Anne tampak mengernyitkan dahinya kala mendengar penuturan yang baru saja Liam katakan dengan nada sedihnya itu. Liam tampak tak bersemangat ketika menyadari jika mommy yang ia inginkan itu tak bisa menjadi milik dia atau daddynya. Keinginan untuk tinggal bersama Mia seakan hilang ketika sang Oma menjelaskan alasannya dan ia mengingat jika beberapa kali ketika ia bermain bersama Mia sepulang sekolah, ia melihat pria lain yang selalu dekat dengan Mia dan menemani Mia pergi kemanapun.
"Liam tau dari mana jika mommy Mia itu sudah menikah? Tapi tunggu dulu, Liam mengerti menikah itu apa?" Tanya Anne yang terheran-heran itu.
Liam menggelengkan kepalanya, ia tidak sepenuhnya mengerti apa arti dua orang yang sudah menikah. Ia hanya paham jika sering bersama itu dikatakan sudah menikah. Entahlah, Liam sendiri juga tidak paham banget dengan ucapan dan penjelasan Anne tadi. Namun, ia mengambil kesimpulan jika Mia sudah tidak bisa lagi dimiliki karena ada pria asing lain yang jau
Ricky menghembuskan napas beratnya, ia menatap Mia yang tampak kekeh mempertahankan kedekatannya dengan Liam hanya karena rasa peduli dan ingin melindungi. Ricky melarang pun bukan tanpa alasan, selain karena status David yang merupakan seorang duda. Ricky takut jika suatu hari ini Liam justru akan dijadikan sebagai alat pendekatan antara Mia dan David. Mungkin sekarang Mia mengatakan tidak akan terjadi dan ia tidak menyukai David, namun bagaimana jika keadaan berubah secepat kilat?Ricky bukan meragukan ketulusan dan rasa cinta Mia yang cukup besar padanya mengingat perjuangan cinta mereka yang juga sudah cukup lama terjalin dan tidak mudah. Hanya saja nalurinya sebagai kekasih tentu saja takut Mia akan terjebak karena tindakannya hari ini suatu saat dan Ricky sungguh tidak ingin hal itu terjadi.Sementara Mia, ia jelas peka dan mengerti ketakutan yang Ricky rasakan. Namun ia merasa lucu karena menurutnya Ricky cemburu dan merasa takut pada laki-laki yang tidak seharu
- Keesokan Harinya -Bocah tampan itu bangun tidur pagi-pagi buta sekali. Bukan hanya karena ia tak sabar ingin melihat sang mommy, ia juga tidak bisa tidur nyenyak karena tubuhnya yang masih terasa sangat sakit akibat kecelakaan kecil kemarin. Sebelah matanya bahkan terlihat bengkak karena lukanya yang memang persis didekat matanya. Hidungnya yang lecet dan pipi kirinya yang terluka terus terasa perih di wajahnya.Tidak hanya itu, kakinya maupun tangannya bahkan terasa kaku dan nyeri ketika digerakan. Ia menoleh pelan ketika merasakan sosok lain tertidur disampingnya. Liam sangat berharap jika Mia adalah sosok pertama yang ia lihat ketika bangun tidur, namun semua itu jelas hanya angan-angan Liam saja.Senyum tipisnya terukir ketika melihat wajah damai sang Oma yang sedang terlelap dalam tidurnya. Meskipun tidak pernah ada sosok mommy didalam hidupnya sejak. Ia lahir, namun sang Oma selalu bisa berperan sebagai sosok apapun untuk Liam.Liam berusaha mend
- Siang Harinya -Mia yang berniat ingin pulang pun terus dilarang oleh Liam yang sejak pagi terus menempel padanya. Bahkan Liam yang biasanya serba mandiri dan tak ingin merepotkan orang lain mendadak sangat manja hingga membuat Anne maupun beberapa maid terheran-heran melihat Liam. Kedekatan Liam dan Mia yang terbilang masih baru itu sungguh sangat diragukan, pasalnya mereka berdua terlihat seperti ibu dan anak sungguhan. Belum lagi wajah Mia yang terlihat persis seperti wajah Luna.Bahkan tidak hanya Anne yang terharu melihatnya, kepala maid yang memang sejak awal sudah bersama David dan Luna pun cukup terkejut dan sempat takut ketika melihat wajah Mia. Wanita paruh baya itu bahkan menangis seraya menyentuh wajah Mia seakan-akan ia memang sedang melihat majikan yang sebenarnya. Luna yang begitu baik dan sopan dalam memperlakukan para maid dan pekerja lainnya membuat siapapun pasti akan selalu mengingatnya.Mia awalnya heran dan bingung kenapa reaksi mau
"Sejak kepergian Luna, sikap David berubah dan berbanding terbalik dengan David yang dulu. David yang sekarang sungguh berbeda dan saya sendiri bahkan hampir tak mengenali lagi bagaimana putra saya sebenarnya. Liam selaku menjadi target kemarahan dan rasa sedih kehilangan Luna. David mengakui jika ia sangat membenci Liam. Bahkan setelah kelahiran Liam, selama berbulan-bulan David sama. Sekali tak ingin melihat Liam. David pernah dalam kondisi terparahnya hingga memiliki pemikiran untuk membunuh putranya sendiri."Mia tampak terkejut mendengar cerita Anne. Ia tidak kuat dan ikut sedih membayangkan nasib Liam sejak bayi. Namun disisi lain, Mia juga tidak bisa menyalahkan David sepenuhnya lagi. Setelah mengetahui alasan-alasan sikap David yang kasar pada Liam, Mia mulai mengerti jika pria gila itu belum bisa merelakan kepergian istrinya dan menyalahkan putranya sendiri atas kepergian Luna."Namun, mau sekasar dan sejahat apapun perlakuan David pada Liam. Liam selalu menya
