Share

BAB 116: Merawatnya

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui jendela, hangatnya membelai kulit. Kening Rosea mengerut terusik dari tidur lelapnya, bulu mata panjangnya bergerak dan perlahan dia membuka kedua matanya.

Rosea membuang muka menghindar dari silau sinar matahari pagi yang menyakitkan pandangannya.

Setelah empat hari menghabiskan waktunya dirumah sakit untuk melewati berbagai pengobatan yang menyakitkan dan melelahkan, ini adalah pagi pertama Rosea di villa usai kejadian kecelakaan yang menimpanya terjadi.

Sampai detik ini, Rosea tidak tahu seperti apa kondisi kesehatan dia yang sebenarnya, para dokter dan perawat yang menanganinya berbicara bahasa Yunani.

Namun, dengan seiring berjalannya waktu, setelah melakukan berbagai terapi secara intens, kini sakit kepalanya sudah mulai berkurang dan Rosea sudah mulai bisa berjalan sendiri meski harus dengan bantuan tongkat dan terkadang kursi roda.

Mengalami kecelakaan hebat untuk kedua kalinya dan dilukai oleh orang yang sama menciptakan trauma yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Marsya Dwiguna
Lama bgt ga update2 huhu
goodnovel comment avatar
Melz Zee
lama bgt updatenya thor
goodnovel comment avatar
Dhita Dharsono
update nya di tgg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 117: Mandi Bersama

    Gemercik suara air shower yang berjatuhan terdengar di lantai. Rosea tengah duduk di sebuah kursi, membiarkan tubuhnya tersapu oleh air hangat yang membasahi tubuhnya. Tangan dan kaki yang masih terluka terlihat gemetaran tidak lagi terbungkus oleh gips.Luka-luka yang masih membutuhkan penyembuhan terasa cukup perih begitu merasakan hangatnya air yang menyapu. Bibir Rosea terkatup rapat berusaha untuk tidak menimbulkan suara ringisan yang mungkin nanti akan membuat Leonardo panik.Leonardo berdiri di belakangnya, membilas rambut Rosea dengan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan tekanan.“Butuh waktu yang lebih lama untukku bisa sembuh, aku akan sangat merepotkan seperti seorang bayi. Tidakkah kamu berpikir dua kali?” tanya Rosea.“Aku suka saat direpotkan oleh kamu, apalagi yang harus aku pikirkan?” jawab Leonardo begitu tenang, menyapu setiap busa yang menempel di rambut Rosea.Wajah Rosea sedikit terangkat menengadah, belum sempat dia berbicara lagi, Leonardo sudah membungk

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 118: Kembali Sakit

    “Kamu gila Leo,” maki Rosea terengah menerima cumbuan lembut lidah Leonardo disepanjang tengkuknya, sapuan napas yang hangat menggelitik permukaan kulit.Mengingat kondisi tubuhnya yang masih sakit, Rosea ingin menolak kegilaan ini semua, namun dia tidak memiliki tenaga untuk berlari dengan kedua kakinya terluka. Pada akhirnya Rosea terkurung dalam permaian panas Leonardo yang tidak berhenti menyentuhnya seperti orang kelaparan.Percikan gairah terbangun menyingkirkan pikiran rasional Rosea. Kaki Rosea terbuka dipangkuan Leonardo, terayun di udara bersama suara desahan lemahnya terdengar diantara gemercik air yang jatuh. Rosea bersandar pada dada Leonardo, merasakan degup jantung pria itu seirama dengan napasnya yang kasar karena gairah, matanya berkedip lemah melihat bayangan mereka di dinding berembun.Tangan Leonardo mendekapnya, menangkup satu dadanya dan memainkan puncaknya di diantara dua jari, sementara satu tangannya lagi memijat lipatan basah Rosea.Kedua jemari panjang itu

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 119: Kebingungan Adam

    “Sea, bagian mana yang kembali sakit?” tanya Prince dengan bisikan lembut, dia mengusap wajah Rosea dengan penuh kehati-hatian, meneliti setiap luka yang sudah dokter periksa.Prince takut, dia kembali mendengar tangisan rintihan Rosea lagi, dia takut melihat Rosea kembali berdarah. “Mulai hari ini, aku yang akan menjaga Sea ya?” ucap Prince dengan penuh tekad.Bibir Rosea berkedut tidak dapat menahan senyuman lembutnya, dia mengusap rambut Prince dengan penuh kehati-hatian agar bahunya yang kembali cedera tidak sakit.Rosea jauh lebih tenang jika dijaga oleh anak kecil ataupun orang asing dibandingkan terlalu berdekatan dengan Leonardo, semakin Rosea tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan untuk menolak, Leonardo semakin suka mengambil kesempatan. “Terima kasih Prince. Aku senang Prince mau menjagaku, mulai sekarang aku mau didekat Prince saja, bukan ayah Prince,” jawab Rosea menciptakan binar senang di mata Prince.“Apa yang bisa aku lakukan untuk Sea sekarang?” tanya Prince.Ro

