Share

3

Penulis: Arinda
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-21 14:52:32

"Sayang ini baju kamu. Coba deh dipake. Kalo ada apa-apa mama bisa ke penjahitnya lagi. "Ujar mama begitu aku sampai rumah.

Belum juga aku istirahat mama sudah memberondongku dengan baju. Sepertinya mama sangat antusias untuk menikah dengan mantan calon besannya ini.

"Ntar dulu ya ma. Aku capek banget. Hari ini kepala koki gak dateng. Aku jadi ke dapur. "Jawabku malas.

Mama menghela nafas.

"Aulia mama tau kamu tidak setuju mama menikah. Tapi tolong jangan kekanakan. "Tandas mama membuat amarahku naik.

Bukan itu sejujurnya. Aku hanya capek. Kenapa mama berspekulasi sampai kesana?

Aku tak menghiraukan mama dan berlalu ke kamar.

"Aulia dengerin mama! "

Aku menutup pintu dengan keras. Kuhempaskan tubuhku di ranjang. Kenapa mama harus menuduhku seperti itu disaat aku sudah mulai rela mama menikah lagi? Dan kenapa harus menikah sekarang disaat suasana hatiku tak baik-baik saja? Kenapa harus dengan Om Fabian?

Baiklah jika mama menuduhku seperti itu, lebih baik aku mengikuti tuduhan mama kan?

Tak terasa air mataku mengalir. Perselingkuhan Satya masih terasa perih untukku. Kita yang sudah bersama cukup lama pada akhirnya harus putus.

...

"Mau kemana? "Tanya mama saat aku keluar kamar. Sudah hampir tengah malam.

"Aku mau kerumah papa. "Jawabku singkat.

Mama tak berniat mencegahku.

"Oh iya, aku tanggal 8 ke Bali. Acara ulang tahun Grandma Rose. "Ujarku dan terus berjalan.

"Aulia! Dengarkan mama.... "Aku tak menghiraukan dan melajukan mobilku.

Aku selesai! Rumah itu milikku dan lihat saja apa yang akan kulakukan dengan rumah itu!

...

"Morning honey. "

Aku membuka mata. Mami Sofia sudah membuka gorden kamarku.

"Jam berapa? "Tanyaku dan kembali menutup diri dengan selimut.

"Udah jam 8 ini. Disuruh papa turun buat sarapan. "Jawab Mami Sofia dan menarik selimutku.

"5 menit lagi. Aku kebawah. "Ujarku tak mau diganggu.

Kudengar Mami Sofia keluar kamar.

Aku kembali melanjutkan tidurku setelah tadi malam aku tak bisa tidur. Aku sampai rumah papa pukul 1 dini hari. Untunglah aku sudah telepon Mami Sofia jadi aku tidak terkunci didepan pagar. Aku menempati kamar yang nantinya akan dipakai Selena. Tapi berhubung Selena masih bayi jadi kamar ini milikku.

Tok tok tok.

"Ya Mami sebentar. "Seruku dan berjalan ke kamar mandi.

Membersihkan badan dan mengganti piyamaku dengan baju yang akan kugunakan untuk ke restoran.

Aku menuruni tangga. Papa dan Mami Sofia sudah di meja makan.

"Duduk cepat. Aku sudah lapar. "Sahut Mami Sofia saat aku sudah menuruni tangga.

"Iya bawel. "Jawabku dan duduk didepannya.

Kami sarapan dengan diiringi obrolan ringan.

"Kamu nanti nginep sini kan? "Tanya Mami Sofia memastikan.

"Iya. Keberatan? "Tanyaku balik. Tentu saja dalam konteks bercanda bukan menuduh.

"Bukan itu. Sprei dikamarmu nanti akan kuganti. Itu sudah cukup lama. "Jawab Sofia dan kembali menyendok nasi untuk Selena yang duduk disampingnya.

Setelah sarapan aku berangkat ke restoran.

"Kepala koki belum dateng Bi? "Tanyaku pada Bianca. Bianca menggeleng.

"Anaknya masih dirumah sakit kayaknya. "Bisik Bianca dan mengikutiku ke dalam. Aku mengambil apron di mejaku dan berjalan ke dapur.

