Share

Bab 3

Penulis: Emily Septiana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-25 09:06:46

Satu malam bersama James, Selena tidak tahu apa yang terjadi di luar sana. Apakah peperangan sudah berakhir? Tidak. Bangsa vampire itu tidak akan puas kecuali telah memusnahkan seluruh ras manusia serigala.

"Kira-kira, berapa lama peperangan ini terjadi, Sayang? Aku takut sekali keluar rumah. Takut diincar para vampire itu," tanya Selena.

"Aku tidak pernah tahu tentang peperangan, Sayang. Bangsa manusia itu jarang berperang. Mungkin pernah, tetapi untuk di masa ini sudah sangat jarang. Kami cinta perdamaian," jawab James lembut.

"Aku yakin, bangsa vampire dan manusia serigala juga tidak menyukai peperangan. Mungkin hanya ada salah paham." Selena menghela napas panjang.

"Apa yang kau takutkan, Selena? Kita sudah aman di sini. Jauh dari peperangan dan istana. Aku akan menjagamu sekuat tenagaku," tanya James khawatir.

"Tentu saja aku khawatir, James. Aku dan kau selamat di sini, tetapi rakyatku di sana bagaimana nasibnya? Sebagai ratu, aku sangat payah. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Pecundang." Selena mengutuk dirinya sendiri. James yang paham pun mengelus pundak istrinya itu.

"Kau bisa apa memangnya? Kekuatan dalammu dicabut. Kau sekarang seperti manusia biasa tanpa kekuatan. Yang penting kita aman. Ras manusia serigala tidak mungkin musnah begitu saja," ucap James berpikir positif.

Selena menatap sendu. Dia membenci takdir ini. Tidak suka menjadi ratu dan segala tanggung jawabnya. Apalah daya pemujaan yang dilakukan oleh para rakyatnya? Ketika serentak berucap, "Hidup Ratu Serigala!"

Selena tidak ingin itu. Dia ingin dianggap sebagai rakyat biasa yang lemah.

"Sudahlah, jangan dipikirkan. Kau masih terluka. Percaya padaku, semua akan baik-baik saja," ujar James menenangkan.

"Ketakutan ini sampai kapan, James? Aku tidak sanggup membendungnya lagi."

Karena kasihan melihat Selena terus khawatir, James pun berencana pergi ke medan perang, memeriksa keadaan di sana. Ia mengendap-ngendap, mencari jalan pintas sendiri yang sulit ditemukan orang lain.

***

Selena berdiam cemas. Takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap suami barunya. Bangsa vampire terkenal ganas dan rakus. Memangsa siapa saja di hadapan, tidak peduli status dan kekuasaan.

Namun, begitu mendengar suara decitan pintu bergerak, Selena sedikit lega.

"Aku pulang, Sayang. Maaf lama," ujar James sembari membawa hewan hasil buruannya.

Selena langsung bangkit, memeluk erat karena takut James terluka.

"Hei, ada apa ini? Sudahlah, aku tahu kau mengkhawatirkanku. Aku tidak terluka sama sekali. Hebat, 'kan? Memakai kemampuan kamuflase, kedua bangsa itu sangat mudah dibodohi. Ini, masaklah. Biar kubantu," jelas James.

"Suamiku memang yang terbaik!"

***

Sejak tinggal bersama James, Selena merasa bebas seperti rakyat biasa pada umumnya. Tidak dipusingkan dengan aturan kerajaan. Atau segala pertemuan membosankan yang mengharuskan Selena bersikap elegan.

"Maaf, Raja. Aku tidak tahan lagi tinggal bersamamu. Aku lebih bahagia hidup sederhana dengan James di sini. Lihatlah, kami sudah menikah. Sebentar lagi kami akan mempunyai anak. Tidak sepertimu yang sama sekali tidak membuatku ingin mengandung anakmu," batin Selena. Masih terngiang-ngiang sifat Raja Serigala.

Karena James keluar berburu lagi, dia memutuskan untuk bersih-bersih rumah. Ada banyak sampah, kotoran, dan bekas hewan buruan. Belum lagi bau amis menyengat.

