Share

Enam

Author: Hildayahilda
last update Last Updated: 2021-12-09 15:40:21

Bagas kembali mengerjakan beberapa lembar berkasnya saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.  Ia menahan sekuat tenaga agar tidak menoleh kepada Salsa.  Dan tidak menanyakan apa pun yang menyangkut wanita itu.

"Tuan." Ucap Salsa. 

"Hemm." Sahut Bagas. 

"A.. Aku mau izin pulang kampung Sebentar saja hanya tiga hari.  Ada sesuatu yang harus aku urus disana. Apakah tuan mengizinkan?" Tanya Salsa. 

Bagas menyimpan pulpennya dan menatap Salsa.  "Ada urusan apa kamu disana?" 

"Keluarga." 

"Tidak Boleh!" Tolak Bagas dengan tegas. 

"Tapi tuan..  Aku mohon sekali ini saja.  Ini sangat mendesak." Mohon Salsa. 

Bagas menggelengkan kepalanya. "Tetap jawabannya tidak,  kalau kamu tetap memaksa. Maka kamu aku pecat dan kamu harus mengembalikan semua uang yang telah diberikan Sazkia padamu dua kali lipat!" Ancam Bagas. 

Salsa menggelengkan kepalanya,  uang darimana jika ia harus mengganti rugi uang sebanyak itu.  "Baiklah,  tapi apa tuan tidak bisa mempertimbangkannya lagi?" Tanya Salsa meyakinkan Bagas. 

Bagas tersenyum kecil. "Tidak! Kau membuatku gila Salsa.  Sekarang buka celana dalammu dan naiklah kepangkuanku." Perintah Bagas. 

"Sekarang?" Tanya Salsa. 

"Bulan depan! Sekarang lah!  Kemana otak cerdasmu Salsa.  Cepat naik." Jawab Bagas.

Salsa mengangguk,  dengan perlahan ia membuka celana dalamnya. Salsa yang memakai rok mempemudah dirinya untuk mengeluarkan celana dalamnya.  Pergerakan Salsa tidak lepas dari Pandangan Bagas.  

"Naik sini jalang." Perintah Bagas setelah celana dalam Salsa terlepas. 

Salsa berjalan kearah Bagas dan naik kepahanya. Penis Bagas sudah terbuka dan berdiri dengan tegap.  Bagas menekan pinggang Salsa.  Sehingga penisnya masuk dengan sempurna di vaginanya. 

"Begoyanglah, anggaplah dirimu pelacur disalah satu club. Dan puaskan aku." Perintah Bagas. 

Salsa menaikkan turunkan badannya dan menggesekannya kedepan dan belakang ketika badannya lelah naik turun. 

Tok.. Tok... 

"Masuk!" Teriak Bagas. 

Seorang office boy masuk kedalam ruangan Bagas. Mengantarkan kudapan yang diperintahkan oleh Sazkia. Merasa tidak enak masuk kedalam ruangan ketika bossnya sedang bercinta akhirnya OB itu berdiri kaku. 

"Ngapain kamu hah?!" Teriak Bagas.  

Salsa menghentikkan gerakannya dan menyembunyikan wajahnya.

"Saya hanya mengantarkan ini saja." Ucap OB itu. 

"Simpan disana dan segeralah pergi.  Jangan tatap perempuan ini. Jika kamu mau,  kamu boleh mendaftar ketika saya sudah bosan dengannya." Ucap Bagas. 

Tangan salsa terkepal di samping badannya.  Mendengar hinaan yang dilontarkan oleh Bagas.  Baru kali ini,  ia menjadi pembantu hanya untuk dilecehkan dan dihina.  Bahkan dengan pria yang pernah mengisi hatinya. 

OB itu tersenyum dan mengangguk cepat. "Terima kasih pak, saya permisi."

Setelah OB itu pergi, Bagas menyelipkan rambut Salsa di telingannya. "Kau dengar jalang? Pria itu menginginkanmu. Setelah kontrakmu habis denganku.  Kau boleh mendaftar menjadi jalang OB itu.  Atau mungkin kau bisa meminta pria itu menikahimu." Hina Bagas. 

