanaku. Hari ini aku dan Anastasia akan pergi kedokter untuk memeriksa si kembar, walaupun ini bukan jadwal periksanya tapi Anastasia ingin aku melihat si kembar secara langsung.Daddy akan melamar Mommy hari ini, tolong do'akan ya,Jantungku berdegup kencang hanya dengan membayangkan berlutut dengan satu kaki didepan Anastasia, itu benar-benar membuatku kesulitan bernafas.Berkali-kali aku bergerak kesana kemari, menghembuskan nafas keras untuk mengendalikan rasa gugupku.Setelah merasa lebih baik aku keluar dari kamarku, berniat mencari Anastasia tapi langkahku berhenti saat melihat Nathan sedang menggendong Axelle sudah berada diruang tengah.Sih Kunyuk itu kenapa datang pagi sekali sih?!Moodku seketika langsung hancur,Tidak, tidak, aku gak bakal biarin dia ketemu Anastasia,Dengan langkah lebar aku berjalan ke kamar Anastasia, mengetuk pintunya dan berbisik perlahan, "An.""An." panggilku sekali lagi,Anastasia membuka