Tae Seo menghembuskan nafasnya pelan "Lalu aku harus melihatmu mabuk dan menjadi mangsa dari tatapan liar para lelaki hidung belang seperti itu?" pekik Tae Seo tak mau kalah
"Itu bukan urusanmu" bantah Yeon Ra
Tae Seo semakin menggeram. Ini masih pagi dan wanitanya ini benar-benar bisa membuatnya naik darah di pagi yang cerah ini
"Tentu saja itu urusanku, karna kau adalah milikku"
"Milikmu?” Yeon Ra terkekeh geli mend
Operasi yang dilakukan Yeon Ra akhirnya selesai juga, ia dan rekan-rekan timnya mulai meninggalkan ruang operasi, namun masih tersisa beberapa perawat yang bertugas untuk membersihkan ruangan dan membawa pasien ke ruang intensifYeon Ra saat ini sedang duduk di meja kerjanya. Ia menghidupkan kembali ponselnya yang telah ia matikan beberapa jam yang lalu karena pria gila yang terus saja mengusiknya. Ada beberapa pesan masuk ke ponselnya, termasuk sebuah pesan dari Jung Tae Seo.Yeon Ra membuka pesan itu, ia melotot menatap ponselnya ketika melihat simbol hati berwarna ungu itu. Ck, bisa-bisanya setelah mengganggu jalan kerjanya sekarang pria itu justru mengirim pesan dan diakhir
"Kami sudah berakhir, tak berapa lama setelah kepergianmu" jawab Tae Seo yang meluruskan duduknya dan menatap lurus-lurus kedepan"Apaaa" pekik Yeon Ra "bagaimana bisa?"Tae Seo tersenyum tipis "Apa yang tidak bisa di dunia ini Raya ?"Yeon Ra kembali memicingkan matanya"Kau dicampakkan eoh?" Yeon Ra tersenyum remeh pada Tae SeoTae Seo tentu saja terkejut dengan p
Yeon Ra keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan hasrat membuang sesuatu yang sejak tadi ia tahan. Namun langkah kakinya terhenti dipersimpangan lorong yang menghubungkan dengan aula perusahaan. Tangannya tiba-tiba ditarik cepat oleh seseorang dan saat ini punggungnya sudah membentur ke dinding"Akhhh" Yeon Ra sedikit memekik karena benturan itu cukup membuat punggungnya sedikit nyeriMalam ini wanitanya ini terlihat begitu sexy dengan balutan kain hitam yang menutupi setengah dari tubuhnya dengan hiasan berlian di lehernya membuat Tae Seo ingin sekali menarik leher wanitanya ini dan mengukir sebuah lukisan yang disebut
Yeon Ra mengerjapkan matanya perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya berada di sebuah kamar, kamar yang mewah dan ia bisa mendengar suara deburan ombak dari luar sana. Ah~ berapa lama ia tertidur hingga saat terbangun ia sudah berada di hotel mewah Jeju.Gerakan samar di pinggangnya membuat Yeon Ra menunduk dan mendapati sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Tanpa perlu menebak berulang kali, ia sudah mengetahui siapa orang yang lancang seringkali lancang menyentuhnya se-enak jidatnyaYeon Ra berbalik dan ingin memaki orang tersebut, namun bola matanya terkunci mendapati wajah tenang Tae Seo tertidur. Makian yang ingin ia lontarkan menguap begitu saja. Tanganya terulur
"Karena aku mencintaimu Raya""Karena aku mencintaimu Raya""Karena aku mencintaimu Raya"Kata- kata itu terus saja berputar- putar di kepala Yeon Ra yang saat ini terlihat sangat gusar.Ia membaringkan tubuhnya di ranjang. Sejak tadi ia hanya berguling kesa
WARNING 21+Hari semakin larut malam namun tidak menyurutkan aktivitas kedua anak manusia yang sedang dimabuk cinta ini. Tae Seo meraup bibir Yeon Ra dan melumatnya perlahan, memperlakukan Yeon Ra dengan hati-hati. Tidak ingin menyakiti wanita yang saat ini berada dibawah kuasanya ini. Dengan luwesnya kepala pria itu, mencari posisi yang nyaman untuk saling berpangutan. Bahkan sekarang Tae Seo berada diatas tubuh Yeon Ra dan Yeon Ra yang tidak memakai sehelai benangpun"Nghh-" keluh Yeon Ra ketika Tae Seo mulai mencium dia area payudaranya
