Share

My Mate is a Wolf
My Mate is a Wolf
Author: Emily Septiana

Bab 1

last update Last Updated: 2023-11-24 20:24:06

"Bagaimana ini, Ayah? Aku tidak mau mati!" Teriakan para penduduk manusia serigala itu membuat suasana semakin kacau. Mereka berlarian, mencari tempat yang aman. Juga para orang tua melindungi anak mereka, itu yang utama.

North Land awalnya adalah pulau serigala yang damai dan tenang. Tidak ada perpecahan.

Hingga sebuah hal yang tidak diinginkan itu terjadi. Bangsa vampire di Cadhia Averlands itu tidak sengaja masuk ke North Land. Membuat kekacauan di mana-mana.

"Raja Serigala, tolonglah kami! Bantu pecahkan masalah ini!" teriak salah satu pengawal istana.

Raja Serigala pun diam tak berkutik. Melihat kekacauan di negaranya itu. Sesekali melirik ke Ratu Serigala yang tidak bisa berbuat banyak.

"Apa yang kau pikirkan, Wahai Ratuku? Dapatkah kau mencari solusi tentang ini? Keamanan bangsa kita perlu diperketat. Bagaimana bisa bangsa vampire masuk ke wilayah manusia serigala?" tanya Raja Serigala. Sang ratu hening sesaat, dia menoleh ke pelayan pribadinya.

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa, Wahai Suamiku. Semuanya di luar kendali dan begitu tiba-tiba. Aku hanya berharap bantuan para dewa," jawab sang ratu.

Terdengar keras suara meja yang dipukul itu. Raja marah, dia merasa istrinya ini tidak berguna. Dengan tatapan tajam dan memerah, serta kuku-kuku tajam, dan rahang mengeras, Raja Serigala hendak menerkam ratunya itu.

Ratu Serigala bersiaga, dia langsung berlindung di belakang pengawalnya.

"Apa yang ingin kau lakukan, Raja?"

"Kau tidak berguna! Sebagai ratu, seharusnya kau bisa berpikir! Bagaimana nasib rakyat kita? Apa kau ingin ras manusia serigala punah?!" bentak Raja Serigala membuat istrinya itu ketakutan.

Selena langsung bertekuk lutut, meminta ampun. Namun, sayang sekali, emosi sang raja tidak bisa dikendalikan. Dia memerintahkan para pengawalnya untuk membawa Selena ke ruangan khusus. Di sana Selena akan dibiarkan sendiri, tanpa teman. Dilepas begitu saja tanpa kepastian.

Selena memohon untuk terakhir kalinya. Dia melemah, tak sanggup melawan besarnya kekuatan pengawal raja. Tentu saja! Sang raja telah mencabut kekuatan dalam Selena. Dia kini tak lebih dari seorang manusia serigala biasa tanpa kekuatan.

Di ruangan sempit itu, Selena meringkuk dalam diam. Dalam hati memanggil nama sang kekasih. Tidak, bukan Raja Serigala, melainkan orang lain.

Dengan tekad kuat, Selena berubah menjadi serigala dan berusaha keluar dari celah yang amat sempit. Hampir putus asa, tetapi mengingat nama sang kekasih, dia tak mau menyerah begitu saja. Ia mengembuskan napas lega ketika berhasil keluar dari sana.

"Ah, sakit sekali." Ada beberapa luka di tubuh Selena, lumayan dalam dan tentu menyakitkan. Dia tidak peduli, langsung berlari mencari keberadaan James di tengah peperangan ini.

Berkali-kali Selena dipanah, dilempari batu, diinjak sana-sini, tetapi dia berhasil menyelamatkan diri. Dalam keputusasaannya itu, seorang pria datang menarik tangannya ke suatu tempat. Setidaknya mereka aman dari peperangan.

"James?! Kaukah itu? Syukurlah, aku kira kau sudah ma—"

James meletakkan jari telunjuknya di bibir Selena. Sepasang kekasih itu saling berpelukan. Mereka jarang bertemu karena aturan istana yang sangat ketat.

"Aku baik-baik saja, Sayang, tetapi bagaimana denganmu? Begitu banyak luka di sini, bagaimana kau bisa keluar istana?" Pertanyaan dari James membuat air mata Selena luruh seketika.

