Asisten Evan yang baru memasuki ruangan Jimmy, dia telah siap untuk membacakan secara detail jadwal Jimmy hari ini. Seperti sudah menjadi rutinitasnya setiap hari, Evan selalu tepat waktu melakukan tugasnya. Tapi hari ini sepertinya Jimmy tidak fokus akan apa yang di katakan olehnya saat ini. Melihat bagaimana tidak adanya respon dari Jimmy.
'Sepertinya Zack tidak berpikir akan selamanya menjadikan Erika hanya sebatas sahabat. Naluriku mengatakan kalau Zack mempunyai perasaan lebih pada Erika.' batin Jimmy menduga-duga. 'Aku akan coba menyuruh orang untuk mengawasinya.'
"Pak Jimmy, apa anda mendengarkan saya?" tanya asisten Evan untuk kesekian kalinya. Karena beberapa kali Jimmy tidak menjawab saat di panggil.
Jimmy melihat ke arah Evan. "Apa?" tanya Jimmy, dengan cepat dia merubah ekspresinya seperti tidak terjadi apa-apa. Walaupun kepala Jimmy di penuhi apa yang tadi pagi di lihatnya saat berada di kosan Erika.
Rasanya Jimmy tidak rela kalau a
Kalian pasti sudah bisa menebak siapa sosok di balik akun Anonymous. đ. Pastinya itu akun orang yang sedang berjuang untuk mendapatkan cinta seseorang kembaliđ€. Oh iya jangan lupa kepoin juga karya Ay yang lain yađ€.. -Mengejar Cinta Istri. -Bekas Istri -Sang Genius (akses lewat web ya) -Malika (Akses lewat web) Dan semoga akan ada karya baru Ay yang lain segera menyusul di app kesayangan kalian ini đ€đđ„°
Setelah menunggu sebulan lamanya, kini proses pembuatan untuk film yang diadaptasi dari novel berjudul 'My Boss' mulai dikerjakan. Hari pertama Erika untuk mulai terlibat dalam pembuatan film tersebut membuatnya sangat antusias. Tentu saja sebagai seorang penulis dia merasa sangat bangga mendapat kesempatan yang sangat langka ini.Bahkan dia sampai lupa kalau sudah sebulan lebih tidak bertemu dengan Jimmy. Terakhir kali pertemuannya dengan Jimmy saat Jimmy mengatakan ada pekerjaan yang sangat mendesak untuk segera ia kerjakan, dan itu butuh waktu sedikit lebih lama. Sehingga karena hal itulah Jimmy tidak bisa bertemu dengan Erika.Sebenarnya Erika sangat berharap kalau Jimmy menyelesaikan terlebih dahulu masalahnya dengan Monika. Tapi keberadaan Monika yang masih di luar negeri karena pekerjaannya sebagai model, membuat klarifikasi yang sudah Jimmy rencanakan jadi tertunda.Sedangkan Jimmy sendiri di sibukkan dengan pekerjaan dan juga proyek baru yang kata
Erika yang kini sedang makan bersama dengan Jimmy terlihat mulai gelisah. Dalam hatinya dia merasa bahagia bisa bertemu dengan Jimmy setelah sebulan lebih berpisah akibat kesibukan masing-masing. Tapi jika mengingat siapa Jimmy, membuat hati Erika menjadi was-was."Setelah makan, mas cepat pergi dari sini. Aku nggak mau nanti ada yang lihat mas di sini, bisa-bisa akan jadi salah paham dan timbul gosip baru lagi." usir Erika saat selesai makan siang bersama di kamarnya.Siapa yang tidak kenal dengan nama besar Jimmy? Dia seorang pengusaha muda yang sangat terkenal di kalangan bisnis. Beberapa kali berita gosip yang menemaninya, membuat nama Jimmy semakin mudah di ingat. Dan tidak menutup kemungkinan kalau kru atau pun sutradara di tempat Erika bekerja saat ini juga mengenal Jimmy.Jimmy menaikkan sebelah alisnya. "Kamu mengusirku?" tanya Jimmy tak percaya dengan perlakuan Erika. Padahal Jimmy belum puas melepas rasa rindunya dengan Erika.Tidak