Yeon Ra dan Tae Seo saat ini sedang berada disebuah kolam renang yang ada di hotel tempat mereka menginap. Pemandangan yang langsung melihat ke arah laut dan pepohonan rindang yang ada di bawahnya. Hanya ada mereka berdua disana, sengaja memang. Tae Seo sudah memesan untuk mengosongkan tempat ini, ia sengaja untuk bisa menikmati waktu makan siang berdua bersama Yeon Ra.Yeon Ra dan Tae Seo menatap ke arah laut, dengan semilir angin pantai yang menerbangkan helaian rambut mereka dimana posisi Tae Seo sedang memeluk Yeon Ra dari belakang dan menyandarkan dagunya diatas pundak kiri Yeon Ra. Sedangkan tangan Yeon Ra berada diatas tangan Tae Seo didepan perutnya."Raya" sapa Tae Seo
"Dokter Myung, maaf tadi ada yang mencarimu bernama Al-----" perkataan Dokter Son Nahre terhenti ketika melihat Myung Yeon Ra yang ingin ia beri tahu sudah dalam pelukan orang yang mencarinyaDokter Son Nahre membelakkan matanya, ia cukup terkejut dengan sebuah fakta baru dimana seorang Myung Yeon Ra berpelukan dengan seorang laki-laki"Al... Alexander Hwang"
“Sialan Kau Jung Tae Seo ! kau pikir adikku ini apa hah ?” sentak Myung Jaewon yang kini menatap garang kearah Jung Tae Seo, bahkan semua orang yang ada disana juga menatap Tae Seo “Tentu saja dia istriku, kau pikir apalagi ?” ujar Tae Seo dengan begitu tenang Prok prok prok, Minho pun berdiri dari tempat duduknya dan bertepuk tangan bahkan kedua jempolnya teracung kearah Tae Seo “Kau memang pejantan tangguh Jung Tae Seo !” ucap Minho yang tak habis pikir dengan kekuatan sahabatnya itu. Luar biasa !! mungkin suatu saat memang benar Tae Seo bisa membentuk kesebelasan sepak bola dari anak mereka saja “Kau sudah hamil lagi berapa bulan Myung Yeon Ra ?” tanya Jina yang menatap Yeon Ra begitu hangat Yeon Ra yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Jina pun tersenyum malu “Eum, kurasa sudah memasuki bulan kedua Jina” Jina pun tersenyum lebar dan mulai berhamburan kepelukan Yeon Ra “Wah selamat atas kehamilanmu lagi Myung Yeon Ra !” ujar Kim Jina begitu riang. Setelah ucapan dari Jina, s
"Krekk...krekk"Ini sudah larut malam, namun sebuah suara berani mengganggunya saat Yeon Ra merajut mimpi."Ughh" leguh Yeon Ra dan mulai mengerjap-kerjapkan matanya berkali "sialan, siapa yang berani-beraninya mengganggu tidurku" umpat Yeon RaYeon Ra terhenyak kaget melihat sosok bayangan hitam dari pintu balkon kamarnya. Matanya langsung membulat lebar tak kala bayangan itu mulai berdiri di tepan di depan gagang pintu balkon dari luar"Maling?" pekik Yeon Ra dan segera ia menutup mulutnyaCk berani-beraninya maling kurang ajar ingin memasuki kamarnya. Yeon Ra segera bangun dari ranjang dan mengambil tongkatbaseballyang ada di bawah ranjangnya, ia memang menyimpan tongkat itu untuk berjaga-jaga disaat seperti ini. Meskipun keamanan rumah keluarga Myung sangat ketat namun hal seperti ini bisa saja terjadi.Yeon Ra berjalan mengendap-endap ke arah pintu balkon, jantungnya berdetak tak karuan kali ini danCeklekPintu kamar