"Sang raja mengurungku di sebuah ruangan karena aku tidak bisa membantunya. Dia sangat jahat, James. Aku semakin membencinya! Dia egois dan selalu menyakiti hatiku," jelas Selena.

"Dasar tidak punya hati! Jangan-jangan dia juga mencabut kekuatan dalammu?" Selena mengangguk lemas, membuat amarah James menjadi-jadi.

"Sudahlah, Sayang. Lupakan tentang dia. Yang penting sekarang kita sudah bersama. Justru aku senang, aku bebas. Kita bisa pergi dari sini dan hidup bahagia!" ucap Selena dengan mata berbinar.

Namun, tidak dengan James. Raut wajahnya muram, dia khawatir tentang sesuatu.

"Diamlah di sini dulu, aku akan pergi mengambil obat. Kau sangat lemah karena kekuatan dalammu dicabut. Jangan banyak bergerak," pinta James dingin. Selena menatap nanar, dia heran melihat perubahan sikap kekasihnya itu.

Tak lama kemudian, James datang membawa obat-obatan herbal. Selena dibaringkan. Luka-luka itu lumayan dalam. Darah terus mengalir, sempat membuat James panik. Namun, Selena meyakinkan, itu hanya luka kecil.

"Aku takut kalau Raja Serigala menemukanmu di sini. Pasti kau akan dihukum sangat berat. Hubungan kita akan diketahui olehnya. Aku tidak bisa membayangi hal itu. Sangat mengerikan," ucap James meluapkan isi hatinya.

Selena mendengkus kasar. Sebenarnya tentang sang raja, sudah tidak ada kepedulian lagi. Tidak ada rasa sama sekali. Yang ada hanya benci dan ingin berpisah saja, tapi keadaan tidak memungkinkan.

"Dosa yang aku lakukan ini memang sangat besar, Sayang. Aku selingkuh, bermain di belakang raja. Kekasihku adalah seorang manusia biasa. Jika suatu saat nanti hubungan gelap ini diketahui olehnya, aku siap menerima semua konsekuensi itu. Yang penting, kita bisa bersama untuk sementara ini. Sampai waktunya tiba, aku tidak akan lari." Selena menitihkan air mata lagi, membuat James semakin tak tega.

"Kau sudah terlalu banyak berkorban, Sayang. Jangan melakukan hal bodoh lagi demi cinta kita. Kembalilah ke istana, lakukan tugasmu sebagai ratu. Jangan mengorbankan diri demi aku," lirih James.

"Apa yang kau maksud, Sayang? Aku tidak mau kembali ke sana lagi! Lebih baik aku mati daripada harus kembali sebagai seorang ratu." Selena menolak kasar, terlalu banyak trauma dan rasa sakit yang dia terima.

Sejak kecil, Selena lebih suka kehidupan normal layaknya manusia biasa. Bermain, berburu, dan bersenang-senang tanpa harus memikirkan banyak hal. Sayang sekali, dia dipaksa menjadi Ratu Serigala sesuai permintaan mendiang ayahnya. Raja Serigala yang sekarang ternyata orang yang bengis dan tidak berperasaan.

Itu sebabnya Selena tidak mempunyai anak dengan raja itu. Dia selalu menolak.

"Baiklah jika itu yang kau mau. Aku akan menjagamu sekuat tenaga, jangan sampai kita diketahui orang istana. Ayo, kita pergi dari sini. Ke rumahku," ajak James.

Mereka pergi diam-diam, berusaha agar tidak dilihat siapapun. Rumah James cukup jauh, Selena sampai kelelahan dan tak sanggup berjalan lagi. James pun menggendong Selena hingga sampai ke rumahnya di tengah hutan.

Napas Selena terengah-engah. Lukanya kembali terbuka. James pun merobek kain bajunya dan dijadikan perban.

"Tunggu di sini, ya. Aku akan pergi berburu mencari makanan untukmu." James izin pamit. Selena tak khawatir ditinggal sendiri karena sudah pasti aman. Dia hanya perlu beristirahat.

