Home / CEO / My Rich Ex-Boyfriend's Obsession / BAB 111: Keputusan Rosea

Share

BAB 111: Keputusan Rosea

Author: Asayake
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dua jam setelah Rosea sadar, akhirnya Karina memiliki kesempatan untuk menemui secara pribadi tepat ketika Leonardo pergi dari rumah sakit, sementara Adam pergi mengantar Prince untuk makan malam.

Ada penjagaan ketat di depan pintu ketika Karina hendak masuk.

Ketika Karina masuk ke dalam, Rosea tengah duduk dan terlihat sedikit melamun, sesaat pandangan mereka saling bertemu dan Karina dapat melihat guratan senyuman sedih yang Rosea tunjukan kepadanya.

Rosea belum sembuh sepenuhnya dari sakit dan trauma pasca kecelakaan di Winnipeg, kini luka baru harus dia terima dan memperpanjang waktu penyembuhannya.

Bibir Karina menekan kuat menahan senyuman sedihnya, diam-dima dia melihat kondisi fisik Rosea yang memiliki banyak bekas luka. Anehnya, kali ini Rosea terlihat jauh lebih tenang dari biasanya.

Karina ingat betul, beberapa bulan lalu ketika Rosea terbangun dari komanya, dia histeris menangis ketakutan dengan semua orang hingga kesulitan berbicara karena tidak tahu bahagaimana cara meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dhita Dharsono
happy DECH bacanya...good story' bgt2..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 112: Kesenangan

    Karina telah pergi setelah cukup lama menemani Rosea didalam ruangannya, mereka berdua sudah saling berbicara satu sama lainnya.Setelah pembicaraan itu selesai, tampaknya kini Karina harus kembali berbicara dengan Leonardo untuk meminta kepastian darinya. Karina butuh kepastian tentang keselamatan Rosea selama dia melakukan pemulihan karena, Leonardo sendiri pasti akan sibuk dengan serangkaian masalah yang harus dia selesaikan sampai tuntas. Karina tidak pernah bermaksud mengatur kehidupan Rosea apalagi menghalangi kebahagiaannya.Sebagai seorang sahabat, Karina sangat ingin melihat Rosea hidup tentram dan bahagia.Leonardo Abraham tidaklah seburuk yang terlihat.Leonardo tidak pernah berhenti untuk berusaha memperjuangkan Rosea, dia benar-benar mencintai Rosea, dia layak mendapatkan kesempatan meski saat ini mereka terjebak dalam moment yang tidak begitu tepat.Karina yakin, Rosea sendiri pasti sudah berpikir matang untuk urusan masa depannya, Rosea pasti sudah tahu konsekuensi dari

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 113: Maaf dan Sesal

    Leonardo menutup document dan tabletnya begitu pekerjaannya selesai. Sekilas dia melihat jam tangan untuk melihat waktu yang kini sudah menunjukan pukul dua belas malam.Dalam langkah yang penuh kehati-hatian pria itu mendekati Rosea dan menarik kursi untuk duduk.Diraihnya tangan kecil Rosea lemah yang terlihat pucat, ujung kuku jari kelingkingnya terlihat patah dan memiliki goresan. Setiap inch luka yang ada pada tubuhnya akan Leonardo ingat dengan baik karena dia akan melakukan hal yang sama pada orang yang sudah menciptakan luka itu.Leonardo mengecup buku-buku jari Rosea dengan hati-hati.Jamari Rosea bergerak lemah membalas genggaman tangan Leonardo.Perlahan wajah Leonardo terangkat melihat Rosea yang terbangun, pandangan mata mereka saling bertemu dan mengunci. “Maaf sudah membangunkan kamu,” bisik Leonardo berucap.“Kepalaku sakit,” jawab Rosea dengan suara samar menahan ringisan.“Aku akan memanggil dokter.”“Tidak perlu.” Genggaman tangan Rosea menguat, mengahan Leonardo