Hari ini Yeon Ra sangat lelah sekali, ia harus menjalankan beberapa kali operasi karena dokter Minjung sedang cuti dalam kurun waktu tertentuYeon Ra keluar dari ruang operasi dan menghela nafas berat. Ia melangkahkan kakinya untuk berganti dan ingin segera menemani Tae SeoYeon Ra membuka pintu ruang inap Tae SeoDEGMata Yeon Ra membulat dan dengan segera melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam ruangan.Ruangan Tae Seo kosong, Yeon Ra mencari Tae Seo ke setiap ruang namun nihilKetakutan kembali menyelami dirinya kembali. Ia segera berlari keluar ruangan dan mencari Tae Seo ke segela penjuru, matanya sudah memerah menahan tangis saat ini. Dadanya kembali terasa sesak. Ia bertanya kepada beberapa perawat ataupun dokter lain namun mereka tidak mengetahui dimana Tae Seo sekarang"Dokter Myung!" panggil seseorang yang tak lain adalah NahreyoungYeon Ra menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Nahre"cepat katakan apa m
5bulan kemudianDalam sebuah ruangan beraroma terapi seorang pria tampan masih saja tidur dengan nyenyaknya, seolah-olah ia masih saja bermimpi indah saat iniBunyi pintu ruangan bertuliskan VIP itu terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik dengan balutan jas dokter namun tetap tidak mampu mengusik dirinya dari alam mimpi"Morning, Tae Seo Oppa" ucap wanita itu dengan bertuliskan Myung Yeon Ra di saku jas sebelah kirinyaYeon Ra duduh di ranjang tempat Tae Seo tertidur saat ini. Ia mengusap wajah Tae Seo perlahan dengan salah satu tangan miliknya. Mengelus pipi Tae Seo dengan lembut"Kenapa kau masih saja tampan disaat memejamkan mata seperti ini Oppa ?" ucap Yeon Ra mencoba berbicara dengan Tae Seo meskipun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut pria ituYeon Ra mendekatkan wajahnya, bibirnya tepat berada di salah satu cuping telinga Tae Seo"apa yang kau mimpikan saat ini Oppa? Hingga kau memilih tertidur dan mengabaikan
Mobil ambulan yang membawa Tae Seo telah sampai di Myung Hospital. Tae Seo dengan segera dibawa ke UGD dan Yeon Ra masih saja menangis dengan mendorong brankar memasuki UGD. Ia masih saja menangis tersedu-sedu"Please !!... Oppa kumohon bertahanlah" ucap Yeon Ra berkali- kaliMinjung yang kebetulan baru saja selesai melakukan operasi dan kembali ke UGD untuk bertugas ia melihat Yeon Ra dalam keadaan kacau dan membuatnya segera berlari dan menghampirinya"Yeon Ra, kau tidak apa- apa?" tanya Minjung yang terlihat sangat khawatir dengan Yeon Ra, bahkan jas dokter milik Yeon Ra berubah warna menjadi merah penuh darah. Minjung menggenggam kedua bahu Yeon Ra dengan erat"Minggir Oppa, aku harus menyelamatkannya" pekik Yeon Ra yang mencoba memberontak untuk lepas dari Minjung"YAKK, MYUNG YEON RA APA KAU AKAN SANGGUP MERAWATNYA DENGAN KEADAAN KACAU SEPERTI INI?" bentak MinjungPemberontakan Yeon Ra terhenti, kaki Yeon Ra terasa lemas saat ini. Ia l
Myung Hospitalsaat ini sedang gempar dengan perkelahian didepan rumah sakit oleh orang-orang berbaju hitan dan bertubuh kekar. Mereka saling baku hantam satu sama lain, dan pelaku dalam kejadian ini tentu saja adalah Jung Tae SeoTae Seo membawa 3 kali lipat orang-orang dengan tampang seram lebih banyak daei bodyguard yang berjaga diMyung Hospital. Bodyguard yang berjaga tentu saja dibuat tidak berkutik oleh orang- orang Tae Seo.Tidak hanya kalah jumlah namun Tae Seo membawa sekumpulan gengster yang ia kerahkan bagi siapapun yang menghalangi dirinya untuk masuk ke dalamMyung HospitalBRAKKTae Seo membuka kasar pintu ruang kerja Yeon Ra, dan segera melangkah kedalam ruanganYeon Ra yang baru saja selesai melakukan operasi tentu saja terkejut dengan kehadiran Tae Seo"Apa yang kau lakukan ?" bentak Yeon RaTae Seo justru tersenyum miring mendengar pertanyaan Yeon Ra"Justru aku yang bertanya padamu Raya..
