Beranda / Urban / My Hot Boss / Siapa Lagi Maya

Share

Siapa Lagi Maya

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-27 23:02:01

Adam berlalu pergi ke kantor dengan John yang selalu setia mengikutinya. Kedua pria itu memasuki mobil dengan John membawa banyak berkas pekerjaan. Sedangkan Adam sebagai atasan langsung masuk begitu saja karena kedua matanya sibuk mengamati ponsel.

Pagi ini Fanny berangkat begitu awal karena ada calon klien yang ingin bertemu dengannya di kantor pukul tujuh. Permasalahan yang dihadapi cukup rumit sehingga Fanny pun memberikan izin untuk kliennya mengawali meskipun kantor belum beroperasi.

Dari kaca jendela, Adam mengamati rumahnya di mana para pekerja sibuk berlalu lalang. Sebelum akhirnya mobil mulai melaju meninggalkan rumah dan pergi menuju tempat tujuan yakni kantor.

Di dalam mobil, sebelah tangan Adam terangkat memegang dadanya sendiri. Adam tidak tahu apa yang terjadi namun sejak berada di rumah tadi, degupnya benar-benar tidak beraturan.

Tak mau memikirkan hal yang tidak ada di dalam jadwal, Adam memilih untuk menikmati pemandangan. Setelah tiba di kantor nanti, pekerjaan yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • My Hot Boss   Permintaan Arin

    Dengan berat hati, pagi ini Adam melangkah pergi menuju Rumah Sakit Utama New Filla untuk menjenguk Maya. Ditangannya, sebuah buket bunga nan cantik yang dibelikan Fanny ditentengnya dengan setengah hati.“Fan, kau yakin?” ucap Adam sambil berbalik ke arah Fanny yang berdiri di depan gerbang masuk Rumah Sakit dengan perut membuncitnya.“Aku yakin, kamu bisa menjaga diri! Aku menunggumu pulang untuk makan malam, bye!” Ucap Fanny sambil berbalik arah menuju mobil yang terparkir di tepi jalan.Fanny sadar, jika dia tetap berlama-lama di sini yang ada Adam tidak akan pernah menemui Maya seperti seharusnya.Batas akhir pekan yang diberikan Fanny diharapkan akan cukup untuk memenuhi permintaan Tante Arin kepada mereka.‘Kita akan baik-baik saja sayang,’ gumam Fanny sembari membelai lembut perutnya.“Berangkat Pak,” ucap Fanny kepada sopirnya.Mobil melaju pelan, sementara Fanny kini memandangi ke arah koridor lurus yang tengah dilalui Adam. Dilihatnya punggung sang suami telah sangat jauh k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • My Hot Boss   Menyiapkan Pesta Untuk Maya

    Fanny baru sampai di ruangan kerjanya. Dari tempatnya ini, Fanny bisa melihat salah satu staf Schwaley Group melangkah masuk ke dalam lobi.“Map biru itu, kenapa sama dengan map yang disodorkan oleh Walikota New Valleand?” gumam Fanny sembari menggulirkan bola matanya ke arah tumpukan map di meja kerjanya saat ini. Di mana sebuah map berwarna biru berada di sana.Kesibukan di kantor,membuat Fanny berkonsentrasi dan berhasil untuk tidak mengingat kerikil kecil yang saat ini tengah mengusik keluarga kecilnya ini. Dia berhasil fokus di setiap pekerjaannya. Sehingga Fanny bisa menjadi seorang lawyer yang semakin berkarir cemerlang.Sejumlah kasus yang ditanganinya, sukse membuat popularitas Fanny meroket tajam di kalangan para pengacara. Kini, firma hukum milik Fanny menjadi salah satu pendatang baru yang dipertimbangkan oleh firma hukum kawakan lainnya yang berada di New Filla.Siang harinya, seperti biasa saat jam makan siang Fanny akan bertemu dengan Adam. Keduanya ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • My Hot Boss   Kunjungan Mendadak Ibu Mertua

