Happy ReadingAlya merasa kelelahan setiap harinya. Kehidupannya yang dipenuhi oleh jadwal kuliah yang padat dan tanggung jawab bisnisnya membuatnya jarang memiliki waktu untuk dirinya sendiri, apalagi untuk berkomunikasi dengan Adam. Sebagai mahasiswa yang ambisius, Alya selalu mengejar prestasi di bidang akademis. Namun, semakin tinggi tangga kesuksesan yang ia capai, semakin sulit baginya untuk menjaga keseimbangan antara kuliah dan bisnisnya.Sementara itu, Adam tenggelam dalam dunianya yang dipenuhi jadwal rapat, perjalanan bisnis, dan berbagai tanggung jawab sebagai pemimpin perusahaannya yang beroperasi di luar negeri. Meskipun sukses dalam karirnya, keberhasilan tersebut membawa dampak pada hubungannya dengan Alya. Waktu-zona yang berbeda dan jadwal yang tak menentu membuat mereka kesulitan untuk menjaga komunikasi yang baik.Setiap kali Alya merasa kesepian, ia mencoba untuk mencari kenyamanan dalam kenangan indah bersama Adam. Mereka berdua pernah bercita-cita untuk membangu
Happy ReadingPerbincangan Alya dengan Adam meninggalkan perasaan campur aduk di hatinya. Pilihan yang sulit menggantung di udara, dan Alya merasa seolah harus memilih antara masa lalu yang nyaman dengan Adam dan masa kini yang penuh semangat bersama Max.Sementara itu, Adam mencoba memahami posisi Alya. Dia merasa bersalah karena kurangnya perhatian yang ia berikan kepada hubungannya dengan Alya, dan sekarang ia harus bersaing dengan kehadiran Max. Adam sadar bahwa dia harus berjuang lebih keras jika ingin mempertahankan hubungan yang telah dibangun bersama Alya.Beberapa hari berlalu, Alya merenung di tengah kebimbangan. Dia merasa terjebak dalam pertarungan batin antara kenyamanan masa lalu dan kehangatan masa kini. Max memberinya semangat untuk mengejar impian dan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, sementara Adam mewakili sejarah panjang hubungan mereka dan janji masa depan yang mereka rencanakan bersama.Max: "Alya, kamu tampak bimbang. Apakah ada yang bisa aku bantu?"A
Happy ReadingAlya dan Adam, dengan tekad untuk mengatasi konflik di antara mereka, memulai perjalanan panjang menuju pemahaman dan keseimbangan dalam hubungan mereka. Mereka menyadari bahwa untuk melangkah maju, mereka perlu membuka komunikasi secara lebih jujur dan transparan.Mereka mulai mengalokasikan waktu untuk berbicara, mengekspresikan perasaan masing-masing, dan mencari solusi bersama. Pada satu titik, mereka memutuskan untuk mengambil langkah mundur dari rutinitas sehari-hari dan merencanakan liburan bersama. Pergi ke tempat yang jauh dari kehidupan sehari-hari mereka memberikan ruang untuk refleksi dan membangun kenangan positif bersama.Di sisi lain, Alya juga merasa penting untuk menjelaskan hubungannya dengan Max kepada Adam. Dia mencoba membuka pikiran Adam tentang sifat teman belajarnya tersebut dan mengungkapkan bahwa Max tidak lebih dari sekadar pendamping belajar dan teman yang memberikan dukungan positif.Alya: "Adam, aku menghargai perasaanmu, tapi Max bukan anca
