Share

Maruk

Penulis: Kanietha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sembari menunggu Mai yang berada di kamar mandi, Raj pergi ke walk in closet untuk mengganti pakaiannya. Setelah selesai dan keluar dari ruang penyimpanan pakaian, Raj sudah mendapati Mai duduk di meja riasnya. Menyemprotkan sesuatu di wajah, lalu berlanjut dengan beberapa hal lagi setelahnya.

“Kita belum selesai, Ay,” kata Raj lalu duduk sembari bersandar pada headboard. Berselonjor lalu menarik selimut sebatas paha. 

Manik Mai menatap Raj sekilas dari pantulan cermin meja riasnya. Sembari menepuk-nepuk wajah, Mai memutar sedikit tubuhnya untuk menatap sang suami.

“Mau apa lagi?”

“Kamu masih berat dengan pernikahan ini?” tanya Raj kembali ke maksud awal pembicaraannya. “Aku mau kamu jujur, Ay.”

“Aku, sedang berusah

Kanietha

Moon maap yakk, kalau jelang akhir bulan saia suka lelet update ... harap makluuumm ...

| 4
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Rema Melani
enda sinar,. emang paling ngerti anak2 nya,.
goodnovel comment avatar
Niessa Diana
hhhh Raj raj
goodnovel comment avatar
loetfie iloet
wkwkwkwk cekakakak ajalah... debate ala pengacara d atas ranjang...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Arrogant Lawyer   Mandiin Aku

    Sejak awal menjatuhkan hati pada Permaisuri dari keluarga Sagara, Raj paham benar dengan konsekuensi yang akan dihadapi ke depannya. Terlebih, ketika dirinya saat ini sudah menjadi menantu dari keluarga tersebut. Maka, semua gerak geriknya di luaran sana pasti akan lebih disorot lagi. Namun, satu yang Raj tidak habis pikir, kalau Mai berani mengancam menggunakan keahliannya sebagai pengacara. Jika dipikir-pikir lagi, itu berarti Mai tidak ingin Raj berselingkuh darinya. Memangnya, istri mana yang ingin suaminya berbuat serong di luar sana. Hanya saja, satu yang tersirat dari ancaman Mai tersebut. Yaitu, Mai ingin pernikahan yang mereka jalani sekarang tetap bertahan. Semoga, semua ini menjadi awal yang baik untuk kehidupan rumah tangga mereka ke depannya. Lantas, seperti yang sudah dititahkan oleh Sinar waktu itu

  • My Arrogant Lawyer   Announcement

    Hola Mba Beb. Udah akhir bulan, waktunya pengumuman. Yang namanya tertulis di bawah ini, bisa DM ID-nya di igeh saia yaakk @kanietha_ (pake [_] underscore di belakang yakk). Saya tunggu sampai tanggal 4 Nov, yaa. Setelah itu, moon maap kalau hangus. Karena saia ngirim datanya sekaligus ke pihak GN. 1.Luspita Gusti 2.Novel Lovers 3.RF Riani 4.Rna Waty 5.Tralala 6.Aisha Arkana 7.Mia Prahartina 8.Yunianingsih Surya 9.Ratna Puspita 10.Sophia Setiawan 11.Ismaya Melaningsih 12.Lilis Suryani 13.Arunika Eklibb 14.Yielda Sofyan 15.Loetfie Iloet 16.Arie Asmara 17.Retna Seipudien 18.Nuey Azizah 19.MyLusiana 20.Hepi 21.Himatul Aliyah H 22.Kharem Nisya 23.Irwani Siregar 24.Hayati Nur 25.Mala Intan 26.Mmbak6658 27.Niessa Diana 28.Novee Lim 29.Devirulli27

  • My Arrogant Lawyer   Andai

    “Gak besar seperti rumahmu, tapi, lumayan kalau dipake buat bikin anak.” Mai yang tengah membuka sabuk pengaman, langsung melirik datar pada sang suami. Apa Raj sangat menginginkan anak di pernikahan mereka, sehingga yang ada di kepala pria itu hanyalah, anak, anak dan anak. Pagi itu, setelah mereka menikmati sarapan di balkon kamar hotel, Raj mengajak istrinya untuk mengunjungi rumah masa depan mereka. Rumah dua lantai yang mengusung konsep modern dengan sentuhan industrial itu, benar-benar tampak simple dan elegan dari depan. “Dari ruang tamu, tengah, dapur, kamar, sampai rooftop, semuanya bisa dipakai!” Kedua alis tebal Raj itu bergerak naik turun dengan tatapan jahil. “Mulutnya, bisa gak diatur sedikit kalau ngomong?”