"Mas Jimmy? Asisten Evan?" gumam Erika pelan sambil menelan ludahnya dengan susah payah.Erika tidak menyangka kalau pemilik J entertainment adalah Jimmy, yang tidak lain suaminya sendiri. Selama ini identitas pemilik J entertainment sangat misterius, walau perusahaan tersebut sudah bertaraf internasional.Setiap melakukan kerjasama, hanya memperlihatkan orang kepercayaan Jimmy, bukan dia yang turun langsung ke lapangan. Karena Jimmy fokus dengan perusahaan Adinata Group.'Kenapa jadi begini? Zack tidak pernah bilang kalau pemilik J entertainment itu mas Jimmy.' batin Erika masih tidak bisa mempercayai penglihatannya sendiri."Pak Jimmy. Silahkan pak, rapat juga belum benar-benar di mulai." ucap sutradara ramah. "Semuanya, perkenalkan beliau ini adalah pemilik J entertainment. Pak Jimmy. Aku rasa kalian semua pasti sudah tahu siapa beliau, mengingat nama besar beliau sangat terkenal di Indonesia atau pun luar Indonesia." lanjut sutradara mempe
"M-mas, eh ... Pak Jimmy?" Erika membelalakkan matanya terkejut melihat siapa yang ada di belakangnya.Jimmy tersenyum misterius penuh makna saat menatap wajah cantik Erika. Sedangkan Erika mengerjapkan matanya beberapa kali, karena tidak menyangka jika Jimmy akan seberani itu menarik tubuhnya ke dalam pelukannya.Tanpa menunggu persetujuan dari Erika, kini Jimmy yang telah berada tepat di depan Erika mencium bibirnya dengan rakus. Melumat pelan penuh cinta sambil sebelah tangannya memegang tengkuk Erika untuk memperdalam ciumannya. Dan sebelah tangan yang lain merengkuh pinggang Erika posesif untuk mengikis jarak diantara mereka.Hal itu tentu saja membuat Erika sangat terkejut, matanya terbelalak lebar seakan-akan ingin keluar dari tempatnya. Dengan segera Erika berusaha melepaskan diri dari rengkuhan Jimmy. Namun bukan keberhasilan yang dia dapat, tapi Jimmy semakin mengeratkan pelukannya tanpa memperdulikan perlawanan dari Erika.Jantung Erika seperti
Saat sedang serius dengan pekerjaannya di depan laptop, Jimmy mendengar suara aneh yang membuatnya menoleh kearah ranjang. Penasaran dengan apa yang terjadi, Jimmy berjalan mendekati ranjang untuk memastikan. "Kamu mimpi apa, Hem?" Jimmy mengecup kening Erika yang sepertinya sedang mengigau.Jimmy mengulas senyum tipis di sudut bibirnya, Erika terlihat sangat imut di kala sedang tidur seperti ini. Rasanya melihat wajah cantik dari wanita yang dicintainya, membuat Jimmy seakan malas beranjak dari tempat itu. "Kamu benar-benar seperti magnet. Selalu membuatku ingin terus berada di sampingmu, menarikku semakin kuat sehingga aku tidak kuasa untuk menolaknya." gumam Jimmy.Sekali lagi Jimmy mengecup kening Erika sedikit lebih lama dari sebelumnya. Kemudian dia membenahi selimut untuk menutupi tubuh Erika agar tidak kedinginan karena air conditioner (AC) yang sedang menyala.Jimmy mengerutkan keningnya saat melihat Erika tersenyum sambil memejamkan mata. 'Apa mu
Pagi ini Erika terbangun dari tidurnya tanpa adanya Jimmy. Padahal Erika ingat betul tadi malam suaminya itu ada di sampingnya, tapi kenapa sepagi ini sudah tidak ada? Kemana perginya laki-laki itu?Erika mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling kamar, pandangan matanya jatuh kearah meja kecil tak jauh dari ranjangnya. Senyum tipis mengembang dari sudut bibir Erika. Lalu dia menyingkap selimut yang masih menutupi tubuhnya kemudian dia beringsut ke tepi ranjang dan beranjak mendekati meja kecil tersebut.'Pagi ini aku harus segera pergi dinas ke luar negeri, mungkin sekitar 2 Minggu. Jaga dirimu baik-baik, sayang. Selama aku tidak ada di samping kamu. Love you so much.''Oh ya, jangan lupa di makan sarapannya sebelum menuju ke lokasi syuting.'Sebuah kertas bertuliskan pesan dari Jimmy. Erika membaca pesan singkat tersebut yang berada di atas meja. Erika tersenyum bahagia. "Ternyata mas Jimmy benar-benar sudah berubah. Semoga ini tidak bersi
