Matahari pertama setelah kepergian Elgan terbit menyinari sebuah kamar yang penghuninya tampak tidak terlalu bergairah. Di atas tempat tidur king size itu, sang ratu tidur sambil memeluk salah satu kemeja sang raja yang kini jauh di belahan bumi lain. Di samping wanita itu, sosok yang tadi tidur di sana telah bangun meninggalkan Cia yang masih tampak nyaman dengan posisinya. Cia sesekali mencium wangi tubuh Elgan di baju itu, membuatnya semakin merindukan suaminya. Ayolah, ini pilihan Cia. Elgan sudah mengajaknya berulang kali untuk ikut bersamanya, tapi wanita itu masih keras kepala dan kekeh untuk tinggal. Alhasil, ia harus merasakan kerinduan yang sebelumnya mungkin tidak pernah terpikir olehnya.
"Elgan pergi untuk urusan bisnis, gue harus bisa terima dan nahan gejolak rindu ini," gumam Cia sambil mengusap kerah baju Elgan yang ada di pelukannya.
"Masih jam 7, di sana pasti masih gelap dan Elgan belum sampai." Cia merubah posisi tidurnya da
Barcelona merupakan kota yang paling banyak dikunjungi di Spanyol. Lalu lintasnya sangat padat dan macet, sehingga sering kali terjadi kecelakaan yang bahkan terjadi hampir setiap 19 detik sekali. Karena hal itu juga, para penduduknya lebih memilih untuk berjalan kaki ketimbang menggunakan kendaraan. Mobil mewah yang beberapa menit lalu menjemput Elgan di bandara ikut terjebak bersama para pengendara lainnya di depan lampu lalu lintas. Persis seperti rumor yang beredar, begitu banyak mobil yang berjejer di sepanjang jalan, mungkin mencapai 200 meter ke belakang, saat lampu merah menyala di detik ke 5.Perjalanan yang lama dan sangat membosankan membuat Elgan malas untuk memperhatikan ataupun melihat-lihat jalanan yang sangat jarang ia lalui itu. Di jok belakang, Elgan diam mengetuk-ngetuk pahanya dengan telunjuk sambil bersandar, mengenyahkan tubuhnya yang terasa kaku. Pikiran Elgan berkelana jauh ke Indonesia, membayangkan wajah Cia yang cantik membuat rindunya semakin membu
"Mel, gue ke kamar mandi dulu ya. Lo sendiri dulu gak papa ya?" Cia mengulum senyum melihat Melody yang duduk di depannya.Melody mengangguk seraya ikut tersenyum."Iya, Cia, gak papa kok."Cia lantas beranjak dari kursinya dan meninggalkan Melody di sana. Mereka baru saja hendak memulai makan siang, namun Cia tiba-tiba kebelet ke kamar mandi untuk buang hajat.Melihat Cia yang berjalan memunggunginya, Melody menatap wanita itu dengan datar dan tajam. Senyum manisnya hilang detik itu juga. Digantikan dengan seringai tipis yang akan membuat siapa saja tau seberapa bencinya Melody kepada Cia. Mengalihkan pandangannya dari Cia, Melody menatap beberapa menu makan siang yang sudah tertata rapi atas meja makan. Tidak ketinggalan, segelas susu ibu hamil yang sudah dibuatkan Ratih untuk majikan kesayangannya itu.Melody mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan tersebut. Hanya ada ia dan Santi di sana."Bag
Rizky memacu laju mobilnya dengan kecepatan tinggi. Matanya dengan tajam menatap mobil-mobil yang melaju di depannya, memastikan apakah di antara mobil-mobil itu terdapat mobil merah yang tadi dipakai oleh majikannya. Tidak hanya itu, Rizky juga mencari-cari ke mana perginya Agung. Cepat sekali rekannya itu melaju hingga tidak terlihat oleh pandangannya lagi. Padahal, ia menyusul tidak lama setelah kepergian pria itu.Rizky menyusuri jalanan yang padat dan itu tidak berjalan dengan mulus saat ia harus terjebak lampu merah. Kalau sudah begini, ia pasti akan kesulitan untuk mengejar Agung dan pergi bersama menjaga majikan mereka. Rizky merasa kesal pada dirinya sendiri karena ia terlalu lamban dan tidak secepat Agung. Well, sepertinya ia memang harus membiarkan Agung sendirian mengawal istri tuan mereka. Setelah lampu merah berganti hijau, Rizky kembali melajukan mobilnya dan berbelok di perempatan jalan untuk kembali ke istana tuannya. Ia dan para bodyguard
Elgan's House20:15 WIBSeperti rencana awal yang sudah disusun rapi oleh Agung. Ia pergi dari rumah itu sebelum matahari terbit dengan memberitahu para bodyguard yang menjaga di dekat pintu utama kalau ia akan menemui majikan mereka. Rizky yang saat itu meminta untuk ikut bertugas bersama mendapat penolakan secara halus dari Agung. Pria itu langsung memerintahkan Rizky untuk pergi membantu Jhon dan beberapa rekan lainnya mencari seseorang yang tadi hendak menyusup masuk ke dalam rumah tersebut. Rizky pun hanya bisa pasrah dan melakukan perintah yang diberikan kepadanya. Padahal, tanpa mereka semua ketahui, Santi lah orang yang dengan sengaja memecahkan kaca dapur dan mengadu kepada para bodyguard kalau ada pria asing yang mencoba masuk dari jendela dapur.Agung menghabiskan 3 jam lebih hanya dengan bersantai-santai di gedung rahasia yang letaknya tidak jauh dari rumah Elgan. Mr. Bill sengaja menyediakan gedung itu untuk mereka, agar mempermudah pengintaia