Dua jam telah berlalu, sejak membersihkan rumahnya Selena merasakan sesuatu yang aneh. Namun, dia tidak mengerti apa yang aneh dalam tubuhnya.

Akan tetapi, tiba-tiba Selena memegang perutnya yang sedikit menyembul mencetak di baju yang dia pakai.

"Apa akhir-akhir ini makananku banyak, ya? Sampai perutku terasa berat seperti ini?" tanya Selena berbicara sendiri.

Dia menggedikkan bahu tidak peduli, kemudian memilih ke kamar dan menyetrika pakaian miliknya dan James.

Ketika tengah asyik dengan kegiatannya sendiri, Selena dikejutkan dengan sesuatu yang tiba-tiba menendang dalam perutnya.

Selena terdiam sejenak, tendangan di dalam perutnya tiba-tiba hilang. Padahal dia ingin memastikan kembali perasaannya.

"Mungkin hanya pikiranku," ucap Selena mengelak ketakutan yang tiba-tiba muncul dalam benak.

Tendangan tadi kembali hadir dan kali ini dua kali berturut-turut. Membuat Selena terdiam membatu.

Selena menatap ke perutnya cukup lama. Dia tidak menemukan perasaan aneh ini sebelumnya.

Ia memilih duduk, menghentikan sejenak pekerjaan itu.

"Kelelahan? Atau karena lukaku yang masih basah?" gumamnya.

Ketika tengah melamun diam, dia merasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam tubuhnya.

"Apakah aku sedang hamil? Kenapa seperti ada tendangan dalam perutku?" tanya Selena sambil memandangi dan mengelus-elus perutnya.

Siapa sangka jika ternyata ucapan Selena dibalas oleh seseorang. Suara itu berasal dari perut Selena sendiri.

"Iya, Ma, aku sudah tumbuh di dalam perutmu. Aku anak Mama."

Kedua mata Selena membulat sempurna, dia tidak menyangka jika sekarang tengah tumbuh seorang bayi di dalam rahimnya sendiri.

Selena tidak menyangka jika dirinya akan segera mengandung anak James. Dia berpikir tidak akan cepat hamil karena perbedaan ras mereka. Bahkan berpikir bahwa keduanya tidak bisa menghasilkan keturunan.

Akan tetapi ternyata malah sebaliknya, baru tiga hari Selena tinggal bersama James, sekarang dirinya sudah mengandung seorang anak.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Selena pada dirinya sendiri.

Dia bingung harus bagaimana, pasalnya selama ini Selena tidak pernah berpikir akan hamil secepat ini. Mengingat istri dan suami beda ras. Terlebih ia tidak pernah melihat perempuan yang sedang hamil.

"Ini adalah anak James, bagaimana ini? Apakah dia akan menjadi serigala sepertiku? Atau menjadi manusia biasa seperti ayahnya?" tanya Selena pada dirinya sendiri.

"Apakah akan menjadi setengah manusia serigala?" Selena menggelengkan kepalanya.

Bukan itu yang harus dia pikirkan sekarang. Selena mendengkus kesal, dia tidak tahu lagi harus bagaimana.

Selena memilih untuk menunggu James pulang kemudian dia baru akan mencari jalan keluarnya.

Selena kembali melakukan kegiatannya, sesekali dia merasa sedikit geli karena sesuatu terasa bergerak di perutnya.

"Nak, diamlah sebentar. Ibu ingin menyelesaikan pekerjaan rumah ini," tutur Selena mengusap-usap perutnya.

"Tenang ya, Sayang. Bersabarlah sebentar, setelah semua pekerjaan rumah selesai ibu akan bermain denganmu," tutur Selena lagi.

Beberapa menit setelahnya tidak terasa pergerakan dalam perutnya kembali, Selena merasa tenang dan bisa kembali fokus pada pekerjaan rumah.

Sambil menunggu kepulangan James ke rumah, Selena sudah tidak sabar untuk bercerita pada James.

Dia senang bisa memberikan sebuah anak untuk James, dan lebih senangnya lagi adalah dirinya bisa menyelamatkan garis keturunan dari serigala sendiri.

Rasanya Selena banyak berterima kasih pada James. Dia tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa bahagianya ini.

