Beranda / CEO / My Crazy Boss / MCB // Chapter 04 Tu Eres Mia

Share

MCB // Chapter 04 Tu Eres Mia

Penulis: Kaira Ataleta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-07 19:38:56

Enjoy Reading.

..

.

Matahari kini telah berada ufuk barat, menyisakan warna jingga kuning ke orange an. Di atas ranjang king size sesosok tubuh masih bergelung nyaman di bawah selimutnya. Lalu menghirup selimut yang di pakai dengan mata terpejam.

Harum mint menyeruak indra penciuman membuatnya semakin tak ingin beranjak dari tidur indahnya. Harum ini seperti milik tuannya. Apa karna kejadian semalam ia terus memikirkan sang tuan hingga wanginya saja sampai terbawa dalam mimpi.

Aira merasa dipeluk oleh Alex di dalam tidurnya, sudut bibir tertarik ke atas.  Kedua alis tiba-tiba mengerut dalam. Mulai tersadar akan sesuatu, mimpi, mint, Tuan, ohh...., good damn.

Mengumpat dalam hati ketika ingatannya kembali pada saat sebelum tidur.

Mata itu terbuka sempurna, langsung mendudukkan tubuh dan merasa bingung mendapati dirinya yang tertidur di ranjang Alex.

Aira ingat betul ia masih menunggu 

lelaki itu mandi. Bagaimana mungkin sekarang ada di atas ranjang?.

" Ya ampuun...., apa aku mengidap somnobolisme?."  pekik Aira keras ketika kesadarannya  sepenuhnya kembali.

Telapak tangan terangkat membekap bibir saat menyadari kebodohan. 

Suaranya terlalu keras,  ia takut Alex mendengar dan kembali mengamuk.

Gelengan pelan dan kekehan kecil di layangkan Alex, lelaki itu sudah berada di  pojok kamar menghadap dinding.  Walau sedikit jauh, tapi pekikan Aira cukup jelas terdengar di indra pendengaran. Gadis konyol.

somnobolisme, bagaimana bisa Aira berfikir hal menggelikan seperti itu. Tapi syukurlah Aira memiliki fikiran bodoh hingga tak curiga bahwa yang membopong tubuhnya adalah dirinya.

Netra Aira mengedar,  kembali membulatkan mata saat menyadari Alex berada di pojokan seperti biasa.  Aira terus berdoa dalam hati agar Alex tak berbalik kearahnya,  sungguh ia diliputi perasaan takut yang luar biasa. Apalagi saat ini ia dengan lancang menggunakan tempat tidur Alex.

Dirasa Alex tak memiliki pergerakan apapun,  Aira mulai turun dari ranjang, membenahi sedikit tempat tidur yang berantakan dan berjalan pelan dengan langkah mengendap agar Alex tak menyadari kalau ia sudah berada di ruangan ini.

Aira mengambil nampan yang sudah kosong, perlahan membuka engsel pintu setelah  terbuka menarik nafas lega.  Aira kembali menoleh kebelakang untuk memastikan Alex masih di posisi semula, aman....

mulai keluar menutup pintu sepelan mungkin.

Mendengar pintu tertutup barulah tawa meledak memenuhi seluruh ruangan. Alex merasa geli akan tingkah gadis pelayannya.

Aira gadis lugu dan polos, juga tingkahnya selalu mengundang gelak tawa. Alex sadar selama berapa hari ini hidupnya sedikit berubah. Aira bisa membangkitkan sisi liar dalam dirinya. Gadis itu sudah berhasil menjukir balik kan dunianya yang selama dua tahun ini terasa sangat membosankan.

Dan itu semakin membuatnya bersemangat untuk menjalankan misi yang sudah disusun.

...

Aira berjalan dengan langkah cepat terkesan tergesa-gesa menuju dapur. Lina yang melihat Aira dari jauh merasa heran dengan tingkahnya dan memutuskan mengikuti menuju dapur.

"Kak, Kau ken—" belum sempat menyeleseikan ucapan, Aira sudah terlonjak lebih dulu dan itu semakin membuat Lina heran.  Wanita itu reflek menoleh kebelakang sambil mengelus dada dengan gerakan naik turun

" Lina kau mengejutkanku!"

