Share

Untuk Apa?

last update Last Updated: 2021-07-08 06:36:54

Anggara sampai tidak bisa lagi berkata-kata, usai sudah! Semuanya sudah usai dan selesai. Perjuangan Diana sudah usai. Ia sudah menang, perjuangannya sudah tuntas dan terbayar tunai. Tubuhnya yang tadi demam tinggi, mulai mendingin. Air matanya yang sejak beberapa saat yang lalu menitik, sudah surut dan tidak akan menitik lagi. Sakit yang tadi menyerang dan membelenggunya, kini sudah pergi dan tidak akan datang lagi. Ia sudah pergi dengan tenang.

Anggara belum mau melepaskan genggaman tangan itu, belum mau pergi dari sisi Diana, belum mau menutupi tubuh sang isteri dengan kain yang sudah sebagian menutupi tubuh wanita itu.

Tidak ... Anggara belum mampu, tidak!

Tangis Anggara pecah, dia menangis tanpa Isak. Dadanya begitu sesak. Rasanya ia hancur, ia hancur melihat sang isteri harus berakhir seperti ini.

Dia dokter, calon dokter spesialis. Namun kenapa ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika kemudian nyawa sang isteri dalam bidikan malaikat maut? Kenapa ia ti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Cold Doctor (Indonesia)   I`m Fine!

    "Terkadang ... tidak tahu apa-apa itu lebih baik, daripada kemudian tahu sesuatu dan harus terluka karena kenyataan itu!" *** Selly tidak langsung kembali ke poli kandungan, ia malah melipir ke tangga darurat, tempat rahasianya ketika ia bersembunyi dari siapapun. Menangis di sini sendirian karena memang tempatnya sepi. Selly menjatuhkan dirinya di tangga paling atas, membiarkan air matanya menitik dan membasahi pipinya. Hatinya teramat sakit. Kalau memang sampai kapanpun sosok mama dari Felicia itu tidak akan pernah tergantikan di hati Anggara, lantas kehadiran Selly apa artinya? Apa arti selama ini mereka hidup satu rumah? Berikrar di depan altar dengan mengatasnamakan Tuhan, bergumul begitu panas di atas ranjang mereka, apa arti semua itu? Selly merasakan dadanya sesak, ia tahu sekarang bagaimana posisinya di hati sang suami. Dan agaknya ia harus berterima kasih pada dokter anestesi baru itu karena de

    Last Updated : 2021-07-08
  • My Cold Doctor (Indonesia)   Aku Berubah Pikiran

    Setelah mencuci tangan bersih-bersih, Anggara segera menghambur keluar. Ia melangkah dengan begitu tergesa menyusuri lorong rumah sakit, kemana lagi kalau tidak ke poli kandungan? Ia harus segera menemukan sang isteri dan mengajaknya bicara baik-baik.Baru saja ia hendak belok ke poli kandungan, suara itu terdengar dan membuat Anggara sontak misuh-misuh. Bukan apa-apa, yang memanggilnya adalah salah satu perawat IGD dan itu artinya Anggara harus segera melangkah ke IGD dan kembali mengurungkan niatnya mencari sang isteri."Dok, pasien IGD perlu konsultasi dengan bagian bedah," ujar perawat itu sopan, yang makin membuat Anggara tidak bisa berkutik.Ia hanya mengangguk pelan, membalikkan badannya dan melangkah menuju IGD. Hatinya tidak tenang, ia begitu kalut. Dalam pikirannya hanya ada Selly. Hanya ada wanita itu dan bukan siapapun.Sementara Anggara melangkah, sepasang mata itu menatanya dengan sorot terluka, dengan berlinang air mata dan kemudian pergi b

    Last Updated : 2021-07-08
  • My Cold Doctor (Indonesia)   Dengarkan Aku!

