Beranda / Lainnya / My Fated Pair [BxB] / FATE 8: Keberadaan Rasa

Share

FATE 8: Keberadaan Rasa

Penulis: d'Rythem24
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-25 12:11:05

"Hey, Ryan. Can I kiss you?"

Feryan Feriandi meneguk saliva secara susah payah. Terpaan napas Saga yang berada tepat di atasnya saat bertanya demikian menghantarkan aroma manis yang menggelitik hidung, bersamaan dengan sensasi feromon darinya yang terasa kian menyejukkan. Membuat mata itu berkedip-kedip panik, bergerak-gerak ke arah lain makin gelagapan sebelum fokusnya jatuh pada kedua belah bibir sang alpha yang tipis dan merah, tampak agak membuka seakan-akan memang telah siap disentuhkan ke bibirnya.

Sang omega membuka mulutnya yang gemetaran. Bersiap memberikan jawaban tatkala pintu ruang kesehatan justru terbuka, digeser dari luar lalu menampakkan sosok seorang pria yang sontak terkejut menyaksikan adegan yang tengah dilakoni dua sejoli pada matras di ruangannya ini.

Feryan memekik, sementara Saga sekadar menghela napas lesu karena merasa kesempatan yang akhirnya dia akan dapatkan malah terganggu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 9: Diluar Dugaan

    Jam di layar ponsel memperlihatkan waktu 14:58. Kelas terakhir yang Feryan ikuti selesai belasan menit lebih lama dari perkiraan. Membuatnya cemas karena selain memikirkan tentang Setya yang entah masih menunggunya atau tidak di parkiran, dia juga berpikir mengenai Saga yang mungkin saja tengah merasa kesal lantaran dibuat menunggu cukup lama. Malah bisa jadi, alpha itu lebih memilih pulang duluan ketimbang harus repot-repot buang waktu demi menantikan kemunculannya.Namun, semua isi pikiran tak mengenakkan itu sirna tatkala Feryan mendapati sosok Saga yang tengah berdiri di dekat ujung tangga. Tampak membalas sapaan beberapa orang yang berlalu lalang melewatinya sambil sesekali melirik jam di pergelangan tangan, sedangkan di tangan satunya dia terlihat membawa sebuah plastik cukup besar yang entah berisi apa.Feryan menarik-embuskan napas cukup panjang. Membuat dia membaui feromon milik Saga yang beraroma menyekukkan, lalu membawa langkah

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-26
  • My Fated Pair [BxB]   FATE 10: Kisah Penghubung

    Mampus, mampus, mampus! Belum juga apa-apa gue malah udah ketemu sama ibunya. Aaaaa. Mesti jawab apa gue! Batin Feryan kalut sambil matanya melirik ke sana-kemari saking gugup.Di depannya, Laura masih memandang penuh tanya, menunggu respons darinya.Agak gelagapan, Feryan bersuara, "S-sorry. My name is--ah, no, I mean ... I'm new customer here. So, I, uhh ..." Bahkan dia tidak mampu tuk sekadar menuntaskan kalimatnya.Andai sanggup, saat ini sang omega ingin sekali menggali lubang untuk mengubur dirinya sendiri.Laura tersenyum geli menangkap nada gelisah dari sosok yang mengaku sebagai pelanggan barunya ini. "It's okay, Dear. Kalau kamu mau masuk ke kafe, tinggal ke dalam aja. Ayo, ikut saya."Entah bagaimana, titah itu tidak mampu Feryan tolak sama sekali. Namun, sebelum langkahnya mencapai pintu, dia lebih dulu berbalik untuk mengeluarkan ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • My Fated Pair [BxB]   FATE 11: Kenyataan Tak Diharapkan

    "Mommy, Mommy, Mommy!"Juanda Saga Fransiskus yang baru turun dari mobil segera melangkah ke dalam rumah secara tergesa-gesa mencari keberadaan sang Mommy.Laura yang tengah membaca majalah kuliner sontak tersenyum mendengar panggilan dari putranya. "Mommy's here, Sweetheart!"Bocah berusia 10 tahun itu mengerem langkahnya yang berniat berlari ke dapur, lantas berbelok menuju ke sofa ruang santai untuk menubruk sosok mommy-nya. "Mommy, I have a good news for you!" ungkapnya penuh antusiasme.Mommy yang melihat itu tentu saja penasaran. "What is it? Tell me!" bisiknya ingin tahu sembari mendudukkan Saga ke sisinya.Saga nyengir. "It's about my fated pair, Mom. I think, I finally found them!"Kedua mata Laura membulat tak percaya mengetahui hal itu. "Really? Are you sure?"Anggukkan kepala ditunjukkan tanpa ragu. "Yup! Saga ya

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-28
  • My Fated Pair [BxB]   FATE 12: Rencana Kencan?