'Apa ini ada hubungannya dengan gosip yang pernah beredar beberapa waktu lalu? Apa mungkin mbak Monika tahu, kalau yang ada di berita itu adalah aku?' batin Erika.Tentu saja Erika merasa takut, karena yang Erika pikirkan bahwa Monika adalah kekasih Jimmy. Walau Jimmy bersikeras membantahnya, namun kemesraan dan juga kebersamaan yang mereka tunjukkan selama Erika bekerja di kantor pusat Adinata Group membuat Erika tidak begitu saja percaya dengan perkataan Jimmy.Kini mereka berdua telah sampai di cafe. Keduanya memilih tempat yang sedikit jauh dari pengunjung yang lain, agar pembicaraan mereka jadi lebih santai dan nyaman.Perasaan tidak nyaman menghinggapi Erika. Apapun yang akan terjadi nanti, sepertinya bukanlah hal yang baik untuknya. Apakah dia akan siap jika ada hal buruk yang akan di sampaikan Monika? Entahlah, yang jelas saat ini Erika terlihat gugup dan berdebar tidak karuan.Dengan santainya Monika menarik kursi lalu mendudukinya. Kemudia
"Seperti apa yang kamu lihat. Aku tidak perlu menjelaskan lebih detail lagi kan? Aku yakin kamu sudah tahu betul apa maksud dari isi didalam kertas itu." jawab Monika yang kemudian menyesap minumannya yang masih tersisa di cangkirnya.Bagai tertimpa beban berat di atas kepalanya, sehingga membuat kepala Erika terasa berdenyut sakit seiring dengan semakin bertambah sesak didalam dadanya saat ini. Rasanya seperti tertusuk ribuan pisau disana. Tubuhnya lemas seakan tak bertenaga lagi, tangannya gemetar memegang kertas yang ada ditangannya kini."J-jadi ... M-mbak Monika sekarang sedang hamil?" tanya Erika memberanikan diri. Dia begitu terkejut dengan apa yang baru saja di ketahuinya hari ini.Hari ini benar-benar begitu banyak kejutan yang diterima Erika. Dia tidak menyangka bahwa hubungan Jimmy dan Monika sudah sejauh itu. Bahkan dengan begitu mudahnya Jimmy berbagi kehangatan di atas ranjang dengan wanita lain selain dengan dia sebagai istrinya.Keny
Pandangan mata Jimmy tidak lepas dari Erika yang berdiri di samping ranjang baby Nino yang tertidur pulas. Raut wajah penuh rasa khawatir tergambar jelas di sana. Karena kelahirannya yang prematur, maka mau tidak mau baby Nino masih berada di dalam boks inkubator. Untuk menjaga agar tubuhnya tetap hangat.'Apa ini mimpi?' batin Jimmy yang masih bingung dan tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi hari ini. Walau tubuhnya masih terlihat capek sehabis perjalanan jauh, namun itu tidak membuatnya mengeluh.'Kalaupun ini mimpi, rasanya aku tidak ingin terbangun. Mimpi ini terlalu indah.' batin Jimmy dengan perasaan campur aduk tak karuan.Setelah demam Nino turun, dokter memberikan ijin untuk dipindahkan ke ruang perawatan khusus bayi. Di ruangan VVIP itu hanya tinggal Jimmy dan Erika yang menemani. Angela memilih untuk pulang dan memberikan ruang bagi keduanya bicara dari hati ke hati.Jimmy masih belum bisa percaya bahwa dirinya kini telah menjadi seorang
Seminggu sudah berlalu semenjak acara konferensi pers berlangsung, namun berita panas tentang pernikahan Jimmy masih saja menghiasi berbagai layar kaca. Banyak yang tidak menyangka jika pernikahan mereka sudah berjalan lebih dari setahun lamanya.Entah Jimmy yang pandai menyembunyikan hal itu, atau mungkin para wartawan yang lengah dengan hal itu. Namun yang pasti saat ini dari pernikahan Jimmy dan Erika, mereka sudah memiliki seorang bayi mungil yang sangat menggemaskan."Er, bagaimana kalau sepulang dari sini kita mampir dulu ke tempat Indri. Sudah lama kita tidak ngumpul." ajak Zack saat berada di salah satu bioskop untuk nonton bareng film 'My Boss' bersama beberapa artis yang terlibat dalam penggarapan film itu."Nino gimana?" Erika sepertinya mencemaskan Nino yang ditinggalkannya di rumah bersama baby sitter."Apanya yang gimana, suruh aja mbaknya ke cafe Indri sekalian bawa Nino. Biasanya juga gitu kan?" ucap Zack yang sepertinya tidak mene