"Inilah sumpahku, Wahai Raja. Aku tidak akan pernah kembali menginjakkan kaki ke istana. Selama ini, kau selalu memperlakukanku semena-mena. Lebih baik aku menjadi manusia biasa, tak punya gelar bangsawan. Aku membencimu, Raja! Semoga kau cepat mati dan digantikan oleh orang lain!"

Tak lama kemudian, petir bergemuruh. Selena terkejut karena tadi cuaca masih sangat cerah. Dia pun keluar dan memeriksa, ternyata hujan darah.

"Apa ini darah para rakyatku?"

***

Related chapters

  • My Mate is a Wolf   Bab 2

    "Jika benar ini adalah darah rakyatku, populasi manusia serigala akan menurun. Apa yang harus kulakukan sekarang? Mengapa ini begitu cepat terjadi?" batin Selena.Dalam kesendiriannya, ia sempat tertidur lama karena begitu kelelahan. Sampai ia tak menyadari James sudah pulang dari berburu untuk makanan mereka. Selena begitu terkejut saat James mengusap rambutnya lembut, berusaha membangunkannya. "Kau sudah pulang, Sayang?" Selena menggeliat di tengah perihnya luka itu. "Bagaimana? Kamu lebih baik sekarang?" balas James dengan tatapan prihatin yang tak terlepas dari luka-luka Selena."Aku melihat—""Kamu pasti berpikir itu darah rakyatku, bukan?" potong James.Selena mengangguk perlahan. "Katakanlah kalau aku salah."James membalas anggukan Ratu Serigala itu."Ya, kamu benar. Kita di ambang kepunahan, beritahu aku apa yang sekarang kamu pikirkan sebagai solusi," jawab James sendu. Selena tersenyum tip

    Last Updated : 2023-11-24
  • My Mate is a Wolf   Bab 3

    Satu malam bersama James, Selena tidak tahu apa yang terjadi di luar sana. Apakah peperangan sudah berakhir? Tidak. Bangsa vampire itu tidak akan puas kecuali telah memusnahkan seluruh ras manusia serigala. "Kira-kira, berapa lama peperangan ini terjadi, Sayang? Aku takut sekali keluar rumah. Takut diincar para vampire itu," tanya Selena. "Aku tidak pernah tahu tentang peperangan, Sayang. Bangsa manusia itu jarang berperang. Mungkin pernah, tetapi untuk di masa ini sudah sangat jarang. Kami cinta perdamaian," jawab James lembut."Aku yakin, bangsa vampire dan manusia serigala juga tidak menyukai peperangan. Mungkin hanya ada salah paham." Selena menghela napas panjang. "Apa yang kau takutkan, Selena? Kita sudah aman di sini. Jauh dari peperangan dan istana. Aku akan menjagamu sekuat tenagaku," tanya James khawatir. "Tentu saja aku khawatir, James. Aku dan kau selamat di sini, tetapi rakyatku di sana bagaimana nasibnya? Sebagai ratu, a

    Last Updated : 2023-11-25
  • My Mate is a Wolf   Bab 4

    Selena mengusap perutnya yang mulai membesar dengan telapak tangan, perlahan mengikuti irama detak jantung dari calon bayi dalam kandungannya. Dia dapat merasakan jiwa sang anak, meskipun belum lahir ke dunia fana ini. "Aku mencintaimu, Nak," bisik Selena lembut.Kemudian dapat didengarnya sahutan dari si janin, membuat senyum Selena merekah.Perempuan itu menoleh dan memanggil kekasih hatinya, "James! James!"Kemudian James segera menemui Selena, pria itu berlari kecil dari arah dapur. "Ada apa?""Aku benar-benar hamil, aku sungguh bisa merasakannya," kata Selena nyaris memekik karena terlalu senang. "Aku juga tahu dia berbicara kepadaku."James berlutut di hadapan Selena, kedua matanya berkaca-kaca karena terharu. "Syukurlah. Aku akan menjagamu lebih baik lagi dari sekarang.""Tidak perlu berlebihan," ucap Selena sambil tertawa ringan. "Aku hamil dan bukan sekarat, meskipun kaum serigala sepertiku membutuhka