    Feryan Feriandi kaku, membulatkan kedua mata dengan napas yang refleks tertahan. Tak mampu 'tuk sekadar; menghindar, menolak ataupun memprotes lantaran sentuhan yang bibir Saga jatuhkan pada mulutnya terlalu mendadak dan sangat tidak terduga. Hanya seperkian detik berlalu, tapi bagai waktu berlangsung amat lama bagi mereka berdua dan ciuman yang masih terjalin kini. Sampai ketika akhirnya Saga menyudahi ciuman, barulah Feryan dapat mengambil oksigen di sekitarnya kembali sembari mengedip-ngedipkan mata berusaha mencerna situasi. "That's your first kiss from me, Ryan. Dan seenggaknya, itu menjadikan gue selangkah lebih di depan dari fated pair misterius lo itu," ucap Saga sambil memasang seringai puas di wajah tampannya. Feryan tersadar, terkesiap seraya memegangi bibirnya yang seakan-akan masih dapat merasakan jejak sentuhan dari mulut alpha di depannya. "Hu--heh? Kok elo main sembarangan nyium aja!" Protes itu akhirnya

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-30
  • My Fated Pair [BxB]   FATE 13: Seseorang Lain

    Seseorang tampak duduk dengan gelisah di antara kerumunan orang-orang yang mengantre dan saling berkumpul di sekitarnya. Kakinya mengetuk-ngetuk ubin lantai terus-terusan, matanya memandang ke sana-kemari secara tidak tenang sembari membekap indra penciumannya sendiri mencegah bermacam aroma yang memenuhi ruangan ini supaya tidak tercium olehnya. Setya Febrianu yang menyadari gelagat aneh kawannya ini mengerling heran. Memasukkan HP yang sedari tadi dirinya mainkan untuk menggeser kursinya lebih ke dekat Feryan yang ditempati mereka selama menunggu Ervano dan Saga yang tengah membeli tiket. "Elo kenapa?" Feryan mendongak sedikit dari posisi agak menunduknya lantas menggelengkan kepala pada Setya. "Feromon dari para alpha sama omega di sini bikin gue enek, Set. Mana gue lupa bawa masker juga. Terlalu banyak orang ngumpul di satu tempat tertutup gini. Pusing gue gara-gara feromon mereka." Jawab

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-01
  • My Fated Pair [BxB]   FATE 14: Pilihan yang Mustahil

    "Aku suka kamu, Feryan." Pemuda omega itu terpaku. Rambut lurus sebahunya bergerak tertiup semilir angin, menutupi sebelah matanya yang membulat tak percaya kala menangkap ungkapan dari sosok alpha di hadapannya, tak menyangka bahwa salah satu kawannya ini memendam perasaan demikian teruntuk dirinya. "S-suka?" tanya Feryan, memastikan. Arbenjo Maulana mengangguk tanpa ragu. "Iya. Apa kamu mau jadi pacarku?" Daun-daun kuning dari pohon beringin tempat mereka berdiri berjatuhan terhempas angin yang kian kencang. Menyusul awan abu-abu yang datang, mengganti cerah langit biru menjadi mendung yang kelam. Feryan Feriandi mengigit bibir. Rambut secara terburu-buru diikat olehnya, sembari matanya melirik gelisah ke segala arah. "Sorry, Ben. Kayaknya, elo salah, deh. Elo pasti suka ke gue cuma karena gue ini seorang omega, 'kan?" Arbenjo terkesiap, tak menyangkakan r

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • My Fated Pair [BxB]   FATE 15: Penantian Terjawab