"Apa? Kau hamil? Bagaimana bisa secepat itu?" tanya James terkejut. Ia langsung memegang nadi Selena, memeriksa denyutnya.

"Iya, James. Aku pun bingung." Selena tersenyum tipis.

"Kau benar, Selena. Denyut nadi ini menandakan ada nyawa lain di rahimmu!" James yang senang langsung menggendong istrinya bahagia. Layaknya sepasang suami istri yang telah lama menginginkan buah hati.

***

Bab terkait

  • My Mate is a Wolf   Bab 4

    Selena mengusap perutnya yang mulai membesar dengan telapak tangan, perlahan mengikuti irama detak jantung dari calon bayi dalam kandungannya. Dia dapat merasakan jiwa sang anak, meskipun belum lahir ke dunia fana ini. "Aku mencintaimu, Nak," bisik Selena lembut.Kemudian dapat didengarnya sahutan dari si janin, membuat senyum Selena merekah.Perempuan itu menoleh dan memanggil kekasih hatinya, "James! James!"Kemudian James segera menemui Selena, pria itu berlari kecil dari arah dapur. "Ada apa?""Aku benar-benar hamil, aku sungguh bisa merasakannya," kata Selena nyaris memekik karena terlalu senang. "Aku juga tahu dia berbicara kepadaku."James berlutut di hadapan Selena, kedua matanya berkaca-kaca karena terharu. "Syukurlah. Aku akan menjagamu lebih baik lagi dari sekarang.""Tidak perlu berlebihan," ucap Selena sambil tertawa ringan. "Aku hamil dan bukan sekarat, meskipun kaum serigala sepertiku membutuhka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • My Mate is a Wolf   Bab 5

    Mungkin karena sudah terlalu lama tidak meminum darah segar, Selena sampai terlihat seperti tidak memperhatikan hal lain lagi setelah itu. Dia terlalu menikmati. Terasa begitu segar mengalir di tenggorokannya. Ditambah lagi suasana hutan yang begitu mendukung. Angin yang membuat tubuhnya terasa sangat sejuk. Membuat rasa dahaganya menghilang begitu saja. "Pelan-pelan, Sayang. Jangan sampai tersedak," ucap James sambil mengusap pundak wanita itu. Hanya beberapa detik setelah dia mengatakan hal tersebut, Selena langsung tersedak. Selena tersenyum kecil dalam beberapa saat. Menertawakan dirinya sendiri. Dia merasa dibuat mabuk oleh segarnya darah rusa itu. Selena menatap James dengan tatapan yang menyiratkan agar James jangan terlalu khawatir."Maafkan aku. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menikmati ini," ujarnya dengan mulut yang penuh dengan darah. "Baiklah, aku sangat mengerti akan hal itu. Lanjutkan saja. Nikmati semuanya." James kembali mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • My Mate is a Wolf   Bab 6

    Usai menghilangkan rasa dahaga kekasihnya, James mengajak Selena untuk kembali ke rumah mereka. "Selena, kalau nanti kamu ingin berburu lagi, bilang saja. Aku pasti akan mencarikanmu rusa, yang lebih besar dan gemuk."James memulai percakapan saat mereka berjalan."Wah, benarkah? Terima kasih, James. Kamu memang yang terbaik."Selena menggelayutkan tangannya pada lengan James."Aku jadi tambah mencintaimu," ujarnya berjeda."Sangat-sangat mencintaimu," lanjutnya. James yang mendengar ungkapan cinta tiba-tiba dari Selena terjekut, wajahnya memerah. Dia tak bisa untuk tidak tersenyum. Laki-laki itu lalu mengusap kepala Selena."Aku juga mencintaimu, Selena. Sangat-sangat mencintaimu. Juga—"James menggantungkan ucapannya bersamaan dengan gerakan tubuhnya yang terhenti. Selena ikut berhenti berjalan. James kemudian berjongkok di depan Selena, lalu mengusap perut buncitnya. "Aku mencintaimu, Bab