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 120: Merajuk

    “Kalian mau pergi kemana?” Leonardo menutup tabletnya, melihat Prince terkopoh-kopoh tengah berusaha membuka kursi roda elektrik yang diletakan di sudut jendela. “Kami akan pergi keluar sebentar,” jawab Rosea.Leonardo beranjak dari duduknya, hendak membantu putranya yang tengah kesulitan, namun belum sempat Leonardo menawarkan bantuan, tangan Prince sudah lebih dulu terangkat memberi isyarat.“Tidak perlu Ayah, aku bisa melakukannya sendiri,” tolak Prince.Leonardo mendengus geli.“Itu berat.”“Aku sudah dewasa, Ayah,” jawab Prince dengan penuh percaya diri.“Kamu yakin Prince?”“Aku yakin Ayah! Jangan tanya aku terus, aku kan sedang berkonsentrasi,” tegur Prince terganggu, dengan kesulitan anak itu mulai membuka lipatan kursi roda dan mengatur bagian belakangnya agar siap digunakan.Rosea menutup mulutnya menyembunyikan suara tawa yang keluar, Rosea terhibur melihat Leonardo yang kini mencebikan bibirnya, pria itu merenggut seperti seorang anak yang tengah kesal karena diabaikan dan

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 121: Pengakuan Perasaan

    “Aku sudah tahu jika ingatan kamu kembali.”Tubuh Rosea menegak waspada, Rosea masih sedikit trauma dengan kebiasaan Leonardo yang suka menguntit segala hal tentang dirinya hingga ke dasar.“Kamu tahu dari mana?” tanya Rosea dengan napas tertahan.“Karina sudah menceritakan semuanya padaku.” Leonardo mengecup permukaan tangan Rosea dan kembali menempatkannya di pipi, biru matanya yang cerah menatap lekat Rosea dengan penuh pengharapan.“Kamu marah?”Leonardo menggeleng dengan senyuman. “Aku sangat berharap, jika alasan kamu masih bertahan disini dan memberiku kesempatan karena ingatan kamu kembali, kamu mengingat kenangan tentang kita, dan kamu masih memiliki perasaan kepadaku,” ucap Leonardo dengan penuh kehati-hatian.Pupil mata Rosea bergetar, bibir mungilnya terkatup rapat kehilangan kata-kata untuk menyangkal.Sejujurnya, kesalahan Leonardo terlalu banyak, dia tidak segan melukai orang-orang terdekat Rosea ketika keinginannya tidak terpenuhi, cara Leonardo mencintainya sudah san

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 122: Monaco

    Sore yang cerah terlihat di upuk barat, keramaian suara terdengar dari berbagai penjuru tempat negeri kecil Monaco.Lalu lalang mobil mewah memadati jalanan dan terparkir di dekat sebuah halaman kasino. Dua buah sedan hitam membelah jalanan, melintasi keramaian kota.Rosea tertidur lelap bersandar pada bahu Leonardo, sementara Prince meringkuk membiarkan paha ayahnya sebagai bantalan.Tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa sampai ke tempat tujuan, kedua mobil sedan itu mendekati wiayah perumahan Monte Carlo dan memasuki salah satu rumah yang berdiri di dekat tebing.Sebuah rumah berlantai dua langsung menghadap ke lautan dengan sebuah taman yang indah dan kolam renang di sisi tebing yang curam berbatu ditumbuhi oleh pepohonan besar yang rindang.Pintu di sisi Leonardo terbuka, dengan penuh kehati-hatian pria itu melangkah keluar menggendong Rosea yang ketiduran usai meminum obat penenang.Suara rengekan Prince terdengar, anak itu terduduk lemas tidak dapat menahan kantuknya, kedua