    Last Updated : 2023-11-25
  • My Mate is a Wolf   Bab 5

    Mungkin karena sudah terlalu lama tidak meminum darah segar, Selena sampai terlihat seperti tidak memperhatikan hal lain lagi setelah itu. Dia terlalu menikmati. Terasa begitu segar mengalir di tenggorokannya. Ditambah lagi suasana hutan yang begitu mendukung. Angin yang membuat tubuhnya terasa sangat sejuk. Membuat rasa dahaganya menghilang begitu saja. "Pelan-pelan, Sayang. Jangan sampai tersedak," ucap James sambil mengusap pundak wanita itu. Hanya beberapa detik setelah dia mengatakan hal tersebut, Selena langsung tersedak. Selena tersenyum kecil dalam beberapa saat. Menertawakan dirinya sendiri. Dia merasa dibuat mabuk oleh segarnya darah rusa itu. Selena menatap James dengan tatapan yang menyiratkan agar James jangan terlalu khawatir."Maafkan aku. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menikmati ini," ujarnya dengan mulut yang penuh dengan darah. "Baiklah, aku sangat mengerti akan hal itu. Lanjutkan saja. Nikmati semuanya." James kembali mu

    Last Updated : 2023-11-25
  • My Mate is a Wolf   Bab 6

    Usai menghilangkan rasa dahaga kekasihnya, James mengajak Selena untuk kembali ke rumah mereka. "Selena, kalau nanti kamu ingin berburu lagi, bilang saja. Aku pasti akan mencarikanmu rusa, yang lebih besar dan gemuk."James memulai percakapan saat mereka berjalan."Wah, benarkah? Terima kasih, James. Kamu memang yang terbaik."Selena menggelayutkan tangannya pada lengan James."Aku jadi tambah mencintaimu," ujarnya berjeda."Sangat-sangat mencintaimu," lanjutnya. James yang mendengar ungkapan cinta tiba-tiba dari Selena terjekut, wajahnya memerah. Dia tak bisa untuk tidak tersenyum. Laki-laki itu lalu mengusap kepala Selena."Aku juga mencintaimu, Selena. Sangat-sangat mencintaimu. Juga—"James menggantungkan ucapannya bersamaan dengan gerakan tubuhnya yang terhenti. Selena ikut berhenti berjalan. James kemudian berjongkok di depan Selena, lalu mengusap perut buncitnya. "Aku mencintaimu, Bab

    Last Updated : 2023-12-14
  • My Mate is a Wolf   Bab 7

    "Sayang, lihatlah anak kita. Betapa dia sangat cantik sama seperti dirimu." James memuji kecantikan putrinya sebab tak ada siapa pun yang menyanggah paras cantik yang dimiliki oleh sang ratu serigala ini. Wanita menawan hati yang sekarang telah resmi menjadi istrinya. Selena sungguh memesona dan memukau mata hingga dapat menghipnotis hati siapa pun yang melihatnya. Tidak heran jika para laki-laki dari bangsa serigala pun sampai rela bertekuk lutut mengharapkan cinta kepadanya. Jelas saja di posisi James sungguh sangat menenangkan dan menyegarkan sebab ia menjadi pemenang dalam perlombaan memenangkan hati sang pujaan hati dari banyak pria hebat itu. Sampai tidak dapat terungkap lagi rasa bahagia yang melingkupi relung hati James, merasa sangat beruntung dapat memiliki Selena seutuhnya. Bahkan bisa sampai memiliki seorang anak perempuan hasil dari buah cinta antara dirinya dan Selena. Suatu hal yang tidak pernah James sangka dan duga sebel

    Last Updated : 2023-12-14
  • My Mate is a Wolf   Bab 8

    Pernikahan antara bangsa serigala dengan bangsa dari kalangan manusia biasa tentu memicu amarah para makhluk yang ada di dalam bangsa serigala. Aturan tak tertulis yang telah melegenda di dalam lingkup bangsa serigala sangat pantang untuk dilanggar karena sangat diyakini dapat membawa mala petaka yang berkepanjangan bagi kelangsungan hidup bangsa serigala. Namun, saat ini pertentangan itu bahkan dilakukan sendiri oleh yang mulia ratu mereka, Selena; wanita yang menjabat sebagai ratu bagi kalangan bangsa serigala untuk saat ini. Selena adalah seorang wanita berparas cantik yang berhasil membuat para pria dari kalangan bangsa serigala bertekuk lutut ingin memilikinya. Namun, Selena justru dengan berani menentang aturan turun temurun yang telah ada di dalam bangsanya sendiri. Berjejer para pria dengan kesaktian yang sungguh mumpuni menaruh hati kepada Selena, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang mampu membuat Selena jatuh cinta. Malahan