  • My Arrogant Lawyer   Untuk Pertama Kali

    Entah mengapa, bagi Mai hari berlalu begitu cepat. Tinggal satu atap dengan sang mertua pun, pada akhirnya juga harus dijalani oleh Mai. Beruntung, karena kedua orang tua Raj sangat welcome dengan Mai, hingga hari-harinya berjalan seperti biasa. Meskipun, ada hal-hal yang memang harus dijaga untuk menghindari sebuah gesekan yang mungkin saja terjadi, tanpa disadari. Sampai akhirnya, hari yang ditunggu itu pun tiba. Resepsi pernikahan yang digelar dengan begitu mewah. Bahkan, mengalahkan resepsi Qai dan Sila satu bulan yang lalu. Bagaimana tidak lebih megah, kalau tamu yang diundang dari pihak Raj, adalah para pejabat yang biasa berkeliaran di Istana Negara. Walaupun, tanpa kehadiran sang presiden, seperti yang sempat diharapkan Sinar saat itu. Akhirnya, impian yang sudah Sinar susun sebelumnya, berhasil dengan sempur

  • My Arrogant Lawyer   Introspeksi Diri

    “Sampai kapan kamu mau diemin aku?” “Sampai kamu sadar, kalau aku sudah jadi suamimu.” Raj melihat eggs benedic yang sedari tadi tidak disentuh sama sekali oleh Mai. Padahal, sarapan yang disantap oleh Raj, kini sudah tinggal separuh. Istrinya itu juga tidak menyentuh minuman yang ada di atas meja sama sekali. “Jangan kekanakan, Raj.” Raj kemudian meletakkan garpu dan pisaunya bersamaan di atas piring. Sejak semalam, ia memang sengaja mendiamkan Mai. Mencoba mengacuhkan istrinya itu meskipun Mai sempat memeluknya dari belakang ketika mereka berada di tempat tidur. Selama ini, toleransi Raj terhadap Mai sudah terlalu tinggi. Sekali-sekali, istrinya itu memang harus diberi pelajaran dan harus introspeksi diri. “Sabar

  • My Arrogant Lawyer   Firasat

    “Ini, kita mau ke mana lagi, Mbak?” tanya sang sopir yang sudah berkeliling tanpa tujuan hampir satu jam lamanya. Mai menggigit bibir bawah bagian dalamnya untuk berpikir. “Taman deket-deket sini ada gak, Pak. Saya mau sarapan.” Berpikir sejenak. Tidak lama kemudian, sang sopir itu pun mengangangguk. Tidak berani membantah, ataupun bertanya mengenai masalah yang tengah dihadapi salah satu atasannya itu. Ia hanya tahu, kalau semua yang dilakukannya bersama Mai pagi ini, haruslah disimpan dalam diam. “Ada Mbak,” jawab sang sopir. “Mbak Mai mau ke sana?” “Iya, Bapak sudah sarapan?” Mai bertanya balik. Khawatir kalau sang sopir hotel tersebut, ternyata belum sarapan pagi ini. “Sudah, Mbak.”

  • My Arrogant Lawyer   Darah Tinggi

    Wajah datar itu menarik sudut bibirnya dengan sorot mata yang berbinar. Melihat dua garis yang muncul, pada alat tes kehamilan yang baru saja dibeli beberapa saat yang lalu.Untuk pertama kalinya di dalam hidup Mai, ia merasa bingung dan tidak tahu, apa yang harus dilakukan selanjutnya. Letupan rasa bahagia itu, benar-benar bertumpah ruah di dalam dada.Setelah membeli tespek di apotek, Mai memutuskan untuk membuka kamar di sebuah hotel berbintang. Tentunya, bukan salah satu milik dari keluarga besarnya. Untuk itulah, Mai kali ini merasa bingung, harus ke mana melampiaskan kebahagiaan yang dirasakannya saat ini.Keluar dari kamar mandi, Mai langsung duduk di tepi ranjang. Meraih ponsel yang tergeletak di sana lalu mengaktifkannya. Sejak kaki Mai melangkah ke luar dari kamar pengantinnya pagi tadi, ia langsung memati