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 123: Meminta Bantuan

    “Nyonya Berta, dia masih menunggu di depan dan berharap bertemu dengan Anda.”“Saya tidak menerima tamu yang tidak memiliki urusan pekerjaan.”“Saya sudah mengatakannya, namun dia bersikeras.”Berta menyesap anggurnya untuk meredakan tenggorokannya yang kini mengering. Sejak beberapa jam lalu dia mendapatkan kabar jika Mikhaila datang ke Indonesia dan memohon ingin bertemu dengan Berta.Sesungguhnya, Berta masih berharap Mikhaila akan menjadi isteri Leonardo, dengan begitu putranya akan kembali hidup dalam jalur yang sudah ditentutan. Hidup tanpa kecacatan dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang pewaris.Berta sangat ingin Leonardo kembali ke Indonesia dan kembali meminpin bisnis keuangan keluarganya. Berta sudah sangat kelabakan, dia tidak sanggup berlama-lama meminpin banyak cabang perusahaan usai ditinggalkan suami sekaligus putranya.Namun, sejak beberapa hari yang lalu, tepatnya ketika assistant Leonardo mengirimkan bukti cctv Mikhaila main tangan pada cucu satu-satunya, Ber

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 124: Membujuk Prince

    Aroma lembut lavender memenuhi ruangan, Rosea sedikit menggerakan kepalanya dan melihat ke sisi untuk menemukan keberadaan Leonardo yang sejak tadi berdiri menunggunya berendam.“Kenapa kamu masih ada disini?” tanya Rosea terdengar pelan.“Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja.”Dengan cepat Rosea membuang muka dan memutar bola matanya. “Memangnya siapa yang sudah membuat aku kembali sakit lagi seperti ini?” Wajah Leonardo merah merona teringat percintaan singkat mereka berdua saat dia membantu melepas pakaian Rosea. “Aku kan tidak membuat banyak guncangan, kamu juga menikmatinya,” jawabnya membela diri. Rosea merangkak keluar dari bathub, selembar handuk besar membungkusnya.Suara pekikan terdengar begitu dengan mudahnya tubuhnya terayun dalam gendongan Leonardo yang membawanya keluar dari kamar mandi, lalu mendudukannya di sisi ranjang.“Aku bisa sendiri Leonardo,” bisik Rosea memberitahu. “Aku ingin membantu kamu.”“Beri aku ruang, sebentar saja. Aku tahu kamu juga sibu

Bab terbaru

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Selesai

    Angin berhembus kencang begitu yacht bergerak, langit cukup gelap pekat, berbanding balik dengan terangnya lampu-lampu bangunan rumah di pinggiran dermaga, cahanya menyebarkan pantulan terang di permukaan air laut.Rosea mengambil gelas anggur dan mencicipinya satu tegukan kecil, lalu meninggalkannya karena kini dia harus memikirkn kandungannya. Usapan lembut tangan Leonardo menyentuh permukaan perut Rosea. “Aku dengar, perempuan yang sedang hamil sering mengalami perubahan emosi karena hormonal. Kapan kamu akan mengalaminya?”Rosea langsung membuang muka sambil menutup mulutnya yang tidak dapat menahan senyuman malu. Leonardo tidak tahu saja, sejak beberapa hari terakhir ini justru Rosea merasa pikiran dan perasaannya lebih santai tanpa alasan yang bisa dia mengerti, dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku.Lebih anehnya lagi, Rosea menjadi lebih sering merindukan Leonardo. Logika dan perasaannya bertentangan begitu jauh. Logika Rosea masih terbayang dengan ketakut

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 142: Kebahagiaan

    “Sea!” tangan Prince melambai di udara, anak itu berlari secepat yang dia bisa, menghampiri Rosea dan menghembur kedalam pelukannya dengan tawa riang.Banyak kejadian baik yang datang padanya akhir-akhir ini. Ibunya, neneknya, mereka semua menjadi lebih lembut dari biasanya, tidak lagi menekan Prince untuk terus belajar dan bertemu berbagai guru less sepanjang waktu.Prince bahagia, neneknya tidak lagi berbicara buruk tentang Rosea, neneknya justru mendukung Rosea untuk menjadi ibunya.Setelah penantian panjang, dia akan segera memiliki seorang ibu yang tinggal bersama dengannya sepanjang hari, mengantarnya pergi ke sekolah dan menemaninya pergi camping sekolah.Prince memejamkan matanya merasakan pelukan hangat Rosea yang melingkupi tubuhnya. Pelukan yang menenangkan dan selalu dia rindukan.“Mengapa Sea tidak pernah mengangkat teleponku akhir-akhir ini? Aku pikir Sea sedang marah,” ungkap Prince.“Dokter bilang, aku tidak boleh menggunakan handpone saat sakit,” jawab Rosea berbohong

