Share

Bab 33. Jangan Mengandalkan Ego

Arinda duduk di antara batu-batu sungai berair hangat tak jauh dari villa. Memandangi arus sungai yang mengalir, terbelah saat menghantam bebatuan yang di lewatinya. Kakinya terjuntai menyibak air, tak ada niatan mau ikut mandi seperti teman-temannya yang lain. 

"Bagaimana keadaan Ayah?" gumamnya menatap langit yang membiru. 

Lima hari ini hanya itu saja yang dia pikirkan. Seusai pertanyaan Alrix, dia seperti berencana untuk mengunjungi Ayahnya dalam waktu dekat. Dia ingin menatap wajah ayahnya, bicara dan mengadu tentang semua rasa sakit yang di alaminya. Walaupun tahu ayahnya takkan menjawab ataupun mendengar, setidaknya ada seseorang yang mau mendengar keluh kesahnya. 

"Kamu tidak ikut mandi?" Seseorang menegurnya, membuat Arinda mendongak. 

"Eh, tidak, Kak. Aku tidak biasa mandi di tempat terbuka seperti ini," balasnya sambil tersenyum. 

Pelayan pria itu balas tersenyum kecil. Dia duduk di batu yang bersebelahan dengan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status