Pagi ini bianca bangun lebih siang karena sejak kemarin banyak sekali yang terjadi padanya. Dia membuka matanya dan menyadari bahwa semalaman ia tidur hanya mengenakan pakaian dalam saja. Hal itu terjadi karena semalam dirinya dan tyaga melakukan ‘kegiatan panas’ bersama. Karena mengingat hal itu bianca jadi teringat tentang keberadaan tyaga di apartemennya.Setelah itu bianca mengambil bathrobenya agar bisa keluar dari kamar. Dia mencari ke kamar lain yang mungkin tyaga tempati semalam, namun sayangnya pria itu tidak dia temukan dimana - mana. Kemudian bianca mencari ponselnya, tapi tidak ketemu juga. Dia lupa kemarin fareta secara diam - diam menyembunyikan ponselnya.Karena hal itu jugalah akhirnya membuat bianca berusaha menghubungi tyaga menggunakan jam pintarnya. Kebetulan kemarin bianca memakai kemeja panjang, sehingga fareta sepertinya tidak menyadari keberadaan jam pintarnya. Dan saat itulah akhirnya tyaga bisa melacak keberadaan.Bianca akhirnya mencari keberadaan jamnya, la
“Aku… lebih baik kita dengarkan penjelasan dokter aja, ray.” elak bianca. Dia juga tidak tahu harus menjawab apa sekarang. Tadi saja dia tidak menangkap maksud dokter dengan baik, jadi daripada salah bianca pikir memang sebaiknya langsung dengarkan saja dari mulut dokter.Tyaga semakin merasa sikap bianca aneh, walaupun dia tahu kecurigaan tentang kehamilannya dari bram. Tapi semakin kesini tyaga rasa semuanya semakin aneh. Apalagi dia juga sempat mendengar kata - kata fareta yang membuatnya marah sampai detik ini.Sebenarnya pun tadi tyaga memang sengaja datang ke rumah sakit untuk membuktikan bahwa kecurigaannya salah. Tapi melihat sikap bianca barusan kenapa hati tyaga jadi ragu?Akhirnya mereka berdua kembali duduk di kursi mereka yang tadi. Kedua tangan bianca dingin dan juga memutih karena dia meremasnya untuk mengurangi rasa gugup. Dan hal itu begitu ketara di mata tyaga, dia ingin sekali mencecar banyak pertanyaan pada calon istrinya itu. Walaupun dia tidak tahu kebenaran yang
Malam ini, bianca dan senna memutuskan tidur bersama untuk terakhir kalinya sebelum bianca resmi menikah besok. Ini juga permintaan bianca saat mengetahui bahwa yoshua dan senna tidur bersama dalam satu kamar yang sama. Namun ini bukan sebuah keputusan yang diambil sepihak, kondisi ini memang seharusnya terjadi. Hanya saja bianca yang tidak mengetahui kebenaran dibalik alasan dan keputusan itu.Maka dari itu senna menyetujui permintaan bianca untuk menemaninya tidur malam ini. Karena dia belum bisa menceritakan yang sebenarnya terjadi.“Aku tidak mengerti kenapa kau dan kak yoshua tidur dalam satu kamar yang sama? Apa aku melewatkan sesuatu, sen?” tanya bianca sambil berbaring disamping senna.“Banyak yang kau lewatkan, bi. Tapi semalam saja nggak akan cukup untuk ku ceritakan semuanya.” mendengar hal itu bianca yang tadinya berbaring merubah posisinya jadi duduk.“Aku siap mendengarkannya, sen. Kalau perlu kita begadang saja.” kata calon pengantin itu dengan wajah tanpa dosanya.Senn
Keesokan paginya, senna dan bianca sudah bangun. Kedua gadis ini memang tipe morning person walau semalam apapun mereka tidur pasti tetap bangun pagi. Padahal otak mereka berdua kemarin begitu ramai setelah pembahasan itu. Dan karena acara pernikahan bianca dan tyaga diadakan sore nanti, mereka menyempatkan sarapan bersama beserta keluarga mereka yang mulai datang ke hotel semalam. Bianca terlihat rapi, wangi, dan cantik seperti biasanya. Namun kali ini dia menguncir rambutnya hingga menunjukkan lehernya yang begitu jenjang. Hal yang sangat amat jarang dilakukan olehnya.Saat dia mulai makan sarapannya bersama senna, tak berselang lama tyaga juga datang bersama yoshua. Kedua pria itu terlihat begitu segar dan tampan, padahal kali ini mereka memakai pakaian santai. Tapi entah mengapa pesonanya ketampanannya memang kuat sekali. Hingga senna dan bianca saja masih mengagumi pasangan mereka sampai detik ini.“Selamat pagi, bi.” Sapa tyaga sambil mencuri ciuman dipuncak kepala bianca.“Pag
