My stalker vampire 10
Brak!
"Apa?!" teriakku. Aku sangat tidak terima keputusan Jared kali ini.
"Ayolah Mika, kau buka lembaran baru di sekolah barumu," bujuk Jared dan mencoba memegang pundakku namun aku tepis.
"Jared, kupikir kau tau apa yang kumaksud kemarin," ucapku lemah dan berlari ke kamar lalu mengunci pintu kamarku.
Maksudku bercerita kemarin bukan berarti aku ingin pindah, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin berteman dengan Mike, apakah itu salah? Aku hanya ingin Jared mengerti jika aku sudah merasa nyaman oleh Mike walau ia mempunyai sikap nakal seperti itu.
Aku malah berpikir lebih susah menyari teman ditempat baru karena aku tidak mudah untuk beradaptasi. Aku mungkin akan tambah stress jika beradaptasi di lingkungan baru itu. Ah, Jared memang jahat sekali padaku.
My stalker vampire 11"Hoam" nguapku dan mengucek mataku. Tadi malam aku merasa hangat sekali seperti ada yang memelukku dan mengusap kepalaku hingga tidurku nyenyak sekali tapi siapa ya?Aku berdiri dari kasur dan meregangkan tubuhku yang kaku. Kulihat pintu balkon telah terbuka dan angin segar masuk kedalam kamarku dan sekali lagi aku dibuat bingung, tadi malam aku yakin telah menutup pintu balkon dan kini kenapa terbuka. Apa Jared atau mom yang membukanya. Tapi tumben sekali biasanya tidak pernah.Ah daripada berkutik dengan pemikiran tidak jelas lebih baik aku segera mandi dan bersiap kesekolah baruku. Hari ini harus indah dari hari-hari sebelumnya. Semangat Mika!Aku memakai seragam baruku dan kurasa Jared membel
My stalker vampire 12"Hei!wake up!""Hei!"Uh, suara siapa itu? kepalaku sakit sekali. Aku membuka mataku dengan perlahan, aku bukan dramatis tapi karena membuka mata ini sulit sekali dan aku harus menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku. Ah ini di UKS."Thank's god. Kupikir kau mati," ucap pria di sampingku dan aku tidak tau siapa pria itu.Aku memegang kepalaku dan sangat sakit sekali, kurasa aku mendapatkan benjolan. Tapi siapa pria di sampingku ini? Kenapa dia sok caredenganku? Dan apa katanya? Mati?"Maafkan aku, karena tidak sengaja menyenggol temanku yang mend
My stalker vampire 13"Ini untukmu?" Jordan memakaikanku sebuah cincin dengan batu besar di tengahnya, sangat manis dan indah atas pemberian juga perlakuannya."Kau melamarku?" tanyaku.Jordan tertawa, ia mengusap jemariku lalu menatap kedua bola mataku. "Jika bisa aku akan melamarmu sesegera mungkin tapi sayangnya, cincin ini bukanlah cincin yang bagus untuk melamarmu.""Apa maksudmu?" tanyaku tidak mengerti, terlalu berbelit."Cincin ini berguna untuk melindungimu dari sinar matahari sehingga kau tidak akan terbakar dan taringmu tidak akan keluar tanpa keinginanmu. Artinya dengan cincin ini, rasa nafsu dari vampir itu akan terkontrol."Aku meng
My Stalker is a Vampire 14Tok!Aku menoleh ke arah balkon, itu... Itu seseorang, bukan?Aku menelan liurku sulit. Bayangan hitam terlihat di balkon, aku ingin memastikan itu seseorang atau bukan, tapi ... Aku terlalu takut untuk membuktikannya.Bayangan itu mulai bergerak. Sialnya aku lupa menghidupkan lampu kamarku dan langsung berbaring saja di kasur. Bayangan itu semakin samar tapi masih dapat tertangkap oleh mataku.Badanku kaku seketika, aku takut hal seperti ini. Sial!Krekk!Pintu balkon terbuka perlahan, bayangan itu perlahan
My Stalker is a Vampire 15Friday, hari menyebalkan untuk bersekolah, bagiku. Sejujurnya aku terlalu malas untuk bersekolah, walaupun ini hari keduaku tapi aku merasa masih kesepian di sekolah baru itu."Mika,C'mon!"Sial. Aku berjalan gontai menuju ke bawah. Kutemukan mom, Logan, Jared sedang duduk menikmati sarapan mereka. Aku bergabung dan duduk di samping Jared lalu memakan sarapanku dengan lesu."Ada apa, Mika?"Aku menoleh. "Huh?""Apa ada hal buruk yang terjadi? Kau terlihat lesu," ujar Jared yang entah kenapa selalu p
My Stalker is a Vampire 16Bel berbunyi tanda jam pulang, aku membereskan semua buku-buku dan memasukkannya ke dalam tas. Tidak ingin berlama-lama, aku langsung keluar dari kelas."Hei!" panggil seseorang."Hei!"Aku menoleh, entah mengapa aku rasa panggilan itu ditujukan padaku. Aku mendapatkan pria kemarin yang namanya masih tidak kuketahui."Aku?" tanyaku saat ia berdiri di depanku.Ia kemutar kedua bola matanya dramatis. "Tentu saja!""Kenapa?" tanyaku."Ikut aku." Ia langsung menarik tanganku begitu saja, seolah kami telah dekat.