Happy ReadingSetelah pengungkapan rahasia yang menyulitkan itu, Adam merasa terpukul oleh gelombang emosi yang tak terduga. Ketidakpercayaan dan kemarahan membuncah di dalam dirinya, terutama ketika menyadari bahwa Alya masih terus berkomunikasi dengan Max setelah segala kebohongan terungkap.Beberapa hari berlalu, dan suasana hati Adam semakin tegang. Alya merasa beban yang berat dari kemarahan yang tidak diungkapkan, dan mereka harus menemui titik temu untuk memahami perasaan masing-masing.Suatu malam, setelah berbagai upaya untuk menghidupkan kembali keharmonisan, Adam dan Alya duduk bersama untuk berbicara. Pada permulaan percakapan, ketegangan terasa begitu kentara, namun keduanya sadar bahwa ini adalah langkah yang perlu diambil untuk menyembuhkan luka yang telah terbuka.Adam: "Alya, aku tidak bisa membayangkan rasa kecewa dan kemarahan yang ada di dalam diriku. Mengapa kau masih terus berkomunikasi dengan Max setelah semuanya terungkap?"Alya: "Adam, aku mengerti bahwa ini m
Happy ReadingAlya dan Adam, dua individu yang sebelumnya mungkin dihadapkan pada konflik dan ketidaksetujuan, menemukan perjalanan unik mereka menuju ketenangan bersama. Awalnya, mereka mungkin berpikir bahwa ketenangan adalah hasil dari menghilangkan perasaan atau konflik, tetapi melalui perjalanan mereka, mereka menyadari bahwa sebenarnya itu lebih tentang cara mereka menanggapi dan menyelesaikannya.Alya, seorang individu yang penuh semangat dan ekspresif, awalnya mungkin merasa bahwa menemukan ketenangan berarti menekan perasaannya. Namun, dia belajar bahwa ketenangan bukanlah tentang menekan, melainkan tentang memahami dan mengelola emosinya dengan bijak. Alya menemukan kekuatan dalam memberikan ruang pada dirinya sendiri untuk merasakan dan kemudian mengekspresikan perasaannya dengan cara yang konstruktif.Sementara itu, Adam, yang mungkin cenderung menahan perasaannya, menemukan bahwa ketenangan tidak berarti menghindari konflik. Sebaliknya, itu tentang kemampuannya untuk meny
Happy ReadingSetiap hari, Alya mengejar impian dan tugasnya dengan tekun. Namun, kehadiran Adam dalam kesehariannya membawa sentuhan kehangatan yang luar biasa. Tanpa sepengetahuan banyak orang, setiap pagi Adam dengan penuh antusias mempersiapkan segala yang dibutuhkan Alya untuk hari itu. Dia tidak hanya mengejar cita-cita pribadinya, tetapi juga berkomitmen untuk menjadi pendukung utama bagi keberhasilan Alya.Suatu pagi, Alya bangun dengan aroma harum kopi yang menyusup ke dalam kamar. Ketika dia keluar dari kamar, dia menemukan meja sarapan yang sudah tersedia dengan rapi. Adam tersenyum lembut, "Selamat pagi, Baby. Aku harap kau mendapatkan energi yang cukup untuk hari ini."Dengan mata berkaca-kaca karena kebahagiaan, Alya merangkul Adam, "Terima kasih, Daddy. Kau selalu membuat pagiku menjadi lebih indah."Setiap hari, Alya pergi ke dunianya dengan keyakinan dan semangat yang diberikan oleh dukungan Adam. Begitu waktunya tiba untuk pulang, Adam selalu ada di tempat yang telah
Alya dan Adam, dua hati yang bersatu dalam kehangatan cinta, melangkah bersama dalam perjalanan tak terduga menuju masa depan yang cerah. Dalam setiap pandangan mata dan pelukan mesra, mereka menemukan kekuatan yang tak tergoyahkan. Hubungan mereka bukan sekadar kisah asmara biasa, melainkan sebuah petualangan spiritual yang memperkaya makna hidup keduanya.Pada suatu pagi yang cerah, mereka berdua duduk bersama di tepi pantai, mendengarkan riak ombak yang membawa pesan-pesan cinta dari keabadian. Alya tersenyum lembut, dan Adam memandangnya dengan mata penuh kasih. Mereka merasakan getaran kehidupan yang begitu dalam, seperti lautan yang tak pernah habis memberi kehidupan pada bumi.Setiap langkah mereka melalui chapter baru ini adalah sebuah pelajaran dan anugerah. Mereka menyadari bahwa kebersamaan bukan hanya tentang berbagi suka dan duka, tetapi juga tentang tumbuh bersama dan menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam pelukan satu sama lain, mereka menemukan kehangatan yang tidak bi