    Last Updated : 2023-12-15
  • My Mate is a Wolf   Bab 9

    Kedatangan seorang dewa ke bumi seketika disambut dengan suara gemuruh petir saling menyala dan bersahutan di langit. Warna langit yang awalnya biru cerah pun perlahan-lahan kian menggelap tertutup awan hitam dan kabut tebal hingga tidak ada tersisa sedikit pun celah untuk cahaya matahari menyelinap masuk di bawahnya. Hal tersebut tentu saja membuat keadaan bumi tempat dewa berpijak menjadi gelap gulita tanpa ada cahaya penerang sedikit pun.      Manifestasi dari sang dewa adalah selayaknya manusia biasa, tetapi tentu saja dengan rupa yang tampan memikat hati manusia serta kekuatan dahsyat yang tidak akan mungkin dapat tertandingi oleh insan biasa.      Dia adalah dewa Charos, salah satu dari sekian banyak dewa dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Namun, jika dibandingkan dengan para dewa yang lain, maka dewa Charos sungguh terkenal dengan sikap ambisiusnya hendak menguasai seluruh alam di Jagad raya ini. Selain itu dewa Charos pun bisa sangat kejam apa

    Last Updated : 2023-12-16

Latest chapter

  • My Mate is a Wolf   Bab 34

    Anarhan memasuki toko beras Pak Samsul dengan senyum lebar di wajahnya. Pak Samsul dan Toni yang sedang berada di sana menyambutnya dengan gembira."Pagi, Pak Samsul! Pagi, Toni!" sapa Anarhan riang."Pagi, Anarhan! Kami khawatir, kemarin kamu tidak masuk kerja. Ke mana kamu pergi?" tanya Pak Samsul dengan nada khawatir.Anarhan menggaruk kepalanya, "Maaf, Pak Samsul. Saya pergi mengunjungi teman dan tidak sempat memberi tahu. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi."Pak Samsul mengangguk pengertiannya, "Baiklah, Anarhan. Jangan sampai terulang lagi ya. Yang penting kamu baik-baik saja."Toni tersenyum, "Iya, Anarhan. Kami khawatir padamu, jangan lagi membiarkan kami was-was."Anarhan tersenyum lega mendengar maaf dan pengertian dari Pak Samsul dan Toni."Terima kasih, Pak Samsul, Toni. Saya akan berusaha agar tidak membuat kalian khawatir lagi."Pak Samsul melihat jam dinding di tokonya, lalu mengangguk ke arah Anarhan dan Toni. "Baiklah, mulailah kerja seperti biasa. Mari layani p

  • My Mate is a Wolf   Bab 33

    Dalam ruang pertemuan di istana kerajaan Serigala, para dewa duduk di atas takhta mereka, wajah mereka dipenuhi kemarahan yang menyala-nyala. Mereka merasa terhina dan marah karena Anarhan, anak ratu Serigala yang dianggap istimewa, telah diculik dari istana tanpa sepengetahuan mereka.Dewa utama, yang duduk di tengah-tengah takhta tertinggi, menatap tajam para dewa lainnya."Dengarlah, saudara-saudara," ucapnya dengan suara yang menggema di seluruh ruangan. "Anak ratu Serigala telah diculik. Siapa yang berani melanggar ketentuan kita dan menculiknya dari istana kita?"Para dewa yang hadir saling bertukar pandang, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang menggelitik itu. Salah satu dewa, yang duduk di samping dewa utama, angkat bicara."Mungkin Lucas, manusia serigala yang berkhianat," ujarnya dengan suara yang gemetar karena ketakutan akan kemarahan para dewa.Dewa utama mengangguk, ekspresi wajahnya semakin mengeras. "Kita harus bertindak cepat. Kita tidak bisa membiarkan pelangga