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 140: Menerimanya

    “Saya Leonardo Abraham, saya datang ke sini ingin melamar Rosea Gabriella, putri Anda.”Tubuh Kartika menegak, menatap lekat sosok pria yang datang melamar putrinya malam ini. Pria itu duduk dengan tegap dan berbicara tanpa keraguan. Sejujurnya, Kartika masih ragu karena dia belum mengenal sosok Leonardo. Masih ada banyak hal yang ingin Kartika ketahui darinya, disisi lain Kartika juga harus percaya dengan pilihan putrinya.Rosea tidak mungkin melabuhkan hidupnya pada lelaki sembarangan setelah menolak lamaran dari banyak lelaki.“Apa Anda yakin?” tanya Kartika.Leonardo tersenyum lembut. “Keyakinan saya tidak pernah berubah untuk menikahi Rosea sejak satu tahun yang lalun.” “Nak Leonardo, Anda tahu kan pernikahan dijalankan seumur hidup. Setiap manusia itu memiliki sisi baik dan buruknya, dan itu berlaku pada putri saya Rosea, jika Anda menikah dengannya, maka Anda harus menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Anda harus menerima Rosea apa adanya,” ucap Kartika.Leonardo menga

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 139: Lamaran

    “Ayah, kita mau pergi kemana sebenarnya?” tanya Prince memperhatikan jalanan yang ramai. Sudah satu tahun lebih Prince meninggalkan Indonesia, dia merindukan suasanannya yang jauh berbeda dengan suasana eropa.Prince melihat ke belakang, memperhatian mobil Berta yang terus mengikutinya sejak tadi. Tidak seperti biasanya, neneknya ikut bepergian.Menyadari keterdiaman Leonardo, Prince bergeser memeluk lengan ayahnya, anak itu memperhatikan Leonardo yang terlihat gelisah tidak seperti biasanya. Sejak dari rumah Prince memperhatikan ayahnya yang bergerak kesana-kemari tanpa melakukan apapun. “Ayah kenapa? Ayah sakit?” tany Prince mengguncang lengan Leonardo.“Ayah tidak sakit, Prince,” jawab Leonardo.“Tapi wajah Ayah pucat.”Leonardo mendengus malu, sejujurnya, semenjak berpisah dengan Rosea di bandara, dia gugup setengah mati. Ini adalah pengalaman pertama Leonardo, segala keperluan ditangani oleh Adam dan Bety karena Berta sendiri tidak begitu tahu tentang budaya melamar di Indon

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 138: Persetujuan Panjang

    Hogan memijat batang hidungnya dengan kuat, lelaki paruh baya itu berpikir keras dengan ketidak mengertiannya, mengapa putrinya yang tidak suka menmiliki ik, kini secara tiba-tiba memutuskan untuk menikah.Hogan lebih tidak mengerti karena lelaki yang Rosea pilih adalah Leonardo Abraham. Padahal, ingatan Rosea telah kembali, seharusnya Rosea ingat jika selama ini dia selalu berusaha menghindar dari Leonardo karena sifat ibunya yang bermasalah.“Ya Tuhan..” Kartika menghembuskan napasnya dengan berat kesulitan berkata-kata.Beberapa kali Kartika mengatur napasnya agar bisa berpikir rasional, dilihatnya kembali Rosea yang duduk begitu tenang. Ketenangan yang Rosea tunjukan menyadarkan Katika bahwa putrinya tidak main-main dengan ucapannya.“Apa sebenarnya alasan yang membuat kamu memutuskan untuk menikah dengan Leonardo, Sea? Tidakkah kamu ingat apa yang telah dilakukan ibunya pada keluarga kita?” lirih Kartika bertanya.Hogan mengangguk setuju. “Ayah juga tidak begitu menyukainya Sea.