    “Kau sudah siap?” “Seperti yang kau lihat,” jawab Fanny sambil menyimpulkan scarf di lehernya.Keduanya kini tersenyum bahagia sembari menatap pantulan wajah mereka di depannya. Adam mengeratkan kedua tangannya di pinggang Fanny dan beberapa kali mengusap lembut perut buncit sang istri yang semakin terlihat besar.Fanny sendiri melingkarkan kedua tangannya di leher sang suami yang memeluknya dari belakang itu.“Tikus dara yang kutemukan di semak ini akan menjadi ibu dari bayiku,” ucap Adam selalu saja menyematkan kalimat ejekannya itu di setiap pujian dan perhatiannya.“Sayang sekali, aku harus berakhir dengan seseorang yang berotak kerang rebus,” jawab Fanny sambil tersenyum memandangi suaminya yang justru menunjukan warna kemerahan di wajahnya.Keduanya kini berhadapan. Saling menatap dengan intens.“Aku mencintaimu, sangat mencintaimu,” ucap Adam.“Aku juga,” jawab Fanny singkat.Kehangatan yang sesungguhnya dari sebuah ikatan hati adalah keti

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • My Hot Boss   Perubahan Lucy

    “Tidak Adam! Aku sudah menunggu sangat lama! Aku tidak akan bisa diam saja dengan semua ini!” Ucap Maya sambil melepaskan infusan di tangannya. Bukan itu saja, Maya pun sekarang melepaskan penutup kepala botaknya.“Kau bergurau?” Ucap Fanny dengan mulut menganga melihat Maya yang kini tengah membuka kartu AS dirinya sendiri.Di sebelahnya, Adam semakin mengeratkan rangkulan kepada Fanny. Adam seolah sudah menduganya namun dia tidak bisa membuktikannya. “Kau memang ular berbisa, Maya. Itulah kenapa aku tak bertahan lama denganmu!” Ucap Adam sambil menggelengkan kepalanya. “Sayang, ayo kita pulang!” Ucap Adam kemudian.Fanny masih merasa bingung dengan apa yang dilihatnya. Namun sosok Maya benar-benar sudah kembali ke dalam dirinya sendiri yang jauh berbeda dari karakter sebelumnya. “ Dam, nyaris saja,” ucap Fanny sambil mengeratkan genggaman tangannya kepada sang suami. Dia masih tidak percaya jika Maya hanya membodohi mereka dan memanfaatkan rasa simpatinya saja.“A

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • My Hot Boss   Terjebak Di Vealland

    Pagi harinya.Fanny sudah harus berangkat karena dia harus ke New Vealland untuk peresmian proyek di sana. Adam awalnya akan ikut ke sana mendampingi sang istri, namun karena ada Lucy maka Adam pun membatalkannya.“Aku akan menemani Ibu, mungkin dia bisa melunak nantinya. Kau tidak masalah berangkat kesana hanya bersama Sandra?” Ucap Adam meyakinkan diri.“Tenanglah, hanya satu setengah jam perjalanan ke New Vealland, aku akan segera pulang setelah acara selesai,” jawab Fanny sambil melepaskan handuk dari rambutnya.Adam tersenyum,. Fanny bisa melihatnya dari pantulan di cermin. “Tidak, jangan mengambil bagianku!” Ucap Adam sambil meraih gagang hair dryer dari tangan Fanny.Pasangan ini memiliki sebuah kebiasaan pagi yang hangat dan sangat intim. Ya, seperti biasa Adam membantu mengeringkan rambut istrinya itu dengan sangat antusias.“Sudah,” ucap Adam sambil menekan tombol off lalu meletakkan kembali hair dryer tersebut di tempatnya.“Terima kasih,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • My Hot Boss   Aku Tidak Selingkuh

    Fanny keluar dari kamarnya dan dia melihat Adam sudah tidak ada di sana. Suaminya sepertinya sangat kesal hingga berangkat tak berpamitan seperti biasanya. Pintu kamar tamu pun terbuka, Fanny menyelinapkan pandangan matanya ke arah dalam.Lengang dan kosong.“Apa Ibu sudah pulang?” Gumam Fanny.Dia kemudian mengaduk sereal di mangkuknya sambil menyalakan televisi. Masih tentang kabar longsoran besar di jalur menuju New Valleand yang menjadi topik utama berita kali ini. Tidak ada lagi yang lain kecuali kabar entertainment.Hampir kesiangan, Fanny sampai di kantornya.Terburu-buru berangkat hingga Fanny lupa membawa ponselnya yang masih tergeletak di meja kamar. Alhasil, Fanny hanya bisa menjadwalkan yang sudah terjadwal oleh Sandra saja. Ini artinya, seharian ini Fanny akan stay di kantor.“Bu, maaf jika lancang. Tadi pagi, Pak Adam meneleponku,” Beliau menanyakan beberapa hal yang membingungkan Bu,” ucap Sandra dengan raut wajah yang bingung.Fanny mendengarkannya dengan seksama. “La