"Oh gitu? Nanti aku jenguk deh kerumah sakit. "Jawabku dan masuk dapur.

Bianca sendiri kembali ke depan.

Aku kembali menggantikan kepala koki di dapur. Mengingat dapur sedikit kewalahan akhir-akhir ini.

"Bu Lia ini cumi saos tiram sudah siap dua porsi. "

"Oke, snack siap? "Tanyaku pada tiga koki didepanku.

"Snack 1 menit lagi. "

Aku menekan bell dan pelayan masuk dapur.

"Snack untuk meja 11 1 menit lagi. "Ucapku. Pelayan mengangguk dan mengambil makanan didepanku.

"Snack siap. "

Snack diantar ke mejaku oleh koki. Aku kembali mengambil menu dan menekan bell.

"Gurame asam manis satu, ayam sambal matah tiga, ayam panggang dua, ice cream dua. Lemon tea satu. "Aku membaca pesanan dan semua sibuk meracik.

"Next ayam saus teriyaki satu. Mango float satu. Cheesecake satu. "

Aku terus melakukan tugasku untuk bagian ayam dan memanajemen pesanan.

"Bu Lia, ada pelanggan ingin bertemu ibu. "Bianca sudah disampingku.

"Untuk apa? "Tanyaku balik. Bianca menggeleng.

"Gantikan tugasku sebentar. "Ucapku dan memberikan kertas pesanan yang baru keluar dari printer.

Aku melepas apronku dan keluar dapur.

"Meja berapa yang mencari? "Tanyaku pada kasir. Kasir menunjuk seorang pria. Aku berjalan mendekatinya.

"Selamat siang pak. Ada yang bisa saya bantu? "Tanyaku dengan sopan dan menunduk.

Pelanggan itu menoleh.

"Aulia? "

"Mas Abimana? "Tanyaku balik.

Mas Abimana tersenyum.

"Ini restoran kamu? "Tanya Mas Abimana. Aku mengangguk.

Mas Abimana mempersilahkan aku untuk duduk didepannya.

"Ada apa mas? "Tanyaku masih belum mengerti.

Pelayan mengantarkan pesanan Mas Abimana.

"Jadi gini, aku bener-bener gak tau kalo ini restoran kamu. Tapi sebenernya aku pengen ketemu sama kamu. "Jelas Mas Abimana. Aku mengernyit bingung.

Apa maksudnya?

"Pertam, aku mau reservasi disini untuk minggu depan. Dan katanya aku harus bertemu dengan pemilik karena aku mau reservasi secara keseluruhan. Ada acara di rumah sakit yang akhirnya aku bawa kesini. "

Aku mengangguk mengerti. Kami membicarakan terkait reservasi tersebut selama beberapa saat.

"Mama kemarin.... "

"Mas panggil mamaku mama? "Ucapku memotong. Kenapa bisa?

"Mamamu akan jadi mamaku kan? Dan ayahku juga jadi ayahmu. "Tandas Mas Abimana.

Ah itu....

"Ayah? "

Mas Abimana mengangguk.

"Aku manggilnya sih ayah. Kalo kamu mau manggil papa or something silahkan. "

Aku menggeleng.

"Aku manggil papa kandungku papa. Jadi aku panggil ayah aja boleh? "

Mas Abimana tersenyum dan mengangguk.

"It's oke Li. Jadi aku manggil mamamu mama kamu gak keberatan kan? "Tanya Abimana meminta persetujuanku.

Aku mengangguk.

"Back to topic, mama kemarin menelepon ayah. Bilang kalo kamu gak dateng di acara pernikahan mereka dan kamu ke Bali untuk ulang tahun ibu dari istri papamu. "

Jadi mama memberitahu om Fabian sekeluarga tentang pertikaian kami?

"Lalu? "Tanyaku menunggu reaksinya.

"Aku tau kamu gak setuju mama menikah. Tapi gini deh kedatangan kamu itu bikin mama bahagiaaaa banget. Kamu gak mau bahagiain mama? "

Respon Abimana justru diluar dugaanku. Kukira dia akan menyalahkan ku atau menghakimi sikapku kemarin.

