Share

Bab 87. Deondra Dan Wanita

Arinda mengikat tali sepatunya sambil berdiri, menyanggakan sebelah kakinya di sofa ruangan ayahnya yang sedang tertidur. Setelah ziarah, Deondra mengantarkannya ke mari. Susah payah dia meminta Tuan Mudanya itu pergi, tapi tetap saja dia tidak mengindahkan permintaannya. Sekarang si penuh kuasa dan mulai berubah menjadi aneh itu sedang ada di luar bersama dengan dokter Sudash. 

Menatap wajah Ayahnya, pria yang paling berharga dalam hidupnya itu sedang tertidur lelap. Wajar saja, ini memang sudah menjelang malam. Biasanya, setelah makan obat dan di bersihkan perawat, ayahnya akan beristirahat sembari menunggu kedatangannya. 

"Kenapa Ayah harus mengatakannya?" Arinda berkata pelan, meraih tangan ayahnya dan menggenggamnya erat. 

"Arin kecewa, tapi tidak ada yang bisa di lakukan lagi. Tuan Muda begitu posesif, sudah seperti mengawal seorang wanita yang hamil tua saja," ujarnya kesal, teringat saat mereka menemani Syillia jalan-jalan. 

De

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status