Share

Bab 50

Jawaban Chin Hwa sudah cukup bagi Qeiza untuk menebak siapa pengirim sebenarnya dari bunga itu. Entah kenapa dia agak kecewa mendapati kenyataan bukan Chin Hwa yang telah memberinya kejutan.

'Ya Tuhan! Apa yang kuharapkan?' batin Qeiza. 'Hubungan kami baru saja dimulai. Bukankah tidak baik kalau bergerak terlalu cepat?'

Qeiza geleng-geleng kepala, lalu tersenyum geli. Menertawakan pikiran konyolnya sendiri. Apa dia begitu bersemangat untuk balas dendam pada Ansel sampai-sampai dia berpikir bahwa setiap inci belahan bumi yang diinjaknya akan serta merta terbalut dalam warna merah muda?

“Kau kecewa?” selidik Chin Hwa.

Tiba-tiba tebersit sesal dalam hatinya. Kenapa dia tidak terpikir untuk menghadiahi Qeiza seikat bunga, atau paling tidak, sekuntum mawar merah sudah cukup untuk mewakili perasaannya. Dia benar-benar buta mengenai pengalaman memanjakan seorang wanita. Seharusnya dia berguru pada Mbah G****e.

“Kecewa?” Qeiza tertawa canggung. “Tidak. Tidak sama sekali. Aku hanya tidak menyan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status