Share

Bab 5

Author: Pie
last update Last Updated: 2021-08-01 19:49:43

Acara penyambutan sepertinya akan dimulai, terdengar derap kaki melintasi lorong di depan kamar. Salah satunya berhenti di dekat pintu dan mengetuk perlahan, tak begitu lama dia membuka pintu.

"Nona Kara, acara sebentar lagi akan dimulai."

"Aku akan ke sana." Pelayan itu mengangguk, sebelumnya dia memberikan gaun dan sepatu tumit yang indah, katanya Noctis yang menyuruhnya untukku. Tak menunggu lama segera saja kakiku melangkah ke luar kamar dan diantarkan ke ruang tamu. Dengar-dengar dari pelayan yang menggosip di sekitar, orang itu adalah salah satu anak raja yang baru saja pulang dari kerajaan lain. 

Putranya itu berlatih pedang tingkat tinggi dan dikatakan hanya membawa dua pengawal bersamanya. Beberapa pelayan wanita berbisik-bisik kecil, kelihatannya mereka sangat antusias akan kembalinya pangeran ini. Sementara aku yang baru tiba di sana hanya bisa berdiri dengan wajah canggung, banyak para bangsawan yang hadir dan mereka pasti memiliki pengaruh yang sangat kuat di Azura Kingdom. 

Banyak dari mereka menatapku hina, sesekali mendesis saat jarak mereka dekat denganku. Seperti melihat seonggok sampah di tengah-tengah tumpukan berlian. 

Belum lagi acara dimulai, tiba-tiba seorang gadis dengan pita lucu yang menguncir kedua rambutnya menyelak, nada tingginya seperti memecahkan kaca-kaca di aula kerajaan.

"Demi apa seorang gadis terkutuk menghadiri acara penyambutan di istana?! Dia hanya mengotori lantai, siapapun! Usir tikus ini dari sini!" pekiknya jijik, lantas puluhan pasang mata mengasah padaku.

"Membawa anak terkutuk sepertimu hanya akan menambah bencana bagi keluarga istana! Kau pembawa sial, itu sudah tidak diragukan lagi. Sekarang, sebelum aku menyuruh para pengawal untuk mengusir mu lebih baik kau cepat pergi!" Gadis itu ternyata memiliki kembaran, wajah mereka sama angkuhnya. Dengan kedua alis tebal yang menekuk tajam, serta tatapan mematikan.

Aku menarik napas kecil, tak kusangka keburukan Kara sebesar itu di mata mereka. Tidak ada satupun orang yang melihatku dengan simpati atau justru ingin membela. Mereka justru satu suara dengan si kembar tersebut.

"Mohon maaf, aku datang ke sini karena diundang seseorang."

Salah satunya mencebik, bibirnya yang merah mengumpat kian menjadi. "Diundang? Apakah ada pelayan di sini yang memintanya datang?! Jawab jika tidak ingin kalian semua ku hukum!"

Meskipun suasana semakin panas, aku memilih untuk menanggapi tenang sembari mengenal siapa tokoh dengan watak menyebalkan ini. 

Seingatku memang ada karakter kembar di dalam cerita itu, dan sialnya lagi mereka adalah tokoh yang seharusnya berada di pihak Kara!

Kenapa di sini dia justru berani? Atau karena sifat Kara yang terlalu baik membuat tokoh kembar ini menjadi berubah? Aku masih terus memikirkan itu. Si kembar Ellya dan Ellie ini di dalam cerita menjadi tokoh yang takut pada Kara dan akan melakukan perintahnya seperti babu. 

Oh ... Sepertinya aku mengerti apa yang terjadi.

Jadi Ellya dan Ellie ini sedang menertawakanku. Mereka sepertinya belum tahu siapa aku.

"Hei, hei. Ngomong-ngomong memangnya kau siapa berteriak di depanku? Mau mencari masalah? Kuingatkan saja jika berurusan denganku sampai ke kubur pun kau akan ku kejar." Senyum bengis ala karakter antagonis kuperlihatkan, rasanya sangat mudah menjadi jahat apalagi di tubuh Kara ini. Wajah seram Kara begitu mendukung, membuat dua kembar itu sedikit mundur.

"Ka-kau! Berani sekali denganku-!" Ellie mulai terpancing.