Salsa hanya diam tidak menyahuti perkataan Bagas.  Percuma, hatinya sudah lelah dan ia tidak ingin membuang tenaga lagi hanya untuk meladeni kelakukan Bagas.  Ia hanya melakukan apa yang diperintahkan pria ini saja. 

"Bergeraklah lebih cepat!" Teriak Bagas. 

🙄🙄🙄

Sore, Bagas sudah selesai dengan pekerjaannya.  Ia mengajak Salsa ke salah satu restoran terkenal sebelum pulang ke apatemennya. 

"Kau pasti sudah lama tidak makan di teman seperti ini bukan? Sekarang makanlah sesuka hatimu jangan pikirkan harganya. Aku akan membayar semua makanan yang kamu makan." Ucap Bagas sombong. 

Salsa menggelengkan kepalanya. "Tidak usah tuan,  aku makan di apartemen saja."

"Kau menghinaku? Kamu kira aku tidak bisa membayar makanan semahal ini? Bahkan harga dirimu saja aku bisa beli 10 kali lipat. Pelayan!!!" Teriak Bagas. Pelayan itu berlari menghampiri meja Bagas. 

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu. 

"Bawakan saya semua menu terbaik disini." Jawab Bagas. 

"Baik tuan." 

"Aku tidak semiskin dulu Salsa.  Kau bisa memakan semua yang kamu mau.  Sekarang duduk manis dan jangan coba-coba menggoda semua pelayan pria disini.  Jika kamu menggodanya maka akan aku lempar saat itu juga kepada mereka." Ancam Bagas. 

Setengah jam kemudian.  Makanan dibawa ke meja Bagas.  Semua makanan dari yang mahal sampai sangat mahal dihidangkan.  Restoran ini terkenal dengan harga fantastis dan makanan yang enak. 

"Silahkan tuan dan silahkan nyonya cantik." Ucap pelayan itu ketika menyimpan satu piring berisikan Lobster di hadapan Salsa. 

Salsa tersenyum menawan. "Terima kasih." Ucap Salsa. 

Brak!!! "Jangan Goda dia sialan!!!" Teriak Bagas. 

"maaf tuan saya tidak bermasud." Ucap pelayan itu. 

"Cium dia Salsa.  Aku sudah katakan jika kamu menggoda pria disini maka aku akan lempar kamu sekarang ke orang itu." Ucap Bagas. 

Salsa menggelengkan kepalanya. "Tidak mau." Ucap Salsa. 

"Cium!!!" Teriak Bagas. 

Salsa berdiri dan menghampiri pelayan itu yang kaku tidak bergerak sama sekali.  Pelayan itu menggelengkan kepalanya dan mengatakan maaf tanpa suara. Salsa tersenyum dan berkata tidak apa-apa tanpa suara. Hampir saja bibir Salsa kena dengan bibir pelayan itu.  

Bagas menarik kerah pelayan itu dan menonjoknya hingga terjatuh dilantai. 

"Pergi dari hadapan saya dan jangan pernah kau goda wanita ini! Dia milikku!" Teriak Bagas. 

Pelayan itu dibantu oleh karyawan lainnya, Bagas kembali duduk. Salsa merasa kasian kepada orang itu yang terkena pukulan Bagas. 

"Sekarang makan!!" intruksi Bagas pada Salsa. 

