Beranda / CEO / My Boss / Bab 43

Share

Bab 43

Penulis: Rahayu avilia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Saat sedang serius dengan pekerjaannya di depan laptop, Jimmy mendengar suara aneh yang membuatnya menoleh kearah ranjang. Penasaran dengan apa yang terjadi, Jimmy berjalan mendekati ranjang untuk memastikan. "Kamu mimpi apa, Hem?" Jimmy mengecup kening Erika yang sepertinya sedang mengigau.

Jimmy mengulas senyum tipis di sudut bibirnya, Erika terlihat sangat imut di kala sedang tidur seperti ini. Rasanya melihat wajah cantik dari wanita yang dicintainya, membuat Jimmy seakan malas beranjak dari tempat itu. "Kamu benar-benar seperti magnet. Selalu membuatku ingin terus berada di sampingmu, menarikku semakin kuat sehingga aku tidak kuasa untuk menolaknya." gumam Jimmy. 

Sekali lagi Jimmy mengecup kening Erika sedikit lebih lama dari sebelumnya. Kemudian dia membenahi selimut untuk menutupi tubuh Erika agar tidak kedinginan karena air conditioner (AC) yang sedang menyala.

Jimmy mengerutkan keningnya saat melihat Erika tersenyum sambil memejamkan mata. 'Apa mu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Boss   Bab 44

    Pagi ini Erika terbangun dari tidurnya tanpa adanya Jimmy. Padahal Erika ingat betul tadi malam suaminya itu ada di sampingnya, tapi kenapa sepagi ini sudah tidak ada? Kemana perginya laki-laki itu?Erika mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling kamar, pandangan matanya jatuh kearah meja kecil tak jauh dari ranjangnya. Senyum tipis mengembang dari sudut bibir Erika. Lalu dia menyingkap selimut yang masih menutupi tubuhnya kemudian dia beringsut ke tepi ranjang dan beranjak mendekati meja kecil tersebut.'Pagi ini aku harus segera pergi dinas ke luar negeri, mungkin sekitar 2 Minggu. Jaga dirimu baik-baik, sayang. Selama aku tidak ada di samping kamu. Love you so much.''Oh ya, jangan lupa di makan sarapannya sebelum menuju ke lokasi syuting.'Sebuah kertas bertuliskan pesan dari Jimmy. Erika membaca pesan singkat tersebut yang berada di atas meja. Erika tersenyum bahagia. "Ternyata mas Jimmy benar-benar sudah berubah. Semoga ini tidak bersi

  • My Boss   Bab 45

    'Apa ini ada hubungannya dengan gosip yang pernah beredar beberapa waktu lalu? Apa mungkin mbak Monika tahu, kalau yang ada di berita itu adalah aku?' batin Erika.Tentu saja Erika merasa takut, karena yang Erika pikirkan bahwa Monika adalah kekasih Jimmy. Walau Jimmy bersikeras membantahnya, namun kemesraan dan juga kebersamaan yang mereka tunjukkan selama Erika bekerja di kantor pusat Adinata Group membuat Erika tidak begitu saja percaya dengan perkataan Jimmy.Kini mereka berdua telah sampai di cafe. Keduanya memilih tempat yang sedikit jauh dari pengunjung yang lain, agar pembicaraan mereka jadi lebih santai dan nyaman.Perasaan tidak nyaman menghinggapi Erika. Apapun yang akan terjadi nanti, sepertinya bukanlah hal yang baik untuknya. Apakah dia akan siap jika ada hal buruk yang akan di sampaikan Monika? Entahlah, yang jelas saat ini Erika terlihat gugup dan berdebar tidak karuan.Dengan santainya Monika menarik kursi lalu mendudukinya. Kemudia

  • My Boss   Bab 46

    "Seperti apa yang kamu lihat. Aku tidak perlu menjelaskan lebih detail lagi kan? Aku yakin kamu sudah tahu betul apa maksud dari isi didalam kertas itu." jawab Monika yang kemudian menyesap minumannya yang masih tersisa di cangkirnya.Bagai tertimpa beban berat di atas kepalanya, sehingga membuat kepala Erika terasa berdenyut sakit seiring dengan semakin bertambah sesak didalam dadanya saat ini. Rasanya seperti tertusuk ribuan pisau disana. Tubuhnya lemas seakan tak bertenaga lagi, tangannya gemetar memegang kertas yang ada ditangannya kini."J-jadi ... M-mbak Monika sekarang sedang hamil?" tanya Erika memberanikan diri. Dia begitu terkejut dengan apa yang baru saja di ketahuinya hari ini.Hari ini benar-benar begitu banyak kejutan yang diterima Erika. Dia tidak menyangka bahwa hubungan Jimmy dan Monika sudah sejauh itu. Bahkan dengan begitu mudahnya Jimmy berbagi kehangatan di atas ranjang dengan wanita lain selain dengan dia sebagai istrinya.Keny

