Beranda / Romansa / My Obsessive Lecturer (ID) / Bab 39. Kedatangan Lorena yang Tiba-Tiba

Share

Bab 39. Kedatangan Lorena yang Tiba-Tiba

Penulis: Anizz Suranizz
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-16 11:44:47

“Ah, Alberto memblokirku! Apa yang harus aku lakukan?" ucap Lorena. Lorena berusaha untuk mencari ide. Ia harus mendapatkan hati Alberto kembali.

“Apa aku datang tanpa busana saja dan berusaha untuk mengajaknya bermain dewasa?” Lorena bertanya dalam hati. Setelahnya, ia mempertimbangkan ide tersebut.

“Ide yang bagus! Sebaiknya, aku seperti itu. Dia pasti akan tergoda denganku dan kita pasti akan bermain dewasa bersama. Hati Professor Vega pasti akan merasa sakit, jika ia mengetahui hal itu,” ucap Lorena dalam hati.

"Apa aku harus melakukannya sekarang?" Lorena bertanya dalam hati. Ia merasa bingung mengenai kapan ia harus melakukan ide gilanya tersebut.

"Boleh juga." Setelahnya, ia hendak bersiap-siap dan mengenakan riasan. Tetapi sebelum itu, ia melihat ke arah jam. Jam menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Ah! Sudahlah! Sudah malam. Besok saja! Dia pasti sudah tidur," ucap Lorena dalam hati.

Setelahnya, Lorena tertidur. Esok harinya, ia bangun pagi-pagi sekali. Ia langsung mandi dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 40. Masuk Lagi ke Kampus

    Hari terus berlalu dengan mereka yang melakukan bulan madu hingga Alberto dan Professor Vega harus pergi ke universitas lagi. Pagi-pagi sekali, Vega membangunkan Alberto setelah ia membuatkan sarapan untuk Alberto.“Alberto! Alberto! Bangun!” ucap Vega.“Ah! Aku mengantuk, Sayang,” keluh Alberto sembari ia menutup mukanya dengan selimut. Vega langsung mencoba untuk membuka selimut, tapi Alberto mencoba memegangnya dengan erat. “Ingat! Kita harus pergi ke kampus. Hari ini kamu sudah masuk untuk belajar lagi dan aku sudah mengajar lagi.” Vega mengingatkan Alberto harus pergi ke kampus. Vega menarik selimutnya dengan kencang yang membuat selimut Alberto turun dan Alberto tidak ditutupi oleh selimut lagi.Mendengar perkataan Vega, Alberto langsung merasa kaget. Ia langsung duduk sembari mengucek matanya.“Ah! Memang, kita … kuliah?” ucapnya sembari diiringi dirinya yang beberapa kali menguap.“Ya, kita harus ke kampus,” jawab Vega.“Oh ya, aku lupa,” ungkap Alberto. Setelahnya, Alberto

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 41. Perasaan Lorena

    Tidak lama kemudian, Lorena memberi Bonita kode untuk meninggalkan tempat itu dalam bentuk lirikan karena merasa tidak ada lagi yang bisa dibicarakan dengan Alberto. Dia tidak bisa menggoda Alberto lagi karena cinta Alberto pada Profesor Vega sangat kuat. Bonita yang mengerti kode tatapan Lorena langsung berdiri dari kursi sambil meminta izin untuk keluar dari tempat itu."Oke. Sepertinya kita mau ke kelas dulu sekarang karena kelas akan segera dimulai." izin Bonita."Oke." Alberto segera mengizinkan Bonita dan Lorena pergi.Alberto kemudian memberikan kode untuk meminta Bonita dan Lorena secara halus meninggalkan lokasi tersebut. Lorena yang mengerti kode Alberto hanya bisa menganggukkan kepalanya dan menahan air matanya agar tidak menetes.Setelah itu Bonita dan Lorena meninggalkan tempat untuk kelas Lorena. Sesampainya di kelas Lorena, mereka langsung menuju tempat duduk masing-masing. Sementara itu, Lorena langsung berjalan ke kursinya meski dengan lemah. Dia merasa sangat lemah d