"Hm? Berani? Bukannya kalian yang terlalu memaksakan diri untuk menakutiku? Pikirkan baik-baik jika kau tidak ingin hidupmu menderita sampai mati."

Ellya tak tinggal diam. "Maka aku akan membunuhmu jika kau berani menyentuh saudaraku!" Napasnya sampai berantakan hanya demi membalas omonganku, gadis itu mengepalkan sebelah tangannya dengan menatapku nyalang. Tampaknya gadis yang memakai pita biru ini jauh lebih berani dibandingkan saudaranya. 

"Membunuhku? Setelah itu apa? Aku akan menjadi hantu abadi yang menghadiri setiap mimpimu. Dan lagipula memangnya kau berani membunuhku? Hahahaha!" tawaku menggema hebat, tak kusangka aku terlalu terbawa suasana. Sifat Kara memang takkan bisa kuhilangkan bahkan saat ini semuanya berjalan tanpa kusadari.

Gawat! Ellya sepertinya benar-benar termakan omonganku. Dia mengambil gelas yang terletak di atas meja dan mencengangkannya hingga pecah. Aku membeliak lebar, dia berusaha untuk menancapkan beling itu di wajahku.

Hanya saja aku lebih dulu menghindar dan dia jatuh terjerembab begitu saja.

Darah mengucur dari telapak tangan Ellya, sementara Ellie menghampiri kembarannya dan berteriak kencang.

"Kara! Nona Kara mencoba menusuk Ellya! Huwaaahhhh!!!" lengkingan tangis Ellia membuncah, mengundang lebih banyak tatap mata untuk melihat. Mereka terkejut bukan main saat melihat Ellya bersimbah darah.

Aku hanya terpaku, yang terbayang padaku hanya kepalaku yang dipenggal. Ellya dan Ellie adalah salah satu anak bangsawan yang cukup berpengaruh. Dengan itu membunuh dengan hukuman penggal untukku sangat mungkin dilakukan. 

"Aku tidak melukainya! Justru dia yang mencoba me-"

"Diam saja kau anak jalang!" Ibu dari Ellya dan Ellie datang dan menampar wajahku telak, Ellie menangis kencang dan Ellya sudah tak sadarkan diri karena darah terlalu banyak keluar dari tangannya. Dia segera diobati oleh beberapa tabib sementara kini Raja telah memasuki ruangan dan dibuat terkejut dengan kekacauan yang terjadi. 

"Yang Mulia! Anakku, anakku Ellya hampir dibunuh olehnya! Lihat, betapa kejamnya dirinya sampai menusuk tanganku putriku. Oh ... Ya Tuhan!"

Sang Raja menatap dingin padaku yang secara spontan menunduk, Kara yang masih kecil tentu akan terguncang di saat-saat seperti ini bahkan walaupun aku memintanya untuk tetap tenang. 

"Namamu Kara, kan?"

"Benar Yang Mulia." Aku mengangkat kepala, di posisi ini aku sama sekali tidak bersalah.

"Kau ku izinkan bicara. Sebaiknya kau jelaskan mengapa ini bisa terjadi."

Sambil menatapnya lurus aku berucap lantang, "Aku Kara Lexine, tak bersalah sama sekali atas apa yang menimpa Nona Ellya. Saat menghadiri acara, Nona Ellie dan Ellya merundungku, mereka menyebut aku anak terkutuk dan mengusirku dari sini. Hanya saja salahku menanggapi omongannya dan dia terbawa emosi."

Aku menarik napas, Ibu Ellya hendak menyangkal namun Raja segera menghentikan.

"Nona Ellya mencoba melukaiku dengan gelas yang dia pecahkan dan jatuh begitu saja. Itu yang terjadi, dan semua yang ku katakan adalah kejujuran, Yang Mulia."

Terjadi keheningan sejenak, aku berharap setidaknya beliau mendengarkan kata-kataku dan mempertimbangkan kejadian tadi. Aku sedikit menyesali perbuatanku tadi, hanya saja jika kubiarkan Ellie dan Ellya akan menjadi salah satu penyebab kematian tragisku. Bisa jadi mereka yang membunuhku, ini akan menjadi ending lainnya yang cukup mengerikan.

Masih berharap Raja akan membelaku, akhirnya dia mulai membuka mulutnya. Suaranya yang berat dan penuh penekanan menggema.