  • My Boss   Bab 47

    Evan mengerutkan keningnya. "Sepertinya ada yang tidak beres." ujar Evan curiga sambil menatap punggung Erika yang sudah berada didepan pintu kamarnya. "Apa benar semua berjalan baik?"Setelah memastikan bahwa Erika sudah masuk kedalam kamarnya, kini Evan mengambil ponsel dari saku jasnya untuk melaporkan apa yang terjadi di lokasi syuting kepada sang boss yang tidak lain adalah Jimmy. Karena Evan merasa curiga dengan gelagat Erika yang tidak biasa saat bertemu dengannya."Hmm, bagaimana? Apa yang kamu temukan di sana?" tanya Jimmy saat menerima telepon dari Evan di dering pertama. Pertanda jika Jimmy memang menantikan kabar darinya."Sepertinya semua berjalan dengan baik, Pak Jimmy. Hanya saja Erika saat ini sedang sibuk. Mungkin karena syuting akan segera berakhir, sehingga kesibukan Erika jadi bertambah." ucap Evan."Hm, kamu pantau terus apa yang ada di sana. Aku akan kembali dalam 2 hari lagi. Dan pastikan kondisi Erika baik-baik saja sampai aku tiba

  • My Boss   Bab 48

    Dengan berlinang air mata, Erika pun mengirim lokasi dimana dia sekarang berada. "Jangan kemana-mana, tunggu aku. Aku akan segera sampai kesana." ucap Zack yang kemudian menutup panggilan teleponnya. Tak ada jawaban dari Erika selain 'Hm' kemudian dia memasukkan ponselnya ke dalam tas. Tak lama terlihat Erika mengusap air mata di kedua pipinya dengan punggung tangannya. Erika yang mendengar ucapan Zack sebelum menutup panggilan telepon itu pun hanya bisa menuruti perkataannya, lalu dia berjalan keluar dan mencari tempat duduk di halte yang tidak jauh dari restoran tersebut menunggu kedatangan Zack. Erika menghela napas berat ketika teringat apa yang dilihatnya di restoran tadi, "Apa yang harus aku lakukan sekarang?" ujarnya pelan dengan kepala tertunduk. Tangannya perlahan mengelus perutnya yang mulai terlihat membuncit. "Haruskah aku pergi menjauh dari mas Jimmy seperti yang di katakan mbak Monica?" Air mata Erika kembali mengalir dikedua pipin

  • My Boss   Bab 49

    "Aku kemari bukan karena lapar, jadi sebaiknya jangan membuatku semakin merasa muak denganmu, Monica." desis Jimmy dengan sorot mata tajam seperti ingin membunuh orang di depannya itu. "Sekarang katakan apa maksudmu mengirimkan foto itu padaku?"Senyum sinis Monica terlihat jelas di raut wajahnya, sepertinya dia merasa puas membayangkan jika semua rencananya akan berhasil sesuai yang dia inginkan. "Kamu sangat mengetahui apa yang aku inginkan, Jimmy. Ayolah jangan berlagak tidak mengetahuinya." ujar Monica dengan tangannya yang mulai membelai dada bidang Jimmy yang masih tertutup jas serta kemeja.Dengan kasar Jimmy menepis tangan Monica, lalu dia menatap wanita itu dengan tatapan tak kalah sinis dari yang Monica berikan. "Kamu pikir kamu siapa berani negosiasi denganku?" ujar Jimmy lalu dia menarik sebuah kursi dan mendudukinya."Semakin kamu mengulur waktu, maka semakin habis kesempatan yang aku berikan padamu. Waktuku cukup terbatas, jadi jangan bertele-tele.