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 42. Cek Kondisi Anak

    Hari terus berlanjut. Malamnya, saat Alberto sedang belajar bersama Vega di ruang keluarga, tiba-tiba saja telepon Alberto berdering.“Alberto, teleponmu berdering!” Vega mengingatkan Alberto. “Oke.” Alberto langsung mengambil teleponnya dengan malas dan melihat ada notifikasi pesan grup kelasnya di sana.“Ada pesan apa? Berisik sekali!” keluh Alberto dalam hati. Setelahnya, Alberto membaca pesan tersebut satu per satu.“Guys, besok enggak ada kelas Professor Hugo! Besok free!” pesan Nicolas di chat grup kelas.“Oke. Terima kasih!" balas para murid.Semua murid merasa senang, karena tidak ada kelas Professor Hugo esoknya. Tidak hanya itu, banyak sorak sorai kebahagiaan dari para murid, karena mereka memang malas hadir di kelas Professor Hugo. Alberto yang membaca pesan tersebut langsung merasa sangat senang sampai-sampai ia berdiri dan meloncat-loncat berulang kali.“Yes!” sorak Alberto berulang kali dengan dirinya yang loncat-loncat berulang kali.“Ada apa, Sayang?” Vega langsung me

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 43. Hadiah untuk Vega

    Tidak lama kemudian, telepon Alberto berbunyi. Alberto langsung mengambil teleponnya dan setelahnya melihat notifikasi yang ada di sana. Setelahnya, Alberto melihat ada notifikasi pesan yang masuk dari Ibu Vega.“Alberto, kamu sudah cek bayi bareng Vega?” bunyi pesan Ibu Vega.“Sudah,” jawab Alberto.“Terus, hasilnya gimana?” Ibu Vega merasa penasaran dengan hasil yang diperoleh.“Baik, Tante. Bayinya sehat-sehat. Sudah ketahuan jenis kelaminnya juga.” Alberto menjelaskan kondisi janin-janin yang dikandung Vega.“Wah! Cewek atau cowok? Tante penasaran.” Ibu Vega merasa penasaran dengan jenis kelamin calon cucunya nanti.Setelah mendapat pertanyaan tersebut, Alberto langsung bertanya ke Vega. Ia takut bahwa, Vega masih ingin merahasiakan jenis kelamin bayi yang dikandungnya. “Vega, mamamu mau tahu jenis kelamin anak kita. Kasih tahu enggak?”“Enggak usah. Nanti, kita kasih tahunya pas pesta perayaan kehamilan anak kita saja dengan lambang kue warna biru. Rencananya aku mau merayakannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 44. Pesta Kecil-Kecilan

    Tidak lama kemudian, mereka telah sampai di depan rumah Vega. Alberto langsung masuk ke rumah Vega dan setelahnya ia memarkirkan mobil Vega di tempat parkir. Lalu, ia melepas seatbelt dan setelahnya ia turun dari mobil. Setelah ia turun dari mobil, ia langsung disapa oleh Ibu Vega yang telah sampai di depan rumah Vega.“Alberto!” sapa Ibu Vega dengan ramah sembari berjalan ke arah Alberto.“Tante!” sapa Alberto kembali.Ibu Vega langsung melirik ke kiri dan ke kanan. Ia merasa bahwa, dirinya tidak melihat anaknya. Karena itu, ia langsung bertanya mengenai keberadaan anaknya. “Vega mana?” Pertanyaan Ibu Vega yang membuat Alberto melirik ke kiri dan ke kanan mencari Vega. Tidak lama kemudian, Alberto tersadar bahwa, Vega belum turun dari mobil.“Enggak tahu. Tadi di mobil,” ungkap Alberto. Setelahnya, ia memanggil-manggil nama Vega sembari ia berlari ke mobil. Setelahnya, ia membukakan pintu mobil untuk Vega dan melihat Vega masih tertidur lelap di sofa jok tengah. Alberto langsung te