  • My Arrogant Lawyer   Permainan Mai

    Raj hanya duduk, diam di sudut tempat tidur. Bersila sekaligus bersedekap, melihat Mai menyantap semua makanan dengan begitu lahap. Selama hidup bersama Mai, baru kali ini Raj melihat Mai makan seperti itu. “Gitu, yang katanya sudah sarapan?” sindir Raj, tapi tidak dipedulikan oleh Mai. “Ambilin minum,” titah Mai memberi lirikan tajam pada Raj sembari terus saja melahap makanannya. Satu porsi chicken wings yang baru dibeli Raj itu, sudah ia habiskan terlebih dahulu. “Air putih anget, jangan yang dingin.” “Kamu bisa ambil sendiri, kan?” balas Raj yang tidak ingin diperintah semena-mena oleh sang istri, yang tidak menawarinya makanan sedari tadi. “Kepalaku masih pusing,” ungkap Mai beralasan. “Kamu pengen aku turun sendiri terus jatuh dari tangga? Begitu?”

Bab terbaru

  • My Arrogant Lawyer   TamaT

    Hola Mba beb ...My Arrogant Lawyer beneran tamat, kok. :D :D :DMeskipun saia juga gak rela, tapi, udah waktunya mup~on. Jadi cukup sekian dan terima kasih banyak sudah nemeni Pras sama Sinar sampai beranak pinak di GoodNovel.Sediih ... karena buat saia pribadi, Pras sama Sinar emang tokoh yang paling EUGH!, sampai saia bawa karakter mereka ke GN dengan cerita yang berbeda.Udahan curcolnya, eheheh ... Dan seperti janji saia waktu itu, ada hadiah tambahan untuk top fans setelah MAL tamat yakk. Datanya saia ambil per tanggal 20 Jan 2022 tepat pukul 20.00 WIB 1. Shifa Chibii : 500 koin GN + pulsa 200rb2. Fidyani - : 500 koin GN + pulsa 200rb3. Rafa Damanhuri : 300 koin GN + pulsa 150rb Untuk nama yang saia tulis di atas, bisa klaim koin GN dengan kirim screenshood ID lewat DM Igeh @kanietha_Kok top fans 1 dan 2 sama dapatnya? Karena total gem yang diberikan ke MAL jumlahnya sama, jadi biar fair, yakk. Saia tunggu konfirmasi sampai hari minggu ya, jadi senin bisa

  • My Arrogant Lawyer   Benar-benar dicintai

    Pagi yang sibuk. Seperti itulah gambaran hari libur yang selalu dihadapi oleh Mai selama lima tahun belakangan ini. Setelah bangun di pagi hari, ia akan selalu menuju dapur terlebih dahulu untuk membuat camilan juga sarapan, untuk dua orang penghuni yang masih tertidur dengan begitu lelap. Di hari libur seperti ini, putri Mai pasti akan mengungsi ke kamarnya dan mereka akan selalu berakhir dengan tidur bertiga. Meskipun ingin protes karena jatah malamnya akan berkurang, tapi Raj tidak bisa menolak jika putri kecil mereka sudah merengek untuk minta tidur bersama. Tidak hanya itu, Raj merupakan seorang ayah yang sangat memanjakan putri semata wayang mereka itu. Apapun yang gadis kecilnya itu minta, Raj pasti akan menurutinya tanpa kata tapi. “Mamiii …” Langkah kecil yang tergesa itu berlari memasuki dapur dengan ma