Alya sangat menikmati dirinya yang sekarang, bebas membeli apapun yang ia mau, dan menjadi utuh seperti yang diinginkannya. Kehidupan sehari-hari mereka menjadi semakin memikat, dengan Alya mengejar impian dan keinginan pribadinya, sementara Adam tetap menjadi pendukung yang setia.Suatu hari, ketika mereka berdua duduk di teras rumah mereka yang nyaman, Alya menyuarakan perasaannya, "Daddy, aku bersyukur bisa hidup seperti ini. Aku bisa mengejar passion-ku, belajar, dan bahkan membeli hal-hal kecil yang membuatku bahagia."Adam tersenyum bangga. "Aku senang melihatmu bahagia, sayang. Apa pun yang bisa aku lakukan untuk membuatmu merasa lebih baik?"Alya memandang Adam dengan penuh cinta. "Hanya dengan menjadi di sini bersamaku, Daddy, sudah membuat hidupku lengkap. Aku bisa menjadi diriku sendiri, dan kau selalu mendukungku."Adam meraih tangan Alya dengan lembut. "Itu adalah salah satu hal terbaik dari kehidupan bersama. Kita bisa tumbuh bersama, mendukung satu sama lain, dan menjal
Happy ReadingHari menjelang tahun baru, kegembiraan menyelinap di rumah keluarga besar Adam. Mereka berencana untuk mengadakan pesta tahun baru yang meriah sebagai cara untuk bersatu, berbagi kebahagiaan, dan menyambut awal tahun dengan penuh semangat. Adam dan Alya bersama Deniel, bersemangat mengatur segala persiapan untuk acara keluarga ini.Rumah besar keluarga Adam dipenuhi tawa, canda, dan keriuhan anak-anak kecil yang sudah tak sabar menanti pesta. Alya sibuk dengan hiasan dan memastikan meja makan dipenuhi dengan hidangan lezat. Adam membantu memeriksa sistem audio untuk memastikan musik tahun baru siap menghibur semua tamu.Sejak pagi, aroma masakan yang menggoda sudah mengisi seluruh rumah. Keluarga besar Adam, dari kakek nenek hingga sepupu-sepupu kecil, mulai berkumpul satu per satu. Suasana hangat dan akrab terasa begitu kental di rumah tersebut.Pukul delapan malam, lampu hias yang berkilauan menyala menerangi taman rumah. Meja makan dihiasi dengan penuh cinta, dan area
Happy ReadingPagi itu, sinar matahari menyinari rumah kecil keluarga Adam dan Alya. Deniel, yang berusia lima tahun, melompat-lompat di sekitar ruang tamu dengan pakaian serba warna yang membuatnya terlihat semakin ceria."Ayo, Deniel! Hari ini kita akan pergi ke taman," seru Adam sambil memasang sepatu kecil Deniel."Yaay! Taman!" seru Deniel penuh semangat.Alya tersenyum melihat kebahagiaan anak mereka. "Jangan lupa, kita bawa bekal ya, Nak."Setelah persiapan selesai, mereka berangkat menuju taman yang berjarak beberapa langkah dari rumah mereka. Sesampainya di sana, Deniel langsung berlari ke taman bermain, sementara Adam dan Alya menyiapkan tempat piknik."Deniel, hati-hati ya, jangan terlalu cepat," seru Alya sambil tersenyum.Adam mengeluarkan bekal dari tas piknik. "Ada sandwich favoritmu dan juga minuman kesukaanmu, Nak."Deniel mengangguk dengan riang. "Terima kasih, Daddy!"Semenjak memiliki Deniel Adam jauh lebih hangat dan ekspresif, laki-laki itu tidak pernah menunjukk