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • My Hot Boss   Dengarkan Saja Mereka

    Kedua mata Fanny tak lepas mengawasi pergerakan Adam yang sedang mondar-mandir di dalam kamar. Meskipun mereka tidur bersama, nyatanya tak ada sikap hangat yang diperlihatkan oleh Adam semenjak Fanny pulang dari New Valleand.Fanny memilin jarinya bingung karena Adam pun irit sekali berbicara. Bahkan bisa dihitung, kapan waktu bagi Adam mau menjawab pertanyaan darinya. Itu pun dengan nada bicara yang cenderung ogah-ogahan.Saat ini Adam tengah berdiri di depan cermin. Adam memasang sendiri simpul dasinya tanpa meminta bantuan dari Fanny. Padahal biasanya, tak pernah sekalipun Adam melakukan sesuatu tanpa meminta pertolongan pada sang istri.Tidak betah dengan situasi yang seperti ini, Fanny memutuskan untuk bangkit dan menghampiri Adam. Sampai akhirnya, kedua mata Fanny dan Adam saling bersitatap di cermin.“Ada apa?” tanya Adam dingin seraya membuang muka.Dada Fanny berjengit karena Adam tak pernah menunjukkan ekspresi seperti ini selama pernikahan. Bahkan Fanny seperti berhadapan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • My Hot Boss   Tamparan Untuk Ardian

    Saat ini Fanny tengah berada di dapur menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Adam. Sengaja Fanny bangun terlebih dahulu agar tidak terlibat perdebatan seperti kemarin yang menyebabkan mereka pergi tanpa berpamitan satu sama lain.Fanny menggigit bibirnya menahan rasa sakit di dadanya kala mengingat pertengkaran mereka berdua kemarin pagi. Rasanya, ucapan Adam ketika di kamar kemarin cukup menusuk jantungnya. Sebagai manusia normal, sangat wajar apabila Fanny merasakan kecewa.Gerakan tangan Fanny begitu cekatan ketika meracik bahan-bahan yang nantinya akan menjadi salad. Memang akhir-akhir ini Fanny selalu membuatkan menu sehat untuk dirinya dan juga Adam.Sesekali Fanny mengusap peluh yang membasahi keningnya padahal suhu di sekitar cukup dingin. Fanny sendiri tak memungkiri jika karena keringat itu, tubuhnya terasa sedikit menggigil.Dari ambang pintu dapur, sepasang mata menatapnya dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Itu adalah Adam yang sejak beberapa menit

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09

Bab terbaru

  • My Hot Boss   Quantum Grid

    Fanny dan timnya berjalan melalui lorong-lorong gelap menuju tempat yang telah ditentukan untuk pertemuan dengan Zero. Lokasi itu terletak di sebuah gedung tua yang ditinggalkan, tempat yang dirancang untuk menanamkan rasa tidak nyaman sejak awal. Mason membawa tablet dengan sistem pertahanan canggih yang siap memonitor setiap detik pertemuan. Gavin menggenggam tas berisi alat pelacak kecil, berjaga-jaga jika situasi berubah menjadi ancaman fisik.“Apakah kita yakin ini langkah yang benar?” bisik Gavin, matanya penuh kekhawatiran. “Mereka yang memilih lokasi, mereka yang menetapkan aturan. Kita memasuki permainan mereka.”Fanny tetap berjalan tegap, meskipun rasa was-was membebani pikirannya. "Ini satu-satunya cara. Kita harus tahu apa yang mereka inginkan sebenarnya."Setelah melalui beberapa pintu berat yang diawasi kamera tersembunyi, mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan besar yang hanya diterangi lampu gantung di tengah. Di sana, tiga kursi sudah disiapkan untuk mereka, menghada

  • My Hot Boss   Menantang Zero

    Malam semakin larut saat Fanny dan timnya berkumpul di ruang konferensi di Quantum Grid. Lampu ruangan yang terang bersinar ke wajah mereka yang lelah, namun tekad mereka semakin bulat. Gavin duduk di sebelah Fanny, menatap layar komputer yang menunjukkan riwayat data yang telah dimanipulasi. Mason, yang selalu menjadi pengamat cermat, berdiri di belakang mereka, menganalisis layar dengan mata penuh perhatian."Ada peningkatan yang signifikan dalam laporan tentang Quantum Shield yang sudah tersebar ke publik," kata Gavin, matanya terfokus pada grafik yang menunjukkan lonjakan besar dalam interaksi media sosial. "Mereka tidak hanya merusak sistem kita, Fanny. Mereka merusak kepercayaan publik pada Quantum Grid itu sendiri."Fanny menghela napas dalam-dalam, merasa berat di dadanya. "Zero tahu cara menyerang dengan cara yang lebih halus. Mereka menyusup ke dalam informasi, membentuk keraguan dengan sangat cepat. Ini bukan serangan yang bisa kita tangani dengan hanya memperbaiki kode ata