    Delete contact 'Alpha Bangsat ಠ益ಠ'? Jempol Feryan menggantung pada tombol yes, akan tetapi dia masih tak cukup berani untuk menekannya. Berakhir melemparkan ponsel ke sudut kamar, kemudian meringkuk memeluk guling dipenuhi berbagai macam pemikiran. Selalu seperti ini. Sudah lewat lebih satu minggu sejak Feryan dan Saga berdebat malam itu. Ekspresi murka sang alpha, bisikan memohon serta sorot mata kecewa yang ditunjukkan; semuanya masih tak mampu omega ini lupakan. Menyesal? Tentu. Namun, pilihan apa yang memangnya Feryan miliki untuk sekarang? Feryan takut memilih Saga. Tidak mau apabila suatu hari mereka pada akhirnya berpisah. Bisa jadi, karena Saga mungkin saja akan bertemu dengan fated pair miliknya. Bisa juga perpisahan terjadi, sebab Feryan akan didatangi oleh sosok fated pair yang dinantikannya selama ini.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-05
  • My Fated Pair [BxB]   FATE 16: Tanda Kepemilikan

    Memori Feryan berhamburan ke setiap titik di kepala. Terpatri seketika di dalam otaknya, memperlihatkan bermacam-macam gambaran yang diisi oleh dirinya serta Saga. Saat mereka pertama kali berjumpa. Ketika heat-nya datang tiba-tiba begitu keduanya saling berpapasan. Juga, sewaktu kali pertama pertemuan antara Feryan dengan seorang bocah alpha yang tak dikenalinya terjadi. "You smell really good." Kalimat yang diucapkan. "Are you perhaps an omega?" Suara dan tanya itu. Pandangan nanar Feryan ditujukan pada Saga yang juga masih tak melepas tatapan darinya. Sendu. Penuh haru. Kepala pemuda omega ini menggeleng tak percaya, pun sedikit takjub. Genggamannya di tangan Saga kian rapat sebab terkejut. Tak mengirakan hal ini sama sekali. "E-elo ..." Feryan terisak-isak. Air mata

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-07

Bab terbaru

  • My Fated Pair [BxB]   EPILOG

    Feryan Feriandi menatap tak berkedip langit malam di luaran sana. Mengintip waktu pada jam dinding, lalu mendecak tidak sabar sambil mengusap-usap perut buncitnya ke atas hingga ke bawah. "Iya. Kembang apinya lama banget, nih. Padahal kita nggak sabar mau ngeliat, ya," ujar pemuda omega itu pada sang buah hati yang masih berada dalam kandungan dan merespons melalui tendangan. "Iya, Sayang. Sabar. Tunggu beberapa menit lagi. Kembang apinya nanti muncul, kok," sambungnya seraya meringis sebab turut merasakan sensasi mulas untuk ke sekian kalinya di sepanjang hari ini. Apakah mungkin karena tendangan jabang bayinya semakin kuat? Ataukah karena dia yang terlalu lama duduk di kursi ini? Atau ada faktor lain? Pintu kamar lalu membuka dan menampakkan sosok Saga yang baru pulang dari tempat kerjanya. Membuat Feryan menoleh, lantas menyambutnya dengan senyum semringah. "Tuh, lihat! Gupa pulang!" serunya senang sambil perlahan-lahan turun dari kursi. "Hati-hati, Sayang!" ujar sang alpha ser

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 38: Sejak Perjumpaan Pertama dan Untuk Selamanya (END)

    Untuk ke sekian kali, Feryan menarik napas panjang demi menenangkan debaran di jantungnya. Omega ini gelisah sembari terus-menerus membetulkan veil yang terpasang di bagian belakang kepala, pada bulatan rambut atas yang diikat sementara setengah rambut bawahnya dibiarkan tergerai. Sudah saja merasakan basah di seluruh telapak tangan yang tengah memegangi buket bunga senada warna tuxedo, celana licin serta sepatu yang dikenakan: putih.Mata bulat pemuda itu mengerling gamang ke arah kerumunan tamu yang duduk pada setiap kursi di sekitar altar selagi menyimak sambutan dari Pendeta yang bantu memberkati prosesi hari istimewanya. Menggigit bibir yang dipoles lipgloss berwarna bening, terus meringis dan mendesah berulang-ulang. Sungguh kalut tidak keruan sekalipun telah meyakinkan diri bahwa dia siap menyambut hari yang amat dinantikan ini; hari pernikahannya dan Saga."Gugup?"Kemunculan Ardian Triangga Santoso selaku sang ayah sedikit membuat Feryan mampu mengembuskan napas lega. "Iyalah

