Home / CEO / My Crazy Boss (Indonesia) / Ch. 89 KAU GILA!

Share

Ch. 89 KAU GILA!

last update Last Updated: 2021-10-12 02:09:25

“KAU GILA!”

Sisca sontak berteriak, membuat Arnold refleks membungkam mulut Sisca sebelum beberapa pegawai dan pelanggan coffe shop itu beralih memperhatikan mereka berdua.

“Jangan teriak-teriak dong, ah!” Arnold sontak melepaskan bekapan tangannya, Sisca menatap nanar lelaki itu, tampak sangat terlihat wajahnya begitu syok.

“Apa maksud semua itu, Ar?” suara Sisca sama sekali tidak bisa kalem, ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang barusan dia lihat itu.

Arnold menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku. Melambaikan tangan ke arah waitres dan menantikan sosok itu mendekati meja mereka.

“Tolong satu hot arabica sama choco croissant satu.”

“Baik, ditunggu sebentar Bapak.” Gadis itu lantas menoleh ke arah Sisca, “Ibu mau pesan apa?”

Sisca memijit pelipisnya perlahan, ia menghela nafas panjang, kemudian menjawab pertanyaan itu dengan singkat, “Baileys iced

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ning Dadiyono
Siapa yg g mau,klo di tawarin mobil ya Sis…
goodnovel comment avatar
elea
dasar Sisca,luluh jg
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 90 Driving Me Crazy

    Sisca akhirnya menyerah. Demi apa, sejak kapan dia menjadi begitu matrealistis? Ia membiarkan Arnold melakukan apa yang dia mau setelah jenis dan tipe mobil telah mereka sepakati berdua di meja makan tadi.Ah ... jujur ada perasaan bahagia yang menyeruak di dalam hati Sisca, hanya karena begitu meninginkan dirinya, Arnold sampai rela merogoh kocek dalam-dalam hanya demi membelikan Sisca mobil? Sisca tersenyum, mulai menikmati sentuhan-sentuhan yang dilancarkan Arnold kepadanya. Gelayar-gelayar nikmat itu mulai membelenggu Sisca, membuat lengguhan-lengguhan erotis dan seksi itu akhirnya meluncur juga dari bibir Sisca.“Suka juga, kan?” ejek Arnold sambil tersenyum mengejek.“Ah ... yang jelas besok mobilnya tetep jadi!” tukas Sisca tegas.Arnold mencebik, ia lantas kembali melakukan serangan demi serangan itu. Malam ini juga akan Arnold teguk habis madu dari tubuh ini. Dia sudah keluar uang ratusan juta untuk membuat Sisca menyerahk

    Last Updated : 2021-10-14
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 91 Marah(?)

    “Bagus yang hitam, Sayang.”Sisca mencebik, dengan tegas ia menggelengkan kepalanya dan melipat tangan di dada. Memang Arnold yang membeli mobil itu, tapi apakah dia lupa bahwa mobil itu dia beli untuk Sisca? Sebagai uang suap agar Sisca meladeni ajakannya bermandi peluh semalam?“No! Aku mau yang putih!” ujar Sisca tegas.Dia suka mobil warna putih, jadi terserah Arnold mau bilang apa, dia tetap mau yang warna putih. Terlebih sejak pertama kali launching, Honda Civic Turbo warna putih itu sudah menggodanya dengan luar biasa.Arnold membulatkan matanya, menghirup udara banyak-banyak lantas menoleh menatap wanita cantik dengan rok mini berwarna hitam itu.“Okelah, saya ambil yang putih, Mbak. Isteri saya maunya yang putih soalnya.” Desis Arnold yang mampu membuat Sisca hampir melonjak.Apa tadi Arnold bilang? Isteri?“Baik kalau begitu, Bapak. Untuk DP-nya bis-.”“Saya cash s

    Last Updated : 2021-10-15
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 92 Benarkah?