  • My Hot Boss   Ancaman Tersembunyi

    Beberapa bulan setelah penangkapan Langdon, Quantum Grid berhasil pulih dari serangan dan kembali menjadi fondasi kuat bagi kemajuan teknologi kota. Fanny, yang kini dikenal sebagai simbol keberhasilan, tidak dapat duduk tenang. Dalam dirinya, ada kegelisahan yang tak terungkapkan. Meskipun Langdon telah ditangkap, Fanny tahu bahwa ada kekuatan yang lebih besar di balik segala intrik ini. Dia merasa seperti baru saja membuka lapisan pertama dari teka-teki yang jauh lebih rumit.Namun, meskipun sistem berfungsi dengan baik, sebuah perubahan kecil dalam algoritma Quantum Shield mulai menarik perhatian para ahli. Data menunjukkan adanya pola yang tidak biasa, tidak tercatat dalam laporan atau log keamanan yang ada. Di dalamnya, ada tanda-tanda manipulasi sistem yang sangat terorganisir dan terselubung."Ini tidak seperti serangan sebelumnya," kata Gavin saat mereka meneliti data yang tercatat di layar besar. "Ada seseorang yang bergerak lebih diam-diam, seperti bayangan di balik layar."

  • My Hot Boss   Aliansi Tak Terduga : Quantum Grid

    Fanny menghabiskan beberapa minggu ke depan untuk memulihkan citra Quantum Grid. Selain menjelaskan pemadaman secara transparan kepada masyarakat, dia juga menginisiasi program yang melibatkan pengguna dalam pengawasan keamanan sistem. Program itu diberi nama Quantum Shield, sebuah platform terbuka di mana para ahli teknologi dan pengguna biasa dapat bekerja sama mendeteksi potensi ancaman.Namun, Gavin membawa kabar yang mengejutkan suatu pagi. “Fanny, kau harus melihat ini,” katanya sambil menyerahkan tablet kepadanya.Di layar, ada sebuah pesan dari seseorang yang tidak terduga: Mason, mantan ahli teknologi Langdon. Dalam pesan itu, Mason menawarkan informasi tentang operasi Langdon yang lebih besar, dengan syarat dia mendapat perlindungan dari pihak berwenang.Fanny mengernyit. “Kenapa dia tiba-tiba ingin membantu kita?”Gavin menggeleng. “Mungkin dia sudah muak bekerja di bawah Langdon. Atau mungkin dia punya agenda lain.”Setelah berdiskusi panjang, Fanny memutuskan untuk bertem

  • My Hot Boss   Langdon Merencanakan Balas Dendam

    Fanny menghela napas panjang di tengah gemuruh tepuk tangan audiens. Kemenangan ini hanyalah permulaan dari perjuangan yang lebih besar. Setelah acara, dia segera bertemu Gavin di ruang kontrol. Meskipun berhasil mematahkan upaya Langdon, mereka tahu bahwa ancaman lain bisa muncul kapan saja.“Fanny, kita mungkin menang di sini, tapi sabotase seperti ini akan terus terjadi,” kata Gavin sambil menunjuk layar yang menampilkan data terbaru dari jaringan Quantum Grid. “Langdon bukan satu-satunya musuh kita. Dia hanya bagian dari sistem besar yang tidak ingin kita berhasil.”Fanny mengangguk. Dia sudah mempersiapkan dirinya untuk perang yang lebih panjang. “Aku tahu. Tapi setiap kemenangan kecil adalah langkah maju. Kita tidak bisa menyerah sekarang.”Di sisi lain kota, Langdon duduk di ruangannya yang mewah namun gelap. Ia dikelilingi oleh beberapa rekan bisnisnya yang terlihat gusar. Kekalahan di pertemuan internasional tadi siang membuatnya semakin terpojok. Namun, dia bukan orang yang