" Maaf, aku tidak bermaksud, tapi saat melihatmu berjalan tergesa aku sedikit khawatir."

" Aku tidak apa-apa."

" Benarkah?! Lagian tingkahmu hari ini sedikit aneh . Dan apa yg kau lakukan dikamar tuan Alex? lihatlah!" Lina menunjukan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan.

"Ini sudah hampir sore, kau bahkan lupa memberi makan siang untuk tuan Alex." Aira langsung gugup mendengar pertanyaan Lina, dia mencoba mencari alasan tepat untuk  dilontarkan. Aira tidak mungkin mengatakan kalau dia sudah tertidur di kamar Alex seharian. Ia semakin kesal karna di saat seperti ini otaknya mendadak menjadi buntu. Alhasil Lina semakin curiga padanya.  Sebelum goyangan kecil di lengan kiri mengembalikan kesadarannya.

"Kak."

"A-apa? " tanya Aira sekali lagi.

Lina menepuk jidat, merasa gemas akan wanita di depannya ini.

"Kenapa kau baru keluar dari ruangan Tuan?" tanyanya sekali lagi.

" A- ak- aku membersihan ruangan Tuan," jawab Aira tergagap,

'Ya ini alasan yang tepat.' Gumam Aira dalam hati.

"Ya, aku membersih kan ruangan Tuan, Tuan seharian ini tidur jadi itu kesempatan baik untukku membersihkan ruangannya, sampai melupakan waktu." Aira kembali menjabarkan jawaban dengan senyum kaku, berharap Lina percaya alasan yang dilontarkan.

Walaupun sedikit ragu tapi Lina mengangguk faham akan jawbaan aneh itu.  Alis Lina mengkerut dengan mata memicing merperhatikan bibir Aira, sedikit bengkak.

" Kak, ada apa dengan bibirmu?"

" Kenapa dengan bibirku?" tanyanya bingung sambil meraba bibirnya.

" Bibirmu bengkak, ohh...., itu seperti bekas ciuman. "  Lina memekik mengatakan opininya.

Bola mata Aira membola sempurna, ia segera mencari sesuatu agar bisa melihat pantulan wajahnya. Aira menuju tempat pencuci piring yang terbuat dari alumonium, segera melihat pantulan wajahnya dari sana.

Bibirnya memang terlihat lebih tebal dari biasanya. Aira bertanya-tanya dalam hati, merasa tak pernah memiliki alergi terhadap apapun.

'Apa aku digigit hewan saat tidur tadi? setahuku kamar itu sangat bersih, bahkan semutpun tak berani mendekat, aku juga tak memiliki alergi, Ciumaann...?.'

Gumamnya dalam hati. 

Deg...., deg...,deg....

Jantung Aira berdetak kencang saat kata ciuman terbesit difikirannya.

Menggeleng keras, tidak mungkin dia—, melihat kondisi Alex seperti itu, rasanya tak mungkin Alex akan menciumnya.

Aira  menepis fikiran aneh yang terus melintas di otaknya, tidak mungkin dia.

Lina sangat heran akan tingkah Aira yang semakin aneh.

"Ada apa kak?," tanya Lina berharap Aira akan jujur kali ini.

"Tidak ada, ya sudah Lina, aku harus membersihkan diri, karna setelah ini aku akan mengantarkan makanan, Tuan."

Aira bergegas pergi dari sana, ia tidak mau membuat Lina semakin mencurigainya.

Sebernarnya Lina tidak percaya jawaban Aira, tapi ia membiarkannya, mungkin lain kali Aira mau berkata jujur padanya. .

Malam semakin larut Aira masih belum bisa memejamkan mata, dia  memikirkan kejadian-kejadian aneh dengan Alex.

Diman Alex  memeluknya sangat erat saat tidur dan mencium lehernya, dan juga waktu dia tertidur di ranjang Alex dan bibir bengkaknya. Memang saat tidur Aira bermimpi dicium seseorang, tapi ia tidak melihat jelas siapa yang menciumnya, ia masih bisa merasakan bibir itu.

Awalnya ciuman itu sangat lembut, semakin lama semakin panas. Ya, Aira menikmati ciuman itu, makanya ia enggan membuka mata karna tidak mau membuyarkan mimpi indahnya.

'Tapi ciuman di mimpi, apa bisa membuat bibir bengkak?.'