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 114: Pertemuan

    Perjalanan panjang dari Prancis ke Athena terasa cukup melelahkan, Mikhaila berencana akan beristirahat setelah menemui ayahnya. Namun, ada sesuatu yang janggal, Ayah Mikhaila tidak ada di apartement, begitupun dengan pamannya.Beberapa tempat Mikhaila coba datangi, hasilnya tetap sama, Dewa dan Temmy tidak ada.Kebetulan, seorang pemilik rental mobil datang ke apartement Temmy ketika Mikhaila mencari ayahnya, pemilik rental itu mengatakan jika Temmy telah menyewa mobil sejak kemarin. Perasaan tidak enak menyelimuti Mikhaila, dia tidak bisa menebak apa yang sebenarnya kini sedang dilakuak Dewa dan Temmy.Mikhaila sedikit putus asa hingga akhirnya dia menyerah dan memilih datang ke villa tempat Leonardo menginap. Dia datang hanya untuk memastikan apakah telah terjadi suatu keributan di villa.Kedatangan Mikhaila disambut oleh seorang pelayan local, dia tidak melihat keberadaan Leonardo maupun Prince, begitupula dengan Rosea.“Kemana semua orang? Mengapa disini sepi sekali?” tanya Mik

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 115: Menyelesaikannya

    Mikhaila menyeka air matanya yang berjatuhan, suara napasnya yang tersenggal akibat tangisan terdengar begitu jelas. Mikhaila mengangguk membenarkan.Hati Mikhaila begitu hancur melihat ayahnya duduk tidak berdaya dalam keadaan terluka parah dan tidak mendapatkan penanganan apapun. Dia harus segera membawa ayahnya ke rumah sakit sebelum terlambat.Dagu Leonardo bergerak pelan, mengisyaratkan pengawal yang menahan pergerakan Mikhaila melepaskan cengkramannya.Dalam beberapa langkah Leonardo mendekat dan berdiri di hadapan Mikhaila. “Kamu bisa membawanya pergi hanya setelah memenuhi dua syarat dariku,” ucap Leonardo.“Katakan, apa syaratnya?” jawab Mikhaila tanpa keraguan.“Satu, tandatangani penyerahan hak asuk Prince kepadaku, kamu harus mengalah dipengadilan dengan alasan kekurangan financial. Dua, kamu jangan pernah lagi muncul dihadapanku, kamu hanya bisa menemui Prince jika Prince menginginkannya.”Mikhaila tercekat kaget, napas tertahan didada, air matanya kembali terjatuh memba

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 116: Merawatnya

    Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui jendela, hangatnya membelai kulit. Kening Rosea mengerut terusik dari tidur lelapnya, bulu mata panjangnya bergerak dan perlahan dia membuka kedua matanya.Rosea membuang muka menghindar dari silau sinar matahari pagi yang menyakitkan pandangannya.Setelah empat hari menghabiskan waktunya dirumah sakit untuk melewati berbagai pengobatan yang menyakitkan dan melelahkan, ini adalah pagi pertama Rosea di villa usai kejadian kecelakaan yang menimpanya terjadi.Sampai detik ini, Rosea tidak tahu seperti apa kondisi kesehatan dia yang sebenarnya, para dokter dan perawat yang menanganinya berbicara bahasa Yunani.Namun, dengan seiring berjalannya waktu, setelah melakukan berbagai terapi secara intens, kini sakit kepalanya sudah mulai berkurang dan Rosea sudah mulai bisa berjalan sendiri meski harus dengan bantuan tongkat dan terkadang kursi roda.Mengalami kecelakaan hebat untuk kedua kalinya dan dilukai oleh orang yang sama menciptakan trauma yang

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 117: Mandi Bersama

    Gemercik suara air shower yang berjatuhan terdengar di lantai. Rosea tengah duduk di sebuah kursi, membiarkan tubuhnya tersapu oleh air hangat yang membasahi tubuhnya. Tangan dan kaki yang masih terluka terlihat gemetaran tidak lagi terbungkus oleh gips.Luka-luka yang masih membutuhkan penyembuhan terasa cukup perih begitu merasakan hangatnya air yang menyapu. Bibir Rosea terkatup rapat berusaha untuk tidak menimbulkan suara ringisan yang mungkin nanti akan membuat Leonardo panik.Leonardo berdiri di belakangnya, membilas rambut Rosea dengan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan tekanan.“Butuh waktu yang lebih lama untukku bisa sembuh, aku akan sangat merepotkan seperti seorang bayi. Tidakkah kamu berpikir dua kali?” tanya Rosea.“Aku suka saat direpotkan oleh kamu, apalagi yang harus aku pikirkan?” jawab Leonardo begitu tenang, menyapu setiap busa yang menempel di rambut Rosea.Wajah Rosea sedikit terangkat menengadah, belum sempat dia berbicara lagi, Leonardo sudah membungk

