Share

48. Buah Simalakama

Tatapan benci seorang gadis dialamatkan pada Luna yang sedang berusaha bersikap tenang di seberang meja gadis pemilik rambut brunet. Hal yang memuakkan bagi Luna untuk kembali bertemu dengan dua orang yang datang sebagai perwakilan Golden Horizon itu.

'Cih, kenapa harus mereka yang datang? Bukankah seorang direktur bisa memerintahkan seorang bawahan untuk datang mengajukan proposal pengajuan kerja sama?' batin Luna berdeceh sembari dengan malas membuka lembaran berikutnya.

Seorang waiters masuk ke ruang rapat untuk mengantarkan empat cangkir kopi untuk empat orang yang ada di sana. Namun, hal itu sama sekali tidak membuat Luna merasa terhibur walau hanya sejenak dari situasi memuakkan berada satu ruangan dengan mantan tunangan dan saudara tirinya.

Aroma kopi yang menguar tiba-tiba membuatnya merasa terganggu. Luna tahu, tidak biasanya dia merasa terganggu dengan aroma minuman yang sebelumnya terasa memanjakan penciumannya. Menurutnya kali ini cukup aneh.

"Apa kau sudah sele
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status