    Arnold membawa mobilnya meninggalkan halaman parkir kantor, ia harus mengejar mobil itu. Tidak hanya untuk mengambil kembali ponselnya, tetapi juga bicara banyak hal dengan Sisca. Sekali lagi ia bersyukur ada Dirly yang tengah magang, kalau tidak mana mungkin dia bisa keluyuran macam ini di di jam kantor? Bisa habis dilibas sang papa kalau tahu begini kelakuan Arnold di sini.“Kenapa sih dari dulu ngadepin wanita itu lebih sulit dari ngadepin dosen paling killer sekalipun? Heran gue!” Arnold tersenyum kecut, terlebih menghadapi Sisca, Arnold sendiri terkadang sampai heran!Arnold terus membawa mobilnya menyusuri jalanan, pikirannya tengah bergelud mencari solusi, bagaimana caranya merayu sosok itu agar tidak lagi ngambek. Segala macam perhiasan, sepatu dan tas Sisca tolak semalam, hanya mobil yang kemudian dia mau terima dan menuruti apa yang Arnold mau semalam, masa iya dia harus memberikan mobil lagi?Arnold buru-buru membelokkan mobilnya ke halama

    Last Updated : 2021-10-17
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 93 Darkness

    Ponsel seharga puluhan juta itu terhempas dan hancur berderai di lantai unit apartemen di kawasan elite yang berada di tengah kota Manhattan. Tampak terlihat si pemilik begitu frustasi dengan wajah memerah dan mata berurai air bening."You are son of bitch, Jordan!"Tampak wanita itu memaki, sungguh rasanya ia ingin meremukkan tulang-belulang laki-laki itu! Nafasnya memburu, tangan gadis itu mengepal kuat, ia benar-benar marah luar biasa dibuat laki-laki yang dia sebut bajingan tadi.Ia masih menikmati emosi yang menggerogoti hatinya ketika ketukan pintu itu tiba-tiba mengejutkan dan membuatnya terlonjak kaget."Oh damn!" ia mengacak rambutnya dengan kesal, dia sudah terjebak!Dihelanya nafas panjang, lantas dengan santai melangkah menuju pintu. Dengan sekali tekan, ia menarik knop pintu. Nampak laki-laki berkulit hitam itu sudah berdiri di depan unit apartemennya. Merangsak masuk dan menghimpit tubuhnya di tembok."A

    Last Updated : 2021-10-23
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 94 Bagaimana Kalau?

    Arnold tersentak ketika pintu ruangan kerjanya terhempas, mulutnya sontak manyun ketika mendapatkan Dirly berdiri di sana."Lu tuh ya, nggak ada sopannya sama sekali sama gue!" gerutu Arnold yang masih fokus menatap layar MacBook di hadapannya."Gue nggak habis pikir, Ko. Lu tuh bener-bener, ya?" Dirly melangkah, duduk di depan laki-laki yang sontak mengangkat wajah dan menatap dirinya dengan seksama."Gue? Gue kenapa lagi?" tanya Arnold heran, dia 'menidurkan' sejenak MacBook-nya, serius dengan Dirly yang wajahnya ditekuk itu.Dirly menghela nafas panjang, ia tampak begitu gusar membuat alis Arnold berkerut. Sebenarnya ada apa? Apa yang membuat Dirly jadi macam itu?"Secara tidak langsung lu udah membahayakan Sisca, Ko!"Mendengar nama Sisca disebut, Arnold makin serius menyimak. Semua hal yang berhubungan dengan Sisca, tentu akan menjadi urusannya juga!"Membahayakan yang bagaimana sih? Gue nggak paham.

    Last Updated : 2021-10-24
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 95 We Wil See

    "Nih."Arnold menoleh, tampak amplop berwarna emas itu disodorkan Sisca yang baru saja pulang dari coffe shop mereka. Undangan? Siapa yang menikah?"Undangan siapa?" ia meraih benda itu, alisnya berkerut, sementara Sisca duduk di sisinya di meja makan, meraih cangkir berisi kopi milik Arnold dan menyesapnya."Ini kan ...." Arnold tertegun membaca nama yang tertulis di sampul undangan itu, jangan bilang kalau Rizal yang tertulis di sampul undangan itu adalah ...."Tadi dia mampir ke cafe, nganterin itu dan minta supaya aku dateng ke acaranya." jelas Sisca sambil meletakkan cangkir yang isinya tinggal ampas kopi di dasar cangkir itu.Arnold tersenyum, meletakkan undangan itu di meja dan menatap Sisca dengan seksama. Secepat itu sudah dapat mangsa lagi? Ah ... agaknya dokter hewan itu tidak bisa diremehkan begitu saja."Gadis mana yang hendak dia jadikan tumbal ini?" tanya Arnold dengan nada mengejek."Pilihan orang tuanya, udah nggak sa

    Last Updated : 2021-10-25
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 96 Pulang Besok

