Hallo All Reader kesayangan Mrs Dream Writer. Ikuti terus kisahnya yaa, jangan lupa untuk sisipkan komentar terbaik kalian dan juga vote starnya dong. Happy Reading
"Sayang, di rumah ini kan ada banyak pelayan, kenapa kamu harus mencuci sendiri sih?" ucap Xander sambil memandangi Shilla. "Aku sudah terbiasa melakukan semuanya sendirian Mas, rasanya sangat aneh saat aku hanya berdiam diri saja" jawab Shilla berdalih. Shilla sangat ingin menjelaskannya, tapi di
"Jadi memang benar kau yang mencurinya?" ucap Ashlan sambil membuka pintu kamar Shilla. "Ayah, silahkan masuk" jawab Shilla sambil menutupkan buku dimejanya. Wanita itu tak tahu alasan Ashlan datang mengunjunginya, sehingga dia juga tak menyadari jika sejak tadi Ashlan membidik buku yang dibacanya
Shilla hanya bisa menangis tersedu, menyesali setiap hal yang kini dilaluinya. Wanita ini tidak mengira jika pernikahan Xander dengan Sarah akan benar-benar berlangsung di tengah kehamilannya yang kini semakin besar. "Keluar kau sekarang juga!" teriak Dellina dengan suaranya yang sangat lantang mem
Hingar-bingar acara pernikahan begitu gaduh terdengar. Bahkan dari kamar di mana Shilla saat ini berada. Wanita itu tidak mengerti apa yang diinginkan oleh keluarga suaminya saat ini. Dia benar-benar kehilangan cara untuk bisa berpikir rasional mengenai pernikahannya lagi. Sementara itu di tempat
Dua bulan berlalu dengan cepat. Kandungannya saat ini, sudah memasuki masa HPL, dan pagi ini ... Dellina mendadak muncul di depan pintu kamarnya. "Aku benci harus mengatakan ini, tapi ... Kau akan melahirkan pewaris Rudolfo jadi ... kau tetap akan mendapatkan pelayanan selama amsa persalinan." uca
Shilla masih belum bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi di dalam pernikahannya. Tapi, untuk kali pertama ini dia akhirnya merasakan perhatian seorang Xander yang tulus untuknya. "Mas, aku harap ini bukan mimpi," ucap Shilla ditengah kontraksi yang semakin menyiksanya. Genggaman tangan Xander
Setelah menjalani perawatan terbaik di salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak terbaik di kotanya, Shilla kemudian diijinkan pulang oleh dokter. Kabar ini jelas menjadi kebahagiaan luar biasa untuk Xander dan Shilla. Keberadaan baby Arjuna, kian melengkapi kebahagiaan mereka berdua yang saat ini tenga
Meskipun awalnya Dellina terus meminta Xander untuk tetap berada di Metropolis, tapi lelaki itu sudah benar-benar memutuskan untuk memboyong Shilla dan Arjuna ke Australia. "Maafkan aku Ma, tapi ... aku tidak bisa meninggalkan Shilla dan anakku di sini. Aku tidak akan fokus karena terus memikirkan
"Demi Tuhan, Shilla, aku memohon padamu," ujar Xander dengan nada serius, "Leona adalah segalanya bagiku. Aku tahu kamu juga merasakannya begitu. Tolong, jagalah dia dengan sepenuh hati. Aku tak bisa membayangkan hidup tanpa kehadirannya."Shilla merasakan beratnya permintaan Xander. Dia mengangguk
Xander tengah berada di Bandung untuk menghadiri sebuah acara bisnis penting ketika ponselnya berdering. Dia mengangkatnya dengan cepat, berharap mendapatkan kabar baik dari rumah atau mungkin dari Shilla, kekasihnya."Tuan Xander, ini Shilla," suara cemas Shilla terdengar di ujung telepon.Xander b
Perjalanan dari bandara ke Bogor memakan waktu beberapa jam, terlebih karena lalu lintas yang cukup padat. Namun, semangat Shilla dan Xander tidak sedikit pun kendur. Mereka terus bercerita tentang pengalaman mereka di Malaysia, mulai dari keindahan alam hingga keramahan penduduk setempat yang membu
Baru saja kedamaian rumah tangga Shilla dan Xander kembali direguk, sebua insiden tak mengenakan kembali terjadi saat Xander berada di Malaysia. Shilla yang sedang makan malam bersamanya mendadak hilang. Hal ini membuat Xander frustasi. Ya,malam ini di tengah hiruk-pikuk dan keindahan panorama urb
Hujan rintik-rintik membasahi jendela kamar Shilla, membawa suasana melankolis ke dalam hatinya. Shilla memandang keluar, matanya berkaca-kaca. Dia menghela nafas panjang, mencoba mengumpulkan keberanian yang telah lama dia simpan. Shilla tahu, ini saatnya dia berubah, menjadi lebih kuat, demi cinta
Maka, dengan payung besar membentang di atas mereka, mereka berjalan-jalan di taman yang basah, menikmati suara hujan dan udara segar malam itu. Langkah mereka seirama, menandakan kekompakan keluarga itu. Sesekali, mereka berhenti, menatap keindahan taman yang diterangi lampu-lampu taman, menciptaka
Meninggalkan kisah mengegerus hatinya mengenai Sarah, Shilla tak ingin terus berlarut dalam kecemburuannya itu. Hujan di Jakarta pada awal Februari ini masih begitu intens, membuat jadwal padat Xander pun terkendala karenanya. Sebagai seorang eksekutif muda di salah satu perusahaan teknologi terdep
Di tengah hiruk pikuk kantor yang sibuk dengan berbagai proyek dan deadline, ada satu cerita yang tak kalah menyita perhatian para pegawai. Kisah ini berputar pada tiga tokoh utama: Shilla, Xander, dan Sarah. Shilla, seorang wanita yang elegan dan penuh karisma, merupakan istri dari Xander, seorang
Di kantor yang selalu ramai, Xander duduk sambil menatap layar komputer yang menunjukkan betapa suksesnya bisnis mereka akhir-akhir ini. Sinar matahari sore yang masuk lewat jendela memberikan suasana yang cerah, tapi ada satu hal yang terus bermain di pikiran Xander—bagaimana cara yang tepat untuk