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 118: Kembali Sakit

    “Kamu gila Leo,” maki Rosea terengah menerima cumbuan lembut lidah Leonardo disepanjang tengkuknya, sapuan napas yang hangat menggelitik permukaan kulit.Mengingat kondisi tubuhnya yang masih sakit, Rosea ingin menolak kegilaan ini semua, namun dia tidak memiliki tenaga untuk berlari dengan kedua kakinya terluka. Pada akhirnya Rosea terkurung dalam permaian panas Leonardo yang tidak berhenti menyentuhnya seperti orang kelaparan.Percikan gairah terbangun menyingkirkan pikiran rasional Rosea. Kaki Rosea terbuka dipangkuan Leonardo, terayun di udara bersama suara desahan lemahnya terdengar diantara gemercik air yang jatuh. Rosea bersandar pada dada Leonardo, merasakan degup jantung pria itu seirama dengan napasnya yang kasar karena gairah, matanya berkedip lemah melihat bayangan mereka di dinding berembun.Tangan Leonardo mendekapnya, menangkup satu dadanya dan memainkan puncaknya di diantara dua jari, sementara satu tangannya lagi memijat lipatan basah Rosea.Kedua jemari panjang itu

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 119: Kebingungan Adam

    “Sea, bagian mana yang kembali sakit?” tanya Prince dengan bisikan lembut, dia mengusap wajah Rosea dengan penuh kehati-hatian, meneliti setiap luka yang sudah dokter periksa.Prince takut, dia kembali mendengar tangisan rintihan Rosea lagi, dia takut melihat Rosea kembali berdarah. “Mulai hari ini, aku yang akan menjaga Sea ya?” ucap Prince dengan penuh tekad.Bibir Rosea berkedut tidak dapat menahan senyuman lembutnya, dia mengusap rambut Prince dengan penuh kehati-hatian agar bahunya yang kembali cedera tidak sakit.Rosea jauh lebih tenang jika dijaga oleh anak kecil ataupun orang asing dibandingkan terlalu berdekatan dengan Leonardo, semakin Rosea tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan untuk menolak, Leonardo semakin suka mengambil kesempatan. “Terima kasih Prince. Aku senang Prince mau menjagaku, mulai sekarang aku mau didekat Prince saja, bukan ayah Prince,” jawab Rosea menciptakan binar senang di mata Prince.“Apa yang bisa aku lakukan untuk Sea sekarang?” tanya Prince.Ro

Latest chapter

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Selesai

    Angin berhembus kencang begitu yacht bergerak, langit cukup gelap pekat, berbanding balik dengan terangnya lampu-lampu bangunan rumah di pinggiran dermaga, cahanya menyebarkan pantulan terang di permukaan air laut.Rosea mengambil gelas anggur dan mencicipinya satu tegukan kecil, lalu meninggalkannya karena kini dia harus memikirkn kandungannya. Usapan lembut tangan Leonardo menyentuh permukaan perut Rosea. “Aku dengar, perempuan yang sedang hamil sering mengalami perubahan emosi karena hormonal. Kapan kamu akan mengalaminya?”Rosea langsung membuang muka sambil menutup mulutnya yang tidak dapat menahan senyuman malu. Leonardo tidak tahu saja, sejak beberapa hari terakhir ini justru Rosea merasa pikiran dan perasaannya lebih santai tanpa alasan yang bisa dia mengerti, dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku.Lebih anehnya lagi, Rosea menjadi lebih sering merindukan Leonardo. Logika dan perasaannya bertentangan begitu jauh. Logika Rosea masih terbayang dengan ketakut

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 142: Kebahagiaan

    “Sea!” tangan Prince melambai di udara, anak itu berlari secepat yang dia bisa, menghampiri Rosea dan menghembur kedalam pelukannya dengan tawa riang.Banyak kejadian baik yang datang padanya akhir-akhir ini. Ibunya, neneknya, mereka semua menjadi lebih lembut dari biasanya, tidak lagi menekan Prince untuk terus belajar dan bertemu berbagai guru less sepanjang waktu.Prince bahagia, neneknya tidak lagi berbicara buruk tentang Rosea, neneknya justru mendukung Rosea untuk menjadi ibunya.Setelah penantian panjang, dia akan segera memiliki seorang ibu yang tinggal bersama dengannya sepanjang hari, mengantarnya pergi ke sekolah dan menemaninya pergi camping sekolah.Prince memejamkan matanya merasakan pelukan hangat Rosea yang melingkupi tubuhnya. Pelukan yang menenangkan dan selalu dia rindukan.“Mengapa Sea tidak pernah mengangkat teleponku akhir-akhir ini? Aku pikir Sea sedang marah,” ungkap Prince.“Dokter bilang, aku tidak boleh menggunakan handpone saat sakit,” jawab Rosea berbohong