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 45. Vega Melahirkan

    Hari terus berlangsung hingga saat jam sebelas malam, ketika mereka hendak tidur, seperti biasa mereka berbincang-bincang mengenai kesibukan mereka di hari itu. Di tengah-tengah mereka berbincang-bincang, tiba-tiba Vega merasakan perutnya agak sakit. Ia langsung memegang perutnya, tapi semakin lama perutnya semakin terasa sakit. Tidak lama kemudian, keringat bercucuran hingga membasahi wajah dan badan Vega dan muka Vega langsung pucat.Tangan Vega yang lemah langsung memegang tangan Alberto. Melihat hal tersebut, Alberto langsung menanyakan mengenai hal yang terjadi. “Sayang, ada apa?”Ia langsung mengeluh perutnya kesakitan sembari ia memegang perutnya. “Sayang, perutku sakit banget. Enggak ketahan rasanya.”“Kita pergi ke rumah sakit sekarang!” ajak Alberto.“Oke, Sayang.” Setelahnya, mereka langsung mengganti baju dan mengenakan sandal. Lalu, Alberto mengambil kunci. Setelahnya, mereka berjalan dengan pelan-pelan ke halaman parkir sembari Alberto yang merangkul Vega. Ia takut bahwa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 46. Mengurus Anak

    Hari terus berlalu dengan Alberto dan Ibu Vega yang bergantian mengurus Vega dan anak-anaknya hingga Vega dan anak-anaknya dapat pulang dari rumah sakit. Sesampainya di rumah, Ibu Vega ikut membantu Alberto untuk menata barang-barangnya. Lalu, Ibu Vega izin pergi meninggalkan mereka. “Ibu pulang dulu, ya!”“Ya, Ma. Terima kasih sudah membantu Vega!” Vega berterima kasih.Setelahnya, Ibu Vega pergi meninggalkan mereka. Di saat itu, hanya Vega dan Alberto yang mengurus anak-anak mereka. Kehidupan mereka mulai berubah sepenuhnya. Saat Vega baru saja tertidur, tiba-tiba ia mendengar suara tangisan dari bayi-bayinya. Vega langsung terbangun dan berjalan menuju tempat tidur bayi. Lalu, ia memberikan ASI, tapi bayinya masih terus menangis. Ia langsung mengecek kondisi bayi-bayinya sembari ia lanjut memberikan ASI. “Popoknya belum penuh. Tidak ada kotoran. Kenapa dia menangis?” pikir Vega. Ia berusaha mencari tahu dan setelahnya ia mendapati anaknya digigit nyamuk.Setelahnya, ia memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 47. Vega Sakit

    Hari terus berlalu dengan Vega dan Alberto yang mengurus anak-anak mereka. Mereka dibantu oleh Nena. Suatu ketika, saat Alberto bangun, ia melihat istrinya yang masih tidur. Ia langsung membangunkan istrinya. “Sayang, ayo bangun! Kita harus pergi ke kampus!” ucap Alberto. Alberto menunggu beberapa saat, tapi tidak ada jawaban dari Vega. Karena itu, ia membangunkan kembali. “Sayang, ayo bangun!”Vega masih tertidur pulas. Alberto berpikir bahwa, Vega merasa sangat kelelahan dalam mengurus anak-anak mereka. Setelahnya, ia mengecek dahi Vega. Dahi Vega terasa panas.Ia langsung mengambil termometer dan setelahnya ia mengukur suhu tubuh Vega pada ketiak Vega. Lalu, ia mendapati suhu tubuh Vega di empat puluh derajat celcius. Di saat itu, Vega yang merasa ketiaknya dicek langsung terbangun dengan kernyitan di dahinya karena ia merasa bingung. “Ada apa?” tanyanya kemudian.“Kamu demam,” jawab Alberto. Setelahnya, ia memberikan hasil pengukuran suhu tubuh Vega. Melihat hasil pengukuran s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19