"Aku setuju kok mama nikah. Dan ada banyak cara kan bikin mama bahagia. Pokoknya aku mau ke Bali. Iyasih emang aku mau ke ulang tahun mamanya mami Sofia tapi aku juga butuh refreshing. Aku pusing sama semuanya. "Jawabku panjang lebar.

Mas Abimana menghela nafas.

"Kalau untuk refreshing kamu kan bisa pergi sendiri tanpa harus meninggalkan mama di hari bahagianya. "Mas Abimana masih berusaha membujukku.

Aku tersenyum miris. Ini tentang janji mas. Janji yang mama dan papa ucapkan saat mereka keluar dari ruang sidang dan resmi bercerai.

"Dari kecil aku gak pernah berkompromi tentang hidupku. Termasuk ini. Kalau aku bilang aku mau ke Bali tanggal 8 ya udah aku bakal tepatin jadwal itu. "Sergahku dengan alternatif yang ditawarkan Mas Abimana.

"Oke. Gimana kalo kamu undur sedikit rencana kamu. Tanggal 10 malam kamu pergi ke Bali. "Tawar Mas Abimana lagi.

"Mami Sofia dan papaku berangkat itu tanggal delapan. Dan aku gak mau ke Bali sendiri. Oke? "Tandasku tak mau dibantah.

Mas Abimana menatapku lalu makan makanan yang dipesannya. Aku masih diam didepannya. Menunggu penawaran apalagi yang diutarakan seorang Abimana Wildan Dhananjaya didepanku.

"Oke tanggal 10 aku akan nemenin kamu ke Bali. "Tawaran Mas Abimana membuatku mendongak.

"Maaf aku gak akan mau pergi sama orang yang baru aku kenal. "Tukasku seraya tersenyum.

Mas Abimana apalagi senjatamu?

"Tanggal 10 malam kita berangkat dan tanggal 10 pagi setelah orangtua kita menikah kamu menjadi adikku. Jadi bagaimana? Calon adik bungsuku. "Jelas Mas Abimana seraya memainkan alisnya.

Sh*t kenapa dia terlihat tampan.

"Jawabanku tetap tidak. Lebih baik aku bersama papaku daripada bersama kamu. "Ucapku dengan senyuman semanis mungkin.

"Maaf saya banyak pekerjaan bapak Abimana. Saya permisi. Silahkan menikmati hidangan terbaik kami. "

Aku berjalan meninggalkan Mas Abimana.

Aku? Semudah itu ditaklukkan? Dalam mimpi! Aku masih perlu menyembuhkan diri karena dua orang terbaikku melanggar janjinya masing-masing.

Satya dengan janji setianya dan mama dengan janji tidak akan menikah lagi

Bab terkait

  • My Love, My Step Brother   4

    "Pak saya sudah di rumah sakit, anak bapak ada diruangan mana ya? "Tanyaku pada Pak Dimas, kepala koki di restoranku. "Oh baik pak. Saya kesana. "Ucapku dan beranjak dari lobby rumah sakit. Sore ini aku menepati janji menjenguk anak Pak Dimas yang sudah satu minggu terbaring sakit. Sayangnya aku sendiri kesini. Bianca tak bisa menemaniku.Aku menekan tombol di lift. Lantai 3.Ting!Aku keluar dari lift. "Aulia. "Panggil seorang laki-laki yang membuatku menoleh.Mas Abimana.Lagi?!"Hai. Ngapain disini mas? "Tanyaku basa-basi. "Aku kerja disini Li. "Jawab Mas Abimana. Aku menatapnya badannya yang berbalut jas putih. Oh jadi Mas Abimana itu seorang dokter. "Dokter Abi. "Panggil seorang suster. "Dipanggil profesor Wina di ruangannya. "Ujarnya saat sudah didepanku dan Mas Abimana. "Ya terimakasih. Li, aku pergi dulu. "Pamit Mas Abimana dan kubalas dengan anggukan.Aku kembali meneruskan langkahku ke ruangan anak Pak Dimas. Mas Abi, kenapa kita ketemu terus?tapi kurasa lebih baik

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • My Love, My Step Brother   5