Related chapters

  • My Posessive Ex Husband 2   Tujuh

    Setelah selesai makan di restoran, Bagas membawa Salsa kembali pulang ke apartemen. Tanpa sepatah kata pun, Bagas tetap diam membisu. Begitu pun dengan Salsa. Entahlah, ia harus berbicara apa. Karyawan yang di pukul oleh Bagas diberikan uang oleh Bagas untuk berobat. Namun, yahh kalian tau kan sifat Bagas yang sombong dan angkuh. Dia memberikan sebuah cek yang sudah di tanda tangan dan diisi oleh Bagas dengan nominal 20 juta. Cek itu dia berikan tepat di wajah karyawan itu.Sesampainya di apartemen, Salsa masuk kedalam bersama Bagas. Namun, Saat masuk kedalam apartemennya, Bagas memojokan Salsa di belakang pintu dan mengurung badannya dengan kedua tangan Bagas berada di samping kanan dan kirinya."Siapa Rendy?" Tanya Bagas, sedaritadi. Nama itu menghantui kepalanya, membuat kepalanya pening dan berneka-neka. Siapa Rendy? Dan apa hubungannya dengan Salsa.&nb

    Last Updated : 2021-12-09
  • My Posessive Ex Husband 2   Delapan

    Setelah satu jam perjalanan akhirnya Bagas sampai di rumah sakit, dimana anaknya berada. Ia masuk kedalam rumah sakit, tanpa basa basi menanyakan kepada suster. Bagas masuk saja keruangan flower Ros 1.Sesampainya Bagas di depan ruang inap Rendy. Tiba-tiba saja ada wanota yang keluar, otomatis Bagas berpura-pura tidak melihat. Wanita itu menjauh dari ruangan Rendy, saatnya Bagas masuk.Didalam ruangan ada enam orang, untung saja Bagas sudah mengetahui rupa atau wajah sang anak. Lagian ada papan nama yang tergantung jelas diatas ranjang rumah sakit. Dan ternyata Rendy kebagian yang paling ujung dekat kamar mandi.Bagas membuka tirai itu setelah tadi mengitip sedikit. Lalu tersenyum menatap Rendy yang sedang menatapnya."Haii." Sapa Bagas."Om siapa?" Tanya Rendy heran.Bagas maju dan duduk di pinggir ranjang Rendy. "Kenalkan nama om adalah Bagas. Senang bertemu kamu, kamu Rendy kan?" Rendy mengangguk, "Cepat semb

    Last Updated : 2021-12-09
  • My Posessive Ex Husband 2   Sembilan

    'Cinta, terkadang dia datang untuk bertahan atau datang untuk menyakiti'Keesokan harinya, sesuai yang sudah direncanakan Salsa dan Renata. Mereka datang di pagi hari pukul tujuh, dimana karyawannya pun belum pada datang. Mereka menunggu di ruang tunggu dengan air putih yang disediakan oleh satpam.Sampai jam sembilan, seorang resepsionis menghampiri Salsa dan Renata yang senantiasa menunggu."Selamat pagi nyonya, seperti pak Bagas. Tidak akan datang ke kantor hari ini." Beritahunya.Salsa berdiri, "Apakah anda bisa menghubunginya lagi? Katakan kalau saya ingin bertemu dengannya. Ini sangat penting." Ucap Salsa."Maaf sekali nyonya, tidak bisa. Karena tidak se

    Last Updated : 2021-12-09
  • My Posessive Ex Husband 2   Sepuluh

    "Delina!"Delina menatap seseorang yang berani memanggilnya dengan sebutan nama. Dan ternyata orang itu adalah suaminya."Sayang. Ngapain kamu disini? Bukannya kamu sedang ada urusan ke luar negri?" Tanya Delina."Turunkan pisau itu!" Perintah Akas, Delina menurunkan pisaunya dan menyimpannya kembali. "Daddy kembali dan mencarimu. Orang-orangku mengatakan, kamu sedang berada disini dengan putra kita. Apa yang kamu lakukan sehingga ingin bunuh diri?! Kau ingin meninggalkan aku?" Tanya Akas.Delina menggelengkan kepalanya. "Daddy salah paham. Mom disini, karena anakmu ini ingin kembali dengan Salsa dan dia sudah memiliki anak. Bernama Rendy." Ucap Delina.Akas mengangkat alisnya. "Sudahlah Delina! Aku cape, lupakan dendammu terhadap ibunya Salsa. Dia tidak salah, kamu hanya salah paham sayang. Biarkan yang berlalu menjadi kenangan dan pelajaran buat kita. Bukannya ibunya Salsa juga sudah meninggal? Kamu tidak perlu menyi