  • My Hot Boss   Menyerang Langdon

    Fanny memutuskan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga melancarkan serangan balik terhadap kelompok elit yang dipimpin oleh Victor Langdon. Langdon, yang memiliki pengaruh besar di dunia bisnis dan politik, tak akan membiarkan New Vallend melenggang begitu saja. Namun, Fanny tahu bahwa dia tidak bisa melawan mereka dengan cara yang konvensional. Untuk mengalahkan mereka, dia harus memanfaatkan teknologi yang selama ini dia bangun di bawah tanah, jauh dari sorotan.Sebagai langkah pertama, Fanny meluncurkan proyek Quantum Grid, sebuah sistem energi terbarukan berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengendalikan distribusi energi secara global dengan efisiensi luar biasa. Dengan Quantum Grid, Fanny berharap dapat memberikan solusi kepada dunia yang sedang terguncang oleh krisis energi, dan sekaligus menggulingkan dominasi Langdon yang bergantung pada sumber energi fosil.Namun, proyek ini bukan tanpa risiko. Untuk mengimplementasikannya, Fanny harus melibatkan para pemimpin negara dan

  • My Hot Boss   Persaingan Baru

    Setelah kemenangan atas Alexander dan Victoria, Fanny mulai memusatkan perhatiannya pada pengembangan lebih lanjut dari New Vallend. Namun, meski kemenangan di pasar internasional memberikan mereka momentum yang sangat dibutuhkan, kedamaian yang mereka rasakan tidak berlangsung lama.Meskipun Fanny berhasil menata ulang timnya, ada ketegangan yang mulai muncul di dalam organisasi. Gavin, yang telah menjadi tangan kanannya selama ini, mulai merasakan adanya pergeseran dalam arah yang diambil New Vallend. Seiring Fanny semakin fokus pada perluasan global dan pengembangan infrastruktur besar-besaran, Gavin merasa bahwa mereka mulai kehilangan hubungan dengan visi asli perusahaan: menciptakan kota pintar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.“Fanny, kita mulai kehilangan esensi kita. Kita dulu berfokus pada keberlanjutan dan masyarakat. Sekarang, semua hanya tentang keuntungan dan ekspansi tanpa batas,” ujar Gavin suatu malam, saat keduanya duduk di kantor yang hampir kosong, dengan la

  • My Hot Boss   Bantuan Tak Terduga

    Victoria tertawa kecil. “Kamu terlalu idealis, Fanny. Dunia nyata tidak bekerja seperti itu.”Percakapan ini menandai awal dari keretakan besar antara mereka.Di tengah ketegangan dengan Victoria, Gavin datang dengan kabar yang mengejutkan. Melalui investigasi yang terus berjalan, dia menemukan bahwa Alexander Voss tidak hanya berusaha menggagalkan New Vallend, tetapi juga diam-diam berinvestasi dalam proyek pesaing di Timur Tengah.“Alexander menggunakan jaringan globalnya untuk mendiskreditkan kita di pasar internasional,” kata Gavin.Fanny memutuskan untuk mengambil langkah preventif. Dia menghubungi Rafael untuk merancang sebuah konferensi internasional yang akan mempertemukan para pemimpin dunia untuk mendiskusikan masa depan kota pintar.“Kita akan menunjukkan pada dunia bahwa New Vallend bukan hanya sebuah proyek, tapi sebuah gerakan,” kata Fanny dengan semangat.Saat konferensi mendekat, Alexander melancarkan serangan langsung. Dia memanfaatkan media untuk menyebarkan rumor ba

  • My Hot Boss   Ekspansi Tambahan

    Setelah berhasil menghadapi ancaman dari Alexander Voss dan Victoria Lang, Fanny memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Dia ingin menjadikan New Vallend sebagai proyek percontohan untuk kota pintar global. Namun, ekspansi ini memerlukan sumber daya dan dukungan yang jauh lebih besar.Di tengah upayanya untuk memperluas proyek ini, Fanny diundang untuk berbicara di Konferensi Teknologi Dunia di Singapura. Di acara tersebut, dia bertemu dengan para pemimpin industri teknologi dari seluruh dunia, termasuk seorang inovator muda bernama Dr. Rafael Calderon, yang memiliki visi serupa tentang kota pintar.Rafael mengajukan proposal kerja sama yang ambisius: membangun jaringan kota pintar yang terhubung di tiga benua. Namun, dia juga memberikan peringatan. “Fanny, dunia ini tidak hanya tentang ide besar. Banyak pihak akan mencoba menghentikanmu, terutama jika mereka merasa kehilangan kekuasaan.”Sementara itu, Gavin, yang kini menjadi penasihat senior Fanny, menemukan tanda-tanda pengkhianata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status