3 Bulan kemudian. "Apa kamu sudah siap, sayang?" suara Jimmy terdengar sudah tidak sabar dari luar kamar. "Sebentar lagi, mas." jawab seorang wanita dari dalam kamar. "Buruan, sayang. Acaranya sebentar lagi akan dimulai. Nanti kita bisa terlambat." ucap Jimmy mengingatkan. "Iya, ini sudah selesai kok." Tak lama setelah menjawab 'iya', seorang perempuan cantik keluar dari kamar dengan kaos lengan pendek berlogo judul film 'My Boss', serta celana jeans panjang dengan seorang balita imut berada di gendongannya. "Tadi Nino pup, makanya lama." ucapnya merasa bersalah telah membiarkan Jimmy menunggu lama diluar kamar. Bukannya marah, Jimmy justru memberikan kecupan hangat di kening perempuan itu. "Aku tidak akan keberatan walau harus menunggu seumur hidupku." ucap Jimmy yang kini mencium sekilas bibir perempuan tersebut yang tidak lain adalah Erika. "Ih ... Gombal." ucap Erika dengan senyum menggoda sambil
Jimmy langsung menutup panggilannya dan segera pergi menuju ke rumah sakit. Jantungnya berdebar kencang, ia takut terjadi sesuatu hal buruk pada Erika. "Apa yang membuatmu sampai harus ke rumah sakit?" ucap Jimmy.Setelah sampai di rumah sakit, seorang petugas parkir dengan sigap mengambil alih kemudi mobil Jimmy untuk memarkirkan mobilnya di tempat khusus yang hanya dirinya dan keluarga yang boleh menempati tempat tersebut.Jimmy langsung berlari menuju tempat dimana Erika saat ini berada. "Apa kamu merindukan anak kita? Kepergian anak kita pasti membuatmu sangat terpukul." Jimmy berhenti saat melihat Erika berdiri didepan ruang rawat bayi.Jimmy berpikir mungkin saja Erika sangat merindukan bayinya, sehingga dia rela berdiri begitu lama didepan ruang rawat bayi hanya untuk melihat beberapa bayi yang berada di dalam ruangan tersebut.Erika yang fokus melihat keadaan didalam ruang perawatan bayi, tidak menyadari kedatangan Jimmy yang kini sudah berdiri te
Berita tentang Monika yang melakukan tabrak lari, kini menghiasi berbagai media cetak maupun media elektronik. Rekaman cctv yang menunjukkan hal itu, berseliweran juga diberbagai media sosial. Sehingga menambah berita tersebut semakin viral. Apalagi Monika adalah model papan atas, sehingga membuat keadaan semakin memanas.Kini kasus itu juga sedang ditangani pihak kepolisian, dan Monika sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus tabrak lari. Dan dari pengakuan Monika, ia tidak sengaja melakukannya. Hanya karena takut dihakimi massa, sehingga dia memilih untuk kabur.Polisi yang tidak semudah itu percaya dengan pengakuan Monika, masih melakukan penyelidikan lebih lanjut motif dibalik peristiwa itu. Namun hingga kini polisi belum bisa berkomunikasi dengan korban tabrak lari itu, yang tidak lain adalah Erika. Karena hingga kini Erika belum mau menemui polisi, dengan alasan masih dalam tahap pemulihan pasca operasi.Berbagai media berlomba-lomba menyoroti