    Last Updated : 2021-12-09
  • My Posessive Ex Husband 2   Sebelas

    Salsa membuka matanya, ia menatap sekeliling kamarnya, tidak ada siapa pun. Dan ia masih ada di apartemen mantan suaminya. Ia melihat tangannya yang dipasang inpus. Kenapa sampai harus di inpus?Ceklek.. Mantan suaminya itu masuk kedalam kamar dengan gelas yang dipegangnya. Bagas tersenyum lebar mendapati mantan istrinya sudah siuman. "Akhirnya kamu bangun juga sayang, aku menunggumu." Ucap Bagas."Kenapa aku di inpus?" Tanya Salsa.Bagas mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang Salsa. "Kata dokter kau dehidrasi, kurang makan dan kurang istirahat. Maka dari itu aku menyuruh dokter meng inpus kamu sayang, biar kamu cepat sembuh. Kasian anak kita kalau kamu terlalu lama sakit." Jawab Bagas.Salsa jadi teringat. "Dimana Rendy? Pertemukan aku dengannya. Pliss Bagas, dia satu-satunya yang bisa membangkitkan semangatku. Aku bersedia mengembalikan uang yang pernah kau keluarkan untukku." Ucap Sals

    Last Updated : 2021-12-09
  • My Posessive Ex Husband 2   Dua belas

    Bagas terbangun dari tidurnya, ia melihat jam di dinding. Jam itu menunjukan arah tiga. Ternyata ini masih sangat pagi untuk bangun. Salsa masih terlelap disampingnya dengan wajah yang tenang. Obat tidurnya cukup membuat Salsa tidak terbangun sampai pagi hari lagi.Bagas menyusuri setiap inci wajah Salsa dengan telunjuknya. "Aku mencintaimu." Ucap Bagas, ia berdiri dan membersihkan diri sekaligus berendam. Semoga saja pikirannya menjadi segar.Satu jam berendam Bagas keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian. Dilihatnya Salsa masih tertidur lelap dan damai. Andaikan wanitanya itu ingin memaafkannya mungkin, tidak akan terjadi seperti ini.Bagas berjalan keluar dari kamar dan masuk kedalam ruang kerjanya. Ia menghubungi Luis."Hallo!" Teriak Luis, tidurnya diganggu oleh dering telepon yang tidak berhenti sedari tadi."Tidak sopan kamu! Sedang apa kau?" Tanya Bagas.

    Last Updated : 2021-12-09
  • My Posessive Ex Husband 2   Tiga belas

    Salsa sudah makan dan ia disuapi oleh Bagas, pria itu memanjakan dirinya. Dan ia sekarang baru saja beres mandi, Bagas sedang mengurus pekerjaannya dulu sebelum pergi dengannya bertemu Rendy.Ia melihat-lihat kamar Bagas, dan membuka satu persatu lemari dikamar ini. Ada satu kotak merah yang ia temukan dilemari baju Bagas. Ia membawanya ke ranjang dan membuka kotak itu.Ternyata kotak itu berisikan surat-surat penting seperti surat buku nikah dengannya dulu, surat perceraian pun ada, dan banyak foto-foto dirinya dan Bagas. Mengingat masa seperti ini, ia merindukan hari itu. Dimana cinta dan sayangnya Bagas melimpah dan dicurahkan kepadanya. Namun, seiring berjalannya waktu. Cinta itu memudar oleh keegoisan masing-masing. Menjalankan rumah tangga tidak segampang yang dipikirkan, kita bisa gagal kalau tidak benar-benar membangun keluarga yang penuh kejujuran, saling sayang, setia, dan hilangkan