Happy ReadingSetelah hari-hari yang penuh dengan tanggung jawab dan keberhasilan, Adam dan Alya menyadari bahwa keintiman di antara mereka adalah fondasi dari kebahagiaan keluarga mereka. Meskipun kesibukan sehari-hari, mereka berdua sadar akan pentingnya menjaga api cinta mereka tetap menyala. Suatu malam, ketika anak-anak sudah tertidur pulas, Adam dan Alya menciptakan momen kebersamaan yang penuh dengan kelembutan dan cinta di antara seprai.Alya, setelah menyiapkan diri dengan lembut, mengintip dari pintu kamar mandi. Adam, yang sedang membaca buku di ranjang, menoleh dan tersenyum. "Kamu cantik sekali, Sayang," ucapnya dengan penuh kelembutan.Alya tersenyum dan mendekati ranjang. Mereka bertatapan sejenak, suasana kamar dipenuhi dengan getaran keintiman. Adam memberi isyarat untuk duduk di sebelahnya, dan mereka mulai berbicara tentang hari mereka, impian, dan juga rasa cinta yang tak pernah luntur.Tangan Adam dengan lembut mengelus rambut Alya, membawa mereka ke dalam dunia p
Happy ReadingHari itu, matahari terbenam dengan warna oranye yang lembut, melukis langit senja. Rumah Alya dan Adam terlihat hangat dengan lampu-lampu kecil yang menyala di dalamnya. Sebuah aroma masakan yang lezat bercampur dengan suasana damai, mengisi rumah tangga mereka.Alya, seorang wanita yang penuh kehangatan, sibuk memasak di dapur. Adam, suaminya, duduk di ruang tamu sambil membaca buku. Mereka saling tersenyum melewatkan pandangan mata, merasakan keharmonisan yang kian mengakar seiring berjalannya waktu.Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dengan keras, mengundang tawa kecil dari keduanya. Seorang bocah lelaki kecil berusia empat tahun dengan senyum ceria melompat masuk, membawa mainan truk kesayangannya."Mommy...Daddy, hari ini di taman,Deniel berteman dengan anak baru. Namanya Ben!" seru Deniel dengan semangat, matanya berbinar-binar.Alya tersenyum dan mendekati Deniel, membelai lembut rambut kecilnya. "Itu bagus, sayang! Kamu senang berteman baru, ya?""Ya, Mommy! Ben bila
Happy ReadingEsok harinya, Alya memutuskan untuk duduk bersama Deniel untuk berbicara tentang aturan di rumah. Dia memilih sudut ruang tamu yang nyaman, dihiasi dengan warna-warna cerah yang disukai Deniel."Mommy ingin berbicara dengan Deniel tentang sesuatu yang penting," ucap Alya sambil mengajak Deniel untuk duduk di dekatnya."Dengar, sayang, Mommy tahu Deniel ingin melakukan banyak hal yang menyenangkan. Tapi, ada aturan-aturan yang harus kita ikuti di rumah ini," kata Alya dengan suara lembut.Deniel mendongak, matanya penuh dengan keingintahuan. "Kenapa, Mommy? Deniel tidak suka aturan.""Mommy mengerti, sayang. Tapi, aturan itu ada untuk menjaga kita tetap sehat dan bahagia. Misalnya, kita makan makanan sehat agar tubuh kita kuat," jelas Alya sambil berusaha membuat Deniel memahami."Alya juga ingin bicara tentang Daddy Adam. Dia adalah kepala keluarga kita dan pantas mendapat penghargaan," ucap Alya sambil tersenyum padu pada Deniel."Daddy Adam memberikan banyak cinta dan
Happy ReadingDi pagi yang cerah itu, rumah mewah Alya terasa tenang dan teratur. Namun, keheningan itu segera terguncang ketika Deniel, si kecil yang berusia empat tahun, bangun dari tidurnya."Mommy! Ayo bangun! Deniel ingin main mobil-mobilan," teriak Deniel dengan penuh semangat, membuat Alya terbangun dengan tergesa-gesa."Aduh, sudah pagi ya, sayang?" Alya melirik jam di meja samping tempat tidurnya. "Deniel, kenapa begitu semangat sekali?""Karena Deniel sudah besar, dan besar artinya bisa melakukan apa yang Deniel mau!" jawab Deniel sambil tertawa riang.Meskipun penuh semangat, Deniel tidak segera bersiap-siap. Dia malah berlarian ke dapur, merusak ketertiban yang telah dibuat para pelayan."Mommy mau sarapan apa?" tanya Deniel seraya membuka lemari kue dan menyebabkan kerusakan di sana."Aduh, Deniel, tolonglah. Kita makan sarapan yang sudah disediakan pelayan, ya?" ujar Alya sambil berusaha membersihkan kekacauan. Namun pada akhirnya yang membersihkan kekacauan tersebut pel
