Share

50. Kita Saudara

Lamunan Ian buyar kala mendengar ponsel miliknya yang berada di atas nakas bergetar. 'Siapa dini hari begini telpon?' tanya Ian dalam hati. Dia berdecak kesal kala melihat di layar ponsel siapa yang menghubunginya. Dengan malas, dia geser tombol accept.

"Ada apa lagi!" teriak kesal Ian.

Orang yang menghubungi Ian terkejut. Dia langsung menjauhkan ponsel dari telinga, pendengarannya seketika berdengung mendengar teriakan keras Ian. Ya, orang itu adalah Mike.

"Dik, tenanglah." 

"Tenang bagaimana? Istriku dibawa Victor ke Jerman."

Mike tersenyum kecil mendengar jawaban Ian. "Apakah Ian sudah menganggapku sebagai kakak?" gumamnya. Mike merasa dadanya sesak dengan rasa membuncah bahagia. Sepuluh tahun dia mendekati Andrian, tapi tidak pernah berhasil. Andrian tidak pernah menganggap saudara, dia hanya menganggap Mike sebagai kawan, rekan kerja, dan rival. Apa tadi barusan? Dia tidak menyangka jika adik yang selama ini terkenal d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status