    Last Updated : 2021-12-09
  • My Posessive Ex Husband 2   Empat belas

    Bagas dan Salsa mengunjungi kediaman orangtua Bagas. Ada mobil daddy nya yang terparkir di depan rumah. Mereka keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah. Kalau ada daddynya, mommy tidak bisa menyakiti Rendy."Mom Dad!" teriak Bagas, "Kamu duduk diruang tamu sementara aku mencari Rendy." Salsa mengangguk.Bagas mencari Rendy di semua kamar yang ada di rumah orangtuanya ini. Dan ternyata Rendy ada dikamar tamu bersama Daddynya. Anaknya sedang tertidur dikamar.Akas melihat kedatangan Bagas, ia mengarahkan tangannya ke Bagas agar tidak berisik. Ia turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Ditutupnya pintu dengan hati-hati."Ada apa?" Tanya Akas."Aku dan Salsa mencari Rendy, takut terjadi apa-apa padanya dad. Dan ternyata dia baik-baik saja bersama Daddy disini. Mana mommy?" Tanyanya."Mom lagi pergi bersama seseorang, entahla sekarang Dad tidak peduli mommy mu mau pergi deng

    Last Updated : 2021-12-09

Latest chapter

  • My Posessive Ex Husband 2   Delapan Belas

    "Dimana Salsa?" Tanya Bagas kepada Renata dan Luis yang sedang berada di depan rumah, lebih tepatnya di teras."Dia ada di kamarnya, katanya sedikit lelah dan pusing." Jawab Luis.Rendy menatap Bagas. "Ayah, aku mau disini saja sama kak Renata. Aku mau main mobil-mobilan." Ucap Rendy.Luis berdiri dan menghalangi Rendy yang ingin memegang tangan Renata. "Lebih baik sama Kak Luis, kak Renata tidak bisa main mobil-mobilan." Ucap Luis."Apaan sih om?! Aku maunya sama kak Renata." Ucap Rendy seraya menatap Luis tajam dan garang."Ayolah, ayo ayo." Luis menggandeng bahu Rendy dan membuka kardus mainan. Bagas berlari masuk kedalam dan masuk kedalam kamar yang ada Salsa didalamnya. Ia melihat Salsa sedang tertidur nyenyak di ranjang besar. Ia berjalan dan duduk di sisi ranjang."Aku mencintaimu lebih dari apa pun. Ternyata selama 10 tahun kebencian yang tidak berarti ini, tid

  • My Posessive Ex Husband 2   Tujuh belas

    Keesokan harinya, Delina seperti mendapatkan tamparan keras beberapa kali. Keadaan rumah hening tanpa ada siapa pun. Walau pun memang dari dulu anak-anaknya sudah tidak tinggal disini semenjak memiliki usaha sendiri-sendiri. Namun, kali ini berbeda. Suasananya berbanding terbalik sekali. Atmosfer nya berbeda."Ini semua salahmu! Sudah aku katakan, biarkan mereka memilih jalannya masing-masing. Dan kamu hanya mementingkan ego dan dendammu. Anak-anak bagiku berharga sekali. Cintaku padamu saja akan terkikis jika anak-anak pergi meninggalkanku." Marah Akas.Delina terduduk lemas di sofa. Dihadapannya ada beberapa kartu kredit, debit, dan kunci mobil. Semuanya pemberian darinya untuk anak-anaknya dulu."Maafkan aku." Ucap Delina."Sudah sadar kamu?!" Tanya Akas.Delina mengangguk. "Maafkan aku, tetapi aku sulit untuk menghilangkan rasa sakit ini dan dendam." Jawab Delina sedi

