sudah seminggu sejak kejadian itu hubungan Tiara dan Dewa malah semakin mesra,tetapi ada hal yang berbeda hari ini.Tiara merasa Dewa menyembunyikan sesuatu darinya bahkan terkesan menghindari.seperti sekarang ini,Dewa langsung pergi saat Tiara ingin menanyakan sesuatu justru Dewa berpura-pura mengangkat telpon lalu pergi meninggalkannya.Tiara menghela nafas berat,"kamu kenapa sih mas,aku merasa asing dengan kamu." gumamnya menatap mobil Dewa yang perlahan menghilang dari pandanganya."apa kau sudah sampai?" tanya Dewa pada seseorang di sebrang telpon."...""baiklah...tunggu aku sebentar lagi aku akan sampai." ucap Dewa lalu mematikan sambungan telponya."cepatlah aku sudah sangat terlambat." perintah Dewa pada supirnya.sang sopir mengangguk dan melajukan kecepatan mobil yang di kendarainya.tak butuh waktu lama Dewa sampai di salah satu taman yang sudah ia siapkan untuk acara malam nanti,dan ia yakin istrinya akan merasa bahagia jika dia memberikan kejutan ini."bagaiman apa se
Intan sudah mendadani Tiara,dan mereka sudah bersiap untuk berangkat ke tempat yang sudah di rencanakan."waw...Tiara kau terlihat sangat cantik." ucap Intan ia merasa puas dengan hasil tangan terampilnya itu."aku memang sudah cantik dari dulu Intan,apa kau baru menyadarinya?" ucap Tiara"ya...ya...ya...tapi malam ini kau semakin cantik berkat tangan terampilku." ucap Intan."ha...ha...ha...tentu saja aku percaya dengan kemampuanmu,sudahlah ayo kita berangkat nanti terlambat.""oke...mana Arkan?""mungkin sudah menunggu di mobil." ucap Tiaramereka lalu berjalan menuju mobil,dan benar saja Arkan sudah menunggu di dalam mobil bersama baby sisternya.tak butuh waktu lama mereka sampai di tempat yang mereka tuju,disana terlihat sudah sangat ramai."Tiara lihatlah,bukankah itu Dewa?" tanya intan menunjuk ke arah pria berjas hitam sedang berbincang dengan seorang wanita mereka terlihat begitu sangat akrab."iya mau benar Intan,tapi untuk apa mas Dewa ada disini?bukankah itu Widia?" tanya
acara lamaran sudah selesai,dan kini tinggal mereka berenam yang masih ada di tempat itu."sekarang jelaskan apa yang terjadi?" tanya Tiara "sayang,aku sengaja meminta bantuan kepada Widia untuk menyiapkan acara ini,karena kebetulan Widia mempunyai WO,dan aku meminta bantuannya karena aku tahu kamu sedang cemburu terhadapnya." ucap Dewa enteng"maksudnya?" tanya Tiara bingung."ya aku hanya ingin tahu seberapa besar rasa cemburuku terhadapku.""kamu ini benar-benar nakal ya." ucap Tiara menjewer telinga Dewa"sayang lepas sakit." ucap Dewa sambil memegangi telinganya yang panas akibat jeweran Tiara."dan kamu Intan,kamu juga ikut bersengkongkol dengan mereka untuk mengerjai ku,sungguh keterlaluan ya kamu. sebenarnya yang sahabat kamu atau suamiku?" "hais...sudahlah,aku hanya ingin melihatmu sedikit menderita." ucap Intan terkekeh."heh...dasar teman luknat." umpat Tiara ingin memukul Intan."eit...tidak ada yang boleh menyakiti calon istriku." cegah Wili.Tiara hanya mendengus sebal
tanpa terasa waktu begitu cepat,pernikahan Tiara dan intan tinggal menghitung hari. memang mereka sepakat untuk melangsungkan pernikahan di hari yang sama."Intan kau terlihat cantik sekali dengan gaun itu." ucap Tiara,memang hari ini mereka sedang mencoba gaun pengantin,sementara para lelaki sedang menunggu calon pengantin mereka di luar."kau juga tak sangat cantik Tiara." balas intan memuji sahabatnya."aku gak nyangka kalau hari pernikahan kita akan di adakan di hari yang sama,dan aku juga gak nyangka kalau kita akan menjadi saudara sesungguhnya." ucap Tiara "memangnya selama ini kita bukan saudara Tiara?" tanya Intan"bukan seperti itu Intan...""ha ha ha...sudahlah Tiara aku mengerti maksudmu,aku sangat berterima kasih karena kamu telah mempertemukan ku dengan mas Wili yang mau menerimaku apa adanya." ucap Intan."bukan aku yang mempertemukan kalian,tetapi kak Wili memang jodoh kamu,mudah-mudahan kamu dan kak Wili selalu bahagia." ucap Tiara tulus."terima kasih,aku juga selalu
hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh Tiara dan Intan,mereka sangat gugupenanti ijab yang sebentar lagi akan berlangsung.Dewa dan Intan seluruh keluarga sepakat untuk mengulangi ijab kabul,karena ada yang bilang jika menikah saat hamil akan lebih baik mengulang ijab setelah melahirkan.Dewa dan Wili mengucap ijab secara bergantian mereka mengucapkan ijab dengan lantang tanpa ada kesalahan. semua orang bersorak bertepuk tangan menyambut kebahagiaan dua pasangan pengantin yang sudah di atas panggung.tak sedikit dari mereka menguji kecantikan dari masing-masing mempelai,dan tak sedikit memuji akan ketampanan Dewa dan Wili.acara resepsi yang begitu lama membuat kedua pasangan mempelai kelelahan,setelah selesai mereka memutuskan untuk ber istirahat di hotel yang sudah mereka pesan.besok pagi kedua pasangan itu akan berangkat ke Bali untuk berbulan madu."mas...aku sudah selesai membersihkan diri,pergilah bersihkan diri dulu baru kita tidur." ucap Intan kepada Wili yang menut
Intan bangun dari tidurnya dengan badan yang pegal,ia mencoba mendudukkan tubuhnya yang terasa pegal akibat pergulatan panas semalam. ia melihat kesamping,ia tidak mendapati suaminya."kemana mas Wili?" gumamnya,tak lama Wili keluar dari kamar mandi,ia sudah terlihat segar sehabis mandi,"kamu sudah bangun sayang?" tanya Wili berjalan mendekat ke arah Intan.Intan mengangguk sambil menunduk,ia malu melihat Wili yang hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya."kamu kenapa masih malu-malu sepeti itu,bukankah semalam kau sudah melihatnya?" ucap Wili mendongakkan wajah istrinya yang memerah."apaan sih mas,..." Intan sangat malu jika mengingat apa yang telah terjadi semalam,apa lagi saat intan mengeluarkan suara kenikmatan yang keluar dari mulutnya."sudah ya mas,aku mau mandi dulu." ucap Intan ingin beranjak,sebelum Wili semakin menggodanya.sssshhhh.... intan mendesis karena area intinya terasa sakit,ia tak bisa berdiri dan kembali terduduk."masih sakit ya?" tanya Dewa berd
Intan membuka matanya saat dirinya merasa lapar,ia melihat jam di atas nakas sudah menunjukkan pukul sembilan malam. dia mendudukan dirinya mencari keberadaan sang suami."mungkin mas Wili sedang berada di luar lebih baik aku ke kamar mandi dulu,baru setelah itu aku mencarinya." gumam Intan yang langsung beranjak menuju ke kamar mandi."loh ini dimana?kok kayak rumah?" gumam Intan saat keluar kamar dan mengamati sekeliling bangunan luas dan beberapa barang mewah terpajang diruangan itu. Intan mengira Wili akan menyewa sebuah hotel tetapi ini bukan hotel melainkan rumah,Intan berjalan menuju tangga dan menuruni satu-persatu anak tangga untuk mencari keberadaan Wili."selamat malam nyonya,apa anda butuh sesuatu."sapa wanita paruh baya"eh...amm...aku sedang mencari mas Wili,anda siapa ya?" tanya intan pada wanita itu."saya Laxmi nyonya,penjaga vila ini. dan tuan Wili sedang berada di ruang kerjanya saya akan memanggil tuan,silahkan anda menunggu di sini." ucap laci sambil menuju sofa y
pukul tiga dini hari Wili baru memasuki kamarnya,dia melihat Intan yang tengah tertidur meringkuk di bawah selimut.Wili merasa bersalah kepada wanita yang sudah menyandang status sebagai istrinya itu,dia masih belum bisa melupakan angel.dan tadi pagi dia mendapat kabar dari orang suruhannya yang sengaja ia suruh untuk mengawasi angel mengatakan bahwa wanita itu sudah kembali ke Indonesia dan sekarang tengah mengurus rumah sakit milik ayahnya.tanganya terulur mengelus kepala Intan yang tengah tertidur,Intan yang merasa ada tangan yang tengah mengelusnya sontak ia terbangun dan mendapati suaminya tengah tersenyum menatapnya."mas sudah selesai?" tanya Intan dengan suara serak khas orang bangun tidur."maaf sudah membangunkanmu,kembali tidur." bukan jawaban yang di dapat melainkan perintah,tak mau berdebat intan memeluk Wili dan kembali tidur,karena dia masih sangat mengantuk.Wili mengelus punggung intan dengan lembut,sesekali ia mengecup singkat kening intan tak lama setelah itu ia