    "Pulang, Ar!"Arnold sontak memijit pelipisnya ketika ia mengangkat panggilan itu. Sudah dia duga! Pasti itu yang dikatakan sang papa.Scarletta sudah memberinya kabar bahwa dia dalam perjalanan pulang ke Indonesia hari ini. Dan sudah Arnold tebak, pasti papanya itu akan rewel meminta dia balik ke Jakarta."Aduh Pi, kerjaan lagi banyak banget nih. Ntar ah kalau dia sudah sampai Indo, baru Arnold balik." Arnold mencoba berkelit, malas sekali kalau harus balik sekarang."Dirly kan ada, kalau perlu nanti papi kirim orang buat gantiin kamu di sana, ribet amat sih jadi orang?"'Sial!'Arnold mengumpat dalam hati, agaknya dia lupa siapa lawan bicaranya ini. Dia adalah cikal-bakal perusahaan yang dia pegang sekarang ini bisa berdiri. Dan Arnold hendak membatah bos besar? Gila. bisa melesat parang ke lehernya."Oke-oke, Arnold balik." desis Arnold yang sudah tidak lagi bisa berkutik melawan sang big boss."Nah, gitu apa susahnya?"

    Last Updated : 2021-10-25
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 97 BOOM

    Arnold baru saja keluar dari pintu utama bandara ketika ponselnya berdering, ponsel yang sudah sejak ia keluar pesawat dia hidupkan itu sontak berdering begitu nyaring, membuat Arnold lantas merogoh benda itu dari dalam sakunya.Tampak nama itu terpampang di layar membuat Arnold begitu bersemangat untuk segera mengangkat panggilan itu."Ya, gimana?" Arnold menepi, menjauhkan diri dari lalu-lalang beberapa orang yang berseliweran di sekitarnya, semoga ini kabar baik."Boom, Ar! Di sini sudah mulai panas, sudah masuk Indo?" jelas suara dari seberang yang mampu membuat wajah Arnold berbinar makin cerah."Serius lu?" tanya Arnold yang berharap ini bukan prank atau sejenisnya."Tunggu deh, ntar gue kirim tuh screenshoot, biar elu percaya."Tawa Arnold pecah, kemenangannya di depan mata!"Kirimin gue link-nya, gue butuh tuh." titah Arnold sambil celingak-celinguk mencari orang suruhan sang papa."Siap, Bos. Gue tutup deh, ntar kalau

    Last Updated : 2021-10-25

Latest chapter

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 9

    "Dahlah, fix namanya Albert!" Putus Arnold yang sontak membuat Linda mencak-mencak. "Eh ... Kenapa bisa jadi Albert? Jauh banget dari deretan nama yang kita bahas, Ar!" Protes Linda sambil membelalakkan mata. "Kan papanya Arnold, anaknya Albert. Dah gitu aja!" Gumam Arnold kekeuh lelah membahas nama untuk anaknya. Sejak tadi muter-muter malah jadi membahas silsilah keluarga kerjaan Inggris. Mana Arnold kenal sama mereka semua? Gunawan tersenyum, ia terlempar kembali pada masa sekarang. Ia hanya diam menyimak keributan yang sejak tadi terjadi. Sambil menikmati kenangan yang bisa dibilang sedikit kelam. Papanya setuju jika memang Linda adalah gadis yang Gunawan bidik hendak dinikahi. Tetapi keluarga Hartono bukan tipe orang yang suka jodoh menjodohkan. Dandi Hartono juga terkenal orang yang rendah hati. Apakah mereka akan setuju jika tiba-tiba Jamhari Argadana datang hendak meminta anak gadisnya untuk dijodohkan dengan Gunawan? Terlebih dengan kondisi Lin

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 8

    "Bagusan juga William, Ar!" Linda tidak cocok dengan nama David yang hendak Arnold gunakan. Entah kenapa Linda lebih suka dengan William. Bayangan putera mahkota calon penerus kerajaan Inggris, Pangeran William Philip Artur Louis itu tergambar dalam ingatannya. Arnold sontak garuk-garuk kepala. Sisca belum kembali dari ruang pulih sadar, kini mereka berlima berkumpul di ruangan membahas nama yang akan diberikan kepada jagoan kecil penerus trah Argadana itu. Mereka begitu sibuk berdiskusi hingga tidak sadar satu dari mereka malah terlempar jauh dalam kenangan masa lalu. Gunawan terpekur di tempatnya duduk. Matanya menatap lelaki yang beberapa rambutnya sudah memutih itu. Lelaki yang dulu bahkan mungkin hingga sekarang masih ada di hati sang istri. Lelaki itu begitu baik. Gunawan akui itu. Burhan lelaki yang tangguh, gentle dan berhati besar yang pernah Gunawan temui. Dari sorot mata yang begitu teduh itu, Gunawan bisa lihat bahwa dia masuk dala

