"Aku mau kamu jadi istri keempatnya. Dengan begitu kamu akan diakui Papa dan derajat kamu akan aku ...." BYUR Jus alpukat sudah sukses memotong lisan Imron. "Kamu ... berani sekali kamu Milea!" bentak Imron sembari berdiri. Mukanya yang terkena jus alpukat sudah memerah. Nyalang dia menatap adikn
"Ada apa ini?" tanya Rey. Dia yang panik menatap orang sekitar, lantas menatap tajam ke salah satu orang yang memapah istrinya itu. "Apa yang terjadi dengannya?" lanjut Rey tak sabar. Ada kilatan emosi dari tatapan itu. "Bu Bumi sudah mulai kontraksi, Pak. Habis meeting beliau tiba-tiba tidak bisa
Namun, baru juga satu kaki diturunkan, tiba-tiba keduanya mendengar suara riuh dari kamar sebelah. Suara yang mirip raungan dan ratapan seorang wanita. "Anakku, tolong kembali. Maafkan Ibu, Nak! Maafkan. Tolong jangan pergi!" Rey dan Bumi saling tatap. Saat begini mereka tetap tidak bisa mengenyah
Sementara Bumi sedang berjuang mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan buah cintanya dan Rey ke dunia, ada Sakha yang juga berjuang dengan cintanya. Bedanya lelaki itu sedang meragu, haruskah mempertaruhkan harga diri agar bisa bersama mantan istri? Ataukah tetap bertahan menjadi pengamat seperti sete
Yota yang kaget di serang mendadak begitu terbelalak hebat, setelah itu mendorong dada mantan suaminya agar menjauh. Alhasil Sakha pun basah kuyup. "Apa kamu gila?" sentak Yota. Dia hapus jejak Sakha dari bibirnya, lantas menatap tajam. "Bagaimana jika istrimu tau hal ini? Dia pasti akan kecewa!"
"Kha, apa yang kamu lakukan? Menjauh dariku!" bentak Yota, emosinya sudah tak terkendali sebab Sakha dengan lancang mendorong dan mendobrak masuk. Anehnya sedetik kemudian keberanian itu mendadak menciut kala melihat pupil mata Sakha sudah melebar, serta terdengar embusan napas yang semakin lama se
"Cepat katakan di mana kamu simpan uangmu?" sergah perampok satunya lagi—Anton. Dia mendekat dan terus menodong pisau hingga Yota yang sudah ketakutan semakin gemetaran. "U-uangnya a-ada di lantai atas," balas Yota yang masih saja tergagap. "Go, cari uangnya!" titah si Anton, seketika itu juga dit
"Kamu masih muda? Apa kamu single? Kalau iya, apa kamu mau menjadikan aku istri?" "Maaf, Nona. Saya memang masih single, tapi ...." "Tidak perlu dilanjutkan. Aku hanya butuh itu sebagai awal. Jadi Tuan Jas yang tampan, persiapkan diri untuk menerimaku sebagai istri." Aryan yang baru saja selesai