    Aulia benar-benar pulang. Apalagi ketika papanya juga meminta dia untuk menemui mamanya terlebih dahulu."Bu ditunggu sama orang dibawah. "Kata Bianca pada Aulia yang sedang menyelesaikan pekerjaan di dapur. "Siapa Bi? "Tanya Aulia tanpa menoleh. Dia masih asyik mengecek persediaan daging di ruang penyimpanan. Sementara itu Bianca berdiri didepan pintu ruangan penyimpanan. "Yang tadi makan siang sama ibu. "Jawab Bianca. Pergerakan Aulia terhenti. Dia menengok jam di tangannya. Jam 9 malam. "Suruh tunggu Bi. Kamu siap-siap pulang juga. "Instruksi Aulia dan mempercepat pekerjaannya.Abimana sudah menunggu didepan. Aulia kembali ke ruangannya untuk mengambil tas baru ke bawah. Abimana sudah duduk di kursi kosong karena restoran sudah tutup sejak satu jam yang lalu. "Maaf mas aku ada kerjaan dan gak buka hp. Jadi gak tau mas nelfon berkali-kali. "Ucap Aulia saat dia sudah ada didepan Abimana. "Iya gak papa. Udah siap pulang? "Tanya Abimana. Aulia mengangguk. Aulia sudah meningg

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • My Love, My Step Brother   6

    Aulia POV. Tiga hari lagi mama akan menikah. Katanya hari ini mas Abi dan Satya mau pindahan kesini. "Mam aku ke resto dulu. "Pamitku dan mengenakan jaketku. Mama mengangguk dan mengantarku sampai keluar. Truk berhenti didepan rumahku.Siapa nih? "Itu mungkin yang buat pindahan Li. "Celetuk mama. Aku mengangguk.Aku menunggu sebentar karena mobilku tak bisa keluar. "Pagi ma. "Satya mencium tangan mama.Wait mama? Sejak kapan dia kayak gini sih. "Pagi Satya. Sudah sarapan? "Tanya mama ramah.Satya menggeleng. "Yuk ke dalem mama panggangin roti. Abimana juga mau? "Tawaran mama membuat aku menoleh.Mas Abi! "Enggak ma aku sarapan nanti aja. "Tolak mas Abi halus. Mas Abi berdiri didepanku setelah mama dan Satya masuk rumah. "Mau kemana Li? "Tanya Mas Abi dan menatapku dari atas sampe bawah. "Mau ke resto mas. Minggu pasti rame. "Jawabku seraya tersenyum. Mas Abi ikut tersenyum. "Mas Abi enggak kerja? "Tanyaku basa-basi. "Enggak, lagi libur. Oh iya tiket pesawat udah dapet. K

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • My Love, My Step Brother   7

    Aku sudah dirias sejak satu jam yang lalu. Dengan gaun indah yang sudah melekat pada tubuhku aku siap untuk menjadi pengiring mama hari ini. Dengan Mas Abi tentunya. Aku sedikit penasaran dengan pacar Satya yang baru. Semoga tidak lebih baik dari aku.!Handphoneku berdering. "Kak aku boleh angkat telepon ya? "Pintaku pada MUA yang merias wajahku. Dia mengangguk.Mami Sofia."Ya mi? "Tanyaku dan kembali fokus untuk dirias."Kuharap karangan bunga yang kukirim sudah sampai. Maaf ya tidak bisa datang. "Aku tersenyum. Mami Soia masih saja baik padahal mama pernah menyiramnya dengan segelas teh karena Sofia berpacaran dengan papa."That's okay. Gimana di Bali? Seru dong? "Tanyaku lagi. "Sangat seru. Nick mengajak kami ke pantai dua hari ini. Dan besok kamu akan menemui kami kan di villa? Aku sudah menyiapkan semuanya ""Ya, besok sore kukira aku menyusul. Tapi mami harus menjemputku di airport. Wajib. Sampai ketemu besok mi "Pungkasku karena MUA akan mengaplikasikan lipstick."See you.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • My Love, My Step Brother   8