Bayangan Alex yang menciumnya melintas begitu saja di kepala Aira, pipinya mulai memanas, semburat warna merah juga muncul di sana, menggeleng keras, menangkupkan kedua pipi dengan tangan.

" Apa penyakit gila bisa menulari seorang? sekarang aku semakin gila, kenapa aku terus memikirkannya, aaaa...."  jerit Aira  sambil mengacak  rambut frustasi.

********

Siang ini Aira nampak bersantai di taman yang terletak di belakang mansion. Menikmati waktu rehat sambil memandangi bunga mawar yang tumbuh indah di sana. Berbagai macam mawar tertata rapi.  Bunga-bunga itu tampak cantik karna mendapatkan perawatan dengan baik.

Aira tiba-tiba memikirkan tentang putrinya, ia ingin menghubungi rumah dan mumpung waktu sangat luang. Mengambil benda pipih dalam saku, menekan satu nomer. Beberapa saat kemudian muncullah tampilan gambar seorang lekaki remaja.

" Hallo, Dimas."

"Hallo Kak,"  saut pria remaja itu.

"Sehat. Bagaimana keluarga disana, sehat? Namira mana?"

"Semua sehat, Namira didalam kak, sebentar Dimas masuk dulu." Dimas mulai melangkah memasuki rumah

" Gimana sekolah kamu Dim?"

"Lancar kak, aku juga mendapat nilai terbaik lagi."

" Kakak bangga padamu Dim, kakak akan berjuang di sini, supaya nanti saat kamu kuliah kamu bisa masuk di Universitas terbaik"

"Do'ain Dimas Mbak,  semoga mendapat biasiswa lagi."

Aira tersenyum mendengar penuturan adiknya, dia sangat bangga dengan Dimas, karna Dimas anak yang pandai. Sejak SMP sampai saat ini dia mendapat biasiswa jadi itu sedikit meringankan beban orang tuanya.

Berapa saat tampilan layar sudah menampilkan sosok balita cantik dengan kulit putih, dia juga mempunyai pipi bulat. Balita itu sangat menggemaskan.

" Ohh...., Namira sayang, lagi apa nak?."

"Ma..ma..ma a-ngen, " Namira masih belum jelas saat berucap,  balita itu juga memanyunkan bibir sehingga tampak menggemaskan di mata Aira.

Aira tertawa kecil akan tingkah putrinya. " Kangen Mama ya, sayang?"

Aira  tertawa lepas, melihat wajah menggemaskan Namira dan mendengar celotehannya membuat semangat Aira kembali bangkit. Ya alasan terbesar berada di sini adalah putrinya,  jadi saat ia down atau merasa menyerah dengan pekerjaannya,  mengingat nama Namira semangat yang sempat surutpun kembali lagi.

Kegiatan Aira tak pernah lepas dari sosok di lantai atas, sosok itu menatap tajam melalui gorden yang disibak sedikit.

"Siapa yang dia hubungi? sampai tertawa sekeras itu."

Alex mencekram gorden kuat, matanya mulai merah menahan amarah. Ia membayangankan Aira menerima telpon dari seseorang pria hingga membuat Aira tertawa selepas tadi. Gorden kini sudah tertutup oleh sentakan kuat dari Alex.

"Aira milikku tidak ada yg boleh memilikinya. Kucing kecilku hanya milik Alex."

Hembusan kasar terdengar seiring deru nafas yang sedikit memburu karna pergulatan emosi.

Alex mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang, setelah berapa menit ia mengakhiri, kemudian mendial nomor baru lagi.

"Aku sudah mengirim datanya. Selidiki dia, jangan sampai ada yg terlewat. Dengan siapa saja dia dekat saat ini. 10 menit."

"Hei..., kau fikir aku ini apa? kau selalu menyuruhku melakukan hal gila." teriak pria di sebrang terpol.

"Dimana otakmu yang jenius itu? aku hanya memberi pekerjaan mudah, cepat seleseikan. aku bukan seorang yang penyabar." Alex menggeram marah, memutus panggilan Secara sepihak.

Di tempat lain seorang sedang mengumpat  kesal,  mengutuki orang yang baru saja menghubungi.

Seorang pemuda tampan, di depannya terdapat peralat canggih.