Bab terbaru

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 60. Memulai Semuanya (21+)

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alberto pergi berjalan-jalan mengitari kompleks dengan berjalan kaki. Dilihatnya beberapa bunga yang indah di taman. Lalu, dia memetik beberapa bunga itu. Lalu, ia mengikatnya menjadi satu ikatan. Lalu, dia membeli sebuah kartu ucapan, sebuah pita berwarna merah dan sebuah spidol berwarna emas.Lalu, dia menuliskan kata-kata "Untuk Vegaku tercinta, maafkan aku karena aku telah menyakitimu. Dari: Alberto”Lalu, ia menempelkan pita di atas ikatan bunga dan menaruh kartu ucapan di bawah pita itu. Setelah menata bunga, lalu ia pulang ke rumah dan memberikannya kepada Vega. Vega yang saat itu masih tidur di kamar langsung dibangunkan oleh Alberto dengan kecupan di pipinyayang lembut.“Bangun, Sayang!” ucapnya dengan lembut.Vega langsung mengucek matanya sembari ia mencoba untuk bangun. “Ada apa, Sayang?”“Ini!” Alberto langsung memberikan Vega seikat bunga dan Vega mengambil bunga yang diberikan Alberto.“Bunga? Untuk apa?” Vega mengernyitkan dahi, karen

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 59. Buku Harian Vega

    Setelahnya, Alberto menutup pintu dengan kencang. Vega merasa sangat lemah di saat itu. Ia langsung masuk ke dalam kamarnya. Setelahnya, ia mengambil pena dan buku diary yang ia letakkan di samping rak buku.Lalu, ia berjalan ke tempat belajarnya yang berada di dalam kamarnya. Setelahnya, ia menaruh pena dan buku tersebut di atas meja. Lalu, ia mulai melihat buku diary. Covernya berwarna merah muda dengan sebuah pita yang dilekatkan di atas cover buku itu dan ada gambar hati yang bertuliskan “Vega dan Alberto” dengan warna tulisan emas. Ia masih ingat saat ia menuliskan nama “Dan Alberto” setelah ia menikah dengan Alberto.Ia teringat dengan momen-momen bahagia saat itu yang telah sirna. Setelahnya, ia langsung menghapus tulisan “Dan Alberto”.“Tidak ada lagi Alberto dalam kehidupanku. Hanya ada aku. Aku sendiri di sini,” keluh Vega dalam hati.Setelahnya, ia membuka lembar demi lembar dengan cepat, karena ia tidak ingin membaca momen-momen bahagianya dulu dengan Alberto. Baginya, unt

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 58. Pertengkaran Vega dengan Alberto

    Setelah beberapa saat, emosi dan pikirannya menjadi stabil. Apa yang harus Vega lakukan agar Alberto mengakui perselingkuhannya? Jangan sampai ia bercerita ke semua orang bahwa, Vega yang memaksanya. Itulah yang dipikirkan Vega.Setelahnya, ia berpikir mencari cara agar Alberto mengakui perselingkuhannya.“Oh. Jadi alasannya enggak mood. Padahal, dia jelas-jelas berselingkuh. Aku harus terus mengungkit masalah itu sampai dia mengakuinya. Kalau tidak, dia tidak akan pernah mengaku sampai kapanpun,” ucapnya dalam hati.Sejak saat itu, Vega sering mencoba membangkitkan masalah perselingkuhan Alberto dan Lorena kepada Alberto. Alberto sering meyakinkan Vega bahwa, ia tidak berselingkuh. “Aku enggak begitu, Sayang!”Ataupun Alberto pergi meninggalkan Vega. Tetapi, pada akhirnya amarah Alberto memuncak yang membuat Alberto marah besar kepada Vega dan mengatakan bahwa dia tidak pernah mencintai Vega.“Sayang, kamu selingkuh sama Lorena?” Pertanyaan Vega untuk kesekian kalinya.“Ya. Aku meman