  • My Mate is a Wolf   Bab 32

    Dalam kegelapan malam yang menyelimuti hutan, Lucas merenungkan rencananya dengan hati yang berdebar-debar. Pikiran untuk menukar nyawa Anarhan dengan jantung Ratu Selena terus menghantui pikirannya, menciptakan dilema yang membelah hatinya. Meskipun ide itu bisa menjadi jalan keluar dari situasi sulitnya, Lucas merasa ragu dan takut akan reaksi Anarhan jika ia mengetahui rencananya."Anarhan ... aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku ingin menyelamatkanmu, tapi aku juga takut akan reaksimu jika kamu mengetahui rencanaku."Dia merenung sejenak, berusaha mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya, ia memutuskan untuk menepis ide tersebut untuk sementara waktu. "Mungkin aku harus berbicara dulu dengan Anarhan. Mungkin ada cara lain untuk menyelamatkannya tanpa harus melakukan hal yang ekstrim seperti itu."Dengan tekad yang baru, Lucas memutuskan untuk menjalankan rencananya yang lebih bijaksana--menyelinap masuk ke dalam istana untuk membawa Anarhan pergi.

  • My Mate is a Wolf   Bab 31

    Sudah satu minggu berlalu sejak Anarhan dan Lucas resmi menjadi sepasang kekasih. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan penuh kebahagiaan, menikmati setiap momen yang mereka bagikan bersama. Namun, kebahagiaan mereka terkadang terganggu oleh keresahan Anarhan akan masa depan mereka."Lucas, aku merasa cemas tentang masa depan kita. Aku sudah mencoba mencari pekerjaan di toko beras Pak Samsul, tapi katanya tidak ada lowongan," kata Anarhan. "Jangan khawatir, Anarhan. Kita pasti bisa menemukan jalan keluar bersama-sama. Aku bisa berburu di hutan untuk mencukupi kebutuhan kita," balas Lucas."Tapi aku tidak ingin bergantung padamu terus, Lucas. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk kita berdua," ucap Anarhan sembari tertunduk."Aku mengerti perasaanmu, Anarhan. Tapi yang terpenting adalah kita bersama-sama, bukan seberapa banyak uang yang kita punya. Kita akan menghadapi masalah ini bersama-sama, seperti yang selalu kita lakukan," tutur Lucas dengan tenang.Anarhan tersenyum, meras

  • My Mate is a Wolf   Bab 30

    Pada hari libur dari pekerjaannya di toko beras, Anarhan merasa terdorong untuk mengunjungi gubuk tempat tinggal Lucas. Dengan langkah mantap, dia memegang sebungkus nasi Padang yang baru saja dibelinya dari warung terdekat, berharap bisa berbagi santapan bersama Lucas.Anarhan tiba di gubuk Lucas dengan hati yang penuh antusiasme, mengetuk pintu dengan lembut. Beberapa saat kemudian, pintu terbuka, dan Lucas muncul dengan senyuman hangat di wajahnya."Halo, Anarhan! Apa yang membawamu ke sini?" tanya Lucas dengan senyum sumringah. "Halo, Lucas! Aku hanya ingin berkunjung dan membawakanmu makanan. Aku membelikanmu nasi Padang, harap kamu suka," tanggap Anarhan dengan ramah dan memberikan nasi itu pada Lucas.Lucas terkejut dengan kebaikan Anarhan, tetapi senang dengan kedatangannya."Wow, terima kasih banyak, Anarhan! Aku benar-benar terkejut dengan perhatianmu. Mari masuk, ayo makan bersama," kata Lucas mempersilakan Anarhan masuk. Anarhan dan Lucas pun makan bersama, sesekali samb

  • My Mate is a Wolf   Bab 29

    Setelah keluar dari gubuknya di pagi hari yang cerah, Lucas merasa lapar yang menggelayut di perutnya. Dengan langkah mantap, dia memutuskan untuk mencari makanan di sekitar hutan. Meskipun terpisah dari dunia serigala, naluri pemburu yang masih melekat dalam dirinya tidak pernah pudar.Dengan kepiawaian dan ketelitian, Lucas menyusuri hutan, mencari jejak makanan. Dia mendekati tepi sungai yang mengalir tenang, di mana dia melihat gerakan air yang memancingnya untuk memburu ikan. Dengan kelincahan yang dimilikinya, Lucas berhasil menangkap beberapa ekor ikan dengan tangannya yang terampil.Selanjutnya, dia bergerak ke hutan yang lebih dalam, di mana dia melihat gerakan cepat seekor kelinci yang bersembunyi di semak-semak. Dengan kecepatan kilat, Lucas mengejar dan menangkap kelinci tersebut, menambah hasil buruannya.Namun, dia tidak hanya mengandalkan daging sebagai sumber makanannya. Lucas juga memanen beberapa buah pisang yang sudah matang dari pohon-p