    Pesawat akan mendarat sebentar lagi. Abimana yang sedari tadi memejamkan mata dan mendengarkan musik kembali terjaga. Dia menoleh dan menatap wanita cantik yang bersandar di bahunya."Li yuk bangun. Udah mau landing. "Bisik Abimana pelan pada Aulia yang tidur di bahunya. Aulia menengok untuk menatap Abimana pelan. Abimana tersenyum. Aulia sedikit salah tingkah membenarkan posisinya. Dia tidak sadar sudah tidur dengan bersandar pada Abimana. "Ehm maaf mas. "Gumam Aulia. Abimana mengangguk mengerti. "Santai aja Li. Kan kita saudara. It's oke. "Jawab Abimana dan mulai membereskan barang-barangnya. begitu juga Aulia."Nanti kita dijemput siapa? Atau harus pakai taxi? "Tanya Abimana ketika mereka sudah berjalan."No, kita akan dijemput papa dan mamiku mas. Mas harus berkenalan dengan mereka. "Jawab Aulia antusias.Abimana hanya mengangguk.Di bandara Nick dan Sofia sudah menjemput mereka. "Mamiiii. "Panggil Aulia saat melihat Sofia keluar dari sebuah coffee shop."Omg honeyyy. "Pekik

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • My Love, My Step Brother   9

    "Adek pernah ke Swiss? "Tanya Abimana saat dia dan Aulia saling bersandar ketika film usai."Belum, kenapa mas? "Tanya Aulia balik."Yuk kapan-kapan kita liburan kesana? "Ajak Abimana sembari menatap Aulia.Aulia menegakkan badannya. Dia merasa tak pantas bersandar seperti itu."Boleh, nanti kita pergi rame-rame mas. Seru deh kayaknya. "Jawab Aulia antusias.Abimana mengangguk.Sepertinya menyenangkan jika keluarga Dhananjaya bisa berlibur bersama.Aulia beranjak ke dapur. Dia membuka kulkas dan menemukan beberapa buah yang bisa dia jadikan salad. Sofia benar-benar memahami apa mau Aulia.Tanpa menunggu lama Aulia mulai memotong buah-buahan dan membuat salad untuknya dan Abimana."Mas Abi mau salad? "Tanya Aulia sembari membawa dua mangkuk salad."Boleh, bikin sendiri? "Tanya Abimana dan menerima satu mangkuk dari tangan Aulia."Iya dong. Cobain mas. "Jawab Aulia dan mempersilahkan Abimana untuk memakan salad buatannya.Abimana mulai melahap salad buatan Aulia. Dan enak, tidak terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-20
  • My Love, My Step Brother   10

    "Selamat pagi bu. "Sapa Bianca saat aku dan Mas Abi masuk ke restoran."Pagi Bi, siapkan dapur ya. Saya mau masak sebelum restoran buka. "Jawabu dan mengajak mas Abi untuk langsung ke ruanganku."Mas gak papa masuk ruangan kamu? "Tanya Mas Abi setelah aku membuka pintu ruanganku."Gapapa mas, masuk aja. "Ajakku dan menaruh tasku di meja.Mas Abi menatapp ruanganku dengan intens."Enggak mau ganti bunganya Li?"Tanya Mas Abi sembari menunjuk buket bunga kering yang ada di atas etalase display di ruanganku.Aku terdiam. Itu bunga terakhir yang Satya hadiahkan untukku. Dan memang sudah kering mengingat kami sudah putus beberaopa bulan yang lalu."Ya, nanti. Enggak kepikiran buat gantinya. Aku masak dulu ya mas." Jawabku dan berjalan menuju dapur sementara Mas Abi tetap di ruanganku.Aku beranjak untuk masak sendiri beberapa menu yang akan kuhidangkan untuk Mas Abi."Spesial banget ya bu sampai masak sendiri? "Goda Bianca saat aku meminta bantuannya untuk membawa hidangan ke ruanganku."Bia

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • My Love, My Step Brother   11