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 7

    Gunawan dan Linda masih berharap-harap cemas di ruang tunggu yang ada di depan ruang operasi ketika dua orang itu melangkah mendekati mereka dengan begitu tergesa. Mereka kompak menoleh, besan mereka rupanya yang datang, membuat keduanya lantas tersenyum dan bangkit guna menyambut mereka. "Gimana Pak? Operasinya belum selesai?" Tanya Burhan seraya menjabat tangan Gunawan dan Linda bergantian. Wajah itu nampak begitu panik. "Belum, Pak. Mungkin sebentar lagi." Jawab Gunawan sambil mempersilahkan Burhan duduk. Burhan lantas duduk tepat di sisi Gunawan, sementara Retno duduk di sebelah Linda. Wajah mereka berempat begitu panik dan risau. Menantikan kabar mengenai bagaimana kelanjutan dari prosedur operasi yang harus Sisca jalani.Mereka berempat nampak saling berbincang dan berbagi kabar hingga suara derit pintu itu lantas membungkam mereka bersamaan. Pandangan mereka tertuju pada pintu. Nampak Arnold melangkah keluar dengan wajah memerah, diikuti

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 6

    Ruangan itu begitu dingin, sangat dingin sekali dan jangan lupa bahwa Sisca tidak mengenakan pakaian apapun kecuali baju operasi berwarna biru yang melekat di tubuhnya saat ini. Rambutnya tertutup nurse cap, kateter sudah terpasang dan jangan lupa selang infus. Ia terbaring di ruang tunggu, menanti di dorong masuk dan kemudian semua tindakan itu akan dia jalani. Sedikit banyak Sisca sudah membaca perihal apa itu sectio caesarea. Dia sudah banyak mencari tahu di blog-blog konsultasi kesehatan dengan tenaga medis. Membaca prosedur hingga efek apa saja yang akan dia alami pasca operasi itu akan dilakukan. Ah! Tidak perlu mengingat-ingat apa-apa saja perihal sectio caesarea! Bukankah setelah ini Sisca akan mengalaminya secara langsung? Dia akan menjalani operasi guna membantunya melahirkan janin yang sudah dia kandung sembilan bulan lamanya. Sosok yang sudah begitu ingin Sisca temui dan bawa dalam gendongan. Pintu terbuka, membuat Sisca mendongak dan meliha

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 5

    Burhan tengah mengajar ketika ponselnya berdering cukup nyaring. Ia menatap mahasiswanya satu persatu lalu melangkah menuju meja guna meraih benda itu. Matanya membelalak ketika Arnold yang ternyata meneleponnya sepagi ini. Pikiran Burhan sontak buyar, bayangan Sisca dengan perut membesarnya langsung otomatis tergambar dengan begitu jelas di dalam otak Burhan."Saya izin angkat telepon dulu, ya? Kalian bisa lanjut untuk baca materinya dulu.""Baik, Pak!" jawab mereka kompak.Burhan dengan tergesa melangkah keluar ruangan dan langsung menjawab panggilan itu dengan jantung yang berdegub dua kali lebih cepat."Ha--.""Pa ... maaf menganggu, Arnold cuma mau kasih kabar kalau Sisca sudah di rumah sakit. Udah bukaan tiga, Pa!"Jantung Burhan rasanya seperti hendak mau lepas. Jadi benar dugaannya? Bahwa Arnold menelepon hendak mengabarkan perihal kondisi Sisca dan calon cucunya?"Di-di rumah sakit mana, Ar?" wajah Burhan sontak