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 137: Meminta Restu

    “Aku ingin mencantumkan dalam perjanjian pra-nikah kita, aku tidak menerima uang itu dalam bentuk apapun untuk anakku.”Kening Leonardo mengerut tidak mengerti. “Apa maksudmu Sea?”“Aku tulus menerima kamu Leonardo, dan aku tidak sudi dituduh hamil hanya untuk mendapatkan uang!”“Itu tidak bisa. Lagi pula, tidak ada yang pernah berpikiran seperti itu padamu.”“Ibumu yang mengatakannya tepat sehari sebelum aku tahu kehamilanku,” lirih Rosea menahan tangisan yang mendesaknya. “Aku tidak ingin memperpanjang masalah dengan siapapun. Aku hanya ingin anak yang akan aku lahirnya hidup dalam kedamaian tanpa menerima tuduhan buruk. Karena itu, cantumkan saja dalam perjanjian pra-nikah kita, jika harta kita akan tetap terpisah meski telah menikah dan anakku tidak akan menerima tunjangan masa depan. Aku masih mampu mempersiapkan tabungan masa depan anak kita.”Leonardo terpaku kaget hingga tidak mampu berkata-kata.Leonardo bisa memahami sakit hati Rosea, disisi lain dia tidak setuju dengan k

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 136: Berdamai

    Leonardo keluar dari kamar mandi, didapatinya Rosea yang tengah duduk ditengah ranjang, ditangannya terdapat sebuah buku yang tengah dia baca. Segelas susu yang dia siapkan sebelum pergi mandi, kini telah kosong di meja.Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam.“Kamu harus tidur Sea.”“Aku belum mengantuk,” jawab Rosea tetap fokus membaca bukunya.Dengan keadaan bertelanjang dada, Leonardo merangkak naik ke ranjang dan duduk disisi Rosea, melihat sebuah buku yang tengah dibacanya tanpa berbicara sepatah katapun.Ketenangan Rosea membuat Leonardo tidak mengerti. Setelah memberitahukan kehamilannya, dengan sikap yang manis Rosea memasakan makan malam untuk Leonardo, bahkan saat menemani Leonardo makan, Rosea hanya menanyakan kabar Prince.Sejujurnya, Leonado luar biasa bahagia dengan sikap manis Rosea. Namun, Leonardo juga menantikan Rosea untuk membicarakan tentang kedatangan ibunya karena ini masalah yang sangat penting.Tidak seperti biasanya Rosea menunda masalah..Padahal, Leona

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 135: Kerinduan

    Perlu waktu satu setengah jam untuk melakukan perjalanan dari Prancis ke Monaco. Begitu sampai, Leonardo terburu-buru pergi menaiki taksi. Dia tidak ingin menunggu barang sedetikpun untuk bisa segera bertemu dengan Rosea.Taksi bergerak cepat melintasi jalanan.Semakin dekat jarak yang dia tempuh ke tempat tujuan, Leonardo gugup, beberapa kali dia menahan napasnya karena degup jantung yang berdebar kencang tidak terkontrol, kerinduan yang begitu kuat kini akhirnya akan menemukan peredanya.Leonardo tahu, akan ada sederet penjelasan yang menanti untuk diceritakan kepada Rosea, ada setumpuk kata yang harus dia ucapkan untuk meyakinkan Rosea agar tetap berada di sisinya.Namun, semuanya tidak akan sesulit sebelumnya.Ibu Leonardo sudah memberinya izin menikah dengan Rosea, dan ada seorang anak yang tengah Rosea kandung menjadi penguat hubungan mereka berdua.Senyuman menawan Leonardo langsung terlihat di jendela mobil.Betapa menyenangkannya membayangkan Prince akhirnya menjadi seorang

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 134: Menemui Rosea

    Prince bergerak gelisah menyadari jika Mikhaila membawanya terlalu jauh dari Berta dan Leonardo. Masih sulit untuknya percaya jika ibunya tidak akan melakukan apapun.Bukan tanpa alasan, Mikhaila sudah terlalu sering membohonginya dibalik janji.“Prince,” panggil Mikhaila berhati-hati, “tolong lihat ibu sebentar saja, ibu ingin berbicara dengan kamu. Ini penting.”Prince kembali memusatkan perhatiannya pada Mikhaila yang kini terduduk lesu tidak begitu bersemangat seperti biasanya. Cekungan di pipi, kantung mata yang membesar, hingga penampilan yang tidak terawat tidak mencerminkan Mikhaila yang selama ini Prince kenal. “Apa Ibu sakit? Ayo kita ke dokter,” ajak Prince berhati-hati, dia takut menyinggung perasaan ibnya.“Ibu baik-baik saja.” Mikhaila menggeleng dengan senyuman sendunya.Mikhaila meraih tangan prince dan menggenggamnya dengan lembut. Rasa sakit begitu terasa menusuk dada melihat wajah putranya yang telah dia sia-siakan semenjak berada dalam kandungan, hingga Mikhaila

DMCA.com Protection Status