    “Mana yang lebih hebat? Dirinya yang membuat kamu tidak bisa melupakan dia? Atau diriku yang masih bisa menerimamu meski tahu kamu sama sekali tidak bisa melupakan dia?”***“Sayang, please kita perlu bicara!” Anggara mengetuk pintu kamar tamu, kamar yang dulu pernah ia tempati ketika awal membawa pulang Selly kerumah ini. Dan sekarang, Selly yang malah akan tidur di sana?“Nggak perlu lagi, aku malas bahas hal itu!” balas suara itu dari dalam.Anggara tidak habis akal, ia melangkah kembali ke kamar. Kunci cadangan ia simpan di nakas, hampir semua pintu di rumah ini ia buatkan duplikatnya dan tentu saja kamar yang ada di sebelah itu. Setelah menemukan kuncinya, ia segera memutar kunci itu dan masuk ke dalam. Nampak Selly yang tengah menyusui Gilbert itu terkejut, menatap Anggara yang bergegas menutup pintu, mengunci pintu itu dan mencabut kuncinya dari sana.“Apa lagi? Kan ak

    Last Updated : 2021-07-08
  • My Cold Doctor (Indonesia)   Damai

    "Karena sejatinya, cinta itu tidak pernah mengharapkan balasan atau imbalan apa-apa."***Selly melenguh panjang, Anggara tersenyum melihat reaksi sang isteri atas tiap sentuhannya. Membuat Anggara makin terbakar gairah, hendak menyuguhkan 'cinta'-nya untuk sang isteri yang hari ini masih meragukan setiap perasaan cinta Anggara yang begitu dalam untuk sosok itu.Anggara makin beringas menyentuh inci tiap inci tubuh sang isteri, melepaskan satu persatu kain yang melekat di tubuh itu dengan begitu lembut, hingga pemasangan indah itu tersaji di hadapannya, membuat Anggara makin tidak tahan lagi.Selly memekik pelan, memejamkan mata erat-erat ketika sang suami mulai memasuki dirinya. Merasakan Anggara dengan begitu lembut menyatukan tubuh mereka petang ini.Nafas Anggara memburu, dengan perlahan-lahan ia mulai memacu tubuh dalam kungkungan tubuhnya, membuat tangan halus dan lembut milik Selly mencengkram kuat lengannya.Selly membuka matanya, wa

    Last Updated : 2021-07-08
  • My Cold Doctor (Indonesia)   Sakit Apa?

    “Benarkah apapun itu yang Tuhan berikan adalah anugerah?”***CUP“Semangat buat hari ini!” bisik Selly mesra selepas mencuri cium pipi sang suami.Anggara hanya tersenyum gemas ke arah sang isteri yang sudah lebih dulu keluar itu. Gadis cantik dan manis itu tampak melangkah dengan begitu ringan masuk ke gedung rumah sakit. Sementara dia masih duduk di joknya menatap kepergian sang isteri dari tempatnya duduk.Mana mungkin Anggara biarkan malaikat tidak bersayapnya itu pergi begitu saja? Minta cerai? Lebih baik dia dibunuh dari pada disuruh menceraikan Selly. Anggara tersenyum kecut, berharap kehadiran sosok itu tidak lagi membawa masalah dalam kehidupan rumah tangganya.Anggara menghela nafas panjang, melepas seat belt-nya kemudian melangkah turun dari mobil. Ia melangkah dengan begitu santai, harapannya hanya satu, dia tidak harus bertemu dengan sosok itu. Meskipun di dalam OK nanti presentasi dia bertemu dengan Nad

    Last Updated : 2021-07-10
  • My Cold Doctor (Indonesia)   Ternyata!

    Selly baru saja selesai memompa ASI-nya di ruang laktasi yang ada di poli Pediatric, rasanya sudah cukup enteng ketika cairan berwarna putih itu berhasil ia pindahkan ke kantong-kantong ASI yang dia bawa, tinggal disetor pada Anggara dan siap diantar ke rumah sekalian dia menjemput Felicia pulang sekolah.Selly melangkah ke toilet, mencuci tanganya bersih-bersih ketika sosok itu keluar dari salah satu bilik toilet. Selly mengangkat wajahnya, sontak mata mereka bertemu dari cermin besar yang ada di wastafel, dapat Selly lihat ia menyungingkan sebuah senyum, yang mau tidak mau Selly juga harus membala senyum itu.“Hai Nyonya Anggara Tanjaya, it`s our first meet, right?” sapanya sambil mencuci tangan di wastafel.“Yeah, you right. Nice to meet you doctor Nadya Anggranesia,” sapa Selly yang langsung dibalas reaksi terkejut dari wanita berambut cokelat itu.Selly tersenyum, mengeringkan tangannya dengan tisu dan menatap sosok yang masih

    Last Updated : 2021-07-11
  • My Cold Doctor (Indonesia)   Tekad!