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • My Mate is a Wolf   Bab 7

    "Sayang, lihatlah anak kita. Betapa dia sangat cantik sama seperti dirimu." James memuji kecantikan putrinya sebab tak ada siapa pun yang menyanggah paras cantik yang dimiliki oleh sang ratu serigala ini. Wanita menawan hati yang sekarang telah resmi menjadi istrinya. Selena sungguh memesona dan memukau mata hingga dapat menghipnotis hati siapa pun yang melihatnya. Tidak heran jika para laki-laki dari bangsa serigala pun sampai rela bertekuk lutut mengharapkan cinta kepadanya. Jelas saja di posisi James sungguh sangat menenangkan dan menyegarkan sebab ia menjadi pemenang dalam perlombaan memenangkan hati sang pujaan hati dari banyak pria hebat itu. Sampai tidak dapat terungkap lagi rasa bahagia yang melingkupi relung hati James, merasa sangat beruntung dapat memiliki Selena seutuhnya. Bahkan bisa sampai memiliki seorang anak perempuan hasil dari buah cinta antara dirinya dan Selena. Suatu hal yang tidak pernah James sangka dan duga sebel

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • My Mate is a Wolf   Bab 8

    Pernikahan antara bangsa serigala dengan bangsa dari kalangan manusia biasa tentu memicu amarah para makhluk yang ada di dalam bangsa serigala. Aturan tak tertulis yang telah melegenda di dalam lingkup bangsa serigala sangat pantang untuk dilanggar karena sangat diyakini dapat membawa mala petaka yang berkepanjangan bagi kelangsungan hidup bangsa serigala. Namun, saat ini pertentangan itu bahkan dilakukan sendiri oleh yang mulia ratu mereka, Selena; wanita yang menjabat sebagai ratu bagi kalangan bangsa serigala untuk saat ini. Selena adalah seorang wanita berparas cantik yang berhasil membuat para pria dari kalangan bangsa serigala bertekuk lutut ingin memilikinya. Namun, Selena justru dengan berani menentang aturan turun temurun yang telah ada di dalam bangsanya sendiri. Berjejer para pria dengan kesaktian yang sungguh mumpuni menaruh hati kepada Selena, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang mampu membuat Selena jatuh cinta. Malahan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • My Mate is a Wolf   Bab 9

    Kedatangan seorang dewa ke bumi seketika disambut dengan suara gemuruh petir saling menyala dan bersahutan di langit. Warna langit yang awalnya biru cerah pun perlahan-lahan kian menggelap tertutup awan hitam dan kabut tebal hingga tidak ada tersisa sedikit pun celah untuk cahaya matahari menyelinap masuk di bawahnya. Hal tersebut tentu saja membuat keadaan bumi tempat dewa berpijak menjadi gelap gulita tanpa ada cahaya penerang sedikit pun.      Manifestasi dari sang dewa adalah selayaknya manusia biasa, tetapi tentu saja dengan rupa yang tampan memikat hati manusia serta kekuatan dahsyat yang tidak akan mungkin dapat tertandingi oleh insan biasa.      Dia adalah dewa Charos, salah satu dari sekian banyak dewa dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Namun, jika dibandingkan dengan para dewa yang lain, maka dewa Charos sungguh terkenal dengan sikap ambisiusnya hendak menguasai seluruh alam di Jagad raya ini. Selain itu dewa Charos pun bisa sangat kejam apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • My Mate is a Wolf   Bab 10

    Peluh keringat telah membasahi sekujur tubuh James. Napasnya memburu tak beraturan sebab kelelahan berlari seharian penuh. Lolongan serigala benar-benar merenggut keberanian James hingga menyisakan rasa takut yang menggerogoti relung hatinya. Ketimbang takut nyawanya ada dalam bahaya, James lebih takut dan mengkhawatirkan nyawa putri terkasihnya; Anarhan. Keselamatan buah cintanya dengan Selena jauh lebih berharga dari apa pun bahkan jika ditukar dengan nyawanya sekalipun. Sekujur tubuh James timbul ruam kemerahan serta goresan luka sebab terkena berbagai macam rumput tajam di hutan belantara tadi. Betapa menunjukkan sungguh tunggang langgang ia melarikan diri dari kejaran kaum serigala. Langkah kaki James berjalan tungkak sebab nyeri dan sakit, sementara bangunan rumahnya telah ada di depan mata. Maka dari itu, susah payah James melangkah menahan sakit guna masuk ke dalam rumahnya. Tempat untuk kembali pulang mencari kehangatan dan keamanan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • My Mate is a Wolf   Bab 11