My Stalker is a Vampire 17"Kau serius, Mika?" tanya Jordan dan aku mengangguk yakin."Ada apa memangnya? Apa itu aneh?" tanyaku.Jordan terlihat melamun sebentar sebelum berdiri dengan tiba-tiba. Aku akhirnya juga ikut berdiri dan menatapnya bingung."Apa kau bisa meminta izin pada orang tuamu, Mika?"Aku memiringkan sedikit kepalaku. "Izin apa?"Jordan memegang lenganku dengan kedua tangannya sembari berkata, "Kita akan menginap selama dua hari, ketempat keluargaku karena yang kau alami saat ini tidak biasa," jelasnya."Apakah itu artinya aku akan bertemu vampir lainnya?" tanyaku pena
My Stalker is a VampireAku bersiap menunggu Jordan di persimpangan jalan rumahku, tentu saja karena takut ketahuan oleh Jared. Aku berjalan kaki, menyusuri jalan sampai akhirnya seseorang menahan tanganku.Jordan. Aku sudah hapal dengan suhu tubuhnya yang dingin."Kau siap?" tanyanya tiba-tiba sama seperti kedatangannya."Sapaan yang bagus Jordan. Bisakah kau mengucapkan selamat pagi terlebih dahulu?" sindirku.Jordan tertawa. "Pagi Mika! Kau siap untuk pergi?"Aku mengangguk dan menjawab, "tentu saja!"
My Stalker is a Vampire 31Aku memasuki kelas. Semua orang yang berada di ruangan ini menatapku heran, tentu saja. Dengan luka yang terlihat menyakitkan ini pasti mereka bertanya-tanya apa yang telah terjadi."Mika, apa yang terjadi padamu?" tanya salah satu teman palsuku. Ya, dia hanya ingin berteman karena aku terkenal disosial media."Hanya kecelakaan kecil," jawabku.Kini wajahnya terlihat sok sedih. Aku begitu muak melihat wajahnya, kenapa ia tidak mengikuticastinguntukfilmorsomethinglikethat.Ia mengeluarkan ponselnya. Sudah kutebak, ia pasti ingin berfoto denganku dan menulis captionyang seolah-
My Stalker Is a Vampire 30"Kau sadar?"Aku hanya bisa melenguh saat membuka mataku. Benar-benar sakit sekali untuk membuka mata.Aku menemukan atap bewarna abu-abu. Ini sudah jelas bukan kamarku. Lantas dimana aku?"Selamat pagi, Mika."Aku menoleh sedikit karena sakit yang sialan dileher menyiksaku. "Jordan?" tanyaku ragu.Jordan tersenyum. "Ya, ini aku."Aku mengedipkan mataku, berharap penglihatanku salah. Namun, mau berapa kalipun aku mengedipkannya, mahluk yang berada di depanku memanglah Jordan.Aku berusaha bangkit, namun satu tanganku tidak bisa kugerakkan sedikitpun. Aku lantas menunduk melihat tanganku yang sudah diberi gips."Tanganmu patah, kepalamu geger otak. Itu luka yang lumayan mengerikan," ujar Jordan."Aku tidak butuh rasa kasihanmu," balasku yang entah kenapa berubah tiba-tiba menjadi dingin, dan tanpa melihatnya."Tapi kau sendiri yang mengharapkanku menolongmu, kan?"Aku langsung mengalihkan perhatianku kepadanya. "Kapan aku berkata seperti itu?"Jordan mengedik
My Stalker is a Vampire 29Aku mengusap mataku saat Mom membangunkanku. "Ada apa, Mom?" tanyaku.Mom berjalan ke arah balkon dan terlihat seperti mengintip dari sana. Aku bingung dan bangkit dari kasur menuju tempat Mom saat ini. Diluar sana tampak Harry sedang menunggu di depan pagar bersama mobilnya."Mom, kau tidak menyuruhnya masuk?" tanyaku.Mom menggeleng. "Ia bahkan tidak mengetuk atau apapun itu," jawab Mom.Aku heran, lalu berlari mengambil tasku yang didalamnya terdapat ponselku. Terdapat banyak panggilan saat aku menghidupkan layar ponselku. Itu semua dari Harry.Aku lalu keluar ke arah balkon dan melihatnya masih menunggu. "Harry!" teriakk