    “Aku tadi ketemu dia,” desis Selly perlahan ketika ia dan Anggara dalam perjalanan pulang. Anggara sontak menoleh, dia? Dia siapa yang Selly maksud? Adit? Isterinya ketemu Adit? Apa yang memangnya mereka lakukan? “Kamu ketemu Adit?” tanya Anggara spontan, akan dia hajar residen itu kalau sampai macam-macam dengan isterinya, tidak peduli setelah itu dia akan kena skors dari manajemen rumah sakit dan kemungkinan berurusan dengan hukum, Anggara tidak peduli, yang jelas dia tidak akan tinggal diam kalau sampai isterinya disentuh makhluk satu itu. Selly yang tengah menikmati juss siap minum itu sontak tersedak dan terbatuk-batuk, membuat Anggara sontak menempikan mobilnya dan membantu Selly memuntahkan cairan yang kebablasan masuk ke tenggorokannya itu. “Kamu ini, ada urusan apa sampai tadi ketemu Adit?” kejar Anggara yang benar-benar penasaran, wajahnya sudah memerah, bukan karena dia sedang malu tapi dia sedang cemburu! “Kenapa jadi Adit sih? Sia

    Last Updated : 2021-07-13
  • My Cold Doctor (Indonesia)   Dia Kenapa?

    “Ngapain?” tanya Selly ketika Anggara sudah memasang senyum lebar ketika ia selesai menidurkan Gilbert di box-nya.“Katanya mau nyobain?”Selly sontak membulatkan matanya, menatap Anggara dengan tatapan cenggoh. Apa tadi suaminya itu bilang? Nyobain? Balon warna-warni dengan aroma buah tadi yang mau dicobain? Astaga!“Nyobain?” tanya Selly yang masih menatap sang suami dengan seksama, “Rasa es teller ada? Mau es teller.”Anggara sontak mengusap wajahnya dengan kedua tangan, kemudian mendekati sang isteri dan menatapnya dengan jarak yang sangat dekat.“Tunggu suamimu punya cukup uang, nanti pabrik k*ndomnya aku beli, aku buatin apa yang kamu mau,” bisik Anggara lalu meraih tubuh Selly, membawanya dalam gedongan dan membaringkannya di atas tempat tidur.Selly tertawa terbahak-bahak dan langsung bungkam ketika tubuh Anggara menindihnya. Menguci kedua tangannya dan netranya menatap leka

    Last Updated : 2021-07-13

Latest chapter

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Bahagia (END)

    Selly turun dari mobil sambil menggendong Clairine, ia sudah begitu rindu rumahnya, rindu anak-anak tentunya. Perlahan dia melangkah masuk, nampak Gilbert kemudian muncul bersama sang kakak di depan pintu dengan wajah bersinar cerah.“Mama pulang!” teriak Felicia dengan penuh semangat.“Mana adek Ibert?” tampak Gilbert juga bagitu antusias, bocah kecil itu tampak sangat begitu gembira melihat sang mama akhirnya pulang.Kalau saja jahitan Selly sudah kering sempurna, rasanya ia ingin meraih bocah gembul itu dalam pelukan dan gendongannya. Menciuminya dengan penuh cinta, tapi sayang, jahitan yang masih basah itu membuat Selly harus mengurungkan niatnya untuk merealisasikan aksi gendong ciumnya, terlebih ada Clairine dalam gendongan Selly.“Yuk masuk dulu, adek mau dibawa masuk ya,” Anggara menenteng tas besar berisi perlengkapan Selly masuk ke dalam, beberapa bulan ke depan rasanya rumah ini akan makin ramai, makin berant

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Manis

    “Mama!” Selly tersenyum ketika melihat sosok itu tampak begitu antusias melihat dia yang sudah dipindahkan ke kamar rawat inap. Gadis dengan kaos bergambar unicorn itu, tawanya begitu lebar ketika menghampiri Selly, menjatuhkan dirinya ke dalam dekapan Selly yang masih tampak begitu pucat itu. “Dari mana, Sayang?” tanya Selly lembut sambil mengelus kepala Felicia yang di sandarkan di dadanya. “Diajak Oma makan malam, Mama mau makan?” Selly tersenyum, ia menggeleng perlahan, “Belum boleh makan, Sayang. Nunggu dulu sampai jam dua belas.” Anggara tersenyum, melihat betapa anak gadisnya itu terlihat sangat menyayangi Selly, ia mengelus lembut kepala Felicia, lalu menarik dengan lembut anak gadis itu agar bangun dari posisinya. “Jahitan Mama masih baru, jadi hati-hati, oke?” Felicia menatap sang papa, ia tersenyum dan mengangguk pelan. Membuat Anggara kemudian menjatuhkan tubuh itu dalam dekapannya. Sungguh malam ini ia menjelma men