    Sorot mata James yang tajam menelisik setiap orang yang ia temui satu persatu. Bahkan tidak hanya sampai di situ saja, James juga menyelidiki sikap dan karakter mereka semua. Menurutnya, sebagai seorang ayah ia harus memastikan sendiri sikap orang yang kelak akan menjadi orang tua asuh Anarhan sebelum benar-benar lepas tangan akan kehidupan Anarhan.     James tidak masalah jika orang tua asuh Anarhan adalah orang dengan strata ekonomi yang teramat biasa bahkan sampai bisa dikatakan orang di kalangan ekonomi bawah, sebab yang menjadi tolak ukur baginya dalam menitipkan Anarhan bukan kekayaan harta benda, melainkan kebaikan dan ketulusan hati.     Percuma James menitipkan Anarhan kepada orang kaya bila orang tua asuh putrinya itu tidak menyayangi Anarhan dengan sepenuh hati. Justru James khawatir bahwa ketamakan mereka akan menimbulkan bahaya bagi Anarhan yang polos. Bagaimana pun Anarhan bukanlah manusia biasa. Di dalam tubuhnya telah bersemayam darah mendiang rat

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18

Bab terbaru

  • My Mate is a Wolf   Bab 34

    Anarhan memasuki toko beras Pak Samsul dengan senyum lebar di wajahnya. Pak Samsul dan Toni yang sedang berada di sana menyambutnya dengan gembira."Pagi, Pak Samsul! Pagi, Toni!" sapa Anarhan riang."Pagi, Anarhan! Kami khawatir, kemarin kamu tidak masuk kerja. Ke mana kamu pergi?" tanya Pak Samsul dengan nada khawatir.Anarhan menggaruk kepalanya, "Maaf, Pak Samsul. Saya pergi mengunjungi teman dan tidak sempat memberi tahu. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi."Pak Samsul mengangguk pengertiannya, "Baiklah, Anarhan. Jangan sampai terulang lagi ya. Yang penting kamu baik-baik saja."Toni tersenyum, "Iya, Anarhan. Kami khawatir padamu, jangan lagi membiarkan kami was-was."Anarhan tersenyum lega mendengar maaf dan pengertian dari Pak Samsul dan Toni."Terima kasih, Pak Samsul, Toni. Saya akan berusaha agar tidak membuat kalian khawatir lagi."Pak Samsul melihat jam dinding di tokonya, lalu mengangguk ke arah Anarhan dan Toni. "Baiklah, mulailah kerja seperti biasa. Mari layani p

  • My Mate is a Wolf   Bab 33

    Dalam ruang pertemuan di istana kerajaan Serigala, para dewa duduk di atas takhta mereka, wajah mereka dipenuhi kemarahan yang menyala-nyala. Mereka merasa terhina dan marah karena Anarhan, anak ratu Serigala yang dianggap istimewa, telah diculik dari istana tanpa sepengetahuan mereka.Dewa utama, yang duduk di tengah-tengah takhta tertinggi, menatap tajam para dewa lainnya."Dengarlah, saudara-saudara," ucapnya dengan suara yang menggema di seluruh ruangan. "Anak ratu Serigala telah diculik. Siapa yang berani melanggar ketentuan kita dan menculiknya dari istana kita?"Para dewa yang hadir saling bertukar pandang, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang menggelitik itu. Salah satu dewa, yang duduk di samping dewa utama, angkat bicara."Mungkin Lucas, manusia serigala yang berkhianat," ujarnya dengan suara yang gemetar karena ketakutan akan kemarahan para dewa.Dewa utama mengangguk, ekspresi wajahnya semakin mengeras. "Kita harus bertindak cepat. Kita tidak bisa membiarkan pelangga