  • My Boss   Bab 50

    Mata Jimmy terbelalak melihat isi dari dalam amplop tersebut. "Apa ini alasan kamu mengabaikanku?"Setelah membaca apa isi yang ada didalam amplop, Jimmy mengeraskan rahangnya pertanda sedang marah. Kemudian dia meremas kertas yang baru saja ia baca. "Kali ini kamu sudah melampaui batas kesabaranku, Monika. Jangan salahkan aku, jika aku bersikap kejam padamu." geram Jimmy. "Tunggu setelah aku menemui istriku, setelah itu giliranmu mendapatkan balasan atas semua yang sudah kamu lakukan."Jimmy kemudian kembali menghubungi Erika dan berharap akan ada keajaiban jika Erika mengangkat panggilan telepon darinya. "Kenapa aku bisa sampai kecolongan begini, Monika sudah mengacaukan semuanya." geramnya.Seperti tidak mengenal lelah, Jimmy terus mencoba menghubungi Erika. Walau dengan jelas Jimmy mendengar jika panggilannya tersambung, namun Erika tidak pernah sekali pun mengangkatnya.Wajah Jimmy mulai cemas, bercampur menahan amarah. Cemas karena tidak tahu bagaim

  • My Boss   Bab 51

    Hari sudah menjelang pagi, Erika yang merasakan tenggorokannya kering karena haus, ia pun terbangun dan terduduk diatas ranjang. "Ini dimana?" gumam Erika karena suasana kamar itu yang berbeda dari biasanya.Sesaat Erika lupa jika dirinya sekarang berada di cafenya Indri. "Ah ... Aku lupa kalau sekarang aku berada di cafenya Indri." gumamnya pelan menjawab kebingungannya sendiri. Kemudian dia beranjak dari ranjang setelah menyadari keberadaannya kini.Erika berjalan menuju ke meja dapur untuk mengambil air minum, untungnya Erika sudah terbiasa dengan cafe milik sahabatnya tersebut. Sehingga dia tidak kesulitan menemukan letak keberadaan dapur cafe.Setelah meminum segelas air putih, Erika pun kembali ke kamar bersiap untuk membersihkan diri. "Ternyata hpku habis baterai, pantesan tidak ada yang menghubungiku." gumamnya pelan ketika ia memeriksa ponselnya, namun ternyata dalam keadaan mati kehabisan daya.Erika berniat untuk memberi kabar pada

Bab terbaru

  • My Boss   Bab 66 (Tamat)

    Pandangan mata Jimmy tidak lepas dari Erika yang berdiri di samping ranjang baby Nino yang tertidur pulas. Raut wajah penuh rasa khawatir tergambar jelas di sana. Karena kelahirannya yang prematur, maka mau tidak mau baby Nino masih berada di dalam boks inkubator. Untuk menjaga agar tubuhnya tetap hangat.'Apa ini mimpi?' batin Jimmy yang masih bingung dan tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi hari ini. Walau tubuhnya masih terlihat capek sehabis perjalanan jauh, namun itu tidak membuatnya mengeluh.'Kalaupun ini mimpi, rasanya aku tidak ingin terbangun. Mimpi ini terlalu indah.' batin Jimmy dengan perasaan campur aduk tak karuan.Setelah demam Nino turun, dokter memberikan ijin untuk dipindahkan ke ruang perawatan khusus bayi. Di ruangan VVIP itu hanya tinggal Jimmy dan Erika yang menemani. Angela memilih untuk pulang dan memberikan ruang bagi keduanya bicara dari hati ke hati.Jimmy masih belum bisa percaya bahwa dirinya kini telah menjadi seorang

  • My Boss   Bab 65

    Seminggu sudah berlalu semenjak acara konferensi pers berlangsung, namun berita panas tentang pernikahan Jimmy masih saja menghiasi berbagai layar kaca. Banyak yang tidak menyangka jika pernikahan mereka sudah berjalan lebih dari setahun lamanya.Entah Jimmy yang pandai menyembunyikan hal itu, atau mungkin para wartawan yang lengah dengan hal itu. Namun yang pasti saat ini dari pernikahan Jimmy dan Erika, mereka sudah memiliki seorang bayi mungil yang sangat menggemaskan."Er, bagaimana kalau sepulang dari sini kita mampir dulu ke tempat Indri. Sudah lama kita tidak ngumpul." ajak Zack saat berada di salah satu bioskop untuk nonton bareng film 'My Boss' bersama beberapa artis yang terlibat dalam penggarapan film itu."Nino gimana?" Erika sepertinya mencemaskan Nino yang ditinggalkannya di rumah bersama baby sitter."Apanya yang gimana, suruh aja mbaknya ke cafe Indri sekalian bawa Nino. Biasanya juga gitu kan?" ucap Zack yang sepertinya tidak mene