Beberapa layar besar menampilkan beberapa tempat, termasuk mansion  di tinggali Alex. Tersenyum tipis ketika layar besar di depannya menampilkan data seseorang.

"Woow, jadi ini gadis itu. Setelah sekian lama tak melihat luar ternyata matanya masih berfungsi dengan baik. Cukup menarik. "

Jari-jemari nya mulai bergerak lincah di atas keybord, setelah berapa saat tampillah sebuah data lengkap Aira. Senyum kembali terulas darinya. Jarinya mulai lincah mengetik sesuatu lagi, layar komputernya menampilkan sebuah bangunan rumah sangat sederhana.

" Dia pasti sangat terkejut setelah membaca ini," Senyum geli ditampilkan olehnya lalu menekan tombol send.

Setelah beberapa saat menunggu benda pipih yg dipegang Alex berbunyi.  " Ternyata kau cukup bisa diandalkan." gumamnya pelan.

Kedua alis mulai mengkerut dalam. Keterkejutan jelas terlihat darinya setelah membaca pesan tersebut.

" Janda? Anak?"

Ponsel yang di genggam diremas kuat dengan mata terpejam erat lalu senyum tipis terukir dari bibirnya.

" Aku tak peduli apapun statusmu. Kau tetap milikku Ara."

.

.

.

Revisi 07 juli 2021

Ig Cayra almeera.

(somnobolisme / sleepwelking adalah gangguan tidur dimana seseorang bangun dan berjalan saat tidur)

Bab terkait

  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 05 Cotroladores de Juego

    Enjoy Reading....Waktu silih berganti dilalui Aira takterasa sudah 4 bulan berada di Negara Taiwan. Hari ini ia mendapat cuti satu hari untuk keluar. Dan kesempatan ini tak di sia-siakan, ia ingin berkeliling dan melihat bagaimana kehidupan di Negara ini.Dan Linalah yang akan menjadi pemandunya. Gadis itu sudah bekerja di sini lebih dari dua tahun jadi sedikit banyak dia mengenal seluk beluk kota ini. Wisata mana yang bagus untuk dikunjungi.Di depan cermin Aira memoles wajahnya dengan mekup tipis . rambut panjangnya dibiarkan tergerai. kemeja putih berlengan panjang menjadi pilahannya kini. Dua kancing dibiarkan terbuka, kerah sebelah kanan ditarik sampai lengan, hinga bahu kanan aira terlihat sebagian. Memadukan dengan celana jins warna biru dan sepatu snakers wana putih.Tampilan Aira terlihat seperti remaja pada umumnya. Orang tidak akan mengira bahwa dia telah memiliki se

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 06 El País De Taiwán

    Enjoy Reading.......Tujuan Aira dan Lina saat ini adalah Taipe 101, mantan gedung tertinggi di Dunia sebelum diambil Burj Khalifah Dubai. Menurut Lina, di sana kita bisa melihat indahnya kota Taipe dan di lantai bawah ada mall tempat belanja.Puku 13.30 akhirnya kita sampai di tempat tujuan, begitu masuk sudah langsung terlihat DinTa Fung di lantai satu. Lina mengajak pergi ke lantai 5 karna di sana letak ticketing dan pintu masuk observariti taipe 101. Lina sebelumnya sudah pesan tiket secara online jadi tinggal ditukar dengan tiket fisik.Lalu mereka menaiki lift tercepat hanya beberapa detik saja sudah sampai di latai 89. Aira seperti orang linglung saat keluar dari lift. Ini pertama kali untuknya menaiki lift secepat itu. Jantungnya serasa di lempar jauh dan seakan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 07 Figura Extranjera

    ....So Enjoy Reading. Aira menikmati waktu senggangnya dengan duduk di taman. Wanita itu menghirup udara rakus, rasanya sangat menenangkan . Udara di Taiwan tampak hangat karna di sana sudah memasuki musim semi. Ini pertama kalinya bagi Aira merasakan musim semi di Negara ini.Bunga-bunga bermekaran begitu cantik menghiasi taman.Wanitu itu sesekali tersenyum sambil membalas pesan di ponsel. Pesan yang berasal dari Grace dan Lucaz . Walapun sejak pertemuan pertama mereka belum bertemu kembali karna kesibukan Aira, tapi hubungan mereka menjadi lebih dekat. Terutama Lucaz, lelaki itu cukup intens mengirim pesan, sehingga Aira menjadi sedikit terbuka dengannya.Aira te