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 37: Menuju Hari Bahagia

    Selembar undangan bertuliskan; Wedding invitation of Juanda Saga. F (A) with Feryan Feriandi. S (Ω), 3rb May disodorkan oleh calon mempelai alpha. "Ini, Dok. Undangan dari kami.""Wow." Yang diterima oleh Dokter Lanang Mahesa Aguntara dengan tangan terbuka. "Akhirnya, datang juga undangan pernikahan ini." Matanya mengerling usil pada sesosok omega yang menggandeng erat lengan Saga seolah tak mau lepas. "Padahal kurang lebih tiga bulan lalu, saya masih ingat ada seseorang yang menyangkal tentang dia dan Saga berpacaran, tapi lihat sekarang," selorohnya sengaja menggoda."Dokter!" Feryan mendesis risih dibarengi pelototan.Alhasil Saga dan Lanang kompak menertawakan."Selamat ya, Feryan, Saga," ucap dokter berusia 27 tahun ini, lalu melirik ke perut Feryan. "Dari yang saya dengar, katanya kamu juga sedang hamil."Anggukkan Feryan tunjukan sebagai jawaban. "Iya. Udah jalan dua bulan lebih, Dok." Tangannya dan Saga refleks memegangi perutnya dengan kompak.Lanang turut senang melihatnya d

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 36: Pilihan Nama dan Panggilan

    Sepasang alpha dan omega ini memandang secara saksama pada USG monitor yang menampakkan gambaran janin mungil yang bergerak sedikit demi sedikit. Untuk pertama kali, bersama-sama menyaksikan langsung perkembangan bayi mereka dari layar berwarna abu-abu. Disusul mendengarkan detak jantung di dalam perut yang serta-merta menciptakan perasaan gelisah bercampur bungah.Feryan Feriandi tersenyum penuh haru sambil kian mengeratkan pegangan tangannya di genggaman Juanda Saga Fransiskus yang setia mendampingi tatkala detak jantung sang anak terdengar semakin jelas.Usai menjalani seluruh pemeriksaan, Saga bertanya dengan tidak sabar. "Bagaimana kondisinya, Dok? Dia sehat, 'kan? Bayi kami juga sehat, 'kan?"Dokter kandungan bernama Eirina ini mengangguk laun. "Luka di perut Tuan Muda Feryan sudah berangsur membaik. Tidak ada masalah. Begitu juga dengan janin di perutnya. Anda tidak perlu khawatir, Tuan Muda Saga," jelasnya disertai senyum hangat yang kontan membuat Saga bernapas lega."Berapa

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 35: Berdamai Dengan Situasi

    "Ayah ngajak Ibu rujuk?" Mengetahui kabar yang dikatakan oleh Sang Ibu, terang saja Feryan tampak bahagia hingga menghentikan makannya sebentar untuk memastikan lebih jauh. "Terus? Ibu terima?" Ketika kepala wanita omega yang melahirkannya 18 tahun lalu itu mengangguk, senyum semringah Feryan kian mengembang. "Selamat ya, Bu!" ujarnya sambil memegangi tangan sang ibu erat. "Fery turut senang."Desyana mengangguk dengan embus napas lega. "Iya, Nak. Makasih, ya."Saga yang juga tengah menyimak percakapan mereka, turut tersenyum dan memberi selamat, "Saga juga ikut senang mendengarnya, Tante. Selamat, ya.""Terima kasih juga, Nak Saga." Desyana mengusap pundak calon menantunya lembut.Feryan melanjutkan sesi makannya lalu kembali bertanya, "Jadi, nanti Ibu bakalan tinggal sama Ayah, dong?""Iya." Lagi, Desyana mengangguk. "Tapi nanti, setelah kamu dan Saga menikah."Pemuda omega yang tengah mengandung ini manggut-manggut. "Fery pikir ayah udah gak cinta lagi sama Ibu."Komentar itu membu