  • My Mate is a Wolf   Bab 28

    Dengan langkah tegap, Lucas kembali ke istana serigala, menyiapkan dirinya untuk menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Dia tahu bahwa pertemuan dengan para dewa tidak akan berlangsung dengan damai, terutama setelah menghalangi Charos dalam misinya.Ketika dia memasuki ruang audiensi para dewa, udara menjadi tegang dan atmosfir penuh dengan ketegangan. Lucas menundukkan kepalanya dengan hormat di depan para dewa yang duduk di takhta tinggi mereka."Saya kembali, Tuan-tuan," ucap Lucas dengan suara tegas namun penuh rasa hormat.Salah satu dewa, yang paling berkuasa di antara mereka, memandang Lucas dengan tatapan tajam. "Lucas, kami telah mendengar tentang tindakanmu. Kau telah menghalangi utusan kami, Charos, dalam tugasnya untuk membawa Anarhan kemari."Lucas menahan napas, mempersiapkan dirinya untuk menerima hukuman yang akan dijatuhkan atas tindakannya. "Maafkan saya, Tuan-tuan. Saya hanya berusaha melindungi Anarhan dari nasib yang tidak p

  • My Mate is a Wolf   Bab 27

    Charos melangkah dengan langkah berat, memasuki istana kerajaan serigala dengan rasa kegagalan yang menyelimuti hatinya. Dalam kegelapan koridor istana, dia bergegas menuju ruang audiensi para dewa, tempat di mana dia harus memberikan laporan pahit tentang kegagalannya.Sang dewa, yang duduk di takhta tinggi, memandang Charos dengan mata yang tajam. "Charos, apa yang terjadi? Apakah Anarhan sudah bersama kita?"Charos menundukkan kepala dengan wajah penuh kemarahan. "Tidak, Tuan. Lucas, serigala lain, menghalangi jalanku. Dia melindungi Anarhan dengan gigih."Dewa itu mendengkus seraya bermonolog, "Lucas, kau mengkhianati bangsamu dengan melindungi anak ratu terdahulu. Kau tahu konsekuensinya."Charos dengan cepat menambahkan, "Anarhan seharusnya tidak hidup. Dia adalah kunci bagi kekuatan kami. Saya akan membawanya kembali, Tuan."Dewa itu mengangguk, "Lakukan apa yang perlu dilakukan, Charos. Kita tak bisa mengizinkan siapapun menghancurkan rencana kita."*Anarhan membuka pintu kos

  • My Mate is a Wolf   Bab 26

    Seiring berjalannya waktu, Anarhan semakin giat menabung, merawat harapan untuk hidup yang lebih baik. Sudah satu bulan sejak kenaikan gajinya, dan kini uang tabungannya telah mencapai 500 ribu rupiah. Hatinya penuh semangat, dia bertekad menggunakan uang itu untuk menyewa kost-kostan dekat pasar, sebuah langkah yang akan membawanya keluar dari gubuk di hutan.Hari ini, setelah pulang dari tempat kerja, Anarhan bertemu dengan Tomy yang telah menunggu di depan toko beras. Tomy menyapa dengan senyum ramah, "Hai, Anarhan! Bagaimana hari kerjamu?"Anarhan tersenyum gembira, "Hari ini cukup baik, Tomy. Aku benar-benar bersemangat untuk melihat tempat kost-kostan yang mungkin bisa aku sewa."Tomy mengangguk setuju, "Tentu, Anarhan. Ayo kita cari bersama-sama."Keduanya berjalan menyusuri pasar, mencari papan pengumuman atau informasi kost-kostan yang terpampang. Anarhan merasa hatinya berdebar-debar, merencanakan kehidupan baru yang lebih mand

DMCA.com Protection Status