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 08 Mentiras

    Enjoy Reading. .Aira menyuapi Alex seperti biasanya. Lelaki itu hanya diam. Dulu Alex akan mengamuk, tapi sekarang lelaki itu menjadi semakin penurut. Entah karna telah terbiasa dengannya atau karna obat yang selalu ia berikan hingga Alex menjadi lelaki idiot penurut.Aira mencekram sendok yang dipegang kuat, perasaan marah dan bersalah menguasainya.'Ini bukan salahmu Aira, kau hanya berada di posisi yang salah.''Jika kau tak memberinya obat itu, Alex takkan seperti ini, kau memang penyebab Alex seperti ini.''Sebelu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 09 Historia Oscura

    Ost : Abraham Matteo~ Loco Enamorado.. ...Saat ini Aira berada di dapur dengan Joana, ia membantu Joana membuat kue.Aira bertekat akan mencari tahu tentang permasalahan Alex.Mengingat nama Alex membuatnya sedikit jengkel, setelah penyamarannya terbongkar, lelaki itu semakin menyebalkan.Dia selalu menempel padanya dan menciumnya sesuka hati. Ia kadang frustasi menghadapi kemesuman Alex yang sialnya berstatus majikannya.Aira mulai memilah kata-kata yang tepat untuk ditanyakan pada Joana, berdehem untuk menetralkan kegugupannya."Joana, kau kan sudah lama bekerja dengan keluarga tuan Alex. sebenarnya apa yang menyebabkan tuan Alex seperti sekarang ini?" tanya Aira sambil mengaduk adonan kue.Joana yang mencetak adonan kue di dalam loyang pun berhenti. meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 10 Estar Atento

    ..Enjoy Reading. ..Jam menunjukkan pukul 01.05 tengah malam. Merasa haus Aira meraih pitcher yang selalu tersedia di atas nakas sebelah tempat tidurnya. Rasa haus seperti mencekik kerongkongan. Menghembuskan nafas pelan ketika pitcher itu kosong.Aira terpaksa menurunkan kakinya, melangkah keluar menuju dapur.Langkahnya terhenti saat melihat sekelebat bayangan seseorang.Mengedarkan pandangan dan mendapati siluit wanita tak jauh darinya. Aira segera bersembunyi di balik dinding memperhatikan postur tubuh wanita itu dari belakang. Sudah bisa ditebak dari cara berjalan saja dia adalah Nora. " Dia lagi, sebenarnya apa

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-13
  • My Crazy Boss   SMI // Chapter 11 Ser un Amante

    Enjoy Reading..Dering ponsel berasal dari laci nakas berbunyi cukup keras. Hingga sang empunya menoleh ke asal suara. Sedikit enggan Alex membuka laci dan mengambil benda pipih yang terus mengeluarkan bunyi. Ingin sekali Alex mengabaikannya karna ia sudah tahu apa yang akan di bahas bocah cunguk itu. Tapi ibu jarinya seolah menghianiti sang pemilik dengan bergerak mengusap tombol bewarna hijau."Apa?" suara serak Alex terdengar malas, enggan untuk berbasa-basi."Cekz...., setelah mendapatkan kesenangan di sana kau melupakanku." Si penelponpun menggeram rendah menahan kekesalan. Alex memutar bola mata jengah. "Apa hanya itu yang ingin kau s

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 12 Celoso

    Enjoy Reading..Aira duduk di ranjang kamar, sambil menopang dagu. Sesekali tersenyum dan mengacak rambut kemudian tertawa—lalu merebahkan tubuhnya kasar di ranjang."Ooh..., kau memang gila Aira. Bagaimana bisa kau memiliki affair bersama majikanmu? bagaimana kalau Joana tahu, pasti dia akan mengamuk."Aira menggeleng keras, membayangkan Joanamarah karna telah memikat boss beharganya."Maafkan aku joana. Alex sangat menggoda, dan aku menyukainya."Aira tertawa sendiri kemudian menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal. Mulai memejamkan kedua mata karna malam sudah larut....Semantara di ruangannya Alex merasa ge

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16

Bab terbaru

  • My Crazy Boss   39.