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. A True Love

    Ada alasan kenapa kemudian Felicia begitu mengkhawatirkan Selly, wanita yang menyandang gelar sebagai mama tirinya, saat ini. Saat dimana ia kembali mendapatkan seorang adik. Ya... adik perempuan seperti yang dia inginkan. Felicia begitu takut kehilangan sosok itu! Sosok yang menjadi figur ibu dalam hidup Felicia.Felicia tumbuh tanpa mengenal sosok yang ia kenal sebagai mama. Dalam hidup Felicia hanya ada sang papa, BI Ijah dan jangan lupa kakek-neneknya. Tidak ada mama seperti teman-temannya yang setiap hari diantar sang mama ke sekolah. Tidak! Felicia tidak punya mama atau lebih tepatnya sang mama meninggal di hari yang sama ketika ia lahir ke dunia.Terkadang ia berpikir bahwa mamanya, yang kata sang papa bernama Diana, sampai meninggal karena dirinya. Karena melahirkan Felicia sang mama bisa sampai meninggal. Jadi itu semua salah Felicia, bukan?Namun, Anggara, papanya yang berprofesi sebagai dokter bedah itu selalu mengatakan bahwa :

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Clairine Escolastica Tanjaya

    "Namanya Clairine Escolastica Tanjaya."Dokter Anton yang tengah 'membereskan' pekerjaannya itu sontak menoleh, menatap Anggara dengan seksama."Susah amat, artinya apa?""Gadis yang bersinar dan berwawasan luas dari keturunan Tanjaya."Selly tersenyum, sebuah doa yang begitu indah, yang Selly dan Anggara sematkan lewat nama cantik itu. Tentu harapan Selly dan Anggara ingin kelak gadis mungil yang lahir hari ini bisa menjadi gadis yang luar biasa dengan segala macam wawasannya, berguna tidak hanya untuk keluarga mereka tetapi juga nusa dan bangsa.Anggara kembali fokus pada sang isteri, menantikan dokter Anton selesai menjahit lapis demi lapis rahim dan kulit Selly yang disayat sebagai akses Clairine dari tempat yang selama ini menjadi rumahnya."Jangan tidur, jangan pingsan, tolong...," desis Anggara lirih, manik matanya menatap manik Selly yang nampak berkaca-kaca itu."Mau lihat Clairine," desis Selly

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Hello

    Selly menghela nafas panjang, ia sudah di dorong keluar dari kamar inapnya, hendak menuju OK. Anggara masih nampak mengenakan setelan scrub-nya, sangat terlihat kalau dia baru saja pulang dan langsung menuju klinik tanpa pergi kemana pun.Hati Selly jauh lebih tenang ketika ia melihar raut wajah sang suami muncul. Mencium aroma tubuh Anggara yang berpadu dengan aroma povidone iodine yang samar-samar tercium dari sosok itu.“Kenapa senyam-senyum?” tanya Anggara yang sadar sang isteri tengah menatapnya sambil tersenyum penuh arti.“Heran aja, ada dokter bedah yang bisa sepucat ini hanya karena hendak masuk ke OK.” Ledeknya sambil tertawa kecil.Tampak Anggara mencebik, kan sudah berkali-kali dia bilang, kalau yang jadi obyek bedahnya sosok wanita yang begitu ia cintai ini tentulah ia akan begitu takut dan khawatir seperti saat ini. Kenapa sang isteri itu tidak mengerti?Selly nampak masih tersenyum ke arahnya, membuat Anggara

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Childfree?