- Kamar Liam -Mia menghela napas panjangnya ketika ponselnya kembali berdering tanda panggilan masuk dari kekasihnya. Entah kenapa ia masih malas berkomunikasi dengan Ricky semenjak perdebatan kemarin mengenai Ricky yang memintanya untuk menjaga jarak dengan Liam karena berbagai alasan. Terlebih alasan utamanya karena Ricky tak ingin Mia terlalu sering bertemu dengan David. Padahal niat Mia dari awal pun hanya untuk Liam dan ia sangat berharap kekasihnya itu bisa mengerti."Mommy, siapa yang menelepon?" Tanya Liam karena mendengar ponsel sang mommy terus berbunyi."Bukan siapa-siapa kok. Sekarang istirahat dulu karena sebentar lagi waktunya Liam minum obat dan mommy juga akan mengoleskan salep di setiap luka." Ujar Mia."Mommy perih~" Rengek Liam yang membayangkan bagaimana rasa perihnya ketika lukanya tersentuh oleh Mia nantinya."Mommy akan pelan-pelan, Baby. Mau cepat sembuh kan?" Liam pun menganggukkan kepalanya dan kembali menenggelamkan tubu
David yang baru saja menyelesaikan mandinya itu beranjak menuju walk in closet untuk segera memakai piyama tidurnya. Setelah selesai ia berjalan mendekati ranjang tidurnya, tatapannya langsung tertuju pada bingkai besar foto pernikahan dirinya dan juga Luna yang berada tepat didinding belakang ranjang. Ia menghela napas beratnya kala mengingat wanita yang sangat mirip dengan mendiang istrinya itu sedang berada di mansion miliknya. Ia langsung mengalihkan pandangannya kearah jam dinding yang hampir menunjukkan pukul 9 malam."Apa dia sudah pulang? Ck, apa lagi-lagi dia dijemput oleh kekasihnya? Dia benar-benar sulit diatur dan menganggu kenyamanan pribadiku." Geram David.Tatapan David pun kembali tertuju pada foto Luna, "Honey, apa kamu memiliki saudari kembar? Ah tapi itu tidak mungkin, aku sangat mengenal baik keluargamu dan mereka jelas tidak memiliki putri selain dirimu. Kamu hanya satu-satunya anak mereka. Tapi apa kamu tau, ada sosok wanita yang sangat mirip deng
Mia membalikkan tubuhnya dan mulai mengoleskan salep pada beberapa luka Liam dengan sangat hati-hati. Liam sempat meringis dan berbalik, namun Mia tetap berhasil mengatasi dan mengoleskan salep tersebut. Wanita itu mengabaikan ucapan David yang jelas tidak mengizinkan dirinya menginap di mansion. Lantas mau bagaimana lagi, Mia sudah menolak dan mencoba memberikan pengertian pada Liam. Namun, Liam tetap memaksanya dan memohon dengan sangat hingga membuat Mia tak tega lalu mengiyakan permintaan Liam."Aku sudah menolak keinginan Liam, namun aku tidak tega melihat wajah memohonnya. Maka aku putuskan untuk menginap satu malam saja disini. Hanya untuk Liam yang sedang sakit, maaf jika kehadiranku tidak membuatmu nyaman. Aku bisa kok memastikan untuk tidak berpas-pasan atau bertemu denganmu selama di mansion ini. Kau bisa pergi dari kamar Liam sekarang dan anggap saja aku tidak ada di mansionmu." Ujar Mia tanpa menatap David."Jika memang ini karena anak itu, maka aku akan b
"Cobalah untuk mendengarkan nasihat orang lain jika memang nasihat dari mama tak bisa kamu terima dengan baik. Mama sangat tau jika kamu begitu terpukul dam tak ingin kehilangan Luna. Tapi coba kamu bayangkan sejenak, bagaimana jika saat itu kamu kekeh untuk menggugurkan bayimu. Apakah Luna akan bahagia meskipun dia tetap hidup bersamamu? Kamu bisa mengingat bagaimana Luna sangat menginginkan Liam. Mama sudah bosan sebenarnya mengatakan hal ini berkali-kali karena selalu kamu abaikan. Mama hanya minta belajarlah untuk mengikhlaskan Luna agar dia tenang disana dan belajarlah juga untuk menerima Liam sebagai putramu. Ingat David, putramu akan selalu membutuhkan sosok dirimu. Minta maaf pada Liam sebelum anak itu benar-benar tak bisa memaafkanmu." Lanjut Anne.Anne menepuk pelan bahu David. Ia menghela napas beratnya melihat David hanya terdiam dengan tatapan kosongnya. Kedua tangan David mengepal kuat, Anne mencoba mengusap punggung tangan David dan berharap pria itu dapat mene