    Area dewasa bijak memilih bacaan 21+Bibir Aira dan Alex saling mencecap beradu begitu liar dalam desiran gairah yang mereka ciptakan. Ciuman hanya terlepas sebentar karna ingin meraup oksigen yang mulai habis setelahnya berlanjut lebih intim.Suara deru nafas terdengar bersautan ketika Alex melepas ciuman, bibir Aira masih terbuka dengan mata memejam erat dan dahi saling menempel. Perlahan kelopak mata itu terbuka menatap wajah Alex sayu. Entah mengapa Aira merasa tak rela bibir mereka terpisah."Kita sudahi semuanya," bisik Alex serak menahan segala gairah yang sudah memenuhi jiwanya. Saat ini mereka di mobil dan ia tak ingin berbuat lebih jauh lagi."Aku merindukanmu, Al," ucap Aira lirih tapi terdengar seperti desahan merdu yang menggoda Alex.Shhiiittt,&

  • My Crazy Boss   38. Copos del Pasado

    Enjoy Reading..Tubuh Aira membeku saat menyasikkan pemandangan didepannya. Senyum cantik tersungging di sudut bibir. Tak jauh darinya pemandangan indah terhampar di sana.Terdapat papan kayu diletakkan diatas pasir yang berguna sebagai pijakan, disisi kiri dan kanan terdapat sebuah lampion kecil sebagai hiasan serta memasang kelambu bewarna putih untuk mempercantiknya.Terdapat beberapa tiang digunakan untuk menggantung lampion dengan ukuran yang lebih besar, beberapa bunga diletakkan disamping tiang tersebut.Hingga beberapa meter darinya tampaklah sebuah meja persegi terbuat dari kayu, diatas meja sudah terisi dua gelas dan 1 botol minuman, satu tangkai bunga mawar turut diletakkan ditengah meja.Senyum Aira semakin lebar kala meliha

  • My Crazy Boss   37. Cena

    Setelah sampai mansion, Alex langsung menuju kamar, melepas semua pakaiannya menyisakan celana dalam. Baju yang dipakai juga berbeda dari saat pergi. Menyibak selimut kemudian berbaring disebalah Aira.Alex membalik tubuh Aira yang tidur membelakangi, memeluk tubuh itu dan mencium pucuk kepalanya singkat. Kedua matanya terpejam lalu ikut terbuai kealam mimpi...Usapan lembut dikepala lelaki yang masih terlelap itu membuat tidurnya semakin nyaman bahkan enggan untuk membuka mata hingga suara halus memasuki indra pendengar, membuanya mengerjap."Al, bangun!" bisik Aira beberapa kali di dekat telinga Alex. Tanpa di duga tangan besar Alex meraih telapak tangan Aira, membawanya ke bibir, mencium jemari itu penuh cinta."Five minute, baby,"

  • My Crazy Boss   36 Presa de caza

    Part ini mengandung unsur kekerasan. Bijak dalam memilih bacaan. ⛏️🔫🔫 Enjoy Reading ........ "Wajah tampanku ini sangat tidak cocok dengan rantang di tanganku ini." Acer meletakkan bekal makan siang dari Aira di atas meja kerja Alex begitu keras membuat siempunya yang sedang berkutat dengan pekerjaannya menatapnya dengan dahi mengerut. "Aku baru tahu, kalian berdua memang pasangan yang serasi, sama-sama menjengkelkan," ujarnya lagi sedikit jengkel. "Sekarang tugasmu sudah selesai, pergilah!" perkataan Alex benar-benar membuat Acer terbengong beberapa saat, sebelum umpatan keluar lagi dar

  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 35 Uomo possessivo

    Enjoy ReadingAlex meremas sebuah laporan yang diberikan oleh Ryan sang sekretaris. Menatap pemuda tersebut tajam."Jelaskan!" perintah Alex bernada dingin."Itu adalah bukti penggelapan dana yang dilakukan oleh beberapa orang penting di perusahaan ini," jawab Ryan tenang dan sesopan mungkin."Selama anda pergi mereka memanipulasi data keuangan sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar. Dan itu cukup berimbas pada beberapa perusahaan anak cabang. Dua perusahaan anak cabang anda sudah diambil alih. Anda pasti sudah tahu siapa pelaku sebenarnya. "Kedua mata Alex memejam, menyandarkan punggung pada kursi. Mendengarkan seluruh informasi yang disa