  • My Boss   Bab 64

    3 Bulan kemudian. "Apa kamu sudah siap, sayang?" suara Jimmy terdengar sudah tidak sabar dari luar kamar. "Sebentar lagi, mas." jawab seorang wanita dari dalam kamar. "Buruan, sayang. Acaranya sebentar lagi akan dimulai. Nanti kita bisa terlambat." ucap Jimmy mengingatkan. "Iya, ini sudah selesai kok." Tak lama setelah menjawab 'iya', seorang perempuan cantik keluar dari kamar dengan kaos lengan pendek berlogo judul film 'My Boss', serta celana jeans panjang dengan seorang balita imut berada di gendongannya. "Tadi Nino pup, makanya lama." ucapnya merasa bersalah telah membiarkan Jimmy menunggu lama diluar kamar. Bukannya marah, Jimmy justru memberikan kecupan hangat di kening perempuan itu. "Aku tidak akan keberatan walau harus menunggu seumur hidupku." ucap Jimmy yang kini mencium sekilas bibir perempuan tersebut yang tidak lain adalah Erika. "Ih ... Gombal." ucap Erika dengan senyum menggoda sambil

  • My Boss   Bab 63

    Jimmy langsung menutup panggilannya dan segera pergi menuju ke rumah sakit. Jantungnya berdebar kencang, ia takut terjadi sesuatu hal buruk pada Erika. "Apa yang membuatmu sampai harus ke rumah sakit?" ucap Jimmy.Setelah sampai di rumah sakit, seorang petugas parkir dengan sigap mengambil alih kemudi mobil Jimmy untuk memarkirkan mobilnya di tempat khusus yang hanya dirinya dan keluarga yang boleh menempati tempat tersebut.Jimmy langsung berlari menuju tempat dimana Erika saat ini berada. "Apa kamu merindukan anak kita? Kepergian anak kita pasti membuatmu sangat terpukul." Jimmy berhenti saat melihat Erika berdiri didepan ruang rawat bayi.Jimmy berpikir mungkin saja Erika sangat merindukan bayinya, sehingga dia rela berdiri begitu lama didepan ruang rawat bayi hanya untuk melihat beberapa bayi yang berada di dalam ruangan tersebut.Erika yang fokus melihat keadaan didalam ruang perawatan bayi, tidak menyadari kedatangan Jimmy yang kini sudah berdiri te

  • My Boss   Bab 62

    Berita tentang Monika yang melakukan tabrak lari, kini menghiasi berbagai media cetak maupun media elektronik. Rekaman cctv yang menunjukkan hal itu, berseliweran juga diberbagai media sosial. Sehingga menambah berita tersebut semakin viral. Apalagi Monika adalah model papan atas, sehingga membuat keadaan semakin memanas.Kini kasus itu juga sedang ditangani pihak kepolisian, dan Monika sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus tabrak lari. Dan dari pengakuan Monika, ia tidak sengaja melakukannya. Hanya karena takut dihakimi massa, sehingga dia memilih untuk kabur.Polisi yang tidak semudah itu percaya dengan pengakuan Monika, masih melakukan penyelidikan lebih lanjut motif dibalik peristiwa itu. Namun hingga kini polisi belum bisa berkomunikasi dengan korban tabrak lari itu, yang tidak lain adalah Erika. Karena hingga kini Erika belum mau menemui polisi, dengan alasan masih dalam tahap pemulihan pasca operasi.Berbagai media berlomba-lomba menyoroti