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 57. Perlakuan Istimewa Vega

    Hari terus berlangsung dengan Vega yang memperlakukan Alberto lebih istimewa. Ia memperlakukan Alberto seperti raja. Pagi-pagi, ia telah menyiapkan sarapan dan bekal untuk Alberto. Tidak hanya itu, ia juga selalu menyiapkan air hangat untuk Alberto mandi.Selain itu, ia mengantarkan Alberto setiap hari ke kampus dengan mobilnya. Ia sering mengajak Alberto berjalan-jalan. Setiap Alberto pulang sekolah, ia sudah menyiapkan teh manis hangat untuk Alberto. Ia juga memijat badan Alberto saat Alberto merasa tidak enak badan.Ia selalu mengajak Alberto berbincang-bincang sebelum tidur. Semua tingkah tersebut bukan membuat Alberto tambah mencintai Vega. Yang ada ia malah risih dengan sikap Vega.Pada akhirnya, Alberto yang merasa terheran-heran dengan tingkah istrinya yang tiba-tiba berubah kepadanya. “Tumben banget kamu kayak begini. Enggak biasanya kamu kayak begini.” “Ada apa?” Alberto mengernyitkan dahi, karena ia merasa bingung.“Sayang, aku tahu, aku salah. Please, maafin aku!” Vega la

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 56. Perasaan Vega

    Sementara itu, Vega masih terdiam dan berdiri di tempat itu. Ia ingin mengetahui mengenai hal yang sebenarnya terjadi, karena ia merasa sangat yakin jika Alberto tidak akan berselingkuh dengan Lorena di belakangnya. Hal itu karena baginya tidak mungkin Alberto berselingkuh! Baginya juga, Alberto itu orang yang sangat sulit untuk menutupi kebohongannya dan orang yang sangat jujur. Jadi sangat tidak mungkin hal itu terjadi.Tetapi, bukti-bukti dari Detektif Jim dan Isabel mengatakan bahwa, suaminya berselingkuh. Karena itu, ia harus mengetahui suaminya sendiri telah berselingkuh dengan berdiri dan membiarkan mereka di dalam. Tidak lama kemudian, ia mendengar suara desahan-desahan dari Lorena dan Alberto. “Ah! Ah!” desah mereka.“Pelan-pelan, Sayang! Jangan cepat-cepat!” pinta Lorena.“Ah, Sayang! Sebentar! Aku enggak sabar. Aku pusing banget, Sayang,” keluh Alberto. Setelahnya, mereka mendesah. “Ah! Ah!”Mendengar kata-kata dan desahan-desahan tersebut, hatinya langsung merasa sangat h

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 55. Perselingkuhan Alberto Terungkap

    Setelahnya, Vega langsung mengambil teleponnya. Setelahnya, ia mencari kontak Detektif Jim dan meneleponnya. Detektif Jim adalah detektif yang biasa Vega pinta tolong setiap ia ada kasus. Detektif Jim sendiri merupakan seorang agen detektif terkenal di kotanya. Setelahnya, Vega menelepon Detektif Jim. "Selamat sore, Detektif Jim!" sapa Vega."Selamat sore, Vega! Ada masalah apa?" tanya Detektif Jim.“Saya punya sebuah kasus dan saya ingin Anda mencari bukti dari kasus tersebut,” jawab Vega.“Oke. Bisa dijelaskan dulu kasusnya?” Detektif Jim meminta Vega untuk memberitahu masalahnya. “Sebenarnya, masalahnya panjang. Cuman intinya saya mendapatkan laporan bahwa, suami saya berselingkuh.” Vega langsung menjawab kepada intinya. “Oh. Begitu, Vega. Bagaimana kalau kita bertemu di Ja Ja Cafe jam tujuh malam atau kamu langsung pergi ke kantorku sekarang nanti sekalian Anda bisa memberikan foto dari bukti-bukti tersebut?” Detektif Jim menawarkan ke Vega.“Oke.” Vega setuju dengan Detektif J