Barcelona, SpanyolLambert's CompanyDi ruangan berdinding kaca yang biasanya digunakan untuk meeting atau hal sejenisnya, Elgan mengutarakan maksud dari pertemuan mereka kali ini kepada para pemegang saham dan investor. Di barisan sisi kanan, para pemegang saham mendengarkan Elgan dengan serius. Begitu juga dengan para investor yang berada di sisi kiri.Elgan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sebenarnya telah terjadi hingga rumor tentang dirinya tersebar. Para pendengar itu mengangguk-angguk mengerti maksud Elgan, kalau sebenarnya ia hanya di jebak oleh seseorang untuk mendapatkan keutamaan tersendiri. Namun, kali ini bukan hanya itu saja yang menjadi persoalannya. Hal yang lebih besar kembali menerjang mereka. Setelah dilakukan pemeriksaan secara detail, keuangan perusahaan tersebut sudah banyak lenyap di makan oleh pihak akuntan. Laporan-laporan palsu dan beberapa aset lainnya telah menjadi milik lawan. Yang lebih parahnya, rahasia per
Appenzell, SwissLingkungan ini sangat asri. Memilik udara yang sejuk dan segar, juga jauh dari keramaian kota, menjadikan tempat tinggal baru mereka ini memilik plus dan minus. Tanpa tetangga, begitulah kira-kira kondisi lingkungan baru yang belum pernah mereka jamah sebelumnya. Tidak ada bus maupun gojek. Tidak ada toko maupun pasar. Segala yang ada di kota maupun desa sama sekali tidak ada di tempat ini. Menyeramkan. Kata itu akan langsung terlintas bagi siapa saja yang datang ke tempat ini.Bagaimana bisa ada rumah di tengah-tengah hutan lebat? Cia dan Melody juga tidak bisa menemukan jawabannya. Menatap ke dalam hutan dari balkon atas, Cia dan Melody bergedik ngeri karenanya. Mereka seperti berada di dunia lain dalam cerita werewolf dan vampir. Tapi ini nyata, sekalipun masih terasa seperti mimpi kelam yang membuat siapa saja ingin segera keluar dari mimpi itu."Sebenarnya rumah apa ini? Kenapa seram begini?" celetuk Cia dengan pandangan yang ma
Santi bersantai ria di samping kolam renang ditemani oleh secangkir teh hangat yang akhir-akhir ini sering ia minum. Faktor cuaca yang semakin dingin membuatnya harus tetap menjaga kehangatan tubuh jika tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepadanya. Sembari menyecap manisnya teh, Santi menatap ke depan dengan remeh. Istana ini sudah ia anggap seperti miliknya. Tidak seorangpun yang bisa menegur ataupun memarahinya. Ia lah yang saat ini berkuasa.Sebuah ponsel yang beberapa hari ini berada di tangannya kerap menjadi hiburan tersendiri untuk Santi. Apalagi, setelah membaca pesan dari Elgan, Niko dan Nadin. Suami wanita manja itu benar-benar tidak menyadari siapa sebenarnya orang yang sedang berkomunikasi dengannya. Untung saja beberapa hari ini Elgan bisa mengerti dengan berbagai alasan yang ia lontarkan untuk menolak ajakan video call pria itu.Huh, pria datar itu sekarang telah mempelakukannya dengan baik. Tidak ada lagi umpatan ataupun kat
Melihat keberadaan Nadin di sana, Santi langsung gelagapan dan mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Ia tidak menyangka kalau wanita itu ada di rumah ini. Sial, kenapa wanita itu bisa di sini? gerutunya dalam hati. Nadin mendekati Rizky dan Santi dengan penuh tanda tanya. Melihat Santi yang mengenakan pakaian santai, bukannya pakaian khusus seorang pembantu membuat Nadin mengernyit. Well, tapi itu bukan hal penting. Percakapan kedua orang itu lah yang membuatnya tertarik sekaligus bingung. "Rizky, kenapa kamu nyariin Cia? Memangnya dia di mana?" tanya Nadin kepada bodyguard tersebut. Rizky menunduk, sesaat lalu berujar, "Maaf, Nona, saya dan bodyguard lainnya tidak tau di mana keberadaan nona Cia saat ini," jawab Rizky tegas. Nadin yang mendengar hal itu membulatkan matanya, terkejut. Ini tidak bohong kan? "Jangan bercanda kamu. Kenapa kalian tidak tahu di mana keberadaan orang yang seharusnya kalian jaga dengan ketat!" T