    "Nonton yuk? "Aku memutar bola mataku jengah. Satya tiba-tiba sudah duduk disampingku."Bisa lo agak jauh dikit enggak? "Tanyaku sinis dan kembali memainkan handphoneku."Kenapa? Takut ya kalo gue bikin lo nyaman lagi? "Tanyanya dengan senyum tengil tak lepas dari wajahnya."Jijik tau gak. Sana sih pergi. "Usirku gusar dan beranjak kembali ke kamar.Satya menahan tanganku."Li, kita harus bicara. Gue gak nyaman sama sikap kekanakan lo ini. "Ucapan Satya menyulut emosiku."Kekanakan? Udah sabar banget ya gue 2 tahun setia sama lo disaat lo selingkuh sana-sini. Udah deh Sat gue udah males ngomongin masalah itu. "Semburku atas ucapannya.Aku menarik tanganku dan kembali ke kamar.Tau gini mending tadi gak usah pake acara main hp di sofa depan kamar.Aku duduk di ranjang kamarku dengan nafas yang memburu. Berusaha mengendalikan emosiku yang tiba-tiba naik. Segampang itu Satya mengatakan aku kekanakan setelah 2 tahun aku bersabar dengan semua tingkah lakunya?Tok tokConnecting door mili

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22

Bab terbaru

  • My Love, My Step Brother   13

    Aku masuk ke rumah dengan suasana hati tak nyaman. Aku memutuskan untuk tidak membalas pesan Mas Abi yang dia kirimkan 30 menit yang lalu."Lo mau langsung keatas? Gue mau bikin kopi. "Ujar Satya sebleum dia berjalan ke dapur."Iya. "Jawabku singkat dan langsung menaiki anak tangga untuk ke lantai dua.Kamar Mas Abi yang ada di tengah tertutup. Setidaknya aku masih aman dan bisa tidak bertemu Mas Abi."Cantik. "Aku tertegun. Tanganku tak jadi membuka kenop pintu kamarku. Aku menoleh dan mendapati Mas Abi sudah ada di depan kamarnya."Ehm mas, belum tidur? "Tanyaku basa-basi. Mas Abi menggeleng."Belum, abis dari mana? "Tanya Mas Abi balik."Abis ngopi mas sama temen. "Jawabku tentu saja berbohong.Pertama aku makan mie dan teh hangat bersama Satya. Kedua Satya bukan temanku."Oh gitu, kirain kemana tumben banget keluar malem. Yaudah istirahat gih, mas juga mau istirahat. "Ujar Mas Abi sembari tersenyum. Dia lalu kembali masuk kamarnya.Belum sempat aku masuk kamar suara langkah kaki

  • My Love, My Step Brother   12

    Suara tangisan bayi membuyarkan tidurku. Aku terbangun dan tersadar kalau hari ini aku ada di rumah papa.Flashback on."Jadi kakak sekarang udah gak mau lagi ya ke rumah papa? Kok udah sebulan enggak kesini. Enggak kangen sama papa? "Aku menggigit bibir bawahku. Bingung harus menjawab apa ke papa. Tidak mungkin kan aku menjawab kalau aku nyaman dengan keluarga baru?"Ehm Aulia sibuk aja papa. Papa juga gak pernah ke restoran nengokin aku. "Ya, jurus andalanku dalam menghadapi papa adalah playing victim, selalu."Papa baru aja sampai rumah kak abis dari luar kota. Kakak kalau ada waktu ke rumah ya. Mami juga kangen sama kakak katanya. "Terdengar erangan suara mami, sepertinya mami baru bangun."Siapa pi? "Tanyanya serak. Aku sudah hafal jadwal bangun mami dan sore ini dia pasti baru bangun setelah tidur siang dengan Selena. Dan mungkin papa juga."Aulia sayang. "Jawab papa dan meloudspeaker panggilan kami."Aku dong, kakak Selena yang paling cantik. "Seruku berniat menyapa mami."I

  • My Love, My Step Brother   11

    "Nonton yuk? "Aku memutar bola mataku jengah. Satya tiba-tiba sudah duduk disampingku."Bisa lo agak jauh dikit enggak? "Tanyaku sinis dan kembali memainkan handphoneku."Kenapa? Takut ya kalo gue bikin lo nyaman lagi? "Tanyanya dengan senyum tengil tak lepas dari wajahnya."Jijik tau gak. Sana sih pergi. "Usirku gusar dan beranjak kembali ke kamar.Satya menahan tanganku."Li, kita harus bicara. Gue gak nyaman sama sikap kekanakan lo ini. "Ucapan Satya menyulut emosiku."Kekanakan? Udah sabar banget ya gue 2 tahun setia sama lo disaat lo selingkuh sana-sini. Udah deh Sat gue udah males ngomongin masalah itu. "Semburku atas ucapannya.Aku menarik tanganku dan kembali ke kamar.Tau gini mending tadi gak usah pake acara main hp di sofa depan kamar.Aku duduk di ranjang kamarku dengan nafas yang memburu. Berusaha mengendalikan emosiku yang tiba-tiba naik. Segampang itu Satya mengatakan aku kekanakan setelah 2 tahun aku bersabar dengan semua tingkah lakunya?Tok tokConnecting door mili