Happy ReadingProses penyembuhan Adam menjadi perjalanan panjang yang penuh tantangan, tetapi setiap langkah yang diambil disertai oleh kekuatan tak terduga dan cinta yang tidak tergoyahkan. Alya, sebagai pendamping sejati, berada di samping Adam sepanjang waktu, memberikan dukungan tak terbatas dan cinta yang menghangatkan.Hari-hari di rumah sakit dan sesi-sesi pengobatan membentuk pola kehidupan mereka. Alya belajar tentang berbagai perawatan, menyesuaikan jadwal dan rutinitas keluarga sesuai dengan kebutuhan Adam. Deniel, yang menjadi sumber kebahagiaan di tengah ketegangan, membawa senyuman di wajah mereka sepanjang perjalanan.Dalam keterbatasan fisiknya, Adam menunjukkan tekad dan semangat juang yang menginspirasi. Ia memusatkan pikirannya pada pemulihan, berfokus pada setiap langkah kecil yang membawanya mendekati kesehatan yang optimal. Alya, sebagai pendukung utama, menjadi pilar yang tak tergoyahkan.Setiap kunjungan ke dokter membawa harapan dan kekhawatiran. Alya selalu m
Happy ReadingBulan telah berlalu sejak hari-hari misterius itu, dan sekarang Deniel, buah hati Alya dan Adam, merayakan ulang tahunnya yang pertama. Rumah mereka dipenuhi dengan tawa dan keceriaan, dihiasi dengan balon berwarna-warni dan hiasan khusus untuk merayakan momen istimewa tersebut.Alya dan Adam sibuk menyusun persiapan untuk pesta ulang tahun Deniel. Mereka berdua bekerja sama memilih kue ulang tahun yang indah dan mengatur dekorasi ruangan. Deniel duduk di kursi tinggi, tersenyum riang, tidak tahu bahwa hari ini adalah hari spesial baginya.Tamu-tamu mulai berdatangan, termasuk keluarga besar Adam dan kolega-kolega dari pekerjaan mereka. Suasana penuh kebahagiaan dan cinta, semua orang berkumpul untuk merayakan pertumbuhan dan kebahagiaan keluarga kecil ini.Ketika Alya membawa Deniel ke ruang tamu, sorotan mata dan senyum lebar menghiasi wajahnya. Deniel sendiri tampak antusias melihat keadaan baru di sekelilingnya. Alya memeluknya erat sambil berkata, "Selamat ulang tah
Happy ReadingSetelah memiliki bayi fokus Alya terbagi pada bayi Deniel sehingga Ia dan Adam sangat jarak sekarang melakukan hubungan intim ini. Bagaimana tidak Adam pulang sudah larut malam sedangkan Alya jam segitu baru saja tidur seharian mengurus bayi tidaklah mudah. Walaupun dibantu oleh para asisten Alya sembilan puluh persen Ia yang mengurus semuanya. Mulai dari memperhatikan keadaan sang bayi yang harus memenuhi kebutuhannya hingga asi booster yang harus terjaga. Malam ini Alya baru saja menyusui bayinya setelah itu Ia langsung tidur. Belum lama Alya terlelap Adam pun tiba dengan masih dibalut jas, rasa lelah Adam terbayarkan dengan melihat bayinya dan juga Alya. Setelah melihat sebentar bayi Deniel Adam langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi, tidak sampai sepuluh menit Adam keluar. Saat Ia baru ingin berganti pakaian Ia sudah melihat Alya berdiri seraya menggendong bayi mereka. Melihat pandangan itu membuat Adam semakin bersyukur sudah diberi keluarga kecil yang sanga