  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 34 Catena alimentare

    Enjoy ReadingSetelah memberi Aira obat dan teh hangat, kini mereka berbaring di ranjang dengan posisi miring. Alex memeluk tubuh Aira dari belakang juga mengelus perut sang kekasih naik turun, untuk meredakan sakit perutnya.Aira memejamkan mata menikmati elusan tangan Alex yang membuatnya nyaman, sakit perutnya sudah sedikit reda setelah dokter Edward memberinya obat."Ceritakan padaku bagaimana kau bisa kenal lelaki yang bernama Martines." Alex tak bisa menahan rasa penasarannya daripada menyimpulkan sendiri, berakhir meyakiti Aira, ia akan menanyakan langsung tentang kedekatannya dengan lelaki bernama Martinez.Mungkin saran dari Edward benar berbicara dengan baik serta kepala dingin juga diperlukan, walau sebenarnya itu bukan gayanya.Hembusan nafas pelan terdengar, kenapa Alex

  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 34 Catena alimentare

    Enjoy ReadingSetelah memberi Aira obat dan teh hangat, kini mereka berbaring di ranjang dengan posisi miring. Alex memeluk tubuh Aira dari belakang juga mengelus perut sang kekasih naik turun, untuk meredakan sakit perutnya.Aira memejamkan mata menikmati elusan tangan Alex yang membuatnya nyaman, sakit perutnya sudah sedikit reda setelah dokter Edward memberinya obat."Ceritakan padaku bagaimana kau bisa kenal lelaki yang bernama Martines." Alex tak bisa menahan rasa penasarannya daripada menyimpulkan sendiri, berakhir meyakiti Aira, ia akan menanyakan langsung tentang kedekatannya dengan lelaki bernama Martinez.Mungkin saran dari Edward benar berbicara dengan baik serta kepala dingin juga diperlukan, walau sebenarnya itu bukan gayanya.Hembusan nafas pelan terdengar, kenapa Alex

  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 33 Mestruazione

    Enjoy Reading.Mobil Roll Royce bewarna hitam itu berhenti tepat di pelataran mansion. Seorang pengawal yang berjaga sigap membukakan pintu mobil sang boss. Alex turun menarik paksa tubuh Aira membawanya memasuki mansion. Aura lelaki itu semakin mengerikan, disaat seperti ini tak ada seorangpun yang berani mendekat termasuk para maid yang biasa menyambut. Semua hanya menyaksikan dari jauh kedua pasangan itu.Tentu mereka heran karna tadi ketika berangkat keduanya masih sangat mesra , apalagi selama disini tak pernah melihat sang Tuan memperlakukan wanitanya kasar. Tapi saat iniAlex seperti orang kalap bahkan tak memperdulikan Aira yang berjalan pincang dengan kaki telanjang.Hembusan kecil dilayangkan Joana, memandang punggung sang Tuan yang sema

  • My Crazy Boss   MCB // Chapter 32 Punire un Gatto Cattivo

    "Alex..." Panggilan itu membuat tubuh Alex menegang seketika. Suara itu adalah suara yang sangat dibenci Jug tak ingin didengar lagi. Bunyi heels terketuk lantai semakin terdengar mendekat, kedua mataAlex memejam lalu membuka. Pandangan itu seketika menajam juga dingin. Alex berbalik, pertama kali yang dilihatnya netra sayu Evelin. Kaki berbalut heels lima lima cm itu semakin mendekat, satu tangan Envelin bahkan terulur bermaksud meraih jaz lelaki tersebut. Tapi sebelum terjadi Alex sudah memundurkan langkahnya hingga tangan Evelin melayang sia-sia di udara. "Jangan coba-coba menyentuhku!" Ucapan itu terlampau dingin sampai Evelin menarik kembali lengannya. Cairan bening sudah menumpuk di pelupuk mata. "Aku merindukanmu, aku senang kau sudah kembali." suara Evelin begitu lirih, wajahnyapun tertunduk dalam merasa bersalah karna telah mengkh

DMCA.com Protection Status