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 4

    Malam ini entah mengapa rasanya Sisca begitu gerah. Sudah pukul satu pagi dan dia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Berkali-kali dia pindah posisi, tapi sama saja, tidak memberi efek apa-apa. AC yang menyala pun seolah tidak lagi terasa apa-apa. Sisca menyibak selimutnya, duduk sambil menatap sang suami yang tertidur begitu pulas. Senyum Sisca tersungging, jujur ia rindu bisa tidur senyaman itu. Ia rindu bisa tidur dalam dan dengan posisi apapun seperti saat belum hamil dulu. Sisca refleks mengelus perutnya yang sudah begitu besar. Sudah mendekati HPL, selain rasa tidak sabar, rasa cemas dan sedikit takut itu menghantui Sisca dengan begitu luar biasa. Apakah dia mampu nantinya? Mampu melahirkan anaknya dengan lancar dan mampu mengurusinya dengan baik?Tapi siapa yang bilang kalau Sisca akan mengurus mereka sendiri? Arnold bahkan sudah mempersiapkan dua baby sitter untuk anak mereka kelak.Sisca kembali tersenyum. Satu hal yang membuat dia benar-b

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 3

    Sisca dan Arnold melangkah memasuki gedung rumah sakit. Hari ini jadwal Sisca periksa kandungan, dan khusus untuk mereka obsgyn rumah sakit swasta mahal di kota mereka sudah ready menanti tanpa harus repot-repot mengantri giliran."Selamat pagi Bapak-Ibu, mari sudah ditunggu dokter!"Bahkan mereka tidak perlu menjelaskan tujuan mereka dan bertanya apapun, para perawat dan petugas medis sudah kenal dan tahu betul tujuan Arnold dan Sisca kemari."Dokter Adjie nggak ada jadwal operasi, kan, Sus?" tanya Arnold mengikuti langkah perawat itu. Tangannya menggenggam tangan Sisca dan membantu Sisca agar tetap aman di sisinya."Siang nanti, Bapak. Beliau masih harus standby di poli sampai jam sebelas." jelas perawat itu sambil tersenyum.Arnold lantas mengangguk, yang penting tidak ada operasi gawat yang mendadak saja sampai Sisca dan calon anaknya selesai diperiksa. Mereka terus melangkah hingga kemudian sampai pada ruangan yang Arnold sudah hafal betul ruangan milik

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 2

    "Sayang! Ayolah!" Sisca terus merengek dan bergelayut manja di bahu Arnold yang baru saja pulang kerja. Ada sesuatu yang begitu dia ingin sampai merengek-rengek macam anak kecil pada Arnold yang baru saja tiba di rumah."Astaga! Harus banget sekarang? Besok aja, ya?" Arnold mengendurkan dasinya, berusaha membujuk Sisca yang perutnya sudah lebih besar."Capek ya? Nanti aku pijitin deh." rayu Sisca sambil mengedipkan sebelah mata dengan manja.Arnold tersenyum, mengelus lembut pipi sang istri sambil menatap matanya dengan begitu serius."Bukan soal capek, Sayang. Masalahnya jam segini cari rujak buah di mana?" itu yang jadi masalah, bukan karena dia lelah sehabis kerja atau apa. Kalau pun lelah, demi Sisca dan calon anak mereka, apapun akan Arnold lakukan."Coba deh ke Hypermart, kali aja ada!" Sisca tidak menyerah, membuat Arnold lantas menghela napas panjang dan mengangguk pelan."Oke! Pergi sekarang kalau gitu!"

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 1

    Sisca berdercak kagum melihat betapa indah rumah yang papi-mami mertua hadiahkan untuk mereka. Rumah dua lantai itu begitu mewah. Bangunan hampir mirip dengan bangunan rumah keluarga Argadana di Jakarta. Kental dengan arsitektur Eropa. Arnold tersenyum penuh arti, merangkul pundak sang istri yang begitu cantik dengan dress motif bunga berwarna cerah.Semenjak mereka menikah dan Sisca hamil, dia tidak diperbolehkan Arnold memakai celana jeans dan mengganti celana-celana itu dengan dress casual yang tidak hanya aman dan nyaman untuk ibu hamil macam Sisca, tetapi juga membuat penampilan Sisca jadi lebih manis dan cantik."Suka?" tanya Arnold yang tahu betul, istrinya nampak begitu terkejut dengan hadiah apa yang orang tuanya berikan ini."Banget!" jawab Sisca apa adanya. "Tapi ini serius nggak kebesaran?" Sisca menoleh, menatap ragu ke arah sang suami.Arnold sontak membelalakkan mata, tawanya pecah melihat betapa Sisca begitu polos dan masih sangat

DMCA.com Protection Status