Pagi-pagi sekali, Shilla sudah merapihkan rumahnya. Entah apa yang difikirkan Xander padanya, wanita ini tak akan ambil pusing. Dia hanya tahu jika ini rumah suaminya maka ini juga adalah rumahnya dan dia berhak untuk melakukan apapun di rumah ini. Sambil menyeduh kopi panas kesukaannya, Shilla kem
Hari demi hari berganti, Bulan pun mulai berganti. Sudah enam bulan berlalu dengan sangat cepat. Dan Xander setelah menikahi Shilla sekarang ini dia menjadi lebih cepat pulang kerumah dan malas berkumpul dengan teman-temannya pun dengan kekasihnya. Meskipun hubungan Xander dan Shilla masih belum a
Xander masih memeluk erat Shilla untuk pertama kalinya, membuat Shilla semakin menyegrukkan tangisannya. Bathin Xander bergetar hebat, merasakan perih dan sakitnya yang kini telah dirasakan isterinya itu akibat perbuatannya. Cinta? Memang keduanya belum bisa mengatakan cinta. Namun status yang mele
Shilla tengah mengirisi wortel untuk membuat sup. Sementara daging sendiri sudah tercium menggiurkan aromanya di kompor yang tengah digodoknya. Wanita ini sangat menikmati perannya sebagai seorang isteri meski sejujurnya bagi Shilla ini sama sekali tak membuatnya nyaman. "Paket!" terdengar suara pe
Shilla menghabiskan waktunya duduk di kantin yang berada di sebelah klinik. Sementara Xander-suaminya itu masih berada didalam ruangan menemani selingkuhannya. "Kasihan yaa, pasien yang baru datang itu. Bayinya gak selamat, padahal kayaknya itu bayi bener-bener diharepin banget." ucap salah satu pe
Mobil terus melaju membelah malam yang semakin menua. Jantung Shilla berdegup kencang mengingat perubahan drastis sikapnya Xander disepanjang pesta Bibi Marya tadi. 'ciiit' Xander menepikan mobilnya tepat di jalanan yang sepi, 'klek' Kunci otomatisnya terbuka. "Turun! Pesta sudah selesai!" uca
Mobil yang ditumpangi Shilla akhirnya berhasil menjauh dari empat preman yang terus mengejarnya. Kini, mobil mulai melaju di jalanan kota yang cukup ramai. "Nonna, dimana rumahmu?" ucap pria tersebut kepada Shilla. Namun Shilla tak menjawabnya, wanita ini masih sangat sibuk mengeja masalah yang ki
Xander berjalan keluar menghampiri Shilla yang tengah kerepotan membawa banyak sekali pakaian ditangannya. "Apa-apaan ini!" ucap Xander sambil membuangi semua pakaian yang dibawa isterinya itu. Shilla hanya diam gemetar ketakutan melihat amarah Xander yang demikian terlihat jelas dimatanya. "Mas,
"Demi Tuhan, Shilla, aku memohon padamu," ujar Xander dengan nada serius, "Leona adalah segalanya bagiku. Aku tahu kamu juga merasakannya begitu. Tolong, jagalah dia dengan sepenuh hati. Aku tak bisa membayangkan hidup tanpa kehadirannya."Shilla merasakan beratnya permintaan Xander. Dia mengangguk
Xander tengah berada di Bandung untuk menghadiri sebuah acara bisnis penting ketika ponselnya berdering. Dia mengangkatnya dengan cepat, berharap mendapatkan kabar baik dari rumah atau mungkin dari Shilla, kekasihnya."Tuan Xander, ini Shilla," suara cemas Shilla terdengar di ujung telepon.Xander b
Perjalanan dari bandara ke Bogor memakan waktu beberapa jam, terlebih karena lalu lintas yang cukup padat. Namun, semangat Shilla dan Xander tidak sedikit pun kendur. Mereka terus bercerita tentang pengalaman mereka di Malaysia, mulai dari keindahan alam hingga keramahan penduduk setempat yang membu
Baru saja kedamaian rumah tangga Shilla dan Xander kembali direguk, sebua insiden tak mengenakan kembali terjadi saat Xander berada di Malaysia. Shilla yang sedang makan malam bersamanya mendadak hilang. Hal ini membuat Xander frustasi. Ya,malam ini di tengah hiruk-pikuk dan keindahan panorama urb
Hujan rintik-rintik membasahi jendela kamar Shilla, membawa suasana melankolis ke dalam hatinya. Shilla memandang keluar, matanya berkaca-kaca. Dia menghela nafas panjang, mencoba mengumpulkan keberanian yang telah lama dia simpan. Shilla tahu, ini saatnya dia berubah, menjadi lebih kuat, demi cinta
Maka, dengan payung besar membentang di atas mereka, mereka berjalan-jalan di taman yang basah, menikmati suara hujan dan udara segar malam itu. Langkah mereka seirama, menandakan kekompakan keluarga itu. Sesekali, mereka berhenti, menatap keindahan taman yang diterangi lampu-lampu taman, menciptaka
Meninggalkan kisah mengegerus hatinya mengenai Sarah, Shilla tak ingin terus berlarut dalam kecemburuannya itu. Hujan di Jakarta pada awal Februari ini masih begitu intens, membuat jadwal padat Xander pun terkendala karenanya. Sebagai seorang eksekutif muda di salah satu perusahaan teknologi terdep
Di tengah hiruk pikuk kantor yang sibuk dengan berbagai proyek dan deadline, ada satu cerita yang tak kalah menyita perhatian para pegawai. Kisah ini berputar pada tiga tokoh utama: Shilla, Xander, dan Sarah. Shilla, seorang wanita yang elegan dan penuh karisma, merupakan istri dari Xander, seorang
Di kantor yang selalu ramai, Xander duduk sambil menatap layar komputer yang menunjukkan betapa suksesnya bisnis mereka akhir-akhir ini. Sinar matahari sore yang masuk lewat jendela memberikan suasana yang cerah, tapi ada satu hal yang terus bermain di pikiran Xander—bagaimana cara yang tepat untuk