  • My Boss   Bab 61

    "Mama akan tunggu di luar ya sayang." ucap Angela saat akan keluar dari kamar Erika. "Iya, Ma." jawab Erika singkat sambil tersenyum. Lalu ia melanjutkan kembali sapuan make up tipis di wajahnya. Dua wanita beda generasi itu sepertinya sedang bersiap untuk pergi keluar rumah. Sudah menjadi agenda kegiatan rutin bagi keduanya, apalagi semenjak Erika tinggal di rumah Angela. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu berdua, baik itu di luar rumah atau didalam rumah itu sendiri. Mereka sering sekali pergi bersama-sama. Bahkan terkadang bisa memakan waktu hingga seharian penuh, dan akan kembali ke rumah itu di sore hari atau malam hari. Tujuan mereka sebenarnya tidak lain adalah ke tempatnya Indri. Kalau tidak ke cafe milik Indri, ya ke rumahnya. Itu saja. Jimmy yang tahu akan hal itupun, tidak pernah melarang. Karena Jimmy merasa tenang kalau Erika pergi bersama dengan Mamanya. Ditambah lagi ada bodyguard yang selalu saja menemani mereka. Sehingga Jimm

  • My Boss   Bab 60

    Erika hanya diam saat mobil yang dikemudikan Jimmy membawanya pulang kearah rumah Angela. Diamnya Erika dikarenakan ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya saat ini, salah satunya soal Zack.Erika terlihat sedih karena tidak bisa ikut dengan Zack, saat Zack menjemputnya di rumah sakit tadi. Ya tentu saja itu semua karena ulah Jimmy yang melarang keras Erika ikut dengan Zack. Kecemburuan Jimmy membuat Erika terpaksa harus ikut dengannya.Melihat Erika yang lebih banyak diam, membuat Jimmy sesekali melirik kearahnya. Untuk memastikan apa yang sedang Erika lakukan. Jimmy melihat Erika duduk dengan kepala bersandar ke kaca jendela serta matanya melihat pemandangan lalu lalang diluar sana.Perjalanan yang sudah hampir 30 menit berlalu itu hening, tanpa ada satu patah katapun dari keduanya. Jimmy yang masih merasa kesal dan cemburu pada Zack memilih diam, sedangkan Erika yang sedih tidak dapat pulang bersama Zack juga melakukan hal yang sama. Padahal j

  • My Boss   Bab 59

    Erika terkejut mendapat respon Jimmy yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. Seketika Erika pucat pasi karena takut membayangkan amarah Jimmy. 'Apa mas Jimmy menyalahkanku atas kecelakaan itu?' batin Erika.Tatapan intimidasi dan juga aura dingin yang Jimmy berikan, membuat lidah Erika kelu seketika dan tak mampu untuk berkata-kata. Bahkan beberapa kalimat yang sudah dia rangkai dan dia susun sebelumnya, hilang begitu saja tanpa jejak di kepalanya.Erika hanya bisa terdiam dan seperti kehilangan fokus, dia tidak tahu harus bagaimana lagi supaya Jimmy tidak mendominasi hidupnya. Dia tidak tahu lagi bagaimana membuat Jimmy mengerti bahwa dia tidak ingin anak yang ada di kandungan Monica lahir tanpa sosok seorang ayah dan disebut sebagai anak haram.Ditambah sebenarnya Erika juga sudah lelah dengan semua yang telah ia lalui selama menjadi istri seorang Jimmy Adrean Adhinata. Walaupun dia mencintai laki-laki itu, tapi hatinya tidak siap jika harus terus tersakiti. E

  • My Boss   Bab 58

    Erika terlonjak kaget ketika mendengar ada seseorang sedang membuka pintu ruangan VVIP di rumah sakit yang ia tempati saat ini. Erika dengan mudah dapat menebak siapa yang barusan datang, sehingga dia cepat-cepat mengakhiri panggilan video call-nya dengan Angela (mertuanya). Erika yang duduk bersandar pada sandaran ranjang rumah sakit, seketika raut wajahnya tegang disaat orang yang tadi membuka pintu berjalan memasuki ruangan. Bahkan orang itu semakin mendekat kearah ranjang tempatnya beristirahat. Apakah Erika berbuat kesalahan? Sehingga kedatangan Jimmy membuatnya setakut itu? Entahlah. Hanya saja dia tidak menyangka akan kedatangan Jimmy di jam kerja seperti ini, itulah yang membuat Erika benar-benar terkejut bukan main. 'Mas Jimmy? Kenapa dia datang di jam kerja seperti ini? Sungguh ini diluar dugaan.' batin Erika. Ia melihat sekilas Jimmy yang sekarang berdiri tepat disisi ranjang. Jimmy mengerutkan keningnya saat ia melihat ekspre

DMCA.com Protection Status