    "Tidur aja dulu, mama nggak bakalan kemana-mana, Sayang."Selly mengangguk dan tersenyum, ia menatap langit-langit kamar, pikirannya melayang membayangkan apa yang sedang anak-anaknya lakukan sekarang. Felicia pasti sangat khawatir kepadanya. Tahu sendiri anak itu tidak bisa jauh dari Selly barang sebentar."Mikir apa, Sel?"Selly tersentak, ia menoleh dan menatap sang mama dengan seksama. Mamanya juga punya tiga anak, bukan? Rasanya gimana?"Ma, punya tiga anak itu rasanya bagaimana?" tanya Selly yang begitu penasaran dengan bagaimana polah mamanya dulu ketika mereka masing bayi.Ya walaupun selisih mereka jauh, tapi tidak ada salahnya Selly meminta testimoni dan wejangan dari sang mama perihal apa yang harus dia lakukan ketika nanti buah hatinya ini lahir."Mau tahu enaknya apa nggak enaknya nih?" Indah hampir terbahak mendengar pertanyaan Selly, memang kenapa kalau punya tiga orang anak?"Yang nggak en

  • My Cold Doctor (Indonesia)   Hari H

    “Aku tinggal dulu, nanti aku langsung balik, kalau ada apa-apa kabari aku ya?” Selly tersenyum, bibir itu mengecup keningnya dengan begitu lembut. Ia sudah berada di klinik bersalin milik dokter Anton, sesuai jadwal, pukul tujuh malam nanti Selly akan kembali menjalani operasi caesarea yang kedua. “Ma, titip isteri Anggara ya,” pamit Anggara pada Indah yang sudah stand by untuk menemani putri kesayangannya melahirkan. “Jangan khawatir, fokus kerja dulu saja, Ang. Selly aman. Nanti ada mama dan papamu juga datang kemari.” Indah tersenyum, ia begitu antusias dengan kelahiran anak ke dua Selly. Bukan apa-apa, sampai hari H tidak ada yang diberi tahu apa jenis kelamin anak kedua Selly dan Anggara ini. Jadilah Indah begitu penasaran dan ingin tahu cucunya kali ini perempuan atau laki-laki. “Kalau gitu Anggara pamit dulu, Ma.” Anggara menoleh, menatap sang isteri dan tersenyum begitu manis. Ia melambaikan tangan dan melangkah menuju pintu. Tampak Se

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Permintaan Felicia

    Selly tengah mengoleskan petrolium jelly ke perutnya, sebuah ritual yang mulai rajin ia lakukan ketika menyadari bahwa dia kembali hamil. Dia tidak mau perutnya muncul banyak streechmark seperti ketika hamil Gilbert dulu, oleh karena itu sejak dini Selly meminimalkan munculnya gurat di kulit karena peregangan kulit yang terjadi.Meskipun tidak terlihat oleh orang-orang, namun bekas streechmark itu sangat menganggu dan membuat Selly minder setengah mati di hadapan sang suami. Oleh karena itu, ia jaga betul kulitnya, ia tidak mau hal itu kembali terjadi. Kalau perlu ia akan berkonsultasi dengan sejawat di bagian kulit kelamin guna memperbaiki kulit yang sudah terlanjur bergurat itu.Selly menutup jar petrolium jelly miliknya ketika kemudian pintu kamar itu terbuka, nampak Anggara tersenyum menatap betapa sexy sang isteri dengan perut membukitnya itu.“Kenapa?” tanya Selly yang sedikit curiga melihat senyum ganjil itu.“Nggak, memang nggak

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Menjelang Persalinan

    “Kok belum masuk panggul ya, Sel?” tampak dokter Anton menatap seksama layar monitor di hadapannya itu, sementara tangan dokter kandungan yang wajahnya mirip salah satu idol Korea itu sibuk menekan-nekan probe di atas perut Selly.Tampak wajah Anggara menegang, ia ikut mengamati dengan seksama layar monitor itu. Posisi bayinya sih sudah siap lahir, hanya saja benar kata dokter kandungan yang menangani isterinya sejak dulu hamil Gilbert, kepalanya belum mau masuk panggul.“Fix besok saya jadwalkan SC lebih cepat, riwayat jarak kelahiran yang dekat, adanya lilitan di kaki yang menyebabkan kepalanya belum mau masuk. Sangat riskan untuk dicoba pervaginam.”Selly menghela nafas panjang. Apa boleh buat? Ia sendiri takut dan tidak pernah terbesit sedikitpun dalam pikiran Selly untuk mencoba melahirkan secara pervaginam! Koas sepuluh minggu di bagian obsgyn membuat Selly paham dan tahu betul apa yang akan terjadi jika dia memaksakan diri mencoba

DMCA.com Protection Status