  • My Mate is a Wolf   Bab 32

    Dalam kegelapan malam yang menyelimuti hutan, Lucas merenungkan rencananya dengan hati yang berdebar-debar. Pikiran untuk menukar nyawa Anarhan dengan jantung Ratu Selena terus menghantui pikirannya, menciptakan dilema yang membelah hatinya. Meskipun ide itu bisa menjadi jalan keluar dari situasi sulitnya, Lucas merasa ragu dan takut akan reaksi Anarhan jika ia mengetahui rencananya."Anarhan ... aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku ingin menyelamatkanmu, tapi aku juga takut akan reaksimu jika kamu mengetahui rencanaku."Dia merenung sejenak, berusaha mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya, ia memutuskan untuk menepis ide tersebut untuk sementara waktu. "Mungkin aku harus berbicara dulu dengan Anarhan. Mungkin ada cara lain untuk menyelamatkannya tanpa harus melakukan hal yang ekstrim seperti itu."Dengan tekad yang baru, Lucas memutuskan untuk menjalankan rencananya yang lebih bijaksana--menyelinap masuk ke dalam istana untuk membawa Anarhan pergi.

  • My Mate is a Wolf   Bab 31

    Sudah satu minggu berlalu sejak Anarhan dan Lucas resmi menjadi sepasang kekasih. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan penuh kebahagiaan, menikmati setiap momen yang mereka bagikan bersama. Namun, kebahagiaan mereka terkadang terganggu oleh keresahan Anarhan akan masa depan mereka."Lucas, aku merasa cemas tentang masa depan kita. Aku sudah mencoba mencari pekerjaan di toko beras Pak Samsul, tapi katanya tidak ada lowongan," kata Anarhan. "Jangan khawatir, Anarhan. Kita pasti bisa menemukan jalan keluar bersama-sama. Aku bisa berburu di hutan untuk mencukupi kebutuhan kita," balas Lucas."Tapi aku tidak ingin bergantung padamu terus, Lucas. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk kita berdua," ucap Anarhan sembari tertunduk."Aku mengerti perasaanmu, Anarhan. Tapi yang terpenting adalah kita bersama-sama, bukan seberapa banyak uang yang kita punya. Kita akan menghadapi masalah ini bersama-sama, seperti yang selalu kita lakukan," tutur Lucas dengan tenang.Anarhan tersenyum, meras

  • My Mate is a Wolf   Bab 30

    Pada hari libur dari pekerjaannya di toko beras, Anarhan merasa terdorong untuk mengunjungi gubuk tempat tinggal Lucas. Dengan langkah mantap, dia memegang sebungkus nasi Padang yang baru saja dibelinya dari warung terdekat, berharap bisa berbagi santapan bersama Lucas.Anarhan tiba di gubuk Lucas dengan hati yang penuh antusiasme, mengetuk pintu dengan lembut. Beberapa saat kemudian, pintu terbuka, dan Lucas muncul dengan senyuman hangat di wajahnya."Halo, Anarhan! Apa yang membawamu ke sini?" tanya Lucas dengan senyum sumringah. "Halo, Lucas! Aku hanya ingin berkunjung dan membawakanmu makanan. Aku membelikanmu nasi Padang, harap kamu suka," tanggap Anarhan dengan ramah dan memberikan nasi itu pada Lucas.Lucas terkejut dengan kebaikan Anarhan, tetapi senang dengan kedatangannya."Wow, terima kasih banyak, Anarhan! Aku benar-benar terkejut dengan perhatianmu. Mari masuk, ayo makan bersama," kata Lucas mempersilakan Anarhan masuk. Anarhan dan Lucas pun makan bersama, sesekali samb

  • My Mate is a Wolf   Bab 29

    Setelah keluar dari gubuknya di pagi hari yang cerah, Lucas merasa lapar yang menggelayut di perutnya. Dengan langkah mantap, dia memutuskan untuk mencari makanan di sekitar hutan. Meskipun terpisah dari dunia serigala, naluri pemburu yang masih melekat dalam dirinya tidak pernah pudar.Dengan kepiawaian dan ketelitian, Lucas menyusuri hutan, mencari jejak makanan. Dia mendekati tepi sungai yang mengalir tenang, di mana dia melihat gerakan air yang memancingnya untuk memburu ikan. Dengan kelincahan yang dimilikinya, Lucas berhasil menangkap beberapa ekor ikan dengan tangannya yang terampil.Selanjutnya, dia bergerak ke hutan yang lebih dalam, di mana dia melihat gerakan cepat seekor kelinci yang bersembunyi di semak-semak. Dengan kecepatan kilat, Lucas mengejar dan menangkap kelinci tersebut, menambah hasil buruannya.Namun, dia tidak hanya mengandalkan daging sebagai sumber makanannya. Lucas juga memanen beberapa buah pisang yang sudah matang dari pohon-p