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 34: Kembalinya Kebahagiaan

    Juanda Saga Fransiskus menutup ruang rawat lalu kembali melangkah mendekati ranjang yang Feryan tempati. Sepi. Setelah masing-masing orang tua mereka memutuskan untuk pulang dulu ke rumah, berpikir bahwa kini mereka memiliki kesempatan untuk berbicara empat mata. "Akhirnya, kita bisa berduaan. Haaaah." Alpha muda ini membuang napas panjang seraya duduk ke tepian ranjang. Feryan tersenyum. Tangannya bergerak pelan untuk bantu merapikan tatanan rambut Saga yang terlihat acak-acakan. "Elo pasti capek banget. Mendingan elo tidur aja, Saga." Gelengan kepala ditunjukkan. Tangan Feryan yang menyentuh rambutnya lantas dipegang. "Gue nggak ngantuk sama sekali, kok. Tugas gue di sini adalah untuk menjaga lo. Dan anak kita," bisiknya, tidak lupa menjatuhkan tangan pada bagian bawah perut sang omega di mana letak janinnya berada.

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 33: Saatnya Penentuan

    "Hah? Gue hamil?" Apakah Feryan tidak salah dengar? Hamil, katanya? Sejak kapan? Bagaimana bisa? Seusai mendengar seluruh penjelasan dari Dokter, sang Ibu serta Saga, alhasil Feryan langsung memegangi perut secara pelan dari luar baju pasiennya. "Jadi, gue beneran ... lagi hamil?" Dia mendongak pada Saga. Yang memperlihatkan anggukkan laun selagi mengusap puncak kepalanya lembut. "Iya." "Anak elo, 'kan?" Sambung Feryan, masih ingin memastikan lantaran masih sulit mempercayai apa yang dialaminya saat ini. Namun, tanya kedua darinya itu sukses membuat kekasihalphanyamendecakkan lidah sambil melotot geram. "Astaga. Bego elo itu ada batasnya nggak, sih? Jelaslah itu anak gue! Emangnya elo ngerasa pernah tidur sama alpha mana lag

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 32: Kabar Mengejutkan

    Juanda Saga Fransiskus terus berjalan mondar-mandir di depan pintu ruang UGD tanpa menghiraukan dua pasangan orang tua yang jadi turut gelisah akibat melihat tindakannya. Menunggu dokter muncul dari ruang UGD, ditambah menanti kabar mengenai kondisi Feryan yang proses dioperasinya bagai tak kunjung usai. Laura menarik napas tidak sabar. "Dokter kenapa lama, ya? Padahal aku mau tau kondisi menantu kita dan kandungannya." Mendengar protes itu, Desyana pun semakin merasa gamang. "Maaf sebelumnya. Saya sendiri belum yakin apakah hasil testpack milik Fery akurat. Bila nanti dokter keluar memberi kabar bahwa Feryan ternyata nggak hamil, saya harap Miss Laura dan yang lain nggak kecewa." Perkataan itu membuat Saga berhenti berjalan, sedangkan Laura, Julius dan Ardian sontak melirik penuh iba. Ardian kembali merangkul wanita omega di sampingnya ini dengan lembut. "Yang terpenting adalah keselamatan dia, Syana. Entah hasilnya positif atau nggak, yang paling pe

  • My Fated Pair [BxB]   FATE 31: Harapan Baru

    "TIDAK! FERYAN! BUKA MATAMU!" Jess berteriak histeris sembari menepuk-nepuk pipi Feryan dengan kasar. "HEY! KAU DENGAR AKU? JANGAN MATI DI SINI, OMEGA SIALAN! KENAPA KAU ... APA YANG AKAN SAGA .... " Bibirnya gemetaran sebab tak lagi sanggup berkata-kata. "ARRRGHHH! TOLONG! SIAPA PUN, TOLONG KAMI!" Jeritan keputus-asaan itu bersahutan, bertepatan dengan datangnya satu per satu rombongan dari; mobil hitam, mobil polisi hingga sirine ambulance yang terdengar dari kejauhan. Pun, tiga helicopter tampak mondar-mandir terbang tepat di atas langit di mana posisi Jess berada. Motor yang digunakan oleh komplotan pelaku penusukkan pun berhasil dicegat dengan cara ditabrak dari samping, hingga dua sosok pria beta itu jatuh bergulingan ke jalan. Dari dalam mobil yang menabrak, Tommy Andy Samudera memunculkan diri selagi melaporkan situasi kepada Tuan Besarnya sembari menyaksikan dari kejauhan ketika Feryan mulai digotong ke dalam ambulance. "Halo, Tuan Ardian. Tu

DMCA.com Protection Status