  • My Arrogant Lawyer   Kebanyakan Halu

    Dengan iming-iming bahwa Rajlah yang nantinya akan mengurus bayi mereka saat malam menjelang, ketika telah lahir. Akhirnya, Mai setuju untuk bertahan dan melahirkan secara normal. Meskipun, banyak drama yang diciptakan dan entah sudah berapa luka serta cubitan yang telah diterima, Raj hanya pasrah saja. Karena ada masanya nanti, ia akan membalas semua ‘dendam’ saat ini pada Mai. Tunggu saja saat masa nifas istrinya itu selesai, maka Raj benar-benar akan membalasnya. Sampai pada akhirnya, Raj benar-benar terhenyak ketika kuku-kuku nan lentik dan terawat itu kembali menusuk pada luka yang sama. Hanya saja, kali ini tancapan kelima jemari itu lebih bertenaga dari yang sudah-sudah. Ditambah, jeritan sang istri yang sangat panjang itu, ternyata mengakhiri semua perjuangan seorang Mai. Seorang bayi perempuan nan cantik, akhirnya lahir ke dunia dengan penuh perjuangan. Mendengar tangis pertama yang begitu kencang dari bayi mungil mereka, membuat Raj seketika menitikkan air

  • My Arrogant Lawyer   Pendengar Setia

    Begitu keluar dari mobil yang berhenti di depan lobi pintu rumah sakit, Sinar langsung menelepon Raj untuk bertanya mengenai kamar yang Mai tempati saat ini. Namun, satu hal yang membuat Sinar akhirnya menggelengkan kepala, karena putri dan menantunya itu masih berada di sebuah restoran Padang. Mai masih belum mau beranjak dari sana, karena beralasan perutnya masih terlalu penuh, sehingga enggan untuk melangkah. Pada akhirnya, Sinar dan Pras hanya bisa menjenguk Sila untuk sementara sembari menunggu Mai sampai ke rumah sakit. Sebenarnya, Sinar hendak mengomeli Qai karena tidak memberinya kabar sama sekali mengenai kondisi Sila. Putranya itu juga tidak mengangkat, ketika Sinar meneleponnya. Hingga rasa penasaran bercampur kesal, kini hendak ia luapkan pada putranya itu, sampai Sinar merasa puas. Namun, setelah Sinar dan Pras masuk ke dalam ruangan yang ditempati Sila saat ini, semua rasa kesal itu akhirnya hilang. Melihat Sila yang benar-benar terbarin

  • My Arrogant Lawyer   Kapan Lagi

    Pikiran Sinar dan Pras kali ini benar-benar terpecah. Sungguh merasa tidak nyaman dengan Bira dan sang istri. Setelah pagi tadi Qai tidak bisa menghadiri pernikahan, karena harus menjaga Sila yang mendadak pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Kini, Raj menelepon untuk mengabarkan hal yang sama. Tidak bisa menghadiri akad nikah yang akan berlangsung, karena kondisi Mai yang mulai kontraksi dan harus berangkat ke rumah sakit. “Gimana?” tanya Pras setelah Sinar kembali menelepon Raj. “Ini lagi mau jalan ke rumah sakit.” Sinar meraih tangan Pras dan meremasnya dengan kuat. Menyalurkan kecemasan yang kini tengah menggelayut di hatinya. Melahirkan seorang anak ke dunia tidak akan pernah mudah. Untuk itulah, rasa cemas di hati Sinar kini semakin menjadi-jadi. “Sudah ngomong sama Bira?” Pras mengangguk. “Sudah, setelah akad nikah selesai. Kita langsung ke rumah sakit.” “Aku gak enak sama Bira kalau begini,” keluh Sinar. “Terus maumu itu bagaima

  • My Arrogant Lawyer   Alasan Terbaik

    Sejak kejadian hari itu, Raj sangat berhati-hati dalam mengeluarkan ucapannya. Semua Raj lakukan demi calon putrinya, demi Mai dan tentu saja demi keluarga kecilnya. Mengingat wajah Pras ketika mengancamnya kala itu, hati Raj juga sempat waswas dengan nasibnya jika Mai sampai tidak ingin berbaikan dengannya. Bukan karir yang Raj permasalahkan, tapi, nasib rumah tangga yang sudah pasti akan tercerai berai. Apalagi, jika nantinya ia tidak bisa bertemu dengan istri dan anaknya ketika telah terlahir ke dunia. Hanya satu hal itu yang Raj cemaskan, ketika sang mertua sempat memberi ancaman sedemikian rupa. Namun, nasib akhirnya berpihak pada Raj. Sang istri ternyata tidak sesulit itu ketika dibujuk. Bahkan, jika dipikir lagi, Mai itu cenderung penurut meskipun harus banyak drama yang tercipta sebelumnya. Asal kemauannya dituruti, maka dunia akan aman sejahtera. Hanya itu kuncinya jika ingin berhasil saat bernegosiasi dan berhadapan dengan Mai. Masalah hati, R