"Semua yang menjadi saksi mata di sini, adakah yang setuju dengan Nona Kara. Bahwa yang dijelaskannya tadi adalah kebenarannya?"

Pundakku terasa lemah, kali ini pasti tidak ada yang akan membelaku. Mereka semua begitu kenal dengan Ellya dan Ellie, membelaku juga apa untungnya. Aku adalah gadis terkutuk. Hanya Noctis satu-satunya harapan hanya saja sedari tadi tak kulihat batang hidungnya.

Keheningan berlangsung selama dua menit, tidak ada sama sekali yang membelaku.

"Kalau begitu sudah jelas, Nona Kara bersalah. Kau akan dijatuhi hukuman."

Napasku tercekat. 

"Tidak, Yang Mulia ... Siapapun, kalian melihat dengan jelas tadi siapa yang menyerang lebih dulu. Nona Ellya memecahkan gelas itu di tangannya sendiri!" seruku.

Mereka memalingkan muka, tidak berniat membelaku di sini. 

Baguslah, aku tahu di mana tempatku dan bagaimana hidupku akan berakhir. Jauh lebih cepat dari yang kubayangkan.

"Dia tidak bersalah, Ayahanda. Nona Kara mengatakan yang sebenarnya, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri."

Saat itu aku berpikir Noctis yang datang, namun sosok yang kini maju menghadap sang Raja membuatku sangat terkejut. Dia memiliki kharisma kuat melebihi Noctis, dan wajah tampannya seperti tersembunyi di balik kegelapan. Matanya begitu biru layaknya ombak di samudera disertai rambut hitam yang pekat dan saat dia mengeluarkan suara, semua orang akan menunjukkan kepala-takut kepadanya.

"Bukan begitu, Nona Kara?" 

Senyuman iblis itu berhasil membuatku kehilangan kesadaran selama beberapa detik, jika dilihat dari dekat wajahnya jauh lebih tampan dari Noctis.

Related chapters

  • My Sexy Prince   Bab 1

    Ovie Putri Ananda atau yang kerap disapa dengan sebutan Vie, seorang siswa menengah atas yang baru saja melewati kelulusan SMA-nya. Ovie berharap bisa menempuh pendidikan di kuliahnya akan tetapi karena alasan materi dia harus berkerja demi mewujudkan keinginan tersebut.Keinginan untuk menjadi seorang sarjana bergelar merupakan impiannya sejak dulu, setidaknya dia tidak akan dihina orang-orang yang merendahkannya. Penampilan Ovie sendiri terbilang sederhana, jika kebanyakan anak muda menghias diri dengan skincare dan peralatan make up yang merogoh duit hingga jutaan, dirinya hanya sekedar memakai bedak cossons baby, celana kaos kebesaran serta rambut yang diikat asal menggunakan karet.Ovie sendiri adalah seorang yatim piatu, sejak lahir dia telah kehilangan kedua orangtuanya dalam sebuah tragedi kecelakaan saat masih berumur 8 tahun. Walaupun tak begitu mengingat bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi namun rasa sedih mendalam ke

    Last Updated : 2021-08-01
  • My Sexy Prince   Bab 2

    Ovie menggelengkan kepalanya sekali lagi, berharap Buk Ranti menarik lagi keputusannya itu. Namun apa daya, Ovie tetap tak bisa berbuat apa-apa di sini. Dia, bukanlah siapa-siapa. Bisa saja mereka mengusirnya dan dia harus hidup seperti gelandangan. Dara mengeluarkan sebuah gelang, "Ikhlasin aja ya, Vi." "Kak Dara! Jangan dulu, kak! Aku bisa kerja, nanti aku cari uang-" "Kamu bicara apa?" Buk Ranti menukikkan sebelah alisnya, kerjamu kan cuma di laundry mana bisa beliin dia hape. Lagian ya, itu gelang juga gak ada gunanya disimpan-simpan, lho. Bagusan dijual lagi, kita semua bisa makan." Bunyi pintu terdengar menyusul, keluarga sepupunya itu meninggalkan Ovie sendiri. Di dapur yang luasnya tak seberapa serta nyamuk yang terus berterbangan. Ovie berjongkok, menyembunyikan wajahnya di antara kedua kakinya. "Mama..." Tangisnya pelan, berusaha menyembunyikannya isak tangisnya. Entah pada siapa dia harus mengadu. Tidak ada

    Last Updated : 2021-08-01
  • My Sexy Prince   Bab 3

    Aldebaran menatap lama ke tanganku dan baru sadar sedari tadi terus mencengkram tangan kananku. Memikirkan segala hal buruk yang akan timbul jika orang-orang menyadari bahwa sihirku adalah sihir terkutuk.Bagaimana pun caranya harus ku sembunyikan sihir ini. Mungkin salah satu pilihan paling bagus untuk menghindari ending di mana kepalaku dipenggal adalah dengan menjauh dari kehidupan sang karakter utama dan pergi ke tempat jauh dari semua adegan yang terjadi dalam cerita.Pilihan itu cukup memungkinkan, tapi permasalahannya adalah aku yang masih berumur delapan tahun ini takkan bisa mencari uang sendiri.Jika diriku yang di dunia nyata akan mencari pekerjaan sebagai karyawan di supermarket, maka anak kecil bernama Kara ini bisa apa?"Nona Kara ini sepertinya banyak sekali masalah hidup, Ann. Lebih baik kita kembali, kereta jemputanmu akan tiba sebentar lagi.""Ta-tapi Al-" Anna tidak terima dirinya diseret, aku sengaja tidak memb

    Last Updated : 2021-08-01
  • My Sexy Prince   Bab 4

    Sejurus tatapan kami masih saling terpaku hingga akhirnya aku membuang muka, Noctis juga ikut memandang langit dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan."Yah, kau tidak perlu percaya apakah omonganku nyata atau tidak. Suatu saat, manusia akan menciptakan sebuah benda bernama satelit, dan benda itu akan mengawasi bumi dari tempat yang jauh di atas sana.""Satelit? Apa sihir itu diciptakan oleh orang terhebat di muka bumi?" Noctis semakin terpana, aku tertawa kecil. Mengingat dulu saat kecil saat mendengar NASA, alien, dan juga bintang begitu terkesimanya aku. Sama halnya seperti Noctis, semesta memiliki daya tariknya sendiri."Bukan sihir, tetapi sains. Ilmu yang sangat hebat. Dengan sains semua bisa kau lakukan dengan mudah. Satelit itu diciptakan para manusia untuk mengetahui segala sesuatu yang ada di luar jangkauan sana.""Lalu apa kau tahu apa saja yang ada di luar sana?"Lagi-lagi aku hanya bisa mengulum senyuman tipis. Malam itu aku men

    Last Updated : 2021-08-01

Latest chapter

  • My Sexy Prince   Bab 5

    Acara penyambutan sepertinya akan dimulai, terdengar derap kaki melintasi lorong di depan kamar. Salah satunya berhenti di dekat pintu dan mengetuk perlahan, tak begitu lama dia membuka pintu."Nona Kara, acara sebentar lagi akan dimulai.""Aku akan ke sana." Pelayan itu mengangguk, sebelumnya dia memberikan gaun dan sepatu tumit yang indah, katanya Noctis yang menyuruhnya untukku. Tak menunggu lama segera saja kakiku melangkah ke luar kamar dan diantarkan ke ruang tamu. Dengar-dengar dari pelayan yang menggosip di sekitar, orang itu adalah salah satu anak raja yang baru saja pulang dari kerajaan lain.Putranya itu berlatih pedang tingkat tinggi dan dikatakan hanya membawa dua pengawal bersamanya. Beberapa pelayan wanita berbisik-bisik kecil, kelihatannya mereka sangat antusias akan kembalinya pangeran ini. Sementara aku yang baru tiba di sana hanya bisa berdiri dengan wajah canggung, banyak para bangsawan yang hadir dan mereka pasti memiliki pengaruh yang

  • My Sexy Prince   Bab 4

    Sejurus tatapan kami masih saling terpaku hingga akhirnya aku membuang muka, Noctis juga ikut memandang langit dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan."Yah, kau tidak perlu percaya apakah omonganku nyata atau tidak. Suatu saat, manusia akan menciptakan sebuah benda bernama satelit, dan benda itu akan mengawasi bumi dari tempat yang jauh di atas sana.""Satelit? Apa sihir itu diciptakan oleh orang terhebat di muka bumi?" Noctis semakin terpana, aku tertawa kecil. Mengingat dulu saat kecil saat mendengar NASA, alien, dan juga bintang begitu terkesimanya aku. Sama halnya seperti Noctis, semesta memiliki daya tariknya sendiri."Bukan sihir, tetapi sains. Ilmu yang sangat hebat. Dengan sains semua bisa kau lakukan dengan mudah. Satelit itu diciptakan para manusia untuk mengetahui segala sesuatu yang ada di luar jangkauan sana.""Lalu apa kau tahu apa saja yang ada di luar sana?"Lagi-lagi aku hanya bisa mengulum senyuman tipis. Malam itu aku men

  • My Sexy Prince   Bab 3

    Aldebaran menatap lama ke tanganku dan baru sadar sedari tadi terus mencengkram tangan kananku. Memikirkan segala hal buruk yang akan timbul jika orang-orang menyadari bahwa sihirku adalah sihir terkutuk.Bagaimana pun caranya harus ku sembunyikan sihir ini. Mungkin salah satu pilihan paling bagus untuk menghindari ending di mana kepalaku dipenggal adalah dengan menjauh dari kehidupan sang karakter utama dan pergi ke tempat jauh dari semua adegan yang terjadi dalam cerita.Pilihan itu cukup memungkinkan, tapi permasalahannya adalah aku yang masih berumur delapan tahun ini takkan bisa mencari uang sendiri.Jika diriku yang di dunia nyata akan mencari pekerjaan sebagai karyawan di supermarket, maka anak kecil bernama Kara ini bisa apa?"Nona Kara ini sepertinya banyak sekali masalah hidup, Ann. Lebih baik kita kembali, kereta jemputanmu akan tiba sebentar lagi.""Ta-tapi Al-" Anna tidak terima dirinya diseret, aku sengaja tidak memb

  • My Sexy Prince   Bab 2

    Ovie menggelengkan kepalanya sekali lagi, berharap Buk Ranti menarik lagi keputusannya itu. Namun apa daya, Ovie tetap tak bisa berbuat apa-apa di sini. Dia, bukanlah siapa-siapa. Bisa saja mereka mengusirnya dan dia harus hidup seperti gelandangan. Dara mengeluarkan sebuah gelang, "Ikhlasin aja ya, Vi." "Kak Dara! Jangan dulu, kak! Aku bisa kerja, nanti aku cari uang-" "Kamu bicara apa?" Buk Ranti menukikkan sebelah alisnya, kerjamu kan cuma di laundry mana bisa beliin dia hape. Lagian ya, itu gelang juga gak ada gunanya disimpan-simpan, lho. Bagusan dijual lagi, kita semua bisa makan." Bunyi pintu terdengar menyusul, keluarga sepupunya itu meninggalkan Ovie sendiri. Di dapur yang luasnya tak seberapa serta nyamuk yang terus berterbangan. Ovie berjongkok, menyembunyikan wajahnya di antara kedua kakinya. "Mama..." Tangisnya pelan, berusaha menyembunyikannya isak tangisnya. Entah pada siapa dia harus mengadu. Tidak ada

  • My Sexy Prince   Bab 1

    Ovie Putri Ananda atau yang kerap disapa dengan sebutan Vie, seorang siswa menengah atas yang baru saja melewati kelulusan SMA-nya. Ovie berharap bisa menempuh pendidikan di kuliahnya akan tetapi karena alasan materi dia harus berkerja demi mewujudkan keinginan tersebut.Keinginan untuk menjadi seorang sarjana bergelar merupakan impiannya sejak dulu, setidaknya dia tidak akan dihina orang-orang yang merendahkannya. Penampilan Ovie sendiri terbilang sederhana, jika kebanyakan anak muda menghias diri dengan skincare dan peralatan make up yang merogoh duit hingga jutaan, dirinya hanya sekedar memakai bedak cossons baby, celana kaos kebesaran serta rambut yang diikat asal menggunakan karet.Ovie sendiri adalah seorang yatim piatu, sejak lahir dia telah kehilangan kedua orangtuanya dalam sebuah tragedi kecelakaan saat masih berumur 8 tahun. Walaupun tak begitu mengingat bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi namun rasa sedih mendalam ke

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status