"Mama akan tunggu di luar ya sayang." ucap Angela saat akan keluar dari kamar Erika. "Iya, Ma." jawab Erika singkat sambil tersenyum. Lalu ia melanjutkan kembali sapuan make up tipis di wajahnya. Dua wanita beda generasi itu sepertinya sedang bersiap untuk pergi keluar rumah. Sudah menjadi agenda kegiatan rutin bagi keduanya, apalagi semenjak Erika tinggal di rumah Angela. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu berdua, baik itu di luar rumah atau didalam rumah itu sendiri. Mereka sering sekali pergi bersama-sama. Bahkan terkadang bisa memakan waktu hingga seharian penuh, dan akan kembali ke rumah itu di sore hari atau malam hari. Tujuan mereka sebenarnya tidak lain adalah ke tempatnya Indri. Kalau tidak ke cafe milik Indri, ya ke rumahnya. Itu saja. Jimmy yang tahu akan hal itupun, tidak pernah melarang. Karena Jimmy merasa tenang kalau Erika pergi bersama dengan Mamanya. Ditambah lagi ada bodyguard yang selalu saja menemani mereka. Sehingga Jimm
Erika hanya diam saat mobil yang dikemudikan Jimmy membawanya pulang kearah rumah Angela. Diamnya Erika dikarenakan ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya saat ini, salah satunya soal Zack.Erika terlihat sedih karena tidak bisa ikut dengan Zack, saat Zack menjemputnya di rumah sakit tadi. Ya tentu saja itu semua karena ulah Jimmy yang melarang keras Erika ikut dengan Zack. Kecemburuan Jimmy membuat Erika terpaksa harus ikut dengannya.Melihat Erika yang lebih banyak diam, membuat Jimmy sesekali melirik kearahnya. Untuk memastikan apa yang sedang Erika lakukan. Jimmy melihat Erika duduk dengan kepala bersandar ke kaca jendela serta matanya melihat pemandangan lalu lalang diluar sana.Perjalanan yang sudah hampir 30 menit berlalu itu hening, tanpa ada satu patah katapun dari keduanya. Jimmy yang masih merasa kesal dan cemburu pada Zack memilih diam, sedangkan Erika yang sedih tidak dapat pulang bersama Zack juga melakukan hal yang sama. Padahal j
Erika terkejut mendapat respon Jimmy yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. Seketika Erika pucat pasi karena takut membayangkan amarah Jimmy. 'Apa mas Jimmy menyalahkanku atas kecelakaan itu?' batin Erika.Tatapan intimidasi dan juga aura dingin yang Jimmy berikan, membuat lidah Erika kelu seketika dan tak mampu untuk berkata-kata. Bahkan beberapa kalimat yang sudah dia rangkai dan dia susun sebelumnya, hilang begitu saja tanpa jejak di kepalanya.Erika hanya bisa terdiam dan seperti kehilangan fokus, dia tidak tahu harus bagaimana lagi supaya Jimmy tidak mendominasi hidupnya. Dia tidak tahu lagi bagaimana membuat Jimmy mengerti bahwa dia tidak ingin anak yang ada di kandungan Monica lahir tanpa sosok seorang ayah dan disebut sebagai anak haram.Ditambah sebenarnya Erika juga sudah lelah dengan semua yang telah ia lalui selama menjadi istri seorang Jimmy Adrean Adhinata. Walaupun dia mencintai laki-laki itu, tapi hatinya tidak siap jika harus terus tersakiti. E
Erika terlonjak kaget ketika mendengar ada seseorang sedang membuka pintu ruangan VVIP di rumah sakit yang ia tempati saat ini. Erika dengan mudah dapat menebak siapa yang barusan datang, sehingga dia cepat-cepat mengakhiri panggilan video call-nya dengan Angela (mertuanya). Erika yang duduk bersandar pada sandaran ranjang rumah sakit, seketika raut wajahnya tegang disaat orang yang tadi membuka pintu berjalan memasuki ruangan. Bahkan orang itu semakin mendekat kearah ranjang tempatnya beristirahat. Apakah Erika berbuat kesalahan? Sehingga kedatangan Jimmy membuatnya setakut itu? Entahlah. Hanya saja dia tidak menyangka akan kedatangan Jimmy di jam kerja seperti ini, itulah yang membuat Erika benar-benar terkejut bukan main. 'Mas Jimmy? Kenapa dia datang di jam kerja seperti ini? Sungguh ini diluar dugaan.' batin Erika. Ia melihat sekilas Jimmy yang sekarang berdiri tepat disisi ranjang. Jimmy mengerutkan keningnya saat ia melihat ekspre