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 54. Informasi dari Isabel

    “Hai, Vega!” sapa isabel dengan ramah di telepon.“Hai, Isabel!” sapa Vega dengan ramah.“Apa kabar, Vega?” Isabel menanyakan kabar Vega terlebih dahulu, karena ia merasa tidak enak jika ia langsung memberitahu ke Vega mengenai perselingkuhan suami Vega.“Baik, Isabel," jawab Vega."Isabel, bagaimana?” Vega menanyakan kabar Isabel lagi.“Baik, Vega. Vega, bagaimana suami?""Baik.""Oh ya, by the way, kapan kita bisa hangout? Aku rasa, kita sudah lama enggak hangout." Isabel langsung menanyakan waktu kapan mereka bisa hangout. Karena memang sejak Vega menikah dengan Alberto, mereka tidak pernah hangout lagi. "Enggak tahu. aku sibuk banget!" Vega memang tidak tahu, kapan ia bisa hangout lagi dengan teman-temannya seperti dulu sebelum ia menikah dengan Alberto. Biasanya, dulu sebelum menikah, Vega dan teman-temannya selalu hangout setiap minggu di kafe Brazon yang berada di Brazon Hospital ataupun Kafe Rege yang berada di rumah sakit Rege."Sekali-kali hangout, yuk! Sekalian aku mau kas

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 53. Ketagihan (21+)

    Dua hari setelahnya, ketika di kampus, Alberto tidak sengaja berpapasan dengan Lorena. Di saat itu, Alberto langsung menepuk pundak Lorena dan mengajak Lorena untuk bermain dewasa seusai dari kampus.“Lorena, ayo bermain dewasa habis kelas selesai!” Ajakan Alberto yang membuat mata Lorena langsung melotot, karena ia merasa sangat kaget.“Apa aku tidak salah dengar?” Lorena bertanya ke dirinya sendiri dalam hati, karena ia merasa tidak percaya jika Alberto bertingkah seperti itu kepadanya.“Apa?” Lorena meminta Alberto untuk mengulangi pertanyaannya lagi sembari ia berbalik ke arah Alberto.“Ayo habis dari kampus kita bermain dewasa!” ajak Alberto lagi dengan manja.“Kamu yakin, kamu mau bermain dewasa sama aku?” Lorena mengernyitkan dahi, karena ia merasa bingung. Ia takut Alberto tidak yakin untuk bermain dewasa dengannya. Ia masih tidak percaya jika Alberto ingin bermain dewasa dengannya.“Yakin!” jawab Alberto dengan bersemangat.“Memangnya, kamu enggak yakin?” Alberto langsung men

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 52. Godaan Lorena (21+)

    Setelah peristiwa itu, Lorena langsung mencari cara dengan pikirannya sendiri. Tidak lama kemudian, ia berpikir untuk menggoda Alberto.“Aku harus menggodanya lebih sensual dan lebih menggairahkan lagi agar ia tertarik denganku dan mau berkencan denganku. Aku harus tidak boleh gagal kali ini. Aku harus mendapatkan cintanya kembali!” pikir Lorena.“Tetapi, bagaimana kalau dia tidak mau digoda olehku dan tidak tertarik olehku?” Lorena bertanya ke dalam hatinya sendiri. Setelahnya, ia berpikir untuk mencari cara alternatif yang akan dilakukan jika Alberto tidak tertarik dengannya. Tidak lama kemudian, ia menemukan ide untuk mengancam Alberto agar Alberto mau bermain dewasa dengannya. Setelahnya, ia berpikir dan mencari cara untuk menggoda Alberto. Yang jelas, ia akan melakukannya di kampus saat mereka sedang berdua saja.Ia mencoba mencari referensi-referensi cara menggoda pasangan di internet. Setelahnya, ia menemukan beberapa cara seperti mengenakan parfum dengan wangi yang merangsang

DMCA.com Protection Status