  • My Posessive Ex Husband 2   Enam belas

    Kini Salsa berada dikamar bersama anaknya, Rendy. Anak itu sedang mamainkan gadget yang baru saja dibelikan oleh Bagas. Pria itu tidak tanggung-tanggung, langsung membelikan iPhone 11 Pro Max 64GB. Ia ngiler, anaknya diberi hp yang begitu mahal. Sedangkan ia hanya memakai hp biasa aja. Ah apaan sih!Ceklek.. Bagas masuk kedalam kamar, dan duduk disebelah Rendy. Salsa berpura-pura tidak memperhatikan Bagas yang baru saja masuk."Anak ayah main hp terus." Ucap Bagas seraya mengusap kepala Rendy.Rendy menjauh dan memeluk Salsa, ia menyusupkan kepalanya dalam pelukan mamahnya."Om itu jahat." Bisik Rendy, ia melemparkan hp iPhonenya ke lantai.Salsa menatap Bagas. "Kenapa? Apa yang dia lakukan?" Tanya Salsa.Rendy menggelengkan kepalanya tidak ingin berbicara. "Dia jahat." Jawab Rendy.Salsa menatap Bagas tidak suka. "Apa yang kamu lakukan kepada Rendy? Dia membencimu." Tanya Salsa.

  • My Posessive Ex Husband 2   Lima belas

    Soraya pamit pulang, ketika berbincang sebentar bersama Salsa dan Bagas. Dimata Bagas dan Salsa, Soraya adalah wanita yang ramah, baik, dan sopan. Tidak terlihat wajah Jahatnya sama sekali. Mungkin dari awal hanya pikirannya saja yang sudah menuduh yang tidak-tidak."Salsa, malam ini kamu tidur disini ya bersamaku." Ucap Bagas.Tubuh Salsa menegang. "Satu kamar?" Tanya Salsa."Kamu memang mau satu kamar denganku?" Tanya Bagas balik.Salsa menggelengkan kepalanya. "Aku akan tidur bersama Rendy." Jawab Salsa, seraya berdiri dan membawa gelas serta makanan itu kedapur."Padahal aku mau tidur sekamar denganmu." Gumam Bagas.Delina keluar dari kamar dan menghampiri Bagas yang sedang duduk diruang tamu. "Bagaimana dengan Soraya?" Tanya Delina.Bagas mengkerutkan dahinya. "Bagaimana apanya mom?" Tanya Bagas tidak mengerti."Kamu tertarik padanya? Dia wanita

  • My Posessive Ex Husband 2   Empat belas

    Bagas dan Salsa mengunjungi kediaman orangtua Bagas. Ada mobil daddy nya yang terparkir di depan rumah. Mereka keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah. Kalau ada daddynya, mommy tidak bisa menyakiti Rendy."Mom Dad!" teriak Bagas, "Kamu duduk diruang tamu sementara aku mencari Rendy." Salsa mengangguk.Bagas mencari Rendy di semua kamar yang ada di rumah orangtuanya ini. Dan ternyata Rendy ada dikamar tamu bersama Daddynya. Anaknya sedang tertidur dikamar.Akas melihat kedatangan Bagas, ia mengarahkan tangannya ke Bagas agar tidak berisik. Ia turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Ditutupnya pintu dengan hati-hati."Ada apa?" Tanya Akas."Aku dan Salsa mencari Rendy, takut terjadi apa-apa padanya dad. Dan ternyata dia baik-baik saja bersama Daddy disini. Mana mommy?" Tanyanya."Mom lagi pergi bersama seseorang, entahla sekarang Dad tidak peduli mommy mu mau pergi deng

  • My Posessive Ex Husband 2   Tiga belas

    Salsa sudah makan dan ia disuapi oleh Bagas, pria itu memanjakan dirinya. Dan ia sekarang baru saja beres mandi, Bagas sedang mengurus pekerjaannya dulu sebelum pergi dengannya bertemu Rendy.Ia melihat-lihat kamar Bagas, dan membuka satu persatu lemari dikamar ini. Ada satu kotak merah yang ia temukan dilemari baju Bagas. Ia membawanya ke ranjang dan membuka kotak itu.Ternyata kotak itu berisikan surat-surat penting seperti surat buku nikah dengannya dulu, surat perceraian pun ada, dan banyak foto-foto dirinya dan Bagas. Mengingat masa seperti ini, ia merindukan hari itu. Dimana cinta dan sayangnya Bagas melimpah dan dicurahkan kepadanya. Namun, seiring berjalannya waktu. Cinta itu memudar oleh keegoisan masing-masing. Menjalankan rumah tangga tidak segampang yang dipikirkan, kita bisa gagal kalau tidak benar-benar membangun keluarga yang penuh kejujuran, saling sayang, setia, dan hilangkan