  • My Love, My Step Brother   10

    "Selamat pagi bu. "Sapa Bianca saat aku dan Mas Abi masuk ke restoran."Pagi Bi, siapkan dapur ya. Saya mau masak sebelum restoran buka. "Jawabu dan mengajak mas Abi untuk langsung ke ruanganku."Mas gak papa masuk ruangan kamu? "Tanya Mas Abi setelah aku membuka pintu ruanganku."Gapapa mas, masuk aja. "Ajakku dan menaruh tasku di meja.Mas Abi menatapp ruanganku dengan intens."Enggak mau ganti bunganya Li?"Tanya Mas Abi sembari menunjuk buket bunga kering yang ada di atas etalase display di ruanganku.Aku terdiam. Itu bunga terakhir yang Satya hadiahkan untukku. Dan memang sudah kering mengingat kami sudah putus beberaopa bulan yang lalu."Ya, nanti. Enggak kepikiran buat gantinya. Aku masak dulu ya mas." Jawabku dan berjalan menuju dapur sementara Mas Abi tetap di ruanganku.Aku beranjak untuk masak sendiri beberapa menu yang akan kuhidangkan untuk Mas Abi."Spesial banget ya bu sampai masak sendiri? "Goda Bianca saat aku meminta bantuannya untuk membawa hidangan ke ruanganku."Bia

  • My Love, My Step Brother   9

    "Adek pernah ke Swiss? "Tanya Abimana saat dia dan Aulia saling bersandar ketika film usai."Belum, kenapa mas? "Tanya Aulia balik."Yuk kapan-kapan kita liburan kesana? "Ajak Abimana sembari menatap Aulia.Aulia menegakkan badannya. Dia merasa tak pantas bersandar seperti itu."Boleh, nanti kita pergi rame-rame mas. Seru deh kayaknya. "Jawab Aulia antusias.Abimana mengangguk.Sepertinya menyenangkan jika keluarga Dhananjaya bisa berlibur bersama.Aulia beranjak ke dapur. Dia membuka kulkas dan menemukan beberapa buah yang bisa dia jadikan salad. Sofia benar-benar memahami apa mau Aulia.Tanpa menunggu lama Aulia mulai memotong buah-buahan dan membuat salad untuknya dan Abimana."Mas Abi mau salad? "Tanya Aulia sembari membawa dua mangkuk salad."Boleh, bikin sendiri? "Tanya Abimana dan menerima satu mangkuk dari tangan Aulia."Iya dong. Cobain mas. "Jawab Aulia dan mempersilahkan Abimana untuk memakan salad buatannya.Abimana mulai melahap salad buatan Aulia. Dan enak, tidak terlalu

  • My Love, My Step Brother   8

    Pesawat akan mendarat sebentar lagi. Abimana yang sedari tadi memejamkan mata dan mendengarkan musik kembali terjaga. Dia menoleh dan menatap wanita cantik yang bersandar di bahunya."Li yuk bangun. Udah mau landing. "Bisik Abimana pelan pada Aulia yang tidur di bahunya. Aulia menengok untuk menatap Abimana pelan. Abimana tersenyum. Aulia sedikit salah tingkah membenarkan posisinya. Dia tidak sadar sudah tidur dengan bersandar pada Abimana. "Ehm maaf mas. "Gumam Aulia. Abimana mengangguk mengerti. "Santai aja Li. Kan kita saudara. It's oke. "Jawab Abimana dan mulai membereskan barang-barangnya. begitu juga Aulia."Nanti kita dijemput siapa? Atau harus pakai taxi? "Tanya Abimana ketika mereka sudah berjalan."No, kita akan dijemput papa dan mamiku mas. Mas harus berkenalan dengan mereka. "Jawab Aulia antusias.Abimana hanya mengangguk.Di bandara Nick dan Sofia sudah menjemput mereka. "Mamiiii. "Panggil Aulia saat melihat Sofia keluar dari sebuah coffee shop."Omg honeyyy. "Pekik