My Stalker is a Vampire 28Aku memasuki kelasku kembali dan mendapatkan Jordan sedang duduk di atas meja sembari menerangkan sesuatu dari alat infokus yang menyorot papan putih hingga menampilkan beberapa data.Jordan terlihat berhenti menerangkan pejarannya dan menatapku datar."Siapa yang menyuruhmu masuk, nona Mika?" tanyanya dengan nada sindiran."Eh?"Jordan melihat pergelangan tangannya yang dililit oleh jam. "Ini sudah lewat dari 10 menit. Apa yang kau lakukan di toilet selama 30 menit?" tanyanya dingin. "Kau buang air besar?" lanjutnya lagi.Semua orang yang berada di kelas tiba-tiba menahan tawa. Jordan sialan! Bisa-bisanya i
My Stalker is a Vampire 27Bunyi pesan dari kertas kemarin terus mengangguku hingga kini. Bagaimana bisa ia tahu dan bertingkah selayaknya pengajarku. Padahal, aku harus mati-matian menghindarinya. Dan juga, kenapa mata kuliah hari ini diisi olehnya. Kenapa hidupku tiba-tiba dipenuhi olehnya?"Mika, jangan melamun jika masih mengikuti kelas ini."Aku tersentak, mendapatkan Jordan berkata seperti itu padaku diikuti oleh pandangan semuanya tertuju padaku.Aku berdehem, menetralisirkan perasaanku saat ini. "Maaf,Sir.""Lain kali jangan ulang perbuatanmu itu, Mika," tegasnya dan aku mengangguk tanpa melihat padanya.Jordan kembali berbicara
My Stalker is a Vampire 26Sudah dua tahun semenjak kejadian itu dan aku sudah sepenuhnya bisa menjalani hidup dengan tenang dan normal tanpa memikirkan pria itu lagi.Aku sudah menjadi mahasiswi di salah satu kampus dan tentunya terkenal. Bahkan aku sudah tidak seperti Mika yang dulu, introvertdan anti sosial.Aku mempunyaifollowerratusan ribu di-insta. Bahkan, aku mempunyaiFans clubku sendiri. Juga, aku mempunyai kekasih yang tampan yang serasi denganku. Benar-benar beruntung, bukan?Aku berlari memeluk Harry saat ia sedang berjalan di koridor kampus. Jalannya terhenti, ia berbalik dan mendekap leherku lalu mengapitnya. Aku tertawa dan minta dilepaskan, ia menyanggupi.
My Stalker is a Vampire 25Semenjak kejadian itu aku kembali menjadi Mikaintrovert, anti sosial dan, menyebalkan.Jared terus bertanya padaku saat aku kembali ke rumah dengan keadaan menangis dan kacau. Aku tidak menceritakannya pada siapapun dan aku tidak ingin mengingatnya kembali.Selama seminggu, aku tidak pernah keluar kamar. Mom, Jared, logan terus mengkhawatirkanku. Aku ingin bersikap baik-baik saja tapi itu tidak mudah. Jordan telah mengambil semuanya dariku dan pergi meninggalkanku.Seminggu itu sudah menjadi hal terburuk bagiku. Tubuhku menjadi kurus, aku tidak selera untuk makan bahkan tidak untuk turun dari ranjangku. Aku hanya memikirkan Jordan, itu saja selama seminggu penuh.
My Stalker is a Vampire 24Aku bertemu Harry di kantin. Senyumnya langsung timbul saat ia mendapatkanku dan langsung saja mendekat padaku, lalu berakhir duduk di depanku."Menungguku?" tanyanya.Aku memutar kedua bola mataku. "Tentu saja tidak," balasku.Harry kembali tersenyum.Aku mengeluarkan surat warna biru awan dari kantong jasku dan menunjukkannya pada Harry yang mana langsung membuat wajahnya berubah warna."Oh my godness!Kau membacanya?" tanyanya tidak percaya dan malu.Aku tertawa melihat reaksinya. "Aku tidak menyangka seorang Harry masih menulis surat cinta,"
My Stalker is a Vampire 23Aku menutup pintu mobil dengan kencang. Bahkan aku tidak memperdulikan Harry yang menatapku bingung. Ya, aku memang tidak tahu diri, setelah ia memberiku tumpangan, aku malah tidak berterima kasih bahkan menutup mobilnya dengan kencang.Aku berjalan menjauhi mobilnya dan berakhir di depan pintu rumahku. Tidak ada keberanian yang muncul untuk mengetuk pintu ini. Aku takut Jared marah padaku jika ia melihat keadaanku saat ini.Menghela napas, aku memilih menyenderkan punggungku di samping pintu, dapat kulihat mobil Harry masih di sana, ia belum beranjak sedari tadi.Pintu mobil itu terbuka, Harry datang mendekat padaku. "Kenapa kau tidak masuk?" tanyanya.Aku hany