  • My Arrogant Lawyer   Cuti

    Begitu mendengar penjelasan dokter, mengenai kondisi Mai dan kandungannya baik-baik saja, ketiga orang yang saat ini berada di kamar VVIP itu langsung bernapas lega.“Meskipun baik-baik saja, tapi tingkat stresnya tetap harus dijaga,” lanjut dokter menjelaskan kondisi psikis Mai yang memang harus tetap diperhatikan karena tengah hamil besar. “Karena dampaknya, tidak akan baik bagi kondisi janin.”Manik Sinar dan Pras kompak menatap Raj dengan sebuah tanda tanya besar. Tampaknya, rumah tangga putrinya dengan Raj, sedang tidak baik-baik saja. Kalau Mai tidak stres, tidak mungkin putri mereka itu akan terdampar di rumah sakit seperti sekarang.“Baik, Dok, terima kasih,” ucap Sinar dan sang dokter itu berlalu dari ruang rawat inap tersebut. Menyisakan keempat orang yang kini saling pandang dalam diam.“Stres?” Pras menghampiri sang putri lalu duduk di tepi tempat tidurnya. “Kalian berdua bertengkar?”

  • My Arrogant Lawyer   Terima Akibatnya

    Raj memang sengaja pulang terlambat. Bahkan, Raj pulang ke rumah saat langit sudah berubah kelam. Hatinya masih merasa kesal karena kejadian siang tadi. Ia bahkan sampai melupakan, kalau sudah membayar kamar hotel yang akan ditempati malam ini bersama sang istri.Ketika roda empatnya sudah berhenti di depan pagar, Raj mengernyit memandang rumahnya yang gelap gulita. Tidak mungkin kalau Mai belum pulang sampai semalam ini. Atau, Raj telah melewatkan sesuatu?Mengeluarkan ponselnya dari saku jas, Raj meneliti satu pesatu telepon masuk beserta chat yang ia terima dari siang sampai detik ini. Namun, tidak ada nama istrinya di dalam sana.Atau, jangan-jangan telah terjadi sesuatu dengan Mai di dalam sana?Bulu kuduk Raj merinding seketika membayangkannya. Ia buru-buru keluar, membuka pagar dan masuk ke dalam rumah dengan tergesa. Menyalakan seluruh penerangan yang ada dan mencari sang istri di setiap sudut rumah.“Mi …”Setelah

  • My Arrogant Lawyer   Rawat Inap

    “Ke rumah sakit, Pak,” titah Mai setelah Ibam masuk ke dalam mobil dan sudah berada di belakang kemudi.“Ke rumah sakit?” tanya Ibam membalik badan seraya memasang sabuk pengaman. “Rumah sakit mana, Bu? Tadi kata pak Raj, saya disur—”“Ke rumah sakit ibu dan anak,” putus Mai lalu menyebutkan nama rumah sakit yang biasa ia kunjungi setiap bulannya untuk kontrol kandungan. “Nanti sampai sana, Pak Ibam bisa pulang aja.”“Loh, Bu? Kena—”“Jangan bilang sama pak Raj, kalau saya di rumah sakit.” Mai kembali memotong ucapan Ibam. “Udalah Pak, jalan aja. Saya capek banget mau ngomong.”“I-iya, Bu.” Ibam mana berani membantah. Ia langsung melajukan mobilnya ke tempat yang sudah disebut oleh sang majikan. Meskipun banyak tanya yang ada di kepala, tapi Ibam tidak berani bertanya ketika mood Mai terlihat buruk seperti sekarang.Selama

DMCA.com Protection Status