  • My Love, My Step Brother   7

    Aku sudah dirias sejak satu jam yang lalu. Dengan gaun indah yang sudah melekat pada tubuhku aku siap untuk menjadi pengiring mama hari ini. Dengan Mas Abi tentunya. Aku sedikit penasaran dengan pacar Satya yang baru. Semoga tidak lebih baik dari aku.!Handphoneku berdering. "Kak aku boleh angkat telepon ya? "Pintaku pada MUA yang merias wajahku. Dia mengangguk.Mami Sofia."Ya mi? "Tanyaku dan kembali fokus untuk dirias."Kuharap karangan bunga yang kukirim sudah sampai. Maaf ya tidak bisa datang. "Aku tersenyum. Mami Soia masih saja baik padahal mama pernah menyiramnya dengan segelas teh karena Sofia berpacaran dengan papa."That's okay. Gimana di Bali? Seru dong? "Tanyaku lagi. "Sangat seru. Nick mengajak kami ke pantai dua hari ini. Dan besok kamu akan menemui kami kan di villa? Aku sudah menyiapkan semuanya ""Ya, besok sore kukira aku menyusul. Tapi mami harus menjemputku di airport. Wajib. Sampai ketemu besok mi "Pungkasku karena MUA akan mengaplikasikan lipstick."See you.

  • My Love, My Step Brother   6

    Aulia POV. Tiga hari lagi mama akan menikah. Katanya hari ini mas Abi dan Satya mau pindahan kesini. "Mam aku ke resto dulu. "Pamitku dan mengenakan jaketku. Mama mengangguk dan mengantarku sampai keluar. Truk berhenti didepan rumahku.Siapa nih? "Itu mungkin yang buat pindahan Li. "Celetuk mama. Aku mengangguk.Aku menunggu sebentar karena mobilku tak bisa keluar. "Pagi ma. "Satya mencium tangan mama.Wait mama? Sejak kapan dia kayak gini sih. "Pagi Satya. Sudah sarapan? "Tanya mama ramah.Satya menggeleng. "Yuk ke dalem mama panggangin roti. Abimana juga mau? "Tawaran mama membuat aku menoleh.Mas Abi! "Enggak ma aku sarapan nanti aja. "Tolak mas Abi halus. Mas Abi berdiri didepanku setelah mama dan Satya masuk rumah. "Mau kemana Li? "Tanya Mas Abi dan menatapku dari atas sampe bawah. "Mau ke resto mas. Minggu pasti rame. "Jawabku seraya tersenyum. Mas Abi ikut tersenyum. "Mas Abi enggak kerja? "Tanyaku basa-basi. "Enggak, lagi libur. Oh iya tiket pesawat udah dapet. K

  • My Love, My Step Brother   5

    Aulia benar-benar pulang. Apalagi ketika papanya juga meminta dia untuk menemui mamanya terlebih dahulu."Bu ditunggu sama orang dibawah. "Kata Bianca pada Aulia yang sedang menyelesaikan pekerjaan di dapur. "Siapa Bi? "Tanya Aulia tanpa menoleh. Dia masih asyik mengecek persediaan daging di ruang penyimpanan. Sementara itu Bianca berdiri didepan pintu ruangan penyimpanan. "Yang tadi makan siang sama ibu. "Jawab Bianca. Pergerakan Aulia terhenti. Dia menengok jam di tangannya. Jam 9 malam. "Suruh tunggu Bi. Kamu siap-siap pulang juga. "Instruksi Aulia dan mempercepat pekerjaannya.Abimana sudah menunggu didepan. Aulia kembali ke ruangannya untuk mengambil tas baru ke bawah. Abimana sudah duduk di kursi kosong karena restoran sudah tutup sejak satu jam yang lalu. "Maaf mas aku ada kerjaan dan gak buka hp. Jadi gak tau mas nelfon berkali-kali. "Ucap Aulia saat dia sudah ada didepan Abimana. "Iya gak papa. Udah siap pulang? "Tanya Abimana. Aulia mengangguk. Aulia sudah meningg

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status