  • My Posessive Ex Husband 2   Dua belas

    Bagas terbangun dari tidurnya, ia melihat jam di dinding. Jam itu menunjukan arah tiga. Ternyata ini masih sangat pagi untuk bangun. Salsa masih terlelap disampingnya dengan wajah yang tenang. Obat tidurnya cukup membuat Salsa tidak terbangun sampai pagi hari lagi.Bagas menyusuri setiap inci wajah Salsa dengan telunjuknya. "Aku mencintaimu." Ucap Bagas, ia berdiri dan membersihkan diri sekaligus berendam. Semoga saja pikirannya menjadi segar.Satu jam berendam Bagas keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian. Dilihatnya Salsa masih tertidur lelap dan damai. Andaikan wanitanya itu ingin memaafkannya mungkin, tidak akan terjadi seperti ini.Bagas berjalan keluar dari kamar dan masuk kedalam ruang kerjanya. Ia menghubungi Luis."Hallo!" Teriak Luis, tidurnya diganggu oleh dering telepon yang tidak berhenti sedari tadi."Tidak sopan kamu! Sedang apa kau?" Tanya Bagas.

  • My Posessive Ex Husband 2   Sebelas

    Salsa membuka matanya, ia menatap sekeliling kamarnya, tidak ada siapa pun. Dan ia masih ada di apartemen mantan suaminya. Ia melihat tangannya yang dipasang inpus. Kenapa sampai harus di inpus?Ceklek.. Mantan suaminya itu masuk kedalam kamar dengan gelas yang dipegangnya. Bagas tersenyum lebar mendapati mantan istrinya sudah siuman. "Akhirnya kamu bangun juga sayang, aku menunggumu." Ucap Bagas."Kenapa aku di inpus?" Tanya Salsa.Bagas mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang Salsa. "Kata dokter kau dehidrasi, kurang makan dan kurang istirahat. Maka dari itu aku menyuruh dokter meng inpus kamu sayang, biar kamu cepat sembuh. Kasian anak kita kalau kamu terlalu lama sakit." Jawab Bagas.Salsa jadi teringat. "Dimana Rendy? Pertemukan aku dengannya. Pliss Bagas, dia satu-satunya yang bisa membangkitkan semangatku. Aku bersedia mengembalikan uang yang pernah kau keluarkan untukku." Ucap Sals

  • My Posessive Ex Husband 2   Sepuluh

    "Delina!"Delina menatap seseorang yang berani memanggilnya dengan sebutan nama. Dan ternyata orang itu adalah suaminya."Sayang. Ngapain kamu disini? Bukannya kamu sedang ada urusan ke luar negri?" Tanya Delina."Turunkan pisau itu!" Perintah Akas, Delina menurunkan pisaunya dan menyimpannya kembali. "Daddy kembali dan mencarimu. Orang-orangku mengatakan, kamu sedang berada disini dengan putra kita. Apa yang kamu lakukan sehingga ingin bunuh diri?! Kau ingin meninggalkan aku?" Tanya Akas.Delina menggelengkan kepalanya. "Daddy salah paham. Mom disini, karena anakmu ini ingin kembali dengan Salsa dan dia sudah memiliki anak. Bernama Rendy." Ucap Delina.Akas mengangkat alisnya. "Sudahlah Delina! Aku cape, lupakan dendammu terhadap ibunya Salsa. Dia tidak salah, kamu hanya salah paham sayang. Biarkan yang berlalu menjadi kenangan dan pelajaran buat kita. Bukannya ibunya Salsa juga sudah meninggal? Kamu tidak perlu menyi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status