  • My Mate is a Wolf   Bab 28

    Dengan langkah tegap, Lucas kembali ke istana serigala, menyiapkan dirinya untuk menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Dia tahu bahwa pertemuan dengan para dewa tidak akan berlangsung dengan damai, terutama setelah menghalangi Charos dalam misinya.Ketika dia memasuki ruang audiensi para dewa, udara menjadi tegang dan atmosfir penuh dengan ketegangan. Lucas menundukkan kepalanya dengan hormat di depan para dewa yang duduk di takhta tinggi mereka."Saya kembali, Tuan-tuan," ucap Lucas dengan suara tegas namun penuh rasa hormat.Salah satu dewa, yang paling berkuasa di antara mereka, memandang Lucas dengan tatapan tajam. "Lucas, kami telah mendengar tentang tindakanmu. Kau telah menghalangi utusan kami, Charos, dalam tugasnya untuk membawa Anarhan kemari."Lucas menahan napas, mempersiapkan dirinya untuk menerima hukuman yang akan dijatuhkan atas tindakannya. "Maafkan saya, Tuan-tuan. Saya hanya berusaha melindungi Anarhan dari nasib yang tidak p

  • My Mate is a Wolf   Bab 27

    Charos melangkah dengan langkah berat, memasuki istana kerajaan serigala dengan rasa kegagalan yang menyelimuti hatinya. Dalam kegelapan koridor istana, dia bergegas menuju ruang audiensi para dewa, tempat di mana dia harus memberikan laporan pahit tentang kegagalannya.Sang dewa, yang duduk di takhta tinggi, memandang Charos dengan mata yang tajam. "Charos, apa yang terjadi? Apakah Anarhan sudah bersama kita?"Charos menundukkan kepala dengan wajah penuh kemarahan. "Tidak, Tuan. Lucas, serigala lain, menghalangi jalanku. Dia melindungi Anarhan dengan gigih."Dewa itu mendengkus seraya bermonolog, "Lucas, kau mengkhianati bangsamu dengan melindungi anak ratu terdahulu. Kau tahu konsekuensinya."Charos dengan cepat menambahkan, "Anarhan seharusnya tidak hidup. Dia adalah kunci bagi kekuatan kami. Saya akan membawanya kembali, Tuan."Dewa itu mengangguk, "Lakukan apa yang perlu dilakukan, Charos. Kita tak bisa mengizinkan siapapun menghancurkan rencana kita."*Anarhan membuka pintu kos

  • My Mate is a Wolf   Bab 26

    Seiring berjalannya waktu, Anarhan semakin giat menabung, merawat harapan untuk hidup yang lebih baik. Sudah satu bulan sejak kenaikan gajinya, dan kini uang tabungannya telah mencapai 500 ribu rupiah. Hatinya penuh semangat, dia bertekad menggunakan uang itu untuk menyewa kost-kostan dekat pasar, sebuah langkah yang akan membawanya keluar dari gubuk di hutan.Hari ini, setelah pulang dari tempat kerja, Anarhan bertemu dengan Tomy yang telah menunggu di depan toko beras. Tomy menyapa dengan senyum ramah, "Hai, Anarhan! Bagaimana hari kerjamu?"Anarhan tersenyum gembira, "Hari ini cukup baik, Tomy. Aku benar-benar bersemangat untuk melihat tempat kost-kostan yang mungkin bisa aku sewa."Tomy mengangguk setuju, "Tentu, Anarhan. Ayo kita cari bersama-sama."Keduanya berjalan menyusuri pasar, mencari papan pengumuman atau informasi kost-kostan yang terpampang. Anarhan merasa hatinya berdebar-debar, merencanakan kehidupan baru yang lebih mand

DMCA.com Protection Status