Senna yang melihat bianca pergi setelah memutar kembali rekaman cctv yang yoshua berikan tadi tentu saja langsung menyusul. Dia tahu betul kondisi bianca saat ini, lagipula senna juga tahu bahwa semua ini memang rencana tyaga dan yoshua untuk bianca. Sejak semalam dia memang membantu calon suami sahabatnya itu agar menyudahi kecurigaannya.“Bi… tunggu aku!!” Panggil senna sambil berlari kecil untuk menyusul bianca.Mendengar namanya dipanggil bianca menghentikan langkahnya, lalu dia menarik pergelangan tangan sahabatnya untuk kembali ke kamar. “Aku beritahu saat sudah dikamar, sen.” Namun sayangnya saat sudah berada di kamar ternyata disana sudah ada beberapa orang.“Halo, bianca ya?” Sapa salah satu orang di dalam kamarnya.“Hai…” “Aku karin dan mereka semua adalah timku. Kami ditugaskan oleh nyonya panya dan nyonya kezia untuk mendandanimu.” Jelas seorang wanita yang memperkenalkan dirinya dengan nama karin. Dan ternyata tim MUA yang dipesan mama dan mama mertuanya sudah datang. H
Setelah menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam untuk bersiap, akhirnya tyaga sudah terlihat sangat rapi, wangi, tampan, dan sangat mempesona dalam balutan jas berwarna hitam. Sebentar lagi dia akan segera resmi menjadi seorang suami untuk bianca. Itu berarti salah satu tujuan dalam hidupnya benar - benar tercapai.Buah kesabaran dan usaha tyaga akan terbayar sebentar lagi. Bianca benar - benar menjadi satu - satunya gadis yang membuatnya jatuh cinta hingga seperti ini. Bahkan jika diingat lagi tak pernah sekalipun tyaga jatuh cinta pada gadis lain.Walaupun ditengah perjalanan sempat muncul sosok bianca renata yang sempat mewarnai hidupnya. Tapi tetap saja bianca renata yang menjadi gadis taruhan tyaga adalah satu orang yang sama dengan bianca grizelle kekasih pertama dan satu - satunya seorang tyaga.Saat ini tyaga sudah keluar dari kamarnya untuk berjalan menuju ke area tempat pernikahannya dengan bianca. Di Tengah jalan ternyata yoshua sudah menunggu sambil duduk di sofa yang
Akhirnya, seseorang yang sangat ditunggu oleh banyak orang mulai menunjukkan tanda - tanda kehadirannya. Sang pengantin wanita yang diantarkan langsung oleh seorang pria yang menjadi cinta pertamanya sejak hari pertamanya lahir ke dunia yaitu sang papa tercinta untuk memasuki area pernikahan. Sedangkan sang pengantin pria yang memang sejak tadi sudah gugup sambil menunggu pujaan hatinya sekarang ini jantungnya semakin berdebar sangat kencang. Apalagi hampir semua orang mulai menolehkan kepala mereka ke arah pintu masuk utama.Tyaga berulang kali menarik nafas dan menghembuskannya untuk menenangkan diri. Ini adalah hari yang sangat dia tunggu selama beberapa tahun belakangan. Mengingat untuk bisa mewujudkan terjadinya hari ini pun cobaan dan rintangan yang harus dia hadapi juga tak mudah.Setiap hubungan memang memiliki ujian dan cobaannya sendiri - sendiri. Tyaga dan bianca sudah menjadi salah satu pasangan yang membuktikan sendiri bahwa mereka bisa melewati semuanya bersama. Selain
“Selamat, ga. Kau membuktikan bahwa kau berhasil merebut semua yang aku inginkan!” Orang lain yang mendengarnya saja bisa menilai betapa fareta membenci tyaga dari kata - katanya itu. Bahwa sejak awal dia memang hanya menganggap tyaga adalah saingan yang seimbang untuknya dalam hal apapun. Padahal kenyataan itu begitu berbanding terbalik bagi tyaga. Sejak awal dia menganggap fareta sebagai sahabatnya sama seperti vero. Tapi semenjak adanya masalah diantara mereka karena fareta berusaha merebut bianca, tyaga jadi tersadar akan hal itu.Dengan senyuman terbaiknya tyaga membalas uluran tangan fareta, namun sebelah tangannya langsung menggenggam tangan bianca.“Thanks.” katanya singkat.“Ternyata kau benar - benar menerima bianca dan juga anak dalam kandungannya. Padahal kau belum mengetahui anak siapa itu.” bisik fareta lagi.“Memangnya itu penting ya? Bagi gue yang terpenting adalah bisa bersama bianca selamanya dengan menikahinya.” balas tyaga sambil berbisik juga. Fareta hanya terse