Minjung telah kembali dari Jerman, dan disini ia sekarang bersama Yeon Ra sedang melakukan makan malam romantis di sebuah restoran mewah"Yeon Ra" ucap Minjung yang tak henti- hentinya tersenyum bahagia malam ini. Berbeda dengan wanita yang ada di depannya, yang sedari tadi hanya terdiam enggan untuk mengeluarkan kata dan terlihat tidak fokus pada acara malam"Yeon Ra" panggil Minjung sekali lagiYeon Ra tersentak dengan panggilan Minjung. Ia mulai sedikit gugup karena ketahuan melamun saat makan malam dengan calon suaminya ini"Ahh .. Ya Oppa?" tanya Yeon Ra yang merasa sedikit bersalah"Kau baik- baik saja? Apa kau sakit?" ujar Minjung yang mulai terlihat khawatir dengan keadaan Yeon Ra.Yeon Ra tersenyum tipis "aku baik- baik saja Oppa" jawabnya dengan setenang mungkin "ada apa Oppa?"Hwang Minjung tersenyum cerah " Eum, aku mulai besok akan bekerja diMyung Hospitalbersamamu" ujar Minjung dengan raut bahagianyaYeon Ra
"Aku membencimu.. Aku membencimu" kata- kata itu berputar- putar di kepala Tae Seo saat ini.Tidak!!! Kata- kata itu adalah kata yang paling Tae Seo takutkan dan akhirnya keluar dari mulut Myung Yeon Ra, wanitanya.Tae Seo tersadar dari keterkejutannya dan segera mendorong sedikit tubuh Ayaka. Ia harus segera mengejar Yeon Ra sebelum ia kehilangan wanita yang teramat di cintainya itu lagi. Tae Seo berlari menuju arah lift.“Ck keparat !!! lift ini terlalu lama” maki Tae Seo dan dirinya segera berbalik menuju tangga darurat. Berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar wanitanyaYeon Ra hampir mencapai pintu mobil, namun sebuah tarikan tangan menghentikan langkahnya. Dan ya, Tae Seo lah yang menariknya dengan penampilan yang sama berantakan dan nafas sedikit tersengal karena berlari menuruti anak tangga"Kita harus bicara Raya" ucap Tae Seo memohon pada Yeon Ra dan mulai mengenggam kedua tangan Yeon Ra erat"Tidak ada yang perlu dibicara
“Ra ... Raya!” ucapnya dengan pelan. Ia sangat terkejut dengan kedatangan Yeon Ra saat ini. Dan dengan bodohnya ia melupakan janjinya pada Yeon Ra. Jantung Tae Seo pun juga berpacu sangat cepat saat ini. Perasaann bersalah mulai menggunung kembali dihatinya“Apa yang kau lakukan Oppa ? Kau makan malam dengannya ?” ucap Yeon Ra dengan nada yang begitu dingin.Tae Seo ingin menjawab namun lidahnya seakan benar- benar kelu saat ini. Tubuhnya pun seakan membatu“Kenapa kau diam saja Oppa ? Apa pertanyaanku kurang jelas ?” tanya Yeon Ra sekali lagi dengan tatapan penuh kekecewaan disana“Ra.. Raya ! aku bisa menjelaskan padanya padamu” ujar Tae Seo dengan begitu gugup namun ia masih mencoba bersikap tenangYeon Ra tertawa sinis mendengarnya“Penjelasan apa lagi yang akan kau sampaikan Oppa ? belum cukupkah kau mengecewakanku berkali- kali ?”Tae Seo menggeleng cepat “Tidak seperti itu Raya !”“LALU SEPERTI APA SIALAN ?” bentak Y