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 140: Menerimanya

    “Saya Leonardo Abraham, saya datang ke sini ingin melamar Rosea Gabriella, putri Anda.”Tubuh Kartika menegak, menatap lekat sosok pria yang datang melamar putrinya malam ini. Pria itu duduk dengan tegap dan berbicara tanpa keraguan. Sejujurnya, Kartika masih ragu karena dia belum mengenal sosok Leonardo. Masih ada banyak hal yang ingin Kartika ketahui darinya, disisi lain Kartika juga harus percaya dengan pilihan putrinya.Rosea tidak mungkin melabuhkan hidupnya pada lelaki sembarangan setelah menolak lamaran dari banyak lelaki.“Apa Anda yakin?” tanya Kartika.Leonardo tersenyum lembut. “Keyakinan saya tidak pernah berubah untuk menikahi Rosea sejak satu tahun yang lalun.” “Nak Leonardo, Anda tahu kan pernikahan dijalankan seumur hidup. Setiap manusia itu memiliki sisi baik dan buruknya, dan itu berlaku pada putri saya Rosea, jika Anda menikah dengannya, maka Anda harus menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Anda harus menerima Rosea apa adanya,” ucap Kartika.Leonardo menga

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 139: Lamaran

    “Ayah, kita mau pergi kemana sebenarnya?” tanya Prince memperhatikan jalanan yang ramai. Sudah satu tahun lebih Prince meninggalkan Indonesia, dia merindukan suasanannya yang jauh berbeda dengan suasana eropa.Prince melihat ke belakang, memperhatian mobil Berta yang terus mengikutinya sejak tadi. Tidak seperti biasanya, neneknya ikut bepergian.Menyadari keterdiaman Leonardo, Prince bergeser memeluk lengan ayahnya, anak itu memperhatikan Leonardo yang terlihat gelisah tidak seperti biasanya. Sejak dari rumah Prince memperhatikan ayahnya yang bergerak kesana-kemari tanpa melakukan apapun. “Ayah kenapa? Ayah sakit?” tany Prince mengguncang lengan Leonardo.“Ayah tidak sakit, Prince,” jawab Leonardo.“Tapi wajah Ayah pucat.”Leonardo mendengus malu, sejujurnya, semenjak berpisah dengan Rosea di bandara, dia gugup setengah mati. Ini adalah pengalaman pertama Leonardo, segala keperluan ditangani oleh Adam dan Bety karena Berta sendiri tidak begitu tahu tentang budaya melamar di Indon

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 138: Persetujuan Panjang

    Hogan memijat batang hidungnya dengan kuat, lelaki paruh baya itu berpikir keras dengan ketidak mengertiannya, mengapa putrinya yang tidak suka menmiliki ik, kini secara tiba-tiba memutuskan untuk menikah.Hogan lebih tidak mengerti karena lelaki yang Rosea pilih adalah Leonardo Abraham. Padahal, ingatan Rosea telah kembali, seharusnya Rosea ingat jika selama ini dia selalu berusaha menghindar dari Leonardo karena sifat ibunya yang bermasalah.“Ya Tuhan..” Kartika menghembuskan napasnya dengan berat kesulitan berkata-kata.Beberapa kali Kartika mengatur napasnya agar bisa berpikir rasional, dilihatnya kembali Rosea yang duduk begitu tenang. Ketenangan yang Rosea tunjukan menyadarkan Katika bahwa putrinya tidak main-main dengan ucapannya.“Apa sebenarnya alasan yang membuat kamu memutuskan untuk menikah dengan Leonardo, Sea? Tidakkah kamu ingat apa yang telah dilakukan ibunya pada keluarga kita?” lirih Kartika bertanya.Hogan mengangguk setuju. “Ayah juga tidak begitu menyukainya Sea.

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 137: Meminta Restu

    “Aku ingin mencantumkan dalam perjanjian pra-nikah kita, aku tidak menerima uang itu dalam bentuk apapun untuk anakku.”Kening Leonardo mengerut tidak mengerti. “Apa maksudmu Sea?”“Aku tulus menerima kamu Leonardo, dan aku tidak sudi dituduh hamil hanya untuk mendapatkan uang!”“Itu tidak bisa. Lagi pula, tidak ada yang pernah berpikiran seperti itu padamu.”“Ibumu yang mengatakannya tepat sehari sebelum aku tahu kehamilanku,” lirih Rosea menahan tangisan yang mendesaknya. “Aku tidak ingin memperpanjang masalah dengan siapapun. Aku hanya ingin anak yang akan aku lahirnya hidup dalam kedamaian tanpa menerima tuduhan buruk. Karena itu, cantumkan saja dalam perjanjian pra-nikah kita, jika harta kita akan tetap terpisah meski telah menikah dan anakku tidak akan menerima tunjangan masa depan. Aku masih mampu mempersiapkan tabungan masa depan anak kita.”Leonardo terpaku kaget hingga tidak mampu berkata-kata.Leonardo bisa memahami sakit hati Rosea, disisi lain dia tidak setuju dengan k

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 136: Berdamai

    Leonardo keluar dari kamar mandi, didapatinya Rosea yang tengah duduk ditengah ranjang, ditangannya terdapat sebuah buku yang tengah dia baca. Segelas susu yang dia siapkan sebelum pergi mandi, kini telah kosong di meja.Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam.“Kamu harus tidur Sea.”“Aku belum mengantuk,” jawab Rosea tetap fokus membaca bukunya.Dengan keadaan bertelanjang dada, Leonardo merangkak naik ke ranjang dan duduk disisi Rosea, melihat sebuah buku yang tengah dibacanya tanpa berbicara sepatah katapun.Ketenangan Rosea membuat Leonardo tidak mengerti. Setelah memberitahukan kehamilannya, dengan sikap yang manis Rosea memasakan makan malam untuk Leonardo, bahkan saat menemani Leonardo makan, Rosea hanya menanyakan kabar Prince.Sejujurnya, Leonado luar biasa bahagia dengan sikap manis Rosea. Namun, Leonardo juga menantikan Rosea untuk membicarakan tentang kedatangan ibunya karena ini masalah yang sangat penting.Tidak seperti biasanya Rosea menunda masalah..Padahal, Leona

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 135: Kerinduan

    Perlu waktu satu setengah jam untuk melakukan perjalanan dari Prancis ke Monaco. Begitu sampai, Leonardo terburu-buru pergi menaiki taksi. Dia tidak ingin menunggu barang sedetikpun untuk bisa segera bertemu dengan Rosea.Taksi bergerak cepat melintasi jalanan.Semakin dekat jarak yang dia tempuh ke tempat tujuan, Leonardo gugup, beberapa kali dia menahan napasnya karena degup jantung yang berdebar kencang tidak terkontrol, kerinduan yang begitu kuat kini akhirnya akan menemukan peredanya.Leonardo tahu, akan ada sederet penjelasan yang menanti untuk diceritakan kepada Rosea, ada setumpuk kata yang harus dia ucapkan untuk meyakinkan Rosea agar tetap berada di sisinya.Namun, semuanya tidak akan sesulit sebelumnya.Ibu Leonardo sudah memberinya izin menikah dengan Rosea, dan ada seorang anak yang tengah Rosea kandung menjadi penguat hubungan mereka berdua.Senyuman menawan Leonardo langsung terlihat di jendela mobil.Betapa menyenangkannya membayangkan Prince akhirnya menjadi seorang

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 134: Menemui Rosea

    Prince bergerak gelisah menyadari jika Mikhaila membawanya terlalu jauh dari Berta dan Leonardo. Masih sulit untuknya percaya jika ibunya tidak akan melakukan apapun.Bukan tanpa alasan, Mikhaila sudah terlalu sering membohonginya dibalik janji.“Prince,” panggil Mikhaila berhati-hati, “tolong lihat ibu sebentar saja, ibu ingin berbicara dengan kamu. Ini penting.”Prince kembali memusatkan perhatiannya pada Mikhaila yang kini terduduk lesu tidak begitu bersemangat seperti biasanya. Cekungan di pipi, kantung mata yang membesar, hingga penampilan yang tidak terawat tidak mencerminkan Mikhaila yang selama ini Prince kenal. “Apa Ibu sakit? Ayo kita ke dokter,” ajak Prince berhati-hati, dia takut menyinggung perasaan ibnya.“Ibu baik-baik saja.” Mikhaila menggeleng dengan senyuman sendunya.Mikhaila meraih tangan prince dan menggenggamnya dengan lembut. Rasa sakit begitu terasa menusuk dada melihat wajah putranya yang telah dia sia-siakan semenjak berada dalam